Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Keizer, W.
"Buku ini membahas tentang kesehatan secara umum yang ditujukan untuk pengajaran di sekolah-sekolah di Jawa. Adapun hal-hal yang dibahas antara lain adalah mengenai rumah sakit, kebersihan (udara, peralatan makan, rumah), mulut dan gigi, mata, peredaran darah dan jantung, paru-paru, penyakit menular, dan sebagainya."
[Place of publication not identified]: Rijswijk-Blankwaardt&Schoonttoven, [date of publication not identified]
BKL.0543-LL 62
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Lampe, Nicodemus P.
"ABSTRAK
Dalam industri penerbangan komersial, sukses atau gagalnya sangat
tergantung kepada kualitas pelayanan yang diberikan kepada penumpang karena
satu-satunya yang langsung menilai mutu pelayanan. Pelayanan yang diberikan
oleh perusahaan penerbangan PT. Garuda Indonesia dibagi menjadi dua yaitu:
pelayanan darat : menangani masalah pre and post flight services seperti
reservation, ticketing, check-in penumpang, transit/connecting penumpang dan
baggage handling.
pelayanan udara : menangani masalah in-flight service yaitu memberikan
pelayanan di dalam pesawat kepada penumpang sejak boarding sampai dengan
penumpang turun di tempat tujuan dengan nyaman.
Pelayanan udara oleh awak kabin sangat memegang peran penting dalam
membentuk pandangan konsumen atau penumpang terhadap kualitas pelayanan
penerbangan secara keseluruhan, karena awak kabin melayani secara langsung
dan berkomunikasi dengan penumpang sebagai pengguna jasa. Dengan demikian
untuk bersaing dalam bisnis penerbangan maka PT. Garuda Indonesia harus dapat
menggunakan awak kabinnya memenuhi keinginan atau tuntutan pelayanan udara
yang diìnginkan oleh penumpang.
Berdasarkan hasil survey IRS (In-flight Research Survey) of Oxford posisi
PT. Garuda Indonesia diantara 10 perusahaan penerbangan yang berkantor pusat
di Asia Pasific secara rata-rata berada pada urutan ketujuh dari faktor-faktor
Penilaian : efficiency of meal service, friendliness of cabin crew, grace and style of service, sincerity and attitude of service dan quality consistency amongst staff
ini brarti bahwa PT. Garuda Indonesia masih belum dapat menggunakan awak
kabinnya memenuhì keinginan penumpang, yang berarti belum dapat
menggunakan kualitas pelayanan udara oleh awak kabin sebagai alat bersaing agar
menjadi penerbangan yang berkualitas menurut pandangan konsumen.
Agar kualitas pelayanan udara yang diberikan oleh awak kabin dapat
sesuai antara apa yang diharapkan penumpang dengan kenyataan yang diterima,
maka Dinas Awak Kabin PT. Garuda Indonesia harus mengetahui dengan benar
apa yang diinginkan oleh penumpang dan pelayanan udara oleh awak kabin. Jika
sudah diketahui maka dapat ditetapkan kebìjaksanaan mengenai pengelolaan
awak kabin sehingga akhirnya diimplementasikan untuk memberikan pelayanan
sesuai tuntutan penumpang.
Dari hasil analisa eksternal, internal, SWOT dan identifikasi key success
factor pada PT. Garuda Indonesia, untuk mendapatkan awak kabin yang bisa
memberikan peiayanan yang prima maka Dinas Awak Kabin harus memutuskan
dengan tepat mengenai:
Perencanaan awak kabin yaitu mengenai jumlah maupun kriteria yang
dibutuhkan. Untuk mendapatkan perencanaan yang baik harus
mempertimbangkan turnover awak kabin yang cukup besar sekitar 15 orang
setiap bulan, dan selalu mengadakan koordinasi dengan Dinas Pengembangan
Armada dan Dinas Pengembangan Pasar agar dapat diketahui jumlah kebutuhan
awak kabin.
Rekrutmen yaitu proses seleksi untuk mendapatkan calon awak kabut yang
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Kenyataan yang dihadapi oleh PT.
Garuda Indonesia adalah sangat sulit mendapatkan calon awak kabin yang
memenuhi nilai persyaratan Bahasa Inggris sehingga akhimya nilai yang
disyaratkan harus diturunkan.
Pendidikan dan Pelatihan vaitu program untuk mendidik calon awak kabin hasil
rekrutmen sehingga menghasilkan awak kabin yang mampu melayani keinginan
penumpang. Pendidikan dan Pelatihan untuk awak kabin PT. Garuda Indonesia
harus ditekankan pada penguasaan Bahasa Inggiis, kedisiplinan dan kemampuan
berkomunikasi interpersonal.
Penilaian prestasi kerja yaitu suatu evaluasi mengenai unjuk kerja dari awak
Kabin, sebagai dasar peningkatan jenjang awak kabin dan juga untuk
pengembangan program pendidikan dan pelatihan bagi awak kabin.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Dwi Priambudi A S
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hasil penelitian tentang Analisis Pemanfaatan teknologi NirAwak Drone dalam meningkatkan kinerja Korps Lalu Lintas Polri. Penelitianini dilakukan dengan metode kualitatif yang bersumber dari data primer dansekunder dengan metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,wawancara dan metode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1 Pada saat ini bentuk pemanfaatan teknologi drone yang dilakukan oleh KorlantasPolri dalam bidang lalu lintas, bentuk pemanfaatannya mencakup untuk kegiatanpemantauan lalu lintas dari udara, dan untuk kepentingan traffic accident analisis TAA yakni kegiatan olah TKP peristiwa kecelakaan lalu lintas; 2 Pemanfaatan teknologi drone yang dilakukan oleh Korlantas Polri dikaitkandengan laporan pengelolaan mudik pada tahun 2017 yang dinilai berhasilmengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi, maka pemanfaatanteknologi drone tersebut dapat dikatakan efektif; 3 Terdapat beberapa faktoryang menjadi kendala Korlantas Polri dalam menerapkan pemanfaatan teknologidrone untuk kepentingan lalu lintas, diantaranya adalah: faktor sumber dayamanusia; faktor anggaran; dan faktor sarana prasana atau fasilitas pendukung; 4 Pada masa mendatang, penggunaan dan pemanfaattan teknologi drone akanmerambah fungsi-fungsi pada sektor lainnya, diantaranya dalam bidang militer,dalam bidang pertanian, dalam bidang aerkologi, dalam bidang kesehatan, dalambidang misi kemanusiaan; dan dalam bidang pemadam kebakaran. Berdasarkanhasil temuan penelitian tersebut, maka disarankan agar pemanfaatan teknologidrone tersebut pada saat arus mudik dapat diperbanyak sehingga akanmemudahkan petugas dalam memetakan kemacetan lalu lintas yang terjadi; AgarKorlantas Polri dapat memperbanyak kerjasama terutama dengan lembagapendidikan tinggi baik di dalam maupun luar negeri yang bergerak dalam bidangteknologi serta mengiktsertakan personel Korlantas Polri dalam pendidikan danlatihan maupun kejuruan yang berkaitan dengan teknologi drone, sehinggadiharapkan akan menghasilkan karya cipta buatan sendiri yang lebih canggih danmodern.

ABSTRACT
This thesis discusses the results of research on Analysis of Technologyutilization Nir Crew Drone in improving the performance of Police TrafficCorps. This research is conducted by qualitative method that comes fromprimary and secondary data with data collection method is done by observation,interview and documentation method. The results showed 1 At this time theform of utilization of drone technology conducted by Korlantas Polri in the fieldof traffic, the form of its utilization covers for air traffic monitoring activity, andfor the interest of traffic accident analysis TAA that is activity as though crimescene of traffic accident 2 The utilization of drone technology conducted byKorlantas Polri is related to the report of homecoming management in 2017which is considered successful in reducing the number of traffic accidents thatoccurred, hence the utilization of drone technology can be said to be effective 3 There are several factors that become the obstacle of Polri Korlantas inapplying the utilization of drone technology for the interest of traffic, such as human resources factor budget factor and facilities of facilities or supportingfacilities 4 In the future, the use and utilization of the drone technology willextend functions to other sectors, including in the military, in agriculture, inaercology, in the field of health, in the field of humanitarian missions and in thefield of fire extinguishers. Based on the findings of the research, it is suggestedthat the utilization of drone technology at the time of mudik flow can bereproduced so that will facilitate the officer in mapping the traffic jam thatoccurred In order to strengthen Korlantas Polri cooperation especially withinstitutions of higher education both within and outside the country engaged intechnology and mengiktsertakan personnel Korlantas Police in education andtraining and vocational related to drone technology, which is expected toproduce more sophisticated copyrighted works and modern."
2018
T49490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linny Firdaus
"Skripsi ini membahas penerapan upah layak untuk awak kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta dalam konteks perlindungan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan upah awak kapal perikanan belum sesuai dengan peraturan perundang-undangan sebagai akibat dari ketidakserasian dan kekosongan hukum, sistem upah yang eksploitatif, penerapan perjanjian kerja laut sebagai “formalitas belaka”, rendahnya kesadaran dan pengetahuan hukum, tumpang-tindih kewenangan dalam pemerintah, serta rendahnya pengawasan dan penegakan hukum. Penulis menyarankan adanya harmonisasi peraturan perundang-undangan, evaluasi kerja pada pemerintah, dan revolusi mental awak kapal perikanan
This thesis focuses on the implementation of decent wage for fishers at Nizam Zachman Jakarta Fishing Port as regulated in Indonesian legal framework. This research is qualitative research with a descriptive design. This research shows that the wage for fishers has not been implemented as regulated in the legal framework as the result of a disharmonious and unregulated law, an exploitative wage system, “mere formality” work agreements, poor legal awareness and knowledge, overlapping authorities in government, and inadequate law supervision and enforcement. The author suggests a harmonization in legal framework, a work evaluation in government, and a mental revolution in fishers."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurensius Aditya Joshua Widyananta
"Skripsi ini membahas mengenai evaluasi proses restitusi dan kompensasi Pajak Pertambahan Nilai yang dilakukan oleh PT AWAK-JO di Tahun 2015. Proses restitusi dimulai dari pembuatan SPT Masa PPN, pemeriksaan pajak, dan penerbitan Surat Ketetapan Pajak, sedangkan kompensasi berasal dari nilai Lebih Bayar pada SPT Masa PPN yang tidak direstitusi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan memanfaatkan data primer yang berasal dari wawancara dengan narasumber yang terkait langsung dengan proses restitusi ini dan data sekunder yang berupa kertas kerja tim konsultan pajak dan surat-surat yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Tanah Abang Tiga. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah proses permohonan restitusi Pajak Pertambahan Nilai sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan Kantor Pelayanan Pajak Tanah Abang Tiga tidak dapat mengabulkan seluruh permohonan restitusi Pajak Pertambahan Nilai yang diajukan karena ada beberapa kesalahan.

This thesis evaluates the procedure of Value-added Tax Restitution and Compensation of PT AWAK-JO in 2015. The restitution process begins with the making of VAT Tax Report, tax audit, and the issuance of Tax Assessment Letter, while compensation is the over-payment made in VAT Tax Report that cannot be restituted. This thesis uses a qualitative method by utilizing the primary data derived from interview with a source who is directly involved in this case and secondary data in the form of tax consultant’s working papers and letters issued by Tanah Abang Tiga Tax Office. The conclusion of this thesis is that the Value-added Tax restitution process is in accordance with the regulations and the Tanah Abang Tiga Tax Office couldn’t grant all of the restitution due to several errors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wispriyono
"Penelitian yang berkaitan dengan polusi udara merupakan penelitian yang terus berkembang dan perlu dilakukan mengingat semakin berkembangnya, baik secara kuantitatif maupun kualitatif dari bahan-bahan polutan yang berada di udara. Semakin banyaknya kendaraan umum dengan berbagai bahan bakar serta beragam kondisi kendaraan memberikan sumbangan polusi yang tidak kalah besarnya. Salah satu sumber polusi yang berasal dari buangan emisi kendaraan bermotor adalah sulfur dioksida (SO2). S02 merupakan senyawa kimia yang salah satunya berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang berasal dari fosil, seperti bensin, solar, minyak tanah dan lain sebagainya. Karena metode pengukuran S02 juga meliputi pengukuran amoniak sebagai pengotor, maka dalam penelitian ini juga dilakukan pengukuran amoniak di udara.
Sasaran dari penelitian ini sebenarnya adalah upaya untuk memberikan perhatian terhadap masyarakat yang dalam kehidupan sehari-harinya selalu mengalami kontak dengan kendaraan umum. Para awak bis, para karyawan dan pedagang di terminal serta para penumpang bis yang setiap harinya memanfatkan kendaraan umum sebagai alat transportasi ke tempat kerja mempunyai potensi untuk terkena polusi yang cukup besar sebab disamping waktu dan intensitas pemajanan yang cukup tinggi, ditunjang juga oleh kondisi kendaraan umum di Jabotabek yang pada umumnya sudah cukup memprihatinkan.
Penelitian ini disamping mengukur konsentrasi 502 dan NH3 di udara juga menganalisis secara kuantitatif kemungkinan resiko keracunan yang terjadi pada responder dengan konsentrasi 502 dan NH3 yang berada di ambien. Penelitian ini secara garis besar terdiri atas dua bagian, pertama melakukan pengukuran konsentrasi 502 dan NH3 di udara secara kuantitatif dan yang kedua melakukan wawancara serta menggunakan suatu persamaan matematis dengan menggunakan suatu perangkat lunak untuk menghitung resiko keracunan yang timbul. Kegiatan penelitian dilakukan di jalur Depok-Pasar Minggu.
Hasil penting dari penelitian ini adalah bahwa pencemaran S02 di terminal dan di bis jauh lebih tinggi dibanding di halte-halte. Konsentrasi S02 dan NH3 di udara masih di bawah nilai ambang batas yang ditetapkan. Pada penghitungan analisis resiko didapat bahwa tingkat resiko para awak bis dan petugas di terminal lebih tinggi, yaitu 0,3055. Artinya, angka ini sudah hampir mencapai setengah dari resiko keracunan yang terjadi bila kadar S02 sudah mencapai nilai ambang batas. Para penumpang bis mempunyai resiko yang lebih kecil, yaitu 0,1134."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ruslan
"Penelitian ini berangkat dart persoalan yang terjadi pada masyarakat nelayan Siantan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Dalam beberpa tahun terakhir ini. sejak tahun 1988 sampai tahun 2003 mengalami ketegangan dengan kapal-kapal nelayan Thailand yang masuk di wilayah perairan mereka. Ketegangan-ketegangan tersebut akhirnya menjadi konflik yang berkepanjangan, Sebagaimana diketahui bahwa daerah ini terdapat banyak pulau dan teluk serta berdekatan dengan laut Cina Selatan yang merupakan salah satu laut terdalam di dunia. Daerah ini menyimpan kehidupan beragam ikan yang sangat besar. Kekayaan ini bukan hanya telah menghidupi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat nelayan Siantan saja. telapi juga telah menamhah pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia.
Konflik berkepanjangan ini menimbulkan implikasi kekerasan yang dilakukan nelayan tradisional Siantan terhadap kapal Thailand. dengan berbagai aksi, baik itu dalam bentuk pembakaran kapal, penutupan kantor-kantor kapal Thailand, aksi-aksi unjuk rasa pada pererintahan sipil dan militer (angkatan laut).
Berdasarkan masalah tersebut di atas, maka penelitian ini terfokus pada konflik yang terjadi antara nelayan tradisional Siantan, dengan kapal-kapal nelayan Thailand yang hadir dan menangkap ikan di wilayah mereka. Kajian ini diuraikan dengan mengkaji Bagaimana nilai-nilai prilaku yang terdapat dalam masyarakat nelayan Siantan, dalam interaksinya dengan linkungan sekitarnva. Termasuk nilai-nilai apa yang masih berlaku dan telah berubah dalam kehidupan sosial masyarakat nelayan Siantan.
Selain itu. motivasi apa yang melatar belakangi nelayan Siantan melakukan perlawanan terhadap awak kapal Thailand dalam berbagai bentuk aksi dan penentangan. Dan apakah motivasi-motivasi yang dimiliki oleh para nelayan itu kemudian menjadi salah satu pemicu munculnya prilaku keras yang diekspresikan dalam bentuk pembakaran kapal dan tindakan kekerasan lainnya. Juga bagaimana para nelayan melihat tindakan dan perilaku yang mereka ekspresikan dalam konflik ini berdasarkan pandangan mereka sendiri. Dan apa yang menjadi tuntutan mereka dalam konflik yang terjadi ini.
Penelitian yang dilakukan dalam kajian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini, adalah wawancara mendalam dan metode pengamatan terlibat. Wawancara mendalam dilakukan pada sejumlah informan kunci yang terpilih berdasarkan kriteria tokoh atau refresentasi dari masing-masing desa nelayan di wilayah Siantan.
Dari fakta yang penulis temukan, .bahwa motivasi nelayan melakukan perlawanan terhadap kapal Thailand didasari beberapa hal. Pertama, untuk memperoleh rasa aman dalam melakukan aklifitas kenelayanan. Kedua. untuk memperoleh pengakuan atau penghargaan akan eksistensi mereka, bahwa dengan perlawanan tersebut makan kapal-kapal Thailand akan berpikir ulang untuk melakukan penangkapan ikan di Siantan. Ketiga, untuk memperoleh tanggapan atas aksi-aksi tuntutan yang mereka lakukan dan memperoleh pengalaman dibalik aksi-aksi tersebut, terutama efek dari perlawanan yang dilakukakan. Kelima hai ini eras kaitannya dengan teori yang dikemukan William I. Thomas (Berelson, 1961:161)
Semua motivasi yang dilakukan para nelayan bermuara pada sikap pembakaran kapal, penutupan kantor-kantor kapal Thailand. Semua ini mereka yakini bahwa kapal-kapal Thailand menyalahi ketenluan hukum laut Indonesia. temasuk di dalamnya penggunaan pukat harimau (trawl) dan penggunaan bom-bom potassium. Nelayan tradisional Siantan juga meyakini bahwa kapal-kapal Thailand menggunakan mesin modern dengan jaring trawl yang merusak biota laut, dan masa depan ikan-ikan di wilayah Indonesia.
Para nelayan meyakini bahwa karena kepastian dan penegakan hukum tak jalan. Maka dengan bentuk-bentuk aksi tersebut para kapal-kapal Thailand itu akan takut untuk masuk wilayah nelayan tradisional mereka. Termasuk juga para nelayan yang menggunakan bom. Para nelayan Siantan juga percaya bahwa aparat keamanan laut (LAVAL) lemah. tak bisa dipercaya, bahkan dituding ikut memback up masuknya kapal-kapal Thailand dan para nelayan pengebom ke wilayah-wailayah mereka. Akhirnya atas dasar inilah aksi-aksi perlawanan ilu tak dapat dihindari.
Faktor kehadiran kapal Thailand yang menggunakan trawl dan masuk ke wilayah tradisional Siantan, melahirkan nilai prilaku baru bagi masyarakat nelayan setempat. Maka tak mengherankan kalau pada akhirnya kemudian muncul ungkapan "Rantau Kita Sial, Rantau Thailand Bertuah"."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rai Rachmi
"Persaingan yang semakin pesat antar perusahaan penerbangan menyebabkan perusahaan maskapai penerbangan dituntut untuk meningkatkan service dan kualitas sumber daya manusia, agar tercapai hasil yang baik. Untuk itu awak kabin dalam kelompok kerja sebagai garis depan perusahaan diminta untuk mempunyai motivasi kerja yang tinggi dan menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi dan sejalan dengan tujuan perusahaan. Sehingga PT. Garuda Indonesia menjadi perusahaan yang dipilih dan diminati.
Semula perusahaan menetapkan konsep service "product oriented", dengan adanya persaingan yang semakin ketat maka konsep service berubah menjadi "customer oriented".
Pembatasan penelitian dilakukan hanya pada lingkungan awak kabin PT. Garuda Indonesia dengan alasan awak kabin merupakan wakil perusahaan dalam penyampaian layanan yang langsung berhadapan dan merupakan orang yang terlama berinteraksi dengan pelanggan perusahaan yaitu penumpang. Mutu pelayanan awak kabin turut menentukan berhasil atau tidaknya suatu persaingan antar perusahaan, terutama jika persaingan itu dilihat dan produk jasa yang bersifat immaterial.
Kecenderungan berubahnya kontribusi kerja awak kabin sangat menarik untuk diteliti secara mendalam dan gaya kepemimpinan supervisor seperti apa yang dapat membangkitkan motivasi kerja awak kabin agar dapat mempertahankan semangat dalam kerja kelompok. Penelitian dilakukan dengan cara in depth interview, observasi dan pengumpulan data-data sekunder dari perusahaan tersebut.
Peneliti mendapat gambaran dari hasil wawancara mendalam bahwa penurunan motivasi kerja awak kabin diakibatkan oleh konflik ekstern yang berasal dari keputusan dan kebijakan perusahaan dan konflik intern yang berasal dari individu itu sendiri dan permasalahannya. Kondisi ini sangat membutuhkan komunikasi yang bersifat empati dan pemahaman supervisor awak kabin baik yang bekerja dilapangan maupun di jajaran manajemen struktural. Sedangkan gaya kepemimpinan supervisor yang cenderung Indifferent atau Laissez faire tidak membangkitkan motivasi tetapi justru mematikan motivasi kerja awak kabin dengan, bekerja secara individual dan berkurangnya nilai-nilai "personnal touch" yang merupakan ciri khas maskapai penerbangan nasional terbesar di Indonesia ini.
Kurangnya kepedulian pegawai dalam hal ini awak kabin diidentifikasikan dikarenakan adanya kesenjangan komunikasi. Komunikasi dua arah yang menuntut peran pemimpin untuk dapat memposisikan dirinya diantara anak buah dan manajemen karena supervisor juga berperan sebagai tangan kanan perusahaan.
Untuk membangkitkan semangat awak kabin dalam kerja kelompok ini, sangatlah dibutuhkan seorang pimpinan yang mempunyai jiwa pemimpin dalam arti dapat memahami apa yang menjadi masalah bagi anak buahnya dan tentunya membekali dirinya dengan pengetahuan baik tentang organisasi maupun informasi yang up to date. Karena hal ini menjadi tanggung jawab pemimpin dan manajemen.
Implikasi akademis yang dituntut adalah penelitian tentang kepatuhan kelompok meskipun tiap anggota mempunyai perbedaan tujuan dan norma. Dalam kelompok kerja yang anggotanya berganti-ganti, komunikasi dibutuhkan lebih intensif dan langsung pada supervisor. Fungsi komunikasi dalam kerja kelompok yang dapat membangkitkan semangat melalui gaya kepemimpinan dengan pendekatan situasional."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T14290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichwan Zulhidzaan
"ABSTRAK
Pekerjaan sebagai awak pesawat helikopter mendapat pajanan antara lain kebisingan, yang dapat menyebabkan tuli perseptif. Untuk pencegahan, perlu diidentifikasi faktor-faktor risiko yang berkairtan dengan tuli saraf tersebut . Oleh karena di Indonesia belum banyak dilakukan penelitian mengenai hal ini, maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko total jam terbang, intensitas kebisingan pesawat, jenis jabatan awak pesawat dan usia awak pesawat.
Jabatan sebagai juru mesin udara, tingkat kebisingan pesawat Serta total jam terbang merupakan faktor-faktor risiko yang potensial terhadap tuli perseptif, oleh karena itu ke 3 faktor risiko tersebut perlu mendapat perhatian terhadap program pencegahan tuli perseptif diantara para awak pesawat helikopter militer."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>