Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131310 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iril Hiswara
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S22889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Elmiyah
"Persebaran penduduk yang tidak merata merupakan permasalahan bagi kependudukan. Jakarta sebagai kota Metropolitan, pusat pemerintahan dan industri merupakan tumpuan harapan bagi semua orang di daerah. Kehadiran mereka menjadikan Jakarta sebagai urbanisasi berlebih, yang ditandai dengan munculnya rumah-rumah kumuh di tengah kota, gelandangan-gelandangan dan pekerja-pekerja jalanan. Keadaan ini menimbulkan kerusakan biofisik dan sosial budaya. Adanya kesenjangan antara jumlah penduduk dan lapangan yang tersedia menimbulkan pekerjaan di sektor informal. Selain sebagai penyerap tenaga terbesar, sektor informal mempunyai peran lain, yaitu sebagai penunjang sektor formal karena menyediakan buruh yang murah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan merupakan embrio bagi para wiraswasta yang melihat peluang dan memanfaatkannya. Kehadiran mereka ini tidak dilindungi oleh sistem hukum yang ada. Mereka harus berhadapan dengan segala macam peraturan yang tidak memberikan kesempatan untuk berusaha. Berbagai macam permasalahan lainnya juga dihadapi misalnya mengenai izin berusaha yang dikuasai oleh "okkum", modal yang dikelola oleh "rentenir", "retribusi" yang ditarik oleh lebih dari satu orang."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"Slope failure at river bank often occur in the rainy season. A study of characteristics of the location is
needed in order to find the right way to prevent it. This study will calculate the safety factor value, which
will vary depends on the surroundings factor. By the end of the study, we will get the most influencing
factor that trigger the failure.
"
Jurnal Teknologi, 19 (3) September 2005 : 179-184, 2005
JUTE-19-3-Sep2005-179
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suliyanto
"Tesis ini bertujuan untuk memperoleh dan menemukan bukti empiris tentang kemungkinan masih terdapatnya sifat konvensional pada akad pembiayaan perbankan syariah ditinjau dari perspektif hukum Islam, dan apakah bentuk akad pada pembiayaan keperluan renovasi rumah telah menggunakan bentuk akad syariah yang tepat, sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Metode penelitian dilakukan dalam bentuk penelitian hukum normatif melalui pendekatan studi dokumen dan studi lapangan, dengan mengacu pada norma-norma hukum tentang akad syariah yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits, Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), dan Peraturan Bank Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bentuk akad Bai’ Bitsaman Ajil atau disebut juga murabahah pada transaksi pembiayaan renovasi rumah adalah tidak tepat."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T38150
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Nilawati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
"Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (UUPR) dalam Pasal 7 ayat (1) UUPR disebutkan bahwa penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawasan meliputi kawasan lindung dan kawasan budi daya. Dalam hal ini, sempadan sungai termasuk dalam kawasan lindung. Namun dengan banyaknya permukiman disepanjang tepi sungai kota Jakarta, akibat yang ditimbulkan menurunnya kualitas lingkungan pada kawasan daerah aliran sungai serta tepi sungai. Penulisan ini membahas tentang hukum perencanaan tata kota yang berkaitan dengan penataan permukiman di daerah bantaran kali Jakarta Utara, antara lain apakah terdapat harmonisasi dan sinkronisasi hukum dari berbagai regulasi yang berkaitan dengan perencanaan tata kota dalam hal rencana penataan permukiman di daerah bantaran kali kemudian masalahmasalah apa sajakah mengenai hukum dan non hukum yang timbul dalam penataan permukiman di wilayah bantaran kali Jakarta Utara dan bagaimana upaya menyelesaikannya. Berkaitan dengan perencanaan tata kota dalam hal rencana penataan permukiman di daerah bantaran kali Jakarta utara belum dapat dikatakan terdapat keharmonisan dan sinkronisasi hukum. Dalam pelaksanaan penataan ruang berkaitan dengan permukiman di daerah bantaran kali Jakarta Utara mengalami masalah yang cukup pelik karena begitu banyak faktor-faktor yang saling berkaitan tumpang tindih didalamnya. Masalah hukum dan non hukum, mengenai masalah hukum berkaitan dengan lemahnya penegakan hukum, kurangnya profesionalitas aparat penegak hukum, dan kurangnya kesadaran hukum dan budaya hukum masyarakat. Kemudian mengenai masalah non hukum berkaitan dengan masalah kependudukan, permukiman kumuh, pencemaran sungai, banjir. Permukiman sebagai wadah kehidupan manusia bukan hanya menyangkut aspek fisik dan teknis saja tetapi juga aspek-aspek sosial, hukum, ekonormi dan budaya. Upaya yang dilakukan dalam menangani masalah dalam penataan ruang berkatan dengan permukiman di daerah bantaran kali Jakarta Utara, tidaklah mudah sebab antara masalah yang satu dengan yang lainnya saling memiliki keterkaitan. Di butuhkan peran serta yang dilakukan tidak hanya oleh pemerintah tapi juga melibatkan masyarakat dan pihak swasta untuk mengatasi berbagai masalah tersebut.

According to the law of 24 the year 1992 about space ordering (Penataan Ruang/ UUPR) in paragraph 7 article (1) UUPR, it is mentioned that the main function of space ordering covering patronage region and cultivation. However, because o lot of residences along river side of Jakarta, the environment quality of that region is descending. This paper is about the planning law of city order that related to residences order at flood plain of river in port Jakarta, i.e. is there an harmonizing and synchronizing of law from any regulation that related to the planning law of city order in program of residence order at flood plain of river and then what kind of matters of law and non law that appear in ordering residences at flood plain of river in north Jakarta and what are the solutions. In the case of residence order at flood plain of river in north Jakarta, there is no a harmonized and synchronized of law. There are too many complex factors in giving implementation of residence order at flood plain of river in north Jakarta. In matter of law, less professionalism of the apparatus of law, and less consciousness and culture of law of citizen, become a reason of those factors. In the matter of non law it related to demography, vile residences, soiled river and flood. Residences as place of human living is not just about physically and technically aspect but also is about the aspect of social, law, economy and culture. It is not easy to take in hand the matter of space order that in line with residence at flood plain of river in north Jakarta one problem and another is link to each other. It needs contribution not only from the government but also from community it self and private to give solutions towards those kinds of problems."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
T19523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ariel Azka
"Skripsi ini membahas mengenai pemanfaatan kapital sosial dalam rangka pengembangan usaha di sektor informal, spesifiknya pada keluarga pengusaha warung tegal, sebuah usaha yang tergolong dalam kategori mikro, kecil, dan menengah di Depok. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Informan dari penelitian ini adalah pemilik warung tegal dan anggota keluarga yang bekerja di warung tegal milik keluarga. Penelitian ini menggunakan snowball sampling dalam pemilihan informan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa ada dua kategori anggota keluarga saat baru memasuki dunia usaha warung tegal, yaitu mereka yang belum memiliki kapital, maupun yang sudah memiliki kapital. Pemanfaatan kapital sosial dalam keluarga pengusaha warung tegal dilakukan dengan beberapa cara seperti ikut tinggal dengan kerabat, kemudian bekerja dan mempelajari keterampilan mengelola warung tegal di warung tegal milik keluarga, menghubungi kerabat untuk meminta bantuan, dan tinggal bersama kerabat yang sudah memiliki warung tegal di Depok selama persiapan pembukaan warung tegal. Dampak yang dihasilkan dari pemanfaatan kapital sosial berupa kapital finansial dan kapital manusia. Penelitian ini menyarankan agar pihak Dinas UMKM Kota Depok untuk mengadakan pelatihan terkait keterampilan usaha kepada warung tegal untuk meningkatkan mutu, menjaga keberlangsungan usaha.

This undergraduate thesis discusses how social capital is utilized in informal sector, specifically by a family of “warung tegal”, a small and medium enterprise owners in Depok. This is a case study qualitative research. Informants in this study are warung tegal owners and family members who works in family-owned “warung tegals.” Informants in this study are chosen by using snowball sampling technique. The results concluded that the family utilized the social capital by going to Depok to work with relatives who owns warung tegal and learn skills about warung tegal management, reach out for help to relatives, and temporarily living with relative while preparing for warung tegal opening. The effects of the utilization of social capital by the family are both financial and human capital. This study suggests that the “Small and Medium Enterprises Agency of Kota Depok to provide access to vocational tranings for warung tegal owners in order to enhance the quality of warung tegal, and to maintain the business."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristiono
"ABSTRAK
Selama tahun 1984 hingga 1995 jumlah kendaraan di Jakarta meningkat dua setengah kali lipat, dari 1.213.352 kendaraan pada tahun 1984 menjadi 3.021.136 pada tahun 1995 (BPS, 1987; 1991 & 1991). Berdasarkan pemantauan BAPEDAL (World Bank, 1994), sekitar 85 % timbal di udara berasal dari lalu lintas kendaraan bensin yang menggunakan timbal (Pb). Laporan World Bank (1994), menunjukkan dari indikator kualitas udara pencemar di daerah perkotaan padat lalu lintas, telah melebihi baku mutu ambien nasional, yaitu timbal, belerang dioksida, dan nitrogen oksida.
Timbal adalah bahan beracun yang dapat mengganggu kesehatan manusia, untuk melindungi kesehatan masyarakat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia menetapkan kandungan timbal maksimum pada buah dan olahannya sebesar 2,0 mg/kg.Di Jakarta banyak penjual buah-buahan di kios tepi jalan yang berjarak 3-5 meter dari jalan raya. Partikulat gas buang kendaraan yang mengandung timbal lepas ke udara, akan mencemari lingkungan sekitarnya termasuk kios buah beserta buah-buahan dagangannya. Umumnya, penjual tidak menutup buah-buahan dagangannya, sehingga debu udara yang bercampur partikulat timbal gas buang akan mudah mencemarinya.
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh lama pemaparan buah anggur di kios buah tepi JI. Inspeksi Saluran Kali Malang, Jakarta Timur terhadap kadar cemaran timbal yang diduga dari gas buang kendaraan bermotor.
2. Mengetahui seberapa jauh pengurangan kadar timbal pada buah anggur tercemar dengan pencucian air.
Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
1. Semakin lama buah anggur dijajakan terbuka di kios buah tepi J1. Inspeksi Saluran Kali Malang, Jakarta Timur, akan semakin tinggi kadar timbalnya.
2. Pencucian pada buah anggur terpapar, akan menurunkan kadar timbal cemaran timbal.
Dalam penelitian ini, digunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk perlakuan pemaparan anggur selama 5 hari, setiap hari mulai pukul 06.00 hingga pukul 24.00 WIB; analisis statistik regresi linier sederhana untuk mengetahui kecenderungan lama waktu pamaparan anggur terhadap kadar timbal; digunakan hipotesis Uji F (o,05) untuk menguji apakah ada beda perlakuan pemaparan pada buah anggur antar waktu. Untuk percobaan pengurangan kadar timbal anggur hari ke 5 dengan tiga cara pencucian juga digunakan RAL, digunakan Uji-t (0.05) untuk mengetahui apakah ada beda nyata antar masing-masing perlakuan pencucian. Pengujian kadar Pb dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) di laboratorium DNA Rekombinan MTP, Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Departemen Pertanian di Bogor.
Hasil pengujian kadar Pb sampel anggur percobaan dan hasil analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel, adalah sebagai berikut:
1. Rata-rata kadar timbal pada buah anggur yang dipaparkanldipajang di salah satu kios buah JI. Inspeksi Saluran Kali Malang Jakarta Timur dari hari ke 1 hingga hari ke 5 berturut-turut 2,60 ppm; 3,41 ppm; 3,82 ppm; 3,99 ppm; dan 4,18 ppm.
2. Diperoleh persamaan garis regresi Y = 1,5218 + 0,4993 X yang menunjukkan hubungan positip.
3. Penggunaan Uji F dengan tingkat kepercayaan 0,05 terhadap kadar Pb pada anggur karena efek lama pemaparan selama lima hari, diperoleh hasil F hitung 188,4051 > F tabel 5.12 3,1058, maka Ho ditolak, dapat disimpulkan ada perbedaan kadar Pb pada anggur karena perlakuan waktu pemaparan.
4. Uji t untuk data berpasangan, menggunakan tingkat kepercayaan 0,05 terhadap rata-rata kadar Pb pada anggur had ke 5 Vs kadar Pb pada anggur hari ke 5 yang mendapat tiga perlakuan pencucian, diperoleh kesimpulan tidak ada perbedaan rata-rata kadar Pb anggur hari ke 5 setelah dicuci air satu per satu Vs anggur hari ke 5 yang dicuci dengan air mengalir. Sedangkan perlakuan perendaman terhadap kedua perlakuan pencucian lainnya berbeda nyata.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan:
Semakin lama buah anggur dijajakan secara terbuka (lebih dari l8 jam) di kios tepi jalan raga, kadar cemaran timbalnya semakin tinggi sehingga melebihi peraturan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pencucian dengan air dapat mengurangi kadar timbal pada buah anggur tercemar. Kadar Pb yang tinggi pada buah anggur tersebut, merupakan indikator telah terjadi pencemaran Pb pada bahan pangan yang dijual di tepi jalan.
Disarankan agar diberikan penyuluhan kepada pedagang buah, mengenai cara penjualan yang dapat mencegah cemaran timbal dari udara sekaligus memperpanjang masa simpan; kepada pembeli dianjurkan memilih anggur yang relatif segar dan mencucinya sebelum dimakan. Pemerintah agar mengurangi penggunaan bensin kadar timbal tinggi dan kemungkinan penerapan pajak untuk bahan bakar yang potensial mencemari udara, serta membangun sistem angkutan masal.

ABSTRACT
During the first decades of 1980s and 1990s, especially between 1984 and 1996, the number of vehicle in Jakarta had increased about twice and a half, i.e. from 1,213,352 to 3,444,095. Based on BAPEDAL monitoring in 1991, it showed that 85% of lead toxic substance in the air pollution was brought about by the ever more heavy traffic on most of the roads and streets. World Bank reports (1994), showed that the indicators of air pollution quality in the traffic areas had reached more than the national ambient standard, including such substances as sulphur oxide, nitrogen oxide, lead, and so on.
Lead (Pb) is a toxic substance that recognized as health hazard for humans. In this regard, to protect from lead contamination, the Indonesian Government had decided to set up regulation on lead contained in fruits and its processing. It should be lower than 2.0 mg/kg.
In Jakarta, there are lots of fruit-stalls on the sidewalks of the back streets, the distance of which is less than 3 to 5m from the street ways. Lead release coming out from the car exhausts will mix up with the dust flying in the air and spread all over the places, including the fruit-stalls found at the sidewalks. Commonly, the fruits, including the grapes, are freely open or at least not properly wrapped up in plastic papers for hours, so that they tend to be easily reached by the dust blown out of the exhaust gas of the busy traffic on the street sides. The result is that any harmful substances like lead will easily contaminate the grapes and other fruits at the stalls.
The purpose this research as follows:
How much would the impact of the length exposure be on the probable level of lead accumulation in grapes sold at the sidewalk fruit stalls on JI. Inspeksi Saluran Kali Malang, Jakarta Timur? Would the washing up of the grapes with water significantly reduce the probable lead contaminant in them?
The hypotheses based on the problems above can. be formulated as follows:
The longer the exposure of the grapes as displayed at the sidewalk fruit stalls on JI. Inspeksi Saluran-Kalimalang, Jakarta Timur the higher the level of lead accumulation will be.
The washing up of the grapes displayed as such will significantly reduce the level of lead contaminant.
In order to provide an objective account for the tendency of the length of exposure that causes the probable lead contamination upon grapes on the spot, a linear regression statistic analysis was used. The data gathered for the purpose were taken out through a random sampling of the experimented grapes, sold at the stalls during the 1st day up to the 5th day of exposure. Whereas to get the answer to the question whether or not
In Jakarta, there are lots of fruit-stalls on the sidewalks of the back streets, the distance of which is less than 3 to 5m from the street ways. Lead release coming out from the car exhausts will mix up with the dust flying in the air and spread all over the places, including the fruit-stalls found at the sidewalks. Commonly, the fruits, including the grapes, are freely open or at least not properly wrapped up in plastic papers for hours, so that they tend to be easily reached by the dust blown out of the exhaust gas of the busy traffic on the street sides. The result is that any harmful substances like lead will easily contaminate the grapes and other fruits at the stalls.
The purpose this research as follows:
1. How much would the impact of the length exposure be on the probable level of lead accumulation in grapes sold at the sidewalk fruit stalls on JI. Inspeksi Saluran Kali Malang, Jakarta Timur?
2. Would the washing up of the grapes with water significantly reduce the probable lead contaminant in them?
The hypotheses based on the problems above can be formulated as follows:
1. The longer the exposure of the grapes as displayed at the sidewalk fruit stalls on Jl_ inspeksi Saluran-Kalimalang, Jakarta Timur the higher the level of lead accumulation will be.
2. The washing up of the grapes displayed as such will significantly reduce the [evel of read contaminant.
In order to provide an objective account for the tendency of the length of exposure that causes the probable lead contamination upon grapes on the spot, a linear regression statistic analysis was used. The data gathered for the purpose were taken out through a random sampling of the experimented grapes, sold at the stalls during the '1st day up to the 5th day of exposure. Whereas to get the answer to the question whether or not
Conclusion:
The longer the exposure of the grapes as displayed at the sidewalk fruit stalls (longer than 18 hours), the higher the level of lead accumulation will be over the standard maximum tolerable of the Department of Health. The way of washing the grapes diminish the level of lead contaminant. The high lead level in grapes is an indicator of air pollution into the foods sold at the road side.
Recommendation:
It is suggested that guidance be given to the grape sellers at the sidewalk stalls on the way exposing the grapes sold in order to avoid probable lead contaminant caused by air pollution as well as to prolong shelf life; it is recommended that the grape consumers choose fresher grapes as for as possible and wash them up before consuming_ It is also hope that the Government would phase out any remaining of lead additives in gasoline and the possibility of the applying the tax for gasoline of air pollution potency, and developing mass transportation.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>