Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200615 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irawati Indrasasana
"Dewasa mi, peran saluran distribusi yang menjembatani kepentingan antara produsen dan konsumen menjadi sangat penting dan semakin kompleks. Demikian pula yang terjadi dalam industri obat-obatan. Dalam peranannya sebagai distributor obat-obatan PT Bayer Indonesia, PTPD. Djawa Maluku menghadapi suatu masalah sehubungan dengan pendistribusian sa!ah satu obat non resep yang dipasarkannya. Untuk menghadapi masalah tersebut, PTPD Djawa Maluku dituntut untuk dapat memperbaiki sistem distribusi yang dimilikinya agar produk yang dipasarkannya tersebut dapat kembali unggul dalam
persaingan.
Tujuan dari penulisan skripsi mi adalah untuk mengevaluasi sistem distribusi perusahaan tersebut dan menganalisa sejauh mana masalah yang ada telah dapat diatasi.
Untuk itu digunakan beberapa pendekatan teori yang berkaitan dengan masalah distribusi,
seperti yang dikemukakan oleh Louis W. Stern serta Phillip Kotler. Sedang perolehan data serta informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan cara observasi dan wawancara lángsung
pada pihak-pihak yang berkepentingan, serta penyebaran kuesioner kepada konsumen akhir.
Dari hasil analisa yang dilakukan, diketahui bahwa memang terdapat beberapa masalah yang hams diperbaiki dalam sistem distribusi obat tersebut, terutama menyangkut
kontrol serta sales force yang kurang memadai. Melalui evaluasi dan usaha-usaha perbaikan yang dilakukan, masalah-masalah tersebut memang sebagian besar telah dapat diatasi dan kondisi penjualan produk tersebut telah dapat diperbaiki. Namun tampaknya perusahaan tersebut belum memanfaatkan kesempatan yang ada secara optimal. Masih terbuka
kesempatan baik bagi PTPD Djawa Maluku maupun pihak prinsipalnya untuk memperbaiki posisi produk tersebut dalam pasar. Bila hal mi tidak dimanfaatkan secara optimal, bukan tidak mungkin diwaktu mendatang produk-produk pesaing lain akan semakin menguasai pasar dan kedudukan produk tersebut akan semakin tegeser, mengingat kondisi pasar yang
masih terus berkembang serta kondisi persaingan yang terus meningkat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Nabihah
"Sebagai distributor produk farmasi, Perusahaan Besar Farmasi (PBF) harus mematuhi pedoman distribusi termasuk pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran, sesuai dengan Peraturan BPOM Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Dalam aspek penyimpanan, PBF harus menyediakan fasilitas penyimpanan yang khusus dan memenuhi persyaratan suhu, kelembaban, dan pencahayaan yang tepat. Penyimpanan yang tertata baik di fasilitas penyimpanan obat dapat meningkatkan efisiensi operasional, menghindari kesalahan pengambilan obat, serta menjaga kelangsungan stok dan mempermudah pencarian dan pengawasan. PT SamMarie Tramedifa, meskipun mematuhi pedoman CDOB dengan menyediakan gudang obat, menghadapi masalah dengan penandaan pada rak penyimpanan yang kurang jelas dan terorganisir, sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk pencarian. Proses pengambilan barang di gudang memerlukan sumber daya manusia terbanyak dan sering dievaluasi untuk meningkatkan produktivitas. Pengaturan produk yang rapi dan penandaan yang jelas seharusnya mempercepat pencarian barang. Data waktu dicatat sehubungan dengan penerimaan pesanan (PO), persiapan barang, dan penyerahan kepada kurir, dua hari sebelum dan dua hari setelah perubahan penandaan. Peningkatan durasi terjadi pada hari ketiga setelah perubahan, tetapi pada hari keempat, durasi menjadi lebih cepat. Hasil observasi dan wawancara menunjukkan faktor-faktor seperti prioritas pesanan, variasi jumlah dan jenis barang, sistem penguncian yang tidak dapat diprediksi, serta kerusakan printer mempengaruhi durasi waktu pengambilan dan persiapan barang di gudang obat. Data yang diperoleh memiliki batasan waktu dan tidak dapat menilai efektivitas perubahan penandaan terhadap kinerja staf gudang obat. Evaluasi kinerja dengan mencatat waktu aktivitas staf gudang tidak selalu sesuai karena staf gudang sudah terbiasa dengan penempatan produk sebelum perubahan penandaan dan reorganisasi.

As a Pharmaceutical Wholesale Company, adhering to Good Distribution Practices (GDP) guidelines is paramount. In terms of storage, PBFs are mandated to provide dedicated storage facilities that meet specific requirements, such as temperature, humidity, and proper lighting. Well-organized pharmaceutical storage can significantly enhance operational efficiency by preventing medication retrieval errors, ensuring continuous inventory, and simplifying the retrieval and monitoring processes. Despite PT SamMarie Tramedifa's compliance with GDP guidelines by providing a drug warehouse, issues persist with the labeling on storage shelves, which appears unclear and disorganized, leading to extended search times. Properly arranged products with clear labeling should expedite item retrieval. Data was recorded regarding the time of receiving purchase orders (PO), preparing goods, and handing them over to couriers, both two days before and two days after labeling changes. While there was an increase in the duration of goods retrieval and preparation on the third day after the labeling changes, on the fourth day, the duration became slightly shorter. Observations and interviews revealed that factors like order priorities, variations in the quantity and type of items for each order, an unpredictable locking system, and printer malfunctions in the warehouse contributed to the increased duration for goods retrieval and preparation. Assessing performance solely by recording the time of warehouse staff activities did not yield accurate results, as warehouse staff were already accustomed to the product placement before the labeling changes and reorganization."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Y. Benedictus I.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasiadi Budiman
"ABSTRAK
Secara urnum pertumbuhan pasar PC yang tinggi di lndonesia
disebabkan oleh dua hal, pertama adalah semakin tingginya kesadaran dan
pengetahuan masyarakat mengenai teknologi komputer terutama dengan
berkembangnya industri multimedia dan internet. Kedua, semakin
rendahnya harga komputer yang dipicu oleh liberalisasi perdagangan antar
negara dan kemajuan teknologi.
Faktor keberhasilan utama agar unggul di persaingan menuntut
perusahaan PC di Indonesia untuk mampu menyediakan sistem penjualan
yang tersebar dan mudah ditemukan oleh konsumen. Untuk menyalurkan
produk PC kepada konsumen diperlukan jaringan distribusi yang baik dan
meliputi semua segmen pembeli yang ada. Jalur distribusi menjadi bagian
yang kritis dalam operasi pemasaran PC. Strategi pemilihan, pengelolaan,
dan evaluasi jalur distribusi yang tepat perlu diformulasikan dan
diimplementasikan dengan baik.
Karya akhir ini bertujuan untuk melakukan penelitian kepada
perusahaan penanaman modal asing PT XYZ dalam memasarkan produk
PC bermerek ABC di Indonesia. Secara spesifik, hal-hal yang diteliti adalah
identifikasi kekuatan dan kelemahan XYZ dalam bidang pemasaran, analisa
strategi bersaing xyz saat ini, analisa lingkungan usaha PC dan analisa
konsumen analisa pemilihan strategi jalur distribusi, dan strategi
implementasi yang perlu dilakukan.
Metodologi yang digunakan dalam penulisan dibagi menjadi tiga
tahap. Pertama adalah penelitian internal XYZ, yaitu pengumpulan data
internal perusahaan dan wawancara dengan profesional XYZ dalam ¡ndustri
PC. Kedua adalah dengan melakukan penelitian kepustakaan dan berbagai
sumber termasuk data dan analisa konsumen primer, dan lembaga
pemerintahan, dan majalah-majaiah, dari jurnal pemasaran, dan juga
beberapa situs internet. Terakhir adalah tahap penyusunan karya akhir,
mengacu pada judul dengan metodologi deduktif - menarik kesimpulan.
Beberapa hal penting yang patut digarisbawahi dari hasil penelitian
ini adalah bisnis PC di Indonesia sedang mengalami saat-saat yang baik.
Hal ini terjadi karena arah liberalisasi membuat harga-harga produk ini
menjadi turun sehingga menjadi Iebih kompetitif dan terjangkau oieh
masyarakat. Di Indonesia pasar PC tumbuh berkembang karena didukung
dengan jumlah penduduk dan keluarga yang makin membutuhkan PC.
Jumlah perkapita PC yang masih cukup rendah dan peningkatan situasi
ekonomi membuat pasar Indonesia menjadi atraktif.
Pada industri PC terlihat adanya dua jenis konsumen. Pertama
adalah pembeli dari kalangan rumah (keluarga) dan kedua dari kalangan
bisnis. Masing-masing dari jenis konsumen ¡ni mempunyai karaktenistik
yang unik. Mayonitas pembeli PC rumah mengganti komputernya setiap satu
sampal tiga tahun sekali. PC ini sering digunakan untuk mengerjakan
pekerjaan rumah dan hiburan / games. Motivasi kalangan ini untuk membeli
PC adalah karena kehandalannya, dalam jangkauan anggaran, dan garansi
servis pengganti. lnformasi mengenai produk PC kebanyakan mereka
dapatkan dari media. Pertumbuhan di sektor ini harus cukup diperhatikan
karena pangsa pasarnya cukup cepat berkembang (sekitar 25% per tahun
sampai tahun 2001). Hal ini didukung karena makin berkembangnya industri
aplikasi multimedia dan internet. Jalur distribusi baru yang paling efektif
untuk menjangkau kalangan ini adalah dengan membuka situs pemasaran
PC di internet.
Prediksi pangsa pasar PC bisnis masih yang terbesar sampal tahun
2001. Kebanyakan dari pemakainya menggunakan untuk aplikasi
pengolahan kata. Pembeli kalangan bisnis sangat mementingkan jaminan
puura jual dan kinerja PC yang baik. Mereka mempunyai perencanaan
pembelian komputer satu tahun sebelumnya. Jenis komputer yang ingin
mereka beli mayoritas menginginkan dan yang pernah dipakai sebelumnya.
Informasi tentang produk kebanyakan didapat dari pameran komputer. Jalur
distribusi baru yang paling efektif untuk menjangkau kalangan ini adalah
dengan penyaluran melalui distributor khusus ke industri. Hal ini terjadi
karena PC yang dijual perlu dikonfigurasi untuk berkinerja maksimai sesuai
dengan kebutuhan pembeli kalangan bisnis. Fleksibilitas dan kebutuhan
untuk memenuhi konfigurasi PC yang bervariasi akan dapat ditangani Iebih
cepat dan lebih efislen oleh dstributor ini.
;ABSTRAK
Secara urnum pertumbuhan pasar PC yang tinggi di lndonesia
disebabkan oleh dua hal, pertama adalah semakin tingginya kesadaran dan
pengetahuan masyarakat mengenai teknologi komputer terutama dengan
berkembangnya industri multimedia dan internet. Kedua, semakin
rendahnya harga komputer yang dipicu oleh liberalisasi perdagangan antar
negara dan kemajuan teknologi.
Faktor keberhasilan utama agar unggul di persaingan menuntut
perusahaan PC di Indonesia untuk mampu menyediakan sistem penjualan
yang tersebar dan mudah ditemukan oleh konsumen. Untuk menyalurkan
produk PC kepada konsumen diperlukan jaringan distribusi yang baik dan
meliputi semua segmen pembeli yang ada. Jalur distribusi menjadi bagian
yang kritis dalam operasi pemasaran PC. Strategi pemilihan, pengelolaan,
dan evaluasi jalur distribusi yang tepat perlu diformulasikan dan
diimplementasikan dengan baik.
Karya akhir ini bertujuan untuk melakukan penelitian kepada
perusahaan penanaman modal asing PT XYZ dalam memasarkan produk
PC bermerek ABC di Indonesia. Secara spesifik, hal-hal yang diteliti adalah
identifikasi kekuatan dan kelemahan XYZ dalam bidang pemasaran, analisa
strategi bersaing xyz saat ini, analisa lingkungan usaha PC dan analisa
konsumen analisa pemilihan strategi jalur distribusi, dan strategi
implementasi yang perlu dilakukan.
Metodologi yang digunakan dalam penulisan dibagi menjadi tiga
tahap. Pertama adalah penelitian internal XYZ, yaitu pengumpulan data
internal perusahaan dan wawancara dengan profesional XYZ dalam ¡ndustri
PC. Kedua adalah dengan melakukan penelitian kepustakaan dan berbagai
sumber termasuk data dan analisa konsumen primer, dan lembaga
pemerintahan, dan majalah-majaiah, dari jurnal pemasaran, dan juga
beberapa situs internet. Terakhir adalah tahap penyusunan karya akhir,
mengacu pada judul dengan metodologi deduktif - menarik kesimpulan.
Beberapa hal penting yang patut digarisbawahi dari hasil penelitian
ini adalah bisnis PC di Indonesia sedang mengalami saat-saat yang baik.
Hal ini terjadi karena arah liberalisasi membuat harga-harga produk ini
menjadi turun sehingga menjadi Iebih kompetitif dan terjangkau oieh
masyarakat. Di Indonesia pasar PC tumbuh berkembang karena didukung
dengan jumlah penduduk dan keluarga yang makin membutuhkan PC.
Jumlah perkapita PC yang masih cukup rendah dan peningkatan situasi
ekonomi membuat pasar Indonesia menjadi atraktif.
Pada industri PC terlihat adanya dua jenis konsumen. Pertama
adalah pembeli dari kalangan rumah (keluarga) dan kedua dari kalangan
bisnis. Masing-masing dari jenis konsumen ¡ni mempunyai karaktenistik
yang unik. Mayonitas pembeli PC rumah mengganti komputernya setiap satu
sampal tiga tahun sekali. PC ini sering digunakan untuk mengerjakan
pekerjaan rumah dan hiburan / games. Motivasi kalangan ini untuk membeli
PC adalah karena kehandalannya, dalam jangkauan anggaran, dan garansi
servis pengganti. lnformasi mengenai produk PC kebanyakan mereka
dapatkan dari media. Pertumbuhan di sektor ini harus cukup diperhatikan
karena pangsa pasarnya cukup cepat berkembang (sekitar 25% per tahun
sampai tahun 2001). Hal ini didukung karena makin berkembangnya industri
aplikasi multimedia dan internet. Jalur distribusi baru yang paling efektif
untuk menjangkau kalangan ini adalah dengan membuka situs pemasaran
PC di internet.
Prediksi pangsa pasar PC bisnis masih yang terbesar sampal tahun
2001. Kebanyakan dari pemakainya menggunakan untuk aplikasi
pengolahan kata. Pembeli kalangan bisnis sangat mementingkan jaminan
puura jual dan kinerja PC yang baik. Mereka mempunyai perencanaan
pembelian komputer satu tahun sebelumnya. Jenis komputer yang ingin
mereka beli mayoritas menginginkan dan yang pernah dipakai sebelumnya.
Informasi tentang produk kebanyakan didapat dari pameran komputer. Jalur
distribusi baru yang paling efektif untuk menjangkau kalangan ini adalah
dengan penyaluran melalui distributor khusus ke industri. Hal ini terjadi
karena PC yang dijual perlu dikonfigurasi untuk berkinerja maksimai sesuai
dengan kebutuhan pembeli kalangan bisnis. Fleksibilitas dan kebutuhan
untuk memenuhi konfigurasi PC yang bervariasi akan dapat ditangani Iebih
cepat dan lebih efislen oleh dstributor ini.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar Djaafar
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Haryanto; Eko Virgianto
"ABSTRAK
Semenjak dikeluarkannya peraturan pemerintah pada akhir
tahun 1990 tentang pengadaan cengkeh melalui tataniaga yang
diatur pelaksanaannya oleh BPPC (Badan Penyangga dan Pemasa
ran Cengkeh), industri rokok mengalami masa?masa yang sangat
sulit. Ditambah lagi dengan kebijaksanaan mengenai masalah
cukai, harga eceran, isi dalam setiap kemasan, gencarnya
himbauan untuk tidak merokok dan juga adanya kelesuan pasar
pada tahun 1991 menambah kesulitan bagi industri ini.
Akibat adanya kondisi yang tidak menguntungkan ini,
posisi dari PT Djarum Kudus tingkatannya menurun menjadi
kelompok menengah - besar. Hal ini dikarenakan produksinya
pada tahun 1991 menjadi 28,2 milyar batang atau dibawah 30
milyar batang (batas dan kelompok dan pabrik rokok besar).
Untuk menghadapi masa?masa sulit tersebut, PT Djarum
Kudus dituntut meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari
pengelolaan sumber daya yang ada. Dalam memasarkan produknya,
distribusi sebagai salah satu bagian dari pemasaran memegang
peranan yang sangat penting karena menyangkut tingkatan
service yang diberikan kepada konsumen dalam menyalurkan
produknya. Selain itu juga karena distribusi mempunyai
struktur biaya yang tidak kecil.
Dalam mencapai sistem distnibusi yang efisien diperlukan
suatu metode yang dapat mengatur perencanaan distnibusi rokok
secara baik. Dalam kaitan ini, salah satu alternatif yang
dapat dipergunakan adalah penggunaan metode kuantitatif dalam
menangani berbagai masalah. Integer Linear Programming dan
Economic Order Quantity yang merupakan salah satu model
management Science merupakan disiplin ilmu yang tujuannya
mengalokasikan sumber daya yang ada secara optimal dengan
memperhatikan kendala yang ada.
Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah untuk
mengetahui sampai seberapa jauh Integer Linear programming
dan Economic Order Quantity dapat digunakan sebagai dasar
untuk meningkatkan efisiensi pada bidang distribusi khususnya
pada Pusat Perwakilan Rokok (PPR) Djarum Jakarta. penerapan
Integer Linear Programming terutama digunakan dalam bidang
transportasi yaitu pemilihan jenis kendaraan truk dan Pusat
Perwakilan Rokok Jakarta ke agen-agen tunggal maupun agen
banyak. Sedangkan Economic Order Quantity digunakan dalam
menentukan besarnya order dan kudus ke Pusat Perwakilan
Rokok Jakarta.
Aplikasi Integer Linear Programming dan Economic Order
Quantity pada Pusat Perwakilan Rokok Djarum Jakarta memberi
kan solusi yang cukup besar bedanya dibandingkan dengan
sebelumnya. Pada biaya transportasi terjadi peningkatan
efisiensi hingga 24%. Sedangkan pada biaya pemesanan dan
Periyimpanan terjadi peningkatan efisiensi hingga 9%.
Dari hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa penerapan Integer Linear Programming dan Economic
Order Quantity
Sangat berguna dalam meningkatkan efisiensi biaya distnibusi.
untuk itu diharapkan penerapan Integer Linear Programing dan
Economic Order Quantity ini tidak hanya digunakan pada Pusat
Perwakilan Rokok Jakarta tapi juga pada Pusat Perwakilan
Rokok lainnya yang dimiliki PT Djarum Kudus."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurjihan Fahira
"Produk farmasi yang telah diproduksi di industri farmasi tidak akan sampai ke tangan konsumen apabila tidak disalurkan oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF). Produk narkotika dan psikotropika merupakan produk farmasi yang ditujukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan sistem saraf pusat. Penyalahgunaan produk narkotika dan psikotropika dapat membahayakan pengguna dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) secara khusus mengatur pengelolaan dan pendistribusian produk narkotika dan psikotropika di PBF. PBF yang diizinkan menyalurkan produk narkotika di Indonesia hanya PT. Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD), adapun PBF yang diizinkan untuk menyalurkan produk psikotropika adalah PBF yang memenuhi persyaratan perizinan untuk menyalurkan produk psikotropika. Tugas ini disusun untuk menilai implementasi CDOB di KFTD Kantor Cabang (KC) Jakarta 1 khususnya dalam pengelolaan dan pendistribusian obat-obatan narkotika dan psikotropika. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati dan terlibat langsung dalam seluruh proses pengelolaan, melakukan wawancara petugas logistik, dan berdiskusi bersama pembimbing lapangan. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan dan pendistribusian produk narkotika dan psikotropika KFTD Kantor Cabang Jakarta 1 telah sesuai dengan CDOB. KFTD KC Jakarta 1 diharapkan dapat mempertahankan pengimplementasian CDOB yang sudah baik tersebut untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan konsumen

Pharmaceutical products manufactured at the pharmaceutical industries will not meet the consumers if they are not distributed by Pedagang Besar Farmasi (PBF). Narcotic and psychotropic drugs are pharmaceutical products that are supposed to treat pathological conditions related to the central nervous system. Using narcotic and psychotropic products inappropriately will harm the person using it and the surrounding. Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) particularly regulates the management and distribution of narcotic and psychotropic products properly. PBF that is allowed to distribute narcotic products is only PT. Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD). PBF that is allowed to distribute psychotropic drugs are PBF who meet the requirements to distribute psychotropic drugs. This report is conducted to evaluate the implementation of CDOB at KFTD Kantor Cabang (KC) Jakarta 1 in managing and distributing narcotic and psychotropic products. The data was taken by observing the whole process of managing and distributing the narcotic and psychotropic products, interviewing the logistic staffs, and discussing it with the supervisor. Result shows that KFTD KC Jakarta 1 have been managing and distributing narcotic and psychotropic products properly according to CDOB. KFTD KC Jakarta 1 should maintain this implementation to gain more customers' trust ."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pratisto Sumantri
"ABSTRAK
PT. Bayer Indonesia Tbk. (BYSB) merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri farmasi. Didirikan tahun 1967 dengan nama PT. Bayer Farma Indonesia, merupakan bagian dari kelompok usaha Bayer AG, Germany, sebuah perusahaan internasional yang didirikan untuk memenuhi dan memproduksi kebutuhan konsumen terhadap rangkaian produk dan jasa mulai dari kesehatan dan pertanian sampai dengan kimia dan teknologi penginderaan. Produk-produk yang dihasilkan dapat digolongkan atas 3 kelompok, yakni Farmasi, Proteksi Tanaman serta Alat-alat Rumah Tangga & Obat-obatan Tanpa Resep (OTC).
Dalam usahanya meningkatkan nilai penjualan PT. Bayer Indonesia, Tbk. terutama mengandalkan pendapatan dari produk-produk Farmasi berupa obat-obat ethical ( obat dengan resep ), produk Kesehatan Rumah Tangga serta produk Perlindungan Tanaman. Untuk kelompok usaha Alat Kesehatan Rumah Tangga, PT. Bayer Indonesia, Tbk. merupakan pemimpin pasar. Dengan kemampuannya yang ada PT. Bayer Indonesia, Tbk. sedang berusaha meningkatkan penjualannya baik dari penjualan lokal maupun ekspor. Untuk tujuan tersebut PT. Bayer Indonesia, Tbk. terus berusaha meluncurkan produk-produk baru, terutama mengandalkan lisensi yang diperoleh dari Bayer AG, Germany.
Selama tiga tahun terakhir pangsa pasar PT. Bayer Indonesia, Tbk. Terus mengalami penurunan. Pada tahun 2000, pangsa pasar PT. Bayer Indonesia mencapai angka terendah sejak tahun 1996 yaitu 6,87%. Penurunan yang terjadi pada tahun 2000 terutama disebabkan oleh nilai penjualan perusahaan yang negatif Penurunan nilai penjualan tersebut terjadi karena pada tahun 2000 perusahaan sedang melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja pabrik, sehingga kapasitas produksinya mengalami penurunan. Semua perbaikan tersebut diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2001. Meskipun nilai penjualan terus menurun tetapi kinerja keuangan PT. Bayer Indonesia, Tbk. justru meningkat pada tahun 1999 dan tahun 2000. Dari kondisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. Bayer Indonesia, Tbk. Berhasil melakukan efisiensi dan efisiensi yang dilakukan cukup besar untuk dapat menutup penurunan nilai penjualan yang terjadi.
Masalah yang paling besar yang dihadapi oleh PT. Bayer Indonesia, Tbk. adalah tidak stabilnya kondisi ekonomi makro, terutama tidak stabilnya nilai tukar Rupiah serta laju inflasi yang masih tinggi. Keadaan ini terutama terkait dengan ketergantungan perusahaan yang amat tinggi pada bahan baku impor.
Nilai perusahaan PT. Bayer Indonesia, Tbk. berdasarkan analisa skenario dan perhitungan dengan probabilitas nilai tertimbang adalah Rp. 278.841 juta. Nilai tersebut didapat dari hasil perkalian probabilitas dan nilai perusahaan untuk masing-masing skenario. Probabilitas setiap skenario didapat dari hasil analisa industri dan asumsi makro ekonomi. Berdasarkan perhitungan tersebut, nilai perusahaan PT. Bayer Indonesia, Tbk. ternyata berada sedikit di atas nilai market capitalization saat ini, sehingga dapat dikatakan telah teijadi under-expected terhadap nilai perusahaan PT. Bayer Indonesia, Tbk.
Nilai perusahaan yang mendekati nilai market capitalization pemsahaan saat ini adalah pada kondisi skenario Base-Case, yaitu sebesar Rp. 236.692 juta. Dilihat dari hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa perkiraan investor untuk 4 tahun ke depan adalah mendekati skenario Base Case. Pada skenario ini diperkirakan bahwa peluncuran produk baru yang dilakukan oleh PT. Bayer Indonesia, Tbk. Akan berhasil. Dan dari sisi finansial perusahaan akan mampu mempertahankan efisiensi.
Bagi investor, dilihat dari hasil perhitungan nilai perusahaan berdasarkan skenario Base Case maka ekspektasi yang dilakukan oleh investor untuk saat ini adalah over-expected, sehingga untuk jangka pendek bila melakukan investasi tidak akan menguntungkan. Sedangkan untuk jangka panjang kondisi fundamental perusahaan saat ini yang cukup baik akan dapat menjadi landasan cukup kuat untuk meningkatkan nilai perusahaan di masa yang akan datang."
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brigitta Adinda Sarasati
"Industri farmasi di Indonesia tumbuh signifikan akibat pandemi COVID-19. Industri ini sekarang menjadi salah satu sektor prioritas nasional, dengan salah satu praktik pembangunan utama adalah mencapai Standar Industri Hijau. Penelitian ini bertujuan untuk merancang Model Pemilihan Pemasok Hijau dengan memasukkan karakteristik ekonomi dan ramah lingkungan untuk Pemasok Bahan Aktif Farmasi (API). Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menimbang kriteria dengan pendekatan Fuzzy dan Metode VIKOR untuk menentukan peringkat pemasok berdasarkan kriteria ekonomi dan ramah lingkungan. Penelitian ini menghasilkan pemeringkatan 6 pemasok untuk 2 API yang berbeda. Dengan model yang diusulkan, produsen farmasi dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kemampuan yang harus dimiliki pemasok ramah lingkungan untuk tujuan memilih pemasok ramah lingkungan yang paling sesuai.

Pharmaceutical Industry in Indonesia has grown significantly due to the COVID-19 pandemic. The industry is now becoming one of the country’s priority sectors, with one of the key development practices is to achieve Green Industry Standards. This study aims to design a Green Supplier Selection Model by incorporating the economic and green characteristics for Active Pharmaceutical Ingredients (API) Suppliers. Analytic Hierarchy Process (AHP) Method is used to weigh the criteria with a Fuzzy approach and VIKOR Method to rank the suppliers based on the weighted economic and green criteria. This research results in the ranking of 6 suppliers for 2 different APIs. With the proposed model, pharmaceutical manufacturers can have a better understanding of the capabilities that a green supplier must possess for the purpose of selecting the most suitable green supplier."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiarti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>