Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2266 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teks ini berisi kumpulan lagu Penembrama, yaitu komposisi lagu yang disusun sebagai tanda penghargaan, penghormatan dan persembahan kepada pembesar-pembesar tertentu. Menurut kolofon depan (h.i), Serat panembrama ini ditulis oleh Atmasutirta berkenan dengan jumeneng-dalem PB XI di Kraton Surakarta pada tanggal 6 Besar. Dal 1868 (7 Februari 1938). Daftar pupuh : 1). Sinom; 2). Asmarandana; 3). Kinanthi; 4). Gambuh; 5). Mijil; 6). Pangkur; 7). Pucung; 8). Sinom; 9). Dhandhanggula. Menurut catatan Pigeaud pada h.i naskah ini diperolehnya pada bulan Februari 1941. Dengan demikian, proses penyalinannya diperkirakan antara tahun penulisan naskah asli (1938) dan tahun 1941."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SS.17-A 42.07
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Demang Warsapradangga
"Notasi tigabelas gendhing pelog pathet gangsal. Notasi ini dibuat oleh Mas Demang Warsapradangga di Surakarta pada tahun 1906, atas perintah Adipati Sasradiningrat IV. Sistem notasi yang dipakai adalah transkripsi gaya Kepatihan, yaitu dengan angka untuk menunjukkan lagu balungan dan tanda-tanda lain (>,=) untuk pukulan gong kenong. Naskah ketikan ini disalin pada tahun 1935 oleh staf Panti Boedaja, menyalin naskah SMP/RP-G.1. Penyalinan sebanyak empat eksemplar. Satu dikirim kepada musikolog ternama, J. S. Brandts-Buys, dua lainnya disimpan oleh Pigeaud (SS.8-9) dan sisanya lagi diserahkan kepada Panti Boedaja (lihat MSB/M.12). Naskah koleksi Museum Sono Budoyo tersebut telah pernah dimikrofilm (reel 109,5), oleh karena itu naskah koleksi FSUI ini tidak dimikrofilm"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SS.8-B 56.10
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Demang Warsapradangga
"Tembusan karbon dari FSUI/SS.8. Lihat deskripsi naskah tersebut untuk informasi lebih lanjut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SS.9-G 90
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini berisikan titilaras (notasi) gendhing-gendhing gamelan Jawa gaya Surakarta. Jumlah gendhing yang tercatat mencapai 422 buah, berlaras slendro maupun pelog, dalam semua pathet. Sistim notasi yang digunakan adalah nut rante yang konon diciptakan sekitar tahun 1870 di kraton Surakarta. Menurut keterangan di h.i, himpunan gendhing dengan notasi nut ranre ini disusun oleh M. Demang Gunapangrawit. abdidalem pangageng niyaga kala jaman Sinuhun oleh PB (Pakubuana) IV. kabiyantu Encik Bemgkok, abdidalem musikan. Identifikasi ini meragukan, karena sistem notasi nut rante baru diciptakan sekitar tahun 1870an, yaitu lima puluh tahun setelah wafatnya PB IV. Menurut catatan, memang ada seorang pemusik kraton Surakarta yang terkenal yang bernama Kyai Demang Gunapangrawit, abdidalem panewu niyaga kasepuhan di Kraton Surakarta, namun beliau hidup pada masa pemerintahan PB IX dan PB X. Gunapangrawit itu juga disebutkan sebagai penghimpun gendhing pada naskah lain bernotasi nut rante, yaitu pada naskah MSB/M.1. Dengan demikian, kaitan dengan PB IV sebagaimana tertera di h.i tersebut, penyunting anggap sebagai kekeliruan informasi. Tidak ada informasi mengenai penyalinan buku notasi ini, tetapi dari jenis kertas yang digunakan dapat diperkirakan penyalinannya sekitar awal abad ke-20. Oleh staf Pigeaud daftar dari judul-judul gendhing yang dimuat pada naskah ini disalin untuk dimasukkan dalam kamusnya (lihat MS/SS.11). Bandingkan dengan naskah MSB?M-X.1-2, MSB/M.10 dan PNRI/KBG.586 untuk naskah lain dengan notasi nut rante. Lihat pul SMP/KS.554 untuk karya tertulis lain dari Gunapangrawit."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SS.10-NR 512
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi daftar komposisi gendhing gaya Surakarta (422 buah) yang dipetik dari FSUI/SS.10. Daftar ini hanya memuat nama komposisinya saja, terkadang dengan catatan pnggunaan gendhing yang bersangkutan, tetapi tidak dilengkapi notasi gendhing. Daftar ini disusun oleh staf Pigeaud (mungkin Mandrasastra) untuk tujuan leksikografis. Setiap nama gendhing dicatat pada alinea tersendiri untuk kemudian digunting-gunting dan ditempelkan pada kartu-kartu sebagai bahan mentah untuk kamus Pigeaud."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SS.11-A 42.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi komposisi gendhing-gendhing Carabalen yang biasa dimainkan di Kraton Surakarta pada saat pesta perkawinan, pengislaman dan upacara lainnya (pahargyan). Teks disertai penyelasan tentang tatacara memainkan gendhing tersebut dan notasi beberapa gendhing (titilaras angka). Naskah dibuat M. Tanaya berdasarkan keterangan Mas Lurah Atmapradangga pada tahun 1937. Pada tahun yang sama juga dibuat salinan ketikan naskah ini sebanyak empat eksemplar,oleh staf Panti Boedaja di Yogyakarta. Salinan ketikan asli tersimpan di koleksi FSUI ini, sedangkan salinan tembusan karbonnya dapat dijumpai di koleksi Museum Sono Budoyo (MSB/M.2), namun dua salinan sisanya tidak diketahui keberadaannya. Naskah koleksi Museum Sono Budoyo tersebut telah dimikrofilm (MSB rol 158.04), oleh karena itu naskah koleksi FSUI ini tidak dimikrofilm"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SS.25-A 39.13
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi kisah Ismail putra Raja Abdul Jalal di Balsorah Arab. Ismail pergi mengembara ke berbagai tempat untuk mencari ilmu. Dalam perjalanannya itu Ismail menikah dengan putri-putri cantik. Kisah berakhir dengan sampainya Ismail di negeri Bagdad. 1) sinom; 2) dhandanggula; 3) gambuh; 4) asmaradana; 5) pangkur; 6) mijil; 7) kinanthi; 8) maskumambang; 9) pucung; 10) mijil; 11) pangkur; 12) sinom; 13) dhandanggula; 14) asmaradana; 15) durma; 16) maskumambang; 17) mijil; 18) sinom; 19) dhandanggula; 20) asmaradana; 21) duduk; 22) sinom; 23) asmaradana; 24) kinanthi; 25) pangkur; 26) sinom; 27) durma; 28) pangkur; 29) dhandanggula; 30) sinom; 31) asmaradana; 32) mijil; 33) sinom; 34) dhandanggula; 35) asmaradana; 36) sinom; 37) kinanthi; 38) duduk; 39) mijil; 40) pangkur; 41) dhandanggula; 42) sinom; 43) mijil; 44) asmaradana; 45) pucung; 46) pangkur; 47) sinom; 48) mijil; 49) sinom; 50) pangkur; 51) dhandanggula; 52) asmaradana; 53) sinom; 54) dhandanggula. Naskah ini tidak memuat keterangan apapun tentang angka tahun maupun nama pengarang/penyalin. Namun berdasarkan kertas yang digunakan untuk menyalin naskah, penyunting menduga naskah disalin pada awal abad 20. Pada h.i terdapat keterangan nama R.M. Atmasutirta, Surakarta, Januari 1935. Nama tersebut diduga sebagai pemilik naskah ini sebelum menjadi koleksi Pigeaud. Mandrasastra telah membuat ringkasan naskah ini pada bulan Mei 1936. Ringkasan sebanyak 11 halaman tersebut dimikrofilm bersama naskah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.23-NR 280
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi aneka macam catatan yang diambil dari berbagai sumber, baik berupa tulisan maupun perorangan. Catatan-catatan tersebut menguraikan: 1) ramuan obat; untuk sakit panas, sakit perut, sakit kepaka, telinga bengkak, telinga tuli, sakit mata, sakit gigi, mimisen, segu, sakit batuk dan asma, sekel (urat yang mekar), bisul, kurap, bubul, pathek, kadhas, bidur, gatal-gatal, luka (tertusuk, terkena pisau, terbentur, kena api, kena air panas, terjatuh), terkilir, penyakit ?perempuan?, kencing batu, jengkolen, anyang-anyangen, sakit ?raja singa?, cacingan, kensing manis, obat sesudah melahirkan, obet saat menyusui, sakit encok, membersihkan darah, penawar mabuk minuman keras, penawar mabuk laut, penawar candu atau tembakau, jamu gadhung (untuk membersihkan darah), untuk menjarangkan kelahiran (bagi laki-laki), obat kuat lelaki, bermacam-macam penawar racun; 2) manfaat bagian tubuh hewan (diambil dari kitab kayatul kewan); 3) aneka macam resep seperti cara memotong botol, membasmi kutu busuk, mengawetkan kayu, menghilangkan noda, memegang besi yang sedang ditempa; 4) nama tanaman yang yang biasa digunakan sebagai obat (trena usada). Naskah ini merupakan salinan ketikan dari naskah KBG 609. Naskah induk itu disalin oleh R. Sutaprawira, seorang Patih Tegal (h.i). Staf Pigeaud menyalin naskah induk tersebut pada tanggal 4 Mei 1928, di Surakarta. Naskah salinan sebanyak dua eksemplar itu kini tersimpan dikoleksi FSUI ini, berciri A 6.01a dan b. Hanya ketikan asli (a) yang dimikroflim."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.16-A 6.01a-b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Tumenggung Purbadipura
"Buku ini adalah sebuah 'panembrama' (tembang yang ditujukan untuk menghormati atau menyambut) sekaligus peringatan ketika Paku Buwana X mendapat kunjungan dari raja Siam, Sri Bagendha Maharaja Prayadipok di Sukadhaya (raja Rama yang ke-VII) dengan permaisurinya, Kangjeng Ratu Rambaidharni. Adapun yang diberi tugas untuk mengubah panembrama adalah Rd. Tumenggung Purbadipura."
Surakarta: Budi Utama, 1930
BKL.0526-SS 15
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Mumfangati
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2017
610 TIT s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>