Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4778 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini terdiri dari tiga teks yaitu, teks Serat Babad Nitik Sinuhun Bangun Tapa (PB VI). Teks kedua berupa kumpulan teks didaktik, ialah: Suluk Gatholoco, Suluk Gontor, Kitab Raos, Suluk Luwang, Suluk Masalah, Suluk Puji, Suluk Bayan Mani, Suluk Johar Mani, Suluk Bayan Maot, Suluk Sirul Ustap (Ustad), Suluk Acih, Suluk Wasiyating para guru, Suluk Martabat, Suluk Samsu Tabarit, Suluk Martabat Sanga. Teks ketiga adalah Serat Pambekaningpara Nata (proza) (h.v)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.108-NR 105
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan tembusan karbon ini berisi ringkasan naskah Serat Babad Nitik Sinuhun Banguntapa (PB VI) yang termuat pada naskah KBG 163. Terdiri atas cuplikan awal dan akhir teks, daftar pupuh, catatan umum, serta ringkasan alur cerita pupuh per pupuh. Dibuat oleh RNg. Dr. Poerbatjaraka (atau stafhya) di Batavia. Naskah diterima Pigeaud pada bulan November 1930. Tentang sejarah PB VI ini, lihat pengkajian Wieringa dalam disertertasinya (1993)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.109-L 4.10
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Ambon: Geboren te Groningen , 1964
899.221 BAB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks Babad Pakepung ini diawali dengan gambaran tentang PB IV yang baru naik tahta pada usia yang masih remaja. PB IV digambarkan sebagai seorang raja yang akrab dan dalam memegang tampuk pemerintahan selalu didampingi oleh empat orang yang bernama Panengah, Wiradigda, Bahman dan Nursaleh. Keempat orang ini sangat berpengaruh dalam setiap pengambilan keputusan raja. Nasehat atau petunjuk orang lain khususnya dari Yasadipura tidak dihiraukan. Keempat orang tersebut juga mempengaruhi raja untuk tidak lagi bersahabat dengan pihak Belanda. Hal ini mengakibatkan kemarahan Belanda dan Yogyakarta. Akhirnya Kraton Surakarta dikepung oleh Belanda dibantu pasukan dari Kraton Yogyakarta. Dilanjutkan dengan cerita tentang perkawinan raja dengan putri Pangeran Adipati Anom Yogyakarta bernama R.A. Saleh. Diceritakan pula tentang pergantian pejabat di pihak Belanda, demikian pula penobatan putra mahkota yang harus disetujui lebih dahulu oleh pihak Belanda. Teks Babad Pakepung tersebut terdapat pada h.1-95 (noraor Jawa), adapun h.1-5 dengan angka Arab pada bagian belakang naskah setelah teks Babad Pakepung) berisi salinan Serat Iber (Edaran). Poerbtjaraka dalam bukunya Kapustakan Jawi menyatakan bahwa Babad Pakepung adalah karya Yasadipura II yang ditulis pada masa pemerintahan PB IV. Berdasarkan keterangan pada h.i, naskah Babad Pakepung ini merupakan salinan yang dikerjakan oleh R. Ayu Mangunprawira pada tanggal 18 Jumadilawal, 1823 (28 November 1893). Pigeaud memperoleh naskah ini dari Mangunprawira sendiri pada 17 Mei 1930. Mandrasastra kemudian membuatkan ringkasan pada tahun 1930 sebanyak dua eksemplar, di Surakarta."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.123-NR 78
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah L 5.01 ini merupakan ringkasan dari naskah KBG 306 yang semula menjadi milik Dr. Rouffaar. Uittreksel ini diterima Pigeaud dari R.Ng. Dr. Poerbatjaraka pada bulan Maret 1931. Catatan kata-kata dilakukan oleh Poerbatjaraka."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.124-L 5.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi keterangan candrasengkala serta hitungan hari yang baik/buruk berikut perwatakan masing-masing berdasarkan kitab Iladuni. Keterangan lambang keraton Jenggala hingga Surakarta (Serat Pralambang Nagara), makna aksara Jawa, keterangan tahun penobatan raja-raja Jawa maupun tahun berdirinya kerajaan dari saat pembuatan candi Sewu hingga penobatan Pakubuwana X (Babad Sengkala), dan uraian tentang empat macam nafsu yang terdapat pada diri manusia (Suluk Nyahi Lembah Subrata). Naskah dibeli Pigeaud dari Atmasukarta di Surakarta pada 17 Juni 1930 (h.i), dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra pada Oktober 1930."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.140-NR 93
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi keterangan candrasengkala serta hitungan hari baik berikut watak masing-masing. Asal-mula kahyangan, hari pasaran dan mangsa, serta keterangan tentang tembang kawi. Teks dilanjutkan dengan kisah pewayangan dan kisah kerajaan-kerajaan Jawa. Naskah dibeli Pigeaud dari Citrasantana di Surakarta pada 22 November 1930 (h.i), dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra pada Juli 1932. Keterangan.penyalinan naskah tidak diketahui secara pasti."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.141-NR 136
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks ajaran keagamaan, suluk, dan sejarah Jawa. Adapun teks yang dimuat di dalam naskah ini adalah: 1. tafsir alam sejati (hlm.1-11); 2. sukma jati (hlm.12-40); 3. rasa sejati (hlm.42-82); 4. babad sepehi (hlm.92-425). Naskah diperoleh Pigeaud dari Ir. Moens di Yogyakarta, pada bulan Oktober 1927. Kemudian atas prakarsa Pigeaud, pada tahun 1936 dibuatkan salinannya. Lihat FSUI/SJ. 143 dan MSB/PW.54 untuk salina tersebut. Naskah ini juga telah dibuatkan ringkasannya yang berupa petikan pada awal dan akhir masing-masing pupuh. Ringkasan ini dibuat di Surakarta, pada bulan Oktober 1929, sebanyak dua eksemplar, namun tidak ditemukan keterangan tentang nama pembuat naskah ringkasan ini."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.141-NR 36
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada h.i terdapat keterangan bahwa Boek Nitik lan sanes-sanesipoen ini diperoleh Pigeaud dari Harjasudarma, Yudanagaran, pada tanggal 30 Desember 1938. Teks secara garis besar berisi sejarah raja-raja Mataram, Yogyakarta (Hamengkubuwana dan Pakualam), dan Surakarta (Pakubuwana dan Mangkunagara). Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) dhandhanggula; (4) sinom; (5) dhandhanggula; (6) sinom; (7) dhandhanggula; (8) asmarandana; (9) asmarandana; (10) sinom; (11) pangkur; (12) asmarandana; (13) dhandhanggula; (14) dhandhanggula; (15) sinom; (16) asmarandana; (17) dhandhanggula; (18) asmarandana; (19) dhandhanggula; (20) sinom; (21) dhandhanggula; (22) sinom; (23) sinom; (24) dhandhanggula; (25) megatruh; (26) dhandhanggula; (27) sinom; (28) pangkur; (29) dhandhanggula; (30) pangkur; (31) pangkur; (32) dhandhanggula; (33) asmarandana; (34) sinom; (35) dhandhanggula; (36) asmarandana; (37) sinom; (38) maskumambang; (39) asmarandana; (40) dhandhanggula; (41) sinom; (42) asmarandana; (43) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.212-NR 348
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Ngabehi H. Soediro
"Buku ini merupakan piwulang mengenai manunggal, bersemedi dan juga petunjuk-petunjuk mengenai kehidupan ajaran ma (pa) nunggal adalah ajaran yang harus menggunakan kewaspadaan. Agar dapat menghilangkan hawa dan nafsu yang jelek untuk mendorong tercapainya hawa yang baik. Selanjutnya dapat berlaku adil dan bijaksana. Tatacara semedi antaranya adalah harus memakai pakaian yang bersih dan berwarna putih. Sebelumnya harus bersuci dahulu dan harus dilakukan pada malam hari di waktu manusia/orang-orang tidur. Jika dilakukan benar dan khusuk maka seseorang akan mencapai keheningan alhasil bisa melihat pada hal-hal yang gaib. Piwulang kehidupan adalah ajaran yang diberikan kepada umat manuasia dari wejangan Sunan Kudus. Daftar pupuh sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) dhandhanggula; (3) sinom; (4) asmarandana; (5) dhandhanggula; (6) pangkur."
Semarang: Aquarius, [Date of publication not identified]
BKL.0048-PW 48
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>