Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151664 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F. Kristiartono
"ABSTRAK
Tugas akhir ini secara deksrtptif membahas mengenai segala keglatan dan
strategi yang dijalankan oleh Indosat. Lebih khusus lagi, tugas akhir ini
mengungkap peranan divisi Public Relations Department Indosat dalam
membangun dan memelihara hubungan jangka panjang yang harmonis dan saling
pengertian dengan para pubilk demi menjaga reputasi perusahaan sebagai
perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia.
Sebagai perusahaan yang mengutamakan usahanya pada pemberian jasa
telekomunikasi Internasional di Indonesia, Indosat selalu berupaya untuk
memantapkan perannya sebagai pemimpin pasar (market leader) di Indonesia.
Semakin ketatnya persaingan, konvergensi teknologi dan aliansi global
adalah sebagian dari perkembangan yang mewarnai dunia pertelekomunikasian.
Kemampuan dalam mengantisipasi segala bentuk perkembangan yang terjadi
dalam dunia pertelekomunikasian merupakan kunci keberhasilan bagi Indosat. Hal
ini mencerminkan kemampuan Indosat dalam bersaing di pasar terbuka sekaligus
mencerminkan pula kesiapan Indosat untuk tumbuh menjadi perusahaan
telekomunikasi kelas dunia.
Indosat telah bertekad untuk terus mengupayakan hasil yang terbaik
sebagaimana yang diharapkan oleh para publik khususnya para pelanggan dan
pemegang saham. Untuk tujuan itulah Public Relations Department memainkan
peranan yang cukup vital bagi Indosat. Public Relations Department sebagai
pihak yang bertanggung jawab dalam membangun dan memelihara hubungan
jangka panjang yang harmonis dan saling pengertlan dengan publik-publik yang
dihadapi oleh Indosat, yaitu karyawan, pelanggan, investor, pemerintah, media
massa dan masyarakat umum. Sehingga dengan demikian, reputasi Indosat
sebagai perusahaan yang memiliki kinerja yang baik dapat tetap konsisten di mata
para publik dan dapat terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irastuty
"ABSTRAK
Sampai dengan tahun 1998 penyediaan, distribusi dan harga tepung terigu
diatur oleh Bulog, Pemerintah juga menetapkan proteksi untuk berinvestasi di industri
ini. Hak monopoli dalam penggilingan gandum hanya diberikan kepada PT Indofood
Sukses Makmur Bogasari Flour Mills serta PT Berdikari Sari Utama Flour Mills.
Pemilik kedua perusahaan inipun sama yaitu Grup Salim.
Dicabutnya wewenang Bulog, menyebabkan industri tepung terigu harus
melaksanakan semua kegiatannya sendiri, mulai dari menyediakan gandum untuk
digiling, pengolahan, pemasaran serta distribusinya. Apalagi dengan ditetapkannya
UU No. 5/1999 mengenai Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat, menyebabkan perusahaan-perusahaan dalam industri ini harus menjalankan
kegiatannya secara profesional.
Citra Bogasari yang baru yaitu sebagai sebuah perusahaan yang profesional,
akan sangat mendukung jalannya kegiatan perusahaan tersebut. Seperti diketahui
bahwa selain bersaing dengan perusahaan sejenis di dalam negeri, persaingan juga
terjadi dengan perusahaan-perusahaan luar negeri di dalam era globalisasi ini. Akan
tetapi citra perusahaan yang lama, yaitu sebagai perusahaan yang erat kaitannya
dengan monopoli dan KKN telah melekat dalam pandangan stake holders.
Menyadari pentingnya peranan Humas dalam membentuk opini masyarakat,
maka merupakan salah satu tugas Humas Bogasari untuk membentuk citra perusahaan
yang baru yaitu bahwa Bogasari merupakan perusahaan yang profesional dan dapat
bersaing secara sehat dalam industri ini. Humas harus melakukan riset untuk mencari
fakta yang ada pada stakeholders mengenai citra perusahaan saat ini. Kemudian
Humas harus menselaraskan antara citra dan reputasi yang perusahaan inginkan ada
dalam pandangan stake holders, dengan target publik, cara-cara serta ¡si dari
kampanye, sehingga program pembentukan citra berhasil baik.
Karenanya studi ini bertujuan untuk mempelajari peranan kegiatan humas
Bogasari dalam membentuk citra perusahaan di mata stake holders , serta memberikan
masukan mengenai strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan-kegiatan humas dalam membantu terciptanya citra yang dikehendaki.
Untuk itu metode peneilitian yang dilakukan adalah dengan mempelajari
berbagai sumber informasi yang tersedia, teori, data, literatur serta wawancara dengan
pihak-pihak yang dapat menjadi nara sumber dalam studi ini. Persepsi stakeholders
kepada perusahaan didapatkan dengan meneliti banyaknya jumlah pemberitaan yang
positif maupun negatif mengenai perusahaan di 12 media cetak.
Dari studi ini disimpulkan bahwa citra perusahaan yang positif di mata
stake/solders mulai terbentuk, terlihat dari semakin berkurangnya pemberitaan negatif
mengenai perusahaan dan semakin banyaknya pemberitaan positif. Akan tetapi yang
diinginkan bukan sekedar citra positif saja, tetapi citra perusahaan yang profesional
yang harus ditanamkan pada stake holders.
Sampai saat ini Humas belum pernah melakukan riset Iangsung dan
menyeluruh untuk mengetahui citra perusahaan dalam persepsi stake holders .
Penelitian terhadap citra perusahaan hanya dilakukan dengan melihat jumlah
pemberitaan yang ada di media masa. Setelah itu Humas Bogasari menjalankan
program-program perbaikan maupun program-program baru.
Pemberitaan mengenai profesionalisme perusahaan tidak dilakukan dalam
suatu program khusus. Profesionalisme terlihat dalam proses menjalankan
perusahaan, baik ke dalam maupun ke luar perusahaan. Salah satu ciri profesionalime
perusahaan seperti transparansi memang telah berhasil ditanamkan melalui hubungan
baik antara Humas dengan media masa. Media masa dapat memperoleh informasi
dengan mudah mengenai perusahaan baik dari Humas maupun top manajemen. Gaya
manajemen profesional yang mencerminkan kemandirian usaha serta bersaing secara
sehat di pasar sebenarnya juga terdapat pada falsafah perusahaan. Akan tetapi ini tidak
disosialisasikan secara khusus kepada semua lapisan stakeholders. Demìkian pula ciri
profesional dalam bentuk kerja tim yang tangguh serta kesempatan yang setara dalam
jenjang karir serta pelatihan tidak diinformasilcan kepada seluruh stake holders.
Melihat kenyataan diatas, maka tampak bahwa pemberitaan yang menyiratkan
profesionalisme perusahaan tidak dilakukan dalam suatu program yang khusus. Tidak
ada kesatuan ?wama? profesionalisme yang berkesinambungan dalam pemberitaan
yang dilakukan, menyebabkan hasilnya tidak optimal dirasakan oleh stake holders.
Karena itu studi ini merekomendasikan agar apabila memungkinkan dilakukan
riset mengenai citra perusahaan saat ini dimata stakeholders, sehingga dapat diketahui
sejauh apa perubahan cara itu telah diterima. Dari hasil riset tersebut dibuat
pembenahan ke dalam, kemudian dibuat suatu program kampanye yang menyelunuh
dan berkesinambungan untuk menunjang cara profesionalisme perusahaan. antara lain
dengan memasukkan falsafah perusahaan yang mencerminkan profesionalisme
perusahaan sebagai salah satu bahan program.
Walaupun Bogasari telah melakukan spin off untuk menghadapi UU
No.5/1999, namun yang masih dipertanyakan oleh stake holders yaitu apakah
sebenarnya Bogasari masih ?mencintai? monopoli? Karena itu dibutuhkan kerjasama
dengan bagian/departemen lain sehingga tercipta citra profesionalisme yang bebas
dari KKN dan monopoli. Bentuk kerjasama itu seperti strategi pemasaran serta
periiaku yang profesional dan individu-individu dalam perusahaan untuk menunjang
terciptanya citra perusahaan yang diinginkan.
"
2001
T3262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idit Mutijat Tulkin
"Membangun hubungan dengan media, menjadi penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan, ketika muncul sebuah issue yang dilansir oleh media, atau ada informasi yang memerlukan media sebagai sarana.
Eksistensi Humas (Hubungan Masyarakat) dalam menjalankan fungsinya, yang salah satunya adalah membina hubungan dengan media (Media Relations) sangat dipengaruhi oleh bentuk dan lingkungan sebuah organisasi atau perusahaan. Itulah yang mendasari penelitian, bagaimana humas sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara dalam menyikapi hubungan media (Media Relations) ketika dilanda sebuah krisis/issue.
PT. Perhutani (Persero) sebuah BUMN dibawah binaan teknis Dep Kehutanan, merupakan subyek penelitian, untuk mengetahui sejauhmana fungsi humas dilaksanakan. Hal ini terkait dengan karakteristik Perhutani (Persero) sangat unik, balk bidangusahanya pengelolaan hutan, disamping itu sebuah BUMN tidak lepas dari suasana birokratis.
Dalam penelitian yang dilakukan, data diambil melalui metode kualitatif diskriptif, adapun prosedurnya melalui wawancara yang mendalam kepada pejabat humas Perhutani dart pejabat lainnya, begitu juga kepada tujuh wartawan - 6 surat kabar nasional (Kompas, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, Republika, Pikiran Rakyat dan Kedaulatan Rakyat) dan 1 majalah Forum.
Hasil penelitian, memberikan gambaran sebagai berikut :
1. Ada kendala secara struktural, posisi humas sebuah BUMN dalam men jalankan fungsinya.
2. Dalam menjalankan Media Relations, Humas BUMN dalam hal ini PT Perhutani(Persero) mengalami keterbatasan sebagai penyedia
3. Penyelesaian krisis dari sebuah issue yang berkembang, Fungsi humas dilaksanakan secara fungsional, artinya satuan dalam organisasi dapat berfungsi sebagai humas.
4. Sehingga ada anggapan Humas sebuah BUMN diposisikan sebagai lembaga pengundang wartawan saja, serta menangani protokoler sebuah acara dan dokumentasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9460
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Istianti
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Thohiroh
"ABSTRAK
Kesehatan merupakan hak dasar setiap individu dan setiap individu berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan ialah ketersediaan dan kualitas obat yang sangat erat kaitannya dengan industri farmasi sebagai produsen obat. Untuk itu, setiap industri farmasi wajib memenuhi persyaratan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Dalam CPOB juga tertulis, bahwa terdapat tiga personil kunci yang bekerja dalam dunia industri farmasi yang merupakan seorang Apoteker. Oleh karena itu, calon Apoteker perlu untuk memahami secara langsung tugas dan tanggung jawab seorang Apoteker di industri farmasi melalui Praktek Kerja Profesi yang dilakukan di PT Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk.

ABSTRACT
Health is a fundamental right of every human being has the right to get a proper health care. An important factor that affect health care is the avalilabilty and quality of the drugs that are closely related to pharmaceutical industry as manufacturers. Therefore, every pharmaceutical industry shall meet the requirements of GMP (Good Manufacturing Practice). In GMP, there are three key personels who work in pharmaceutical industry which is a pharmacist. Therefore, a pharmacists need to understand the duties and responsibilities of a pharmacist who work in pharmaceutical industry through the internship at PT Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk.
"
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Novia Hadriantanella
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Suku dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur. Kegiatan PKPA ini bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat melihat langsung aktivitas yang berlangsung di Suku dinas, memeroleh pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek yang terkait di suku dinas yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam kegiatan penyelenggaraan kesehatan perorangan, rujukan, khusus, tradisional, maupun keahlian, serta pemahanan yang mendalam mengenai peran dan tugas apoteker di suku dinas. Tugas khusus yang diberikan yaitu merekap jumlah instansi beserta mahasiswa yang melakukan penelitian, dan jumlah puskesmas atau suku dinas yang dijadikan sebagai tempat penelitian oleh mahasiswa yang melakukan penelitian.

ABSTRACT
Pharmacist Internship Program is held in East Jakarta Health Sub-Department. Internship activity is intended that the pharmacist can see directly the activity in Health Sub-Department, obtaining knowledge and insight on all aspects related in Health Sub-Department and responsibible for implementation of the guidance, supervision, control in the activities of the organization of health individuals, refferal, specifically, traditional and expertise as well as deep understanding of the roles and duties of the pharmacist in Health Sub-Department. Special task given that recapitulte the number of institution and their student who do research and the number of health centers or health sub-department that serve as a place of research by student who do research."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Billy Kristiawan
"Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan harus diwujudkan sesuai dengan UUD RI tahun 1945. Untuk memenuhi hak tersebut, upaya pemenuhan kesehatan perlu dilakukan oleh seluruh pilar kesehatan di Indonesia, salah satunya adalah apotek. Apotek merupakan tempat pemberian pelayanan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi kepada masyarakat. Apotek dikelola oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA). Melalui apotek, pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan kefarmasian dapat menjangkau ke masyarakat secara merata dan menyeluruh. Oleh karena itu, seorang Apoteker memiliki peranan penting dalam pengelolaan apotek, baik dari sisi manajerial, maupun sisi pelayanan klinik. Mengingat peranan penting apoteker dalam apotek, Praktik Kerja Profesi Apoteker perlu dilakukan di apotek oleh calon apoteker. Melalui PKPA di apotek, calon apoteker diharapkan dapat memahami peran dan tanggung jawab apoteker di apotek.

Health is a human right and should be realized according to 1945 Indonesia Constitution. To fulfill those right, healthcare fulfillment need to be done by all pillars of health in Indonesia, especially pharmacy. Pharmacy can do pharmaceutical care and public pharmaceutical preparation distribution. Pharmacy is managed by a Pharmacist. Through pharmacy, health service in the form of pharmaceutical services can reach out to community evenly and thoroughly. Therefore, a Pharmacist have an important role in the management of pharmacy, in terms of managerial and clinical service. Given the important role of pharmacist in pharmacy, internship needs to be done by pharmacist to be. Through internship, pharmacist to be is expected to understand the role and responsibilities of pharmacist in pharmacy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>