Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2919 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tutur dangdang bangbungalan, berisi percakapan antara Rsi Jnana dengan putranya Sang Saptati, tentang ajaran kerohanian yang meliputi tingkah laku kependetaan, pencerminan makrokosmos terhadap mikrokosmos. Disinggung pula cerita Sang Aji Saka yang sangat terkenal ilmunya. Informasi penulisan teks asli tidak ditemukan secara jelas. Menurut kolofon (h.14a) naskah disalin oleh Ida Agung Gde Rai pada tahun Saka 1894 (1972) di Tingas Mambal Badung, Bali."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.30-LT 258
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks Siddhanta sastra ini berisikan ajaran-ajaran kediatmikan (kerohanian), seperti ajaran kamoksan (tentang kematian) yang seyogyanya dipahami oleh para pendeta (sulinggih), karena beliau satu-satunya purohita di dalam segala bentuk yadnya (korban). Disebutkan juga nama-nama dewa beserta stananya masing-masing sesuai dengan arah penjuru mata angin, dan peranan Dewa Kumara sebagai penjaga bayi yang baru lahir. Diungkapkan juga tentang keutamaanserta kesulitan dari ajaran Sanghyang Aji Sidanta, yang harus didasari dengan ketulusan hati dan kesucian batin dalam mempelajarinya. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tidak ditemukan secara jelas."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.16-LT 52
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks Agama Hindu yang memuat judul Sanghyang Ratna Upadesa, merupakan ajaran kesuksman yang paling utama dan sangat baik dipakai oleh para wiku yang mendalami ilmu kediatmikan. Disebutkan bahwa ajaran Sanghyang Ratna Upadesa memuat ajaran Sanghyang Tiga Jnana Suksma yang terdiri dari Hyang Bapa dan hyang Ibu beserta raganya yang menungggal berupa Sanghyang Upadesa Jnana. Disinggung pula tentang mantra-mantra dan rerajahan yang berhubungan dengan ajaran tersebut. Bandingkan naskah LOr 10.057 dan Kirtya 1983. Pada sampul depan dan lempir yang paling belakang terdapat warna hitam berbentuk bulatan, mungkin bagian ini pernah kena tetesan minyak secara tidak sengaja sehingga menghitam, berkarat, dan merusak huruf yang tertinggal. Tidak ditemukan informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.35-LT 135
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Kropak ini memuat teks agama Hindu berjudul sasayut, yang menguraikan jenis-jenis sasayut seperti: sasayut kuat anut weton, sasayut sungsung baru, sasayut pekarangan, sasayut sida purna, sasyut jaga satru, sasayut dirga yusa, dan lain-lainnya. Dilengkapi dengan sarana-sarana yang dipakai, cara dan waktu pelaksanaan, serta mantra-mantra yang digunakan sehubungan dengan upacara tersebut. Disinggung pula tentang caru panca wara, prayascita, sesajen keris, disertai juga dengan sarana-sarana dan mantra-mantra yang dipakai. Bandingkan naskah LOr 9367 dan Kirtya 587. Informasi penulisan teks tidak ditemukan secara jelas. Menurut kolofon (h.93b), naskah disalin (atau diprakarsai ?) oleh Ida I Gusti Putu Jlantik pada tahun 1897 di Singaraja, Bali. Dalam naskah ini terdapat 2 macam gaya huruf, sebagian miring dan sebagian tegak. namun ada persamaan dalam segi bentuk dan coraknya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.38-LT 231
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Lontar Bali yang berjudul Tutur Dangdang Bungalan ini berisi keterangan tentang ajaran upapati, laranya patita, drunana, yaitu uraian tentang penjelmaan atau inkar-nasi akibat salah juwangan (kesalahan dalam mengambil istri). Lebih jauh diuraikan bahwa salah juwangan ini menyangkut salah juwangan yang dilakukan di antara 4 kasta di Bali (Brahmana, Ksatria, Wesya, Sudra). Jika di antara keempat kasta ini terjadi salah juwangan dalam artian mengambil istri yang tidak sederajat (sekasta) akan berakibat buruk di antara mereka, dan segala kebahagiaan, wangsa, maupun guna (kewibawaannya) akan terkikis habis. Disinggung juga tentang hubungan antara manusia, tetumbuhan, binatang dan dewa, termasuk saling ketergantungan dalam segala hal, seperti manusia memerlukan kayu untuk tempat suci (kahyangari). Teks diakhiri dengan jenis-jenis pecaruan. Untuk teks-teks sejudul yang lain lihat antara lain LOr 9179, 9290; Kirtya 169 dan 407. Informasi penulisan teks dan penyalinan naskah ini tidak ditemukan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.3-LT 178
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks Kusuma Dewa, menguraikan tentang cara-cara sembahyang kepada para dewa, yang disertai dengan mantra-mantra pangastawan. Disinggung pula tentang pecaruan beserta mantranya, senjata-senjata para dewa, dasaksara, beberapa rerajahan, serta cara menjadikan bumi terang benderang (nerang) yang dilengkapi dengan sarana dan mantranya. bandingkan LOr 10.024, Lor 11.322, dan Kirtya 1920. Kolofon belakang menyebutkan nama I Gusti Putu Jlantik; penyalin naskah ini diperkirakan sekitar tahun 1900, di Singaraja."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.23-LT 238
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks jnanasiddhanta, menguraikan tentang ajaran suci Sanghyang Siddhanta oleh Dewa Siwa kepada putranya Sang Kumara. Ajaran Suci yang dimaksud adalah ajaran tentang kerohanian, kesusilaan dan ajaran jika telah berstatus sebagai seorang ayah, yang seyogyanya dapat memberikan nasehat-nasehat yang bersifat mendidik. Naskah ini hampir sama dengan teks yang disajikan dalam karya Haryati Soebadio yang berjudul jnanasiddhanta (1971: 260) baik mengenai alih aksara maupun isi yang terkandung di dalalmnya. Hanya saja pada awal teks terdapat sedikit perbedaan. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tidak ditemukan secara jelas."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.15-LT 263
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Wrtti sasana adalah teks agama Hindu yang menguraikan tentang persyaratan atau disiplin seorang wiku/pendeta. Seorang pendeta harus berpedoman, memahami, menjalankan ajaran panca yama brata dan panca niyama brata. Panca yama brata meliputi: ahimsa (tidak membunuh), brahmacarya (tidak beristri), satya (berkata jujur), awyawaharika (tidak berkata-kata muluk), astya (tidak mengingini milik orang lain). Sedangkan panca niyama brata meliputi: akroda (tidak marah), guru susrusa (hormat kepada guru), saoca (berhati bersih serta bakti kapada Tuhan), haharalagawa (tidak makan sembarangan), apramada (tidak berkata kasar terhadap orang lain). Dilanjutkan dengan ajaran dasa yama brata dan dasa niyama brata yang juga harus dipegang teguh oleh seorang pendeta. Disinggung pula uraian tentang brahmacarya yang terdiri dari sukla brahmacari (tidak beristri selamanya), kresna brahmacari (hanya beristri satu orang setelah memasuki fase grehasta/berumah tangga), swala brahmacari (beristri lebih dari 1 orang setelah memasuki fase grehasta/berumah tangga). Bandingkan naskah LOr 9126 dan Kirtya 78. Data penulisan teks atau penyalinan naskah ini tidak ditemukan secara jelas."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.50-LT 50
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
S.J.Pr. Moerti alias Notodihardjo
"Buku ini berisi ajaran tentang enam masalah yang ada di tanah Hindustan yang telah dialihbahasakan dan diringkas. 1. Ajaran mengenai perasaan hati; 2. Ajaran mengenai berkembangnya alam; 3. Ajaran tentang sangkya; 4. Ajaran mengenai yoga; 5. Ajaran mengenai pelepasan jiwa; 6. Ajaran mengenai wedhanta (pencerahan budi); 7. Ajaran mengenai pengetahuan Hindu."
Surakarta: Swastika, 1924
BKL.0758-PW 128
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1999
899.21 AJI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>