Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169420 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irmayani Ayu Susanty
"Transaksi dalam perdagangan valuta asing saat ini semakin terus berkembang sehingga semakin memerlukan suatu pengawasan dan pemeriksaan terhadap unit kerja yang melaksanakan transaksi valas tersebut. Unit kerja tersebut di dalam Bank "X" adalah Departemen Foreign Exchange pada Divisi Treasury. Jenis transaksi foreign exchange (forex) yang diperdagangkan oleh Bank "X" meliputi transaksi produk induk yaitu transaksi spot, forward dan swap serta transaksi untuk produk turunannya atau transaksi derivatif seperti option. Penulisan skripsi ini menekankan pada pemeriksaan yang dilakukan oleh Divisi Pemeriksaan Intern Bank "X" terhadap transaksi spot, forward dan swap. Transaksi spot merupakan transaksi pembelian dan penjualan mata uang asing yang diikuti dengan adanya pergerakan dana pada saat jatuh tempo dengan masa penyerahan segera setelah penutupan dan paling lambat dua hari kerja berikutnya, sedangkan transaksi forward bila penyerahannya dilakukan lebih dari dua hari. Untuk jenis transaksi swap, transaksi ini merupakan kombinasi dari jual atau beli secara spot yang kemudian diikuti dengan beli atau jual secara forward dalam waktu yang simultan. Mengingat risiko yang dapat timbul dalam transaksi forex ini cukup besar seperti risiko pasar yang mungkin timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat suku bunga dan kurs mata uang asing, serta risiko kredit yang timbul karena pihak lain tidak •dapat memenuhi kewajibannya kepada perusahaan, maka Divisi Pengawasan Intern Bank "X" yang berlaku sebagai pihak independen dalam perusahaan karena hanya bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris, telah menerapkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) seperti yang diwajibkan oleh Bank Indonesia,yang berlaku secara efektif sejak tanggal 1 Desember 1995."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arief Jauhari
"Financial futures muncul pertama kali pada tahun 1972 yaitu sejak diperkenalkannya futures mata uang menyusul keruntuhan sistim pertukaran mata uang yang berlaku saat itu (Bretton Woods System). Perdagangan futures, baik komoditi maupun keuangan muncul sebagai respon terhadap perubahan tingkat harga yang menyebabkan ketidakstabilan di bursa komoditi maupun di bursa keuangan. Di Indonesia, perdagangan futures balk untuk komoditi maupun finansial belum berkembang dengan baik walaupun di bursa dunia sekarang ini sudah menuju ke arah globalisasi. Ada beberapa penyebab perdagangan futures tidak atau belum berkembang dengan balk, diantaranya belum adanya peraturan, tempat (bursa) serta standar akuntansi yang memadai. Masalah yang timbul berkenan dengan akuntansi futures adalah bagaimana mengakui dan inencatat nilai pasar (market value) dari suatu kontrak futures. Bertolak dari masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh penjelasan bagaimana suatu transaksi futures dilaporkan dan dicatat dalam laporan keuangan. Penelitian dilakukan dengan studi literatur/ kepustakaan dari buku, majalah, buletin, brosur internal dan sumber literatur lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FAS 52 dan FAS 80 membedakan perlakuan akuntansi futures kedalam tujuan hedging dan spekulasi. Untuk tujuan spekulasi, FAS 52 dan FAS 80 mengharuskan pengakuan perubahan nilai pasar futures kedalam income pada periode terjadinya. Sedangkan untuk tujuan hedging ada dua metode pengakuan perubahan nilai pasar yaitu metode mark to market dan metode deferal. Metode deferal menangguhkan pengakuan laba atau rugi yang telah direalisasi atau yang belum direalisasi dari obyek yang dihedging dan rugi atau laba dari instrumen hedging. Metode mark to market mengakui laba atau rugi pada periode berjalan atas instrumen hedging serta rugi atau laba dari obyek yang dihedging. Untuk mengantisipasi masuknya industri futures di Indonesia, maka perlu kiranya Ikatan Akuntan Indonesia dan instansi lain yang terkait mempersiapkan suatu standar akuntansi yang inenyeluruh yang mengatur pencatatan dan pelaporan transaksi futures di Indonesia yang dapat diandalkan dan mudah dimengerti."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Arianti
"Perkembangan perusahaan menimbulkan kesulitan bagi pihak manajemen untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu fungsi pengawasan dalam perusahaan yang independen untuk membantu melaksanakan pengawasan tersebut. Keberhasilan fungsi Audit Intern dalam melaksanakan tugasnya sangat tergantung dari kerjasama yang baik antara pihak yang diperiksa (auditee) dengan pihak yang memeriksa (auditor). Sehingga sangat diperlukan adanya persepsi yang benar dari pihak auditee mengenai keberadaan fungsi audit intern ini dalam perusahaan. Dan juga dibutuhkan sikap auditor yang profesional sehingga kerjasama yang baik diantara keduanya akan memberikan hasil yang optimal untuk perkembangan perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat persepsi auditee terhadap auditor intern dan hubungan diantara keduanya. Selain itu juga untuk melihat apakah fungsi audit intern mempunyai pengaruh yang berarti bagi kegiatan usaha Bank X. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman auditee terhadap fungsi audit intern dan juga bagi auditor khususnya agar bisa bekerja sama lebih balk lagi dengan pihak auditee sehingga tujuan dad adanya fungsi audit intern dapat tercapai"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Rahmad
"Laporan magang ini menggambarkan proses quality assurance review yang dilakukan KAP ABC pada fungsi audit internal Bank XYZ berdasarkan peraturan yang dikeluarkan Bank Indonesia. Laporan ini juga menggambarkan fungsi audit internal yang dimiliki oleh Bank XYZ dan kesesuaiannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. Proses quality assurance review yang dilakukan oleh KAP ABC secara umum telah sesuai dengan quality assessment manual yang dikeluarkan Institute of Internal Auditors. Hasil review pada fungsi audit internal Bank XYZ menunjukkan adanya ketidaksesuaian, antara lain tidak adanya kebijakan rotasi dan penyimpanan dokumen, serta adanya ketidakkonsistenan dalam implementasi kebijakan audit internal.

This internship report describe the quality assurance review process conducted by KAP ABC on Bank XYZ's internal audit function based on Bank Indonesia’s regulations. This report also describe Bank XYZ’s internal audit function and its conformity with Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. In general, quality assurance review process conducted by KAP ABC has conform with Institute of Internal Auditors's quality assessment manual. The results of review shows some inconformity related to internal audit policy for auditor rotation and storage of documents. The results of review also shows some incosistencies in the implementation of internal audit policies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Baraba
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah SKAI Bank X telah menyusun dan mengimplementasikan BSC seperti diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton (1996) yang kemudian dimodifikasi oleh Frigo (2002) untuk diterapkan pada SKAI. Penelitian ini menyimpulkan bahwa SKAI Bank X telah menerapkan BSC dan telah memiliki infrastruktur yang memadai sebagai prasyarat untuk penerapan BSC namun demikian dalam penetapan peta strategi dan target ukuran kinerja (KPI) masih diperlukan penajaman, perubahan dan penambahan.

This research aimed to examine whether Bank X Internal Audit Unit has developed and implemented BSC as introduced by Kaplan and Norton (1996) which was the modified by Frigo (2002) to implement in Internal Audit unit. This research concluded that internal audit unit Bank X has implemented a balanced scorecard as a means to measure performance of the internal audit unit and has adequacy infrastructures as a basis to implement it but need more imrovement in defining strategy map and KPI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27731
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnubroto Arimurti
"Penulis berusaha untuk melihat sejauh mana Peran Internal Audit Dalam Governance, Risk, dan Compliance (Studi Kasus PT Bank X Tbk) sehingga dapat menjadi suatu pedoman bagi pihak eksternal dalam mengetahui keadaan Internal Auditor yang sebenarnya. Ada beberapa tahapan yang akan dilalui. Pertama-tama penulis melihat dari aspek COSO dan cross check dengan Fraud Questioner. Terakhir, penulis akan melakukan analisa governance, risk, & compliance. Metode penelitian dengan menggunakan metode analisis deskriptif.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa secara umum, Peran Internal Auditor Dalam Governance, Risk, dan Compliance (Studi Kasus PT Bank X Tbk) adalah 76,59%. Artinya, internal Auditor cukup baik dalam menjalankan tugasnya dalam GRC dan sebagai strategic business partner. Peran Internal Auditor PT Bank X Tbk didukung oleh kemampuan auditor yang baik dengan bantuan yang diberikan dirasakan cukup membantu. Penulis melihat bahwa ruang lingkup Internal Auditor PT Bank X harus lebih ditingkatkan pada internal control review & fraud detection dan financial. Lath audit operasional dan review pengendalian internal masih menjadi prioritas utama. Adanya usaha perusahaan dalam menerapkan prinsip governance, menekankan pada pcntingnya manajemen resiko, business risk, dan process risk telah meningkatkan pemahaman fungsi internal auditor. Selanjutnya, langkah-langkah dalam proses audit sangat baik dan sesuai dengan proses yang berlaku umum. Pada akhirnya, peran Internal Auditor PT Bank X Tbk meningkat dari audit keuangan saja menjadi audit kepatuhan dan konsultan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan.

The thesis is about Role of Internal Audit in Governance, Risk, and Compliance (Case Study at PT Bank X Tbk). It can be guidance for everyone who wants to know about conditions of Internal Audit PT Bank X Tbk. This thesis has 3 major steps. First, assessing COSO and cross check by Fraud Questioner. Finally use governance, risk, and compliance form. This thesis use descriptive analysis method.
The result Internal Audit Effectively at PT Bank X Tbk is 76,59%. It means that Internal Audit is good enough on GRC form and as a strategic business partner. The role of internal Audit PT Bank X Tbk is quite helping because of the good capabilities of its Internal Audit. It's should have more concern about internal control review & fraud detection, financial, operational audit, and review of internal control. Company has a good effort on governance form, risk management, business risk, and process risk so its can improve internal auditor functionality. Audit step is good and as same as standard. Finally, role of internal auditor can improving value added because it?s improve from financial audit to compliance audit and consultant/strategic business partner.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Frederick Agung Ondo
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap tingkat kompetensi unit audit internal di PT. X sesuai dengan kerangka kompetensi IIA saat melakukan penugasan audit jarak jauh kemudian memberikan rekomendasi terkait program pengembangan dan pelatihan unit audit internal untuk meningkatkan level kompetensi ke level terapan/pakar, khususnya untuk penugasan terkait audit jarak jauh. Sifat penelitian ini adalah kualitatif eksploratif dengan pengumpulan informasi melalui wawancara semi terstruktur yang didukung dengan dokumentasi terkait kompetensi unit audit internal sebagai bukti pendukung, dimana beberapa staf unit audit internal dan auditee di PT. X menjadi subjek penelitian ini. Metode analisis informasi yang digunakan adalah analisis isi, dengan desain studi kasus desain kasus tunggal dan analisis tertanam. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tingkat kompetensi yang perlu ditingkatkan terutama pada sampling, analitik data, pemetaan proses, dan tinjauan analitik. Hasil ini ditemukan dari penggunaan metode sampling yang tidak tepat untuk semua penugasan dan tidak sesuai dengan standar IPPF, hasil analisis juga menyatakan bahwa penilaian pribadi masih dominan dalam penugasan karena kurangnya kompetensi dalam penggunaan sumber daya yang tepat. Mengenai proses audit jarak jauh, diketahui bahwa kompetensi yang dibutuhkan terutama terkait dengan penggunaan keterampilan program dan komunikasi yang tepat. Rekomendasi yang dapat disarankan berdasarkan semua hasil ini terutama terkait dengan pelatihan penggunaan sumber daya agar lebih efektif.

This study aims to conduct an assessment of the level of competence of the internal audit unit at PT. X is in accordance with the IIA's competency framework while doing remote audit assignments then provide recommendations related to the internal audit unit development and training program to increase the level of competence to the applied / expert level, especially for remote auditing related assignments. The nature of this research is qualitative exploratory with collecting information through semi-structured interviews supported by documentation related to the competence of the internal audit unit as supporting evidence, where some staff of the internal audit units and auditee at PT. X is the subject for this research. The information analysis method used is content analysis, with case study designs of single-case designs and embedded analysis. Based on the results of the analysis, it is known that the level of competence that needs to be increased mainly in sampling, data analytics, process mapping, and analytical review. This result were found from using inappropriate sampling method for all assignments and doesn’t conform to IPPF standards, the analysis result also stated that personal assessment is still dominant in the assignment because lack of competence in usage of appropriate resources. Regarding remote audit process, it is known that the required competencies mainly related to usage of appropriate program and communication skills. Recommendations that can be suggested based on all of these results are mainly related to training in the use of resources to make them more effective."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willyanto Arifin
"Internal audit departemen merupakan suatu departemen independen dalam perusahaan yang melakukan evaluasi terhadap internal control perusahaan. Evaluasi internal control perusahaan perlu dievaluasi secara berkala untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang ada. Kelemahan dari internal control perlu diperbaiki dengan melibatkan seluruh bagian dalam perusahaan yang terkait. Untuk melakukan evaluasi secara objektif diperlukan suatu departemen dalam perusahaan yang tidak melaksanakan kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat memberikan penilaian yang objektif.
Internal audit sebagai lembaga independen dalam perusahaan perlu memiliki kualitas agar audit yang dilakukan berkualitas dan memberikan hasil yang bermanfaat bagi perusahaan. Salah satu cara dalam menjaga kualitas internal audit adalah dengan melakukan quality assurance review yang dilakukan oleh pihak ketiga yang independen misalnya konsultan, kantor akuntan publik dll.
PT. X sebagai salah satu distributor konsumer produk terbesar, telah memiliki internal audit yang berkualitas, hal ini tampak dari analisis quality assurance yang dilakukan oleh penulis. Kualitas internal audit ini tampak dan adanya struktur organisasi yang jelas, program & jadwal audit yang tersusun dan training untuk memberikan pengetahuan kepada internal auditor.
Evaluasi internal control yang dilakukan adalah internal control atas kas, piutang, persediaan, aktiva tetap dan hutang selama tahun 2003-2004. Hasil darn evaluasi yang dilakukan menunjukan bahwa internal control PT X telah memadai walaupun masih memerlukan perbaikan dan peningkatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Untuk memperbaiki kelemahan internal control yang ada maka perlu kerjasama antar setiap bagian dalam perusahaan. Manajemen perusahaan harus turut berperan aktif dalam melihat kelemahan yang ada dan perbaikan yang dilakukan atas kelemahan tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Prasetyo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>