Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106680 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Turino Suyatman
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simandjuntak, E. Risma
"Dana merupakan masalah paling menenunkan dalam pelaksanaan fungsi lembaga keuangan yang menghubungkan kepen tmgan unit ekonomi yang mempunyai surplus dana dan unit ekonomi yang yang membutunkan dana untuk digunakan pada ke giatan yang bersifat produktif. Pada dasarnya sumber dana utama suatu lembaga keuangan berasal dari dana masyarakat;
Kelangsungan hidup suatu lembaga keuangan di frentu- kan oleh kemampuannya dalam mengelola dana yaitu kemampuan nya menghimpun dana semaksimal mungkin dengan biaya semi¬nimal mungkin serta menyalurkannya pada sektor produktif sehingga memberikan keuntungan optimal bagi perusahaan.
Sebagai lembaga keuangan bukan bank jenis mvesrasi P T "X" melaksanakan fungsi penghimpunan dan pengalokasian dana kemasyarakat dengan tidak diperbolehkan menghimpun dana dalam bentuk tabungan, giro maupun deposito serta tidak diizinkan memberikan kredit Dana yang diumpun di¬alokasikan untuk membeli surat-surat; berharga sebagai sarana penanaman dana pasar uang (jangka pendek) dan pasar modal (investasi).
Dari penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa penanaman dana pasar uang khususnya untuk instrumen warkat niaga tidak berbeda dengan kredit perbankan karena warkat niaga tersebut tidak dijual kembali tetapi tetap menjadi portofolio PT "Z" sampai saat jatuh tempo Juga disimpulkan pengelolaan dana PT ,TX" belum terlaksana secara efisien Arrirya meningkatnya jumlah dana dihimpun dan yang dialokasikan tidak mengakibatkan meningkatnya rentabilitas perusahaan Beberapa faktor yang menjadi penyebabnya antara lain adalah keterbatasan manajemen PT nXn sendiri, situasi perekonomian dan kebijakan pemerintah yang membatasi ruang gerak perusahaan.
Oleh karena itu manajemen perlu meningkatkan efisiensi dengan lebih aktif mencari sumber dana murah dan melakukan evaluasi yang lebih teliti terhadap calon nasabah Selain itu perlu usaha yang lebih aktif untuk menarik lebih banyak perusahaan yang hendak memasyarakatkan sahamnya (under writing) karena hal ini tidak saja memberikan pendapatan yang memadai bagi PT X, juga membantu program pemerintah dalam rangka pemerataan pendapatan bagi masyarakat.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ratna Djauhari Tajibnapis
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainab
"Dalam perusahaan yang cukup besar, pemeriksaan intern sebagai bagian dari suatu pengendalian intern adalah sangat perlu, tidak hanya untuk mengurangi kebocoran dan penyelewengan dalam perusahaan itu, tetapi sebagai penghasil informasi yang tepat dan obyektif, juga dapat membantu pimpinan untuk mengambil keputusan yang benar dan dengan demikian dapat meningkatkan mutu manajemen. Karena pentingnya pemeriksaan intern dalam perusahaan itulah yang mendorong penulis untuk membuat skripsi ini. Sedang tujuan dari pembuatan skripsi ini adalah untuk melihat peranan pemeriksaan intern dalam membantu manajemen untuk meningkatkan effisiensi dan effektivitas perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan studi literatur, wawancara dan survey pada PT Karuna. Setelah mengadakan penelitian penulis mendapatkan bahwa pimpinan PT Karuna dibantu oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) dalam melakukan pengawasan. SPI PT Karuna bertugas membantu pimpinan dalam mengadakan penilaian atas sistem pengendalian pengelolaan dan pelaksanaannya pada perusahaan dan memberikan saran-saran perbaikannya. Dalam melakukan tugasnya, SPI mendapatkan dukungan dari manajemen dengan diberikannya wewenang dan tanggung jawab serta kedudukan yang dijelaskan secara terperinci dalam aturan yang tertulis. Kegiatan SPI PT Karuna terdiri dari dua pemeriksaan yaitu pemeriksaan rutin dan pemeriksaan insidentil. Pemeriksaan rutin adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh SPI PT Karuna setiap bulan yang meliputi pemeriksaan terhadap biaya, laporan perhitungan rugi/laba dan pemasaran. Sedangkan pemeriksaan insidentil adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh SPI dengan melihat langsung situasi/keadaan di pabrik. Dari hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa personil SPI PT Karuna belum sepenuhnya melaksanakan tugas yang dibebankan oleh perusahaan kepadanya. Penyebabnya adalah SPI sebagai suatu fungsi dalam perusahaan belum dikelola dengan balk sehingga pelaksanaan pemeriksaan intern dalam perusahaan menjadi tidak terarah dan tidak mencakup secara keseluruhan kegiatan yang ada dalam perusahaan. Penyebab lainnya adalah kurangnya kreativitas personil SPI dalam melaksanakan pemeriksaan intern. Untuk meningkatkan kegiatan pemeriksaan intern perusahaan, SPI hendaknya mengelola kegiatan pemeriksaan intern secara lebih terarah dan mencakup keseluruhan kegiatan perusahaan yaitu dengan membuat suatu perencanaan yang terarah dan fleksible; program pemeriksaan; kertas kerja pemeriksaan; laporan yang menarik perhatian manajemen serta tata cara khusus yang memungkinkan SPI memantau secara aktif atas penerapan saran yang telah diberikan. Selain itu SPI perlu mempertimbangkan penambahan tenaga pemeriksa yang cukup berpengalaman dan mempunyai kompetensi yang bagus dalam bidang pemeriksaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Arthesa
Jakarta: Indeks, 2006
332.1 Art b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Fitria
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi proses loan review yang dilakukan oleh KAP RFR untuk mencari tahu permasalahan utama penyebab tidak lancarnya pembayaran kembali oleh debitur Lembaga Keuangan Bukan Bank X (LKBB X) secara tepat waktu serta memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Proses loan review dilakukan dalam 5 (lima) tahap dan mengacu pada Lampiran 1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 40/POJK.05/2015. Penulis hanya melakukan evaluasi pada tiga tahap proses loan review yaitu pengumpulan dokumen, pengisian kertas kerja, dan pemberian kualitas kredit. Secara keseluruhan proses loan review yang dilakukan oleh KAP RFR pada LKBB X sudah sesuai dengan ketentuan dari Lampiran 1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 40/POJK.05/2015. Selain itu laporan magang ini juga memuat refleksi diri penulis selama melaksanakan magang di KAP RFR.

This internship report aims to evaluate the loan review process carried out by KAP RFR to find out the main problem that causes non-smooth repayment of non-bank financial institution X (NBFI X) debtors in a timely manner and to provide solutions to these problems. The loan review process is carried out in 5 (five) stages and based on Lampiran 1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 40/POJK.05/2015. The author only evaluates the three stages of the loan review process, namely collecting documents, filling in working papers, and providing credit quality. Overall, the loan review process carried out by KAP RFR at NBFI X is in accordance with the provisions of Lampiran 1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 40/POJK.05/2015. In addition, this internship report also contains the author's self-reflection during his internship at KAP RFR."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Adler Manurung Press, 2003
332.108 46 PAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>