Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134474 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edi Prawarsanto
"Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, dan dunia perbankan juga menuntut untuk dapat memberikan yang terbaik kepada nasabahnya, maka beberapa tahun terakhir beberapa bank sudah mulai mengembangkan sistem ATM. Dengan perkembangan ini, kemampuan dalam EDP Audit juga harus ada penyesuaian. Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor kendala dan penunjang dalam sistem ATM untuk pelaksanaan proses audit terhadap bank yang menggunakan sistem komputerisasi tersebut. Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan untuk informasi dan data sekunder yang berasal dari kepustakaan, majarah, surat kabar, dan sebagainya, penelitian lapangan untuk informasi dan data primer yang merupakan peninjauan langsung ke objek penelitian. Hasil penelitian penulis bahwa penerapan sistem ATM, pada salah satu bank yang menjadi objek penelitian, merupakan salah satu usaha mempermudah nasabahnya untuk melakukan transaksi pengambilan uang tanpa harus melalui teller, dapat diambil di cabang bank tersebut mana saja, dan pelayanan 24 jam dalam 7 hari. Dengan kemampuan teknologi ini, prosedur-prosedur pemeriksaan terhadap pelaksanaan operasional perangkat keras, perangkat lunak, brainware, internal control sudah berjalan baik. Keterlibatan pihak ketiga pada penyediaan sarana telekomunikasi belum didukung dengan suatu alat pencegah penyadapan berupa alat pengacak sinyal/frekuensi. Namun kelemahan ini sudah dapat diatasi dengan suatu prosedur yang cukup sederhana tetapi memerlukan ketelitian. Kesimpulan dan saran penulis adalah kemampuan seorang auditor (internal maupun eksternal) khususnya dalam menangani EDP audit hendaknya dapat menyesuaikan dengan informasi yang juga berkembang sejalan dengan cepatnya kecanggihan teknologi. Karena tanpa kemampuan tersebut, akan banyak mengalami hambatan teknis dalam menangani audit pengolahan data elektronik. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noorlailie Soewarno
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Indra Agustinus
"Kondisi persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini menuntut para pelaku usaha untuk melakukan efisiensi pada seluruh aktivitasnya. Salah satu praktek bisnis yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan melakukan outourcing yang dapat dilakukan pada seluruh kegiatan yang bersifat non core competence perusahaan tersebut.
Sebagai salah satu Unit Bisnis (Business Unit) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Unit Bancassurance merupakan unit bisnis yang bergerak pada pemherian jasa perencanaan keuangan kepada konsumen personal, yang meliputi aspek investasi, asuransi, dan dana pensiun. Pada tahun pertama beroperasinya Unit Bancasssurance ini, terdapat sejumlah masalah yang ditemui khususnya berupa pencapaian target bisnis yang tidak tercapai akibat ketidakmampuan perusahaan dalam memperoleh tenaga Financial Advisor (FA) melalui rekruitmen yang dilakukan sendiri.
Dalam karya akhir ini penulis sengaja memilih topik berupa peranan outsourcing dalam mengatasi permasalahan suplai tenaga Financial Advisor pada Unit Bancassurance. Hal ini dilakukan adalah untuk dapat mengetahui lebih mendalam permasalahan yang ada di perusahaan sekaligus untuk mengetahui sejauh mana outsourcing bisa berperan dalam mengatasi permasalahan tersebut. Dalam operasional usahanya selama ini, Unit Bancassurance Bank BNI juga telah melakukan sejumlah aktivitas outsourcing.
Dengan menggunakan metode pengumpulan data yang herupa teori dan konsep outsourcing dari studi pustaka, serta observasi langsung, penulis melakukan analisa terhadap permasalahan rekruitmen dan pengelolaan tenaga FA. Kemudian dilihat serta ditelaah lebih lanjut potensi mengoutsourcingkan aktivitas tersebut melalui penghitungan efisiensi dan efektivitasnya. Hasilnya dirumuskan dalam suatu bentuk kesimpulan pada akhir tulisan karya akhir ini.
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, penggunaan outsourcing untuk rekruitment dan maintenance FA dapat melakukan efisiensi biaya yang signifikan dibandingkan dengan pola sebelumnya yang dikelola sendiri oleh Unit Bancassurance. Selain itu perusahaan dapat lebih fokus pada pengembangan usaha yang sempat terhambat karena kesulitan rekruitmen FA. Outsourcing juga bisa meminimalisir pekerjaan administrasi terutama pengelolaan FA yang cukup memakan waktu dan tenaga kerja.
Dalam pelaksanaan outsourcing rekruitment dan maintenance FA tersebut agar senantiasa berjalan sesuai dengan tujuan awal, Unit Bancassurance harus dapat mengontrol kualitas FA outsourcing melalui monitoring performance yang baik. Selain itu diperlukan juga monitoring perusahaan provider dengan baik. Setiap ada permasalahan supaya segera ditindaklanjuti dan diselesaikan dengan cepat dan tepat.

The highly competitive business environment nowadays requires companies to improve efficiency throughout its activities. One technique to acquire-effeciency is to do outsourcing which can he employed to all non-core-competence activities.
Bancassurance Unit is one of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk business unit. This unit provides financial planning service to personal consumer, including investment, insurance, and pension fund solution. In its first operating year., this Bancassurance Unit faced several problems. The lack of ability to acquire Financial Advisors (FA) through company-owned recruitment process is the major one.
The topic of this thesis is the role of outsourcing to overcome the lack of FA work force in the Bancassuruaree Unit. The objectives are to understand the problem in the company better and to know how far outsourcing can help to overcome the problem, Bank BNI Bancassurance Unit already did several outsourcing activities.
The analysis on FA recruitment and management problems is done by using literature study on outsourcing theory and concept, and by direct observation. Furthermore, the efficiency and effectiveness of the outsourcing is calculated to examine the potential. The results are concluded in the end of this thesis.
The analysis result shows that by outsourcing the FA recruitment and maintenance, could resulted in significant cost efficiency compared to the previous pattern managed by the Bancassuranee Unit. In addition, the company could be more focus on business development that was delayed due to difficulties in FA recruitment. Outsourcing also could minimize the administration loads especially in Financial Advisor management.
In the implementation of outsourcing, the FA recruitment and maintenance should always comply with its primary objectives. Bancassurance Unit should able to control the FA outsourcing quality through good performance monitoring. Monitoring on Provider Company is also needed. Every trouble emerges should be handled straightaway, resolved quickly and correctly.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinola Herawaty
"Industri perbankan dengan aktivitas perkreditan sebagai kegiatan pokoknya dituntut untuk meningkatkan operasinya secara efektif dan efisien agar mampu menghadapi persaingan. Untuk itu diperlukan suatu alat yang dapat menilai operasi tersebut yaitu management audit. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data informatif dan mempelajari serta menilai peranan management audit sebagai alat pengendali guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas kredit. Metode penelitian yang di gunakan adalah metode studi kasus dengan teknik penelitian pustaka dan penelitian lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara teknis management audit bidang kredit ini diadakan penilaian secara objektif dan mandiri atas kemapuan manajemen bank. Dalam hal ini digunakan beberapa tolok indikator tolok ukur yaitu data internal, data eksternal, tingkat pertumbuhan, pangsa pasar, banking ratio, credit risk ratio. Sedangkan sebagai sasaran evaluasi nya adalah perencanaan kredit, kebijakan Tending rate, alokasi kelayakan kredit, sistem dan prosedur, dan sarana fisiko Kesimpulan management audit yang dilakukan di bank "X" masih belum cukup berperan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas aktivitas perkreditan karena pengetahuan mengenai management audit baru diperkenalkan sehingga ada sasaran evaluasi yang belum dimasukkan sebagai penilaian. Saran dari hasil penelitian antara lain bank "X" hendaknya men;ngkatkan mutu pelaksanaan management auditnya melalui pen;ngkatan pengetahuan dan kemampuannya; memperluas sasaran evaluasi yaitu penilaian kecakapan personilnya (human resources) dan meningkatkan frekuensi pelaksanaan management audit, sehingga dapat meningkatkan efektiv;tas dan efisiensi aktivitas perkreditan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ing Ing
"Secara garis besar kegiatan, operasional suatu bank adalah mengelola uang/ dana masyarakat yang tentunya mengandung risiko bawaan yang besar. Selain itu, jenis transaksi maupun prosedur perbankan juga mengalami perubahan yang cepat dan dinamis. Karakteristik operasional perbankan yang memiliki risiko tinggi seperti ini membutuhkan pengawasan dari pihak pemeriksa internal yang independen, yaitu internal auditor bank yang lebih dikenal dengan nama Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank.
SKAI berperan, sebagai pihak independen dalam melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan operasional bank. Dengan melakukan peran pengawasan, konsultasi dan katalisator, SKAI diharapkan dapat menjadi partner perusahaan yang akan membantu pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara keseluruhan. Manajemen PT. Bank X Tbk menginginkan SKAI untuk berganti peran dari watch dog dan consultant menjadi strategic busmess partner bagi unit bisnis.
Berdasarkan analisa penulis, SKAI PT. Bank X Tbk masih berada pada tahapan peranan sebagai cansultant. Auditee masih merasa SKAI PT Bank X Tbk sebagai consultant bagi mereka dan belum sebagai strategic business partner seperti visi dan misi manajemen PT. Bank X Tbk. Peningkatan signifikan yang dirasakan oleh auditee adalah pada interaksi dan komunikasi yang berhasil dijalin selama kegiatan audit lapangan dilakukan. Untuk melakukan perubahan peranan adalah tidak mudah dan butuh keijasama dari banyak pihak, dan tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu yang singkat dan dengan melakukan pengembangan internal secara total.
Dalam melaksanakan peranan tersebut, SKAI menjalankan suatu prosedur dan metodologi kerja yang dikenal dengan, manajemen resiko. Manajemen risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank. Pada tahun 2002, Committee of Sponsoring Organlzation (COSO) mulai memperkenalkan konsep baru Enterprise Risk Management (ERM) yang menjadi kerangka kerja dari manajemen risiko. COSO ERM mengemukakan 8 komponen pengendalian risiko yang harus diterapkan oleh perusahaan agar dapat mengelola risiko secara efektif dan efisien.
Dalam kaitannya dengan penerapan manajemen risiko berdasarkan kerangka COSO ERM, SKAI PT Bank X Tbk dapat dikatakan sudah cukup mendukung PT Bank X Tbk dalam mengelola risikonya. Akan tetapi masih ada beberapa kelemahan dan keterbatasan dalam usaha penerapan manajemen risiko. Salah satunya adalah karena SKAI PT Bank X Tbk belum secara penuh menerapkan komponen COSO ERM dalam menerapkan manajemen risiko.
Karya akhir ini menganalisa sejauh mana peran yang dijalankan SKAI sebagai pihak internal yang independen dalam PT. Bank X Tbk. Selain itu juga akan dianalisa sejauh mana penerapan manajemen risiko berdasarkan, kerangka COSO ERM pada PT Bank X Tbk. Analisa dan pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26078
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Amin
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S16693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isarini Arisanti
"Perusahaan pada umumnya memiliki satu tujuan yang dapat dicapai dengan mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efisien dan efektif. Dalam pengelolaan sumber daya tersebut diperlukan adanya pengendalian yang baik agar penggunaannya tidak menyimpang dari kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan. Untuk itu diperlukan suatu badan pengawas intern yang berfungsi untuk mengawasi pelaksanaan operasional perusahaan secara kesel uruh an. Pengawas intern yang dibahas dalam skripsi ini adalah Biro Pengawasan Intern pada PT "X" yang merupakan suatu BUMN yang berada di bawah Departemen Perdagangan. Untuk menilai efektivitas dalam pelaksanaan internal audit serta peranan pengawas di dalam perusahaan maka dilakukan evaluasi terhadap kinerja keseluruhan BPI tersebut. Dalam pelaksanaan internal audit, hendaknya dilakukan 4 tahap yaitu : 1. Tahap Persiapan 2. Tahap Pemeriksaan Pendahuluan 3. Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan 4. Tahap Pelaporan dan Tindak Lanjut Penilaian lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan menilai Quality Assurance dan pelaksanaan internal audit tersebut serta beberapa faktor intern dan faktor ekstern lainnya yang mempengaruhi keberhasilan serta efektivitas pelaksanaan internal audit. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kinerja BPI PT "X" berjalan cukup efektif walaupun masih terdapat beberapa kelemahan. Peranan BPI itu sendiri cukup penting dalam perusahaan tersebut mengingat kedudukan tinggi dan dukungan penuh yang diberikan pimpinan perusahaan dalam rangka memperbaiki dan mencegah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Zidny Fadlan
"Untuk memudahkan nasabah dalam melakukan penarikan tunai beserta transaksi lainnya, bank memberikan kartu ATM yang dapat diakses pada mesin-mesin ATM. Untuk memperoleh kartu ATM nasabah harus menandatangani perjanjian pembuatan kartu ATM. Dalam perjanjian tersebut terdapat klausula yang menyatakan pengalihan tanggungjawab bank atas segala kerugian nasabah yang timbul akibat pemalsuan kartu, kerusakan, dan atau kegagalan bekerjanya mesin ATM dan atau sarana lain yang disebabkan oleh hal-hal diluar kekuasaan dari bank. Bagaimana apabila nasabah menajdi korban modus operandi card skimming? Apakah nasabah tidak berhak untuk mendapatkan ganti kerugian? Oleh karena itu yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan ini adalah 1) Bagaimana pertanggungjawaban bank sebagai penerbit kartu ATM menurut ketentuan hukum yang berlaku 2) Bagaimana Penyelesaian Sengketa antara bank dengan nasabah dalam hal terjadi pencurian data kartu ATM? Dalam penulisannya, karya ilmiah ini menggunakan metode yuridis normatif. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder atau kepustakaan dan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara.
Kesimpulan dari penulisan ini adalah 1). Pengaturan pertanggungjawaban bank dalam kontrak perjanjian nasabah dengan bank dalam hal terjadinya pencurian data nasabah yang menimbulkan kerugian finansial nasabah, tidak diatur dengan tegas. Pembuktian atas terjadinya pencurian data nasabah dan timbulnya kerugian nasabah dilakukan oleh pihak bank. 2). Bank sebagai penerbit kartu ATM harus lebih meningkatkan keamanan dari produk yang dikeluarkannya dari pelaku kejahatan yang sudah semakin canggih dalam melaksanakan modus operandinya.

To facilitate customers in making cash withdrawals and other transactions, the bank provides ATM card that can be accessed at ATM machines. To obtain an ATM card customers must sign an agreement creating an ATM card. Under these agreements have clauses stating the transfer of responsibility for customers' bank for any losses incurred due to card fraud, damage and or failure of the workings of ATM machines and / or other facilities caused by things beyond the power of the bank. What if the costumers become a victim of card skimming? Whether the customer is not entitled to get compensation? Therefore, the main problem in this paper is a) How does a bank account as an ATM card issuer according to applicable laws 2) How to Dispute Settlement between the bank and the customer in case of theft of ATM card data? In writing, this scientific work using a normative juridical methods. Data used in this writing is literature and secondary data or primary data obtained from the interviews.
The conclusion of this paper is one). Bank accountability arrangements in the contract agreement with bank customers in the event of theft of customer data that results in financial losses of customers, not strictly regulated. Proof of the occurrence of data theft to customers and clients for losses made by the bank. 2). Bank as an ATM card issuer must further improve safety of products from the release of criminals who had increasingly sophisticated way in executing."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S21516
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>