Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160525 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suliyanti
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17980
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Tasril Lebe
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soenari
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthoharoh
"This thesis discusses the role of National Logistics Agency in managing rice trade system in New Order era. Scarcity of basic commodities and the number of famine that occurred in the beginning of Soeharto reign caused the establishment of National Logistics Agency. In New Order era, National Logistics Agency was the only food agency which strived to maintain the availibility, overcome scarcity, stabilize price and distribute the rice to the entire region. In implementing duties, National Logistics determined two policies such as basic pricing polic and minimun price. Nevertheless, food shortage still occurred. Moreover, there was corruption done by National Logistics Agency?s officials. The food shortage finally resolved in 1984 along with the achievement of self-sufficiency. This thesis uses historical research method and the rules of scientific writing.

Skripsi ini membahas peran Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam mengatur tata niaga beras pada masa Orde Baru. Kelangkaan bahan pokok dan banyaknya kelaparan yang terjadi pada awal pemerintahan Soeharto menyebabkan terbentuknya Bulog. Pada masa Orde Baru, Bulog adalah satu-satunya badan pangan yang berupaya untuk menjaga ketersediaan, mengatasi kelangkaan, menstabilkan harga serta mendistribusikan beras ke seluruh wilayah. Untuk melaksanakan tugasnya, Bulog menetapkan dua kebijakan yaitu kebijakan harga dasar dan harga maksimum,Meskipun demikian, masalah kekurangan pangan masih terjadi. Terlebih lagi, adanya penyelewengan dana yang dilakukan oleh petinggi Bulog. Masalah kekurangan pangan baru terselesaikan pada 1984 seiring dengan tercapainya swasembada. Skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah dan menggunakan kaidah penulisan ilmiah.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60298
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Haris
"ABSTRAK
Masalah pangan di Indonesia dapat diistilahkan sebagai sesuatu kejar mengejar antara kenaikan produksi pangan yang diikuti dengan cepatnya laju pertambahan penduduk. Di satu pihak jumlah penduduk terus bertambah, sebagai ilustrasi, jumlah penduduk pada tahun 1982 mencapai 153.732 juta jiwa. Produksi pangan sebagai kebutuhan pokok pada tahun 1982 untuk komoditi beras mencapai 23. 190. 628 ton, jagung 4. 042. 249 ton, kedele 608. 606 ton, kacang hijau 143. 967 ton, ubi kayu 12. 981. 615 ton, ubi jalar 2. 031. 735 ton, gula pasir 1. 700. 000 ton dan tepung,terigu 1. 293. 812 ton *. Upaya peningkatan produksi pangan dan penyebaran guna mencukupi kebutuhan pangan berhasil guna setiap saat merupakan salah satu tugas utama Pemerintah. Menciptakan keamanan pangan dalam arti stok pangan di seluruh.Lndonesia mencukupi kebutuhan setiap saat serta harga pangan tetap stabil Pemerintah secara resmi membentuk suatu badan. Tugas utama badan ini adalah menangani masalah pangan dalam segala aspeknya. Badan resmi yang ditunjuk Pemerintah itu adalah Badan Urusan Logistik (BULOG)...

"
1984
S15334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ira Aryanti Mutmainnah
"ABSTRAK
Upaya peningkatan kemampuan Badan Urusan Logistik (BULOG) pada Pembangunan Lima Tahun Ke-enam (Pelita VI) adalah mewujudkan kemampuan BULOG yang makin profesional, efektif dan efisien, serta mampu menjaga stabilitas harga dan pengelolaan persediaan bahan pangan pokok dan pakan. Berdasarkan pada tujuan pembangunan tersebut maka BULOG berusaha memanfaatkan secara optimal segala potensi yang dimiliki, termasuk dalam mendayagunakan aparatnya melalui Program Budaya Kerja.
Namun demikian pengamalan budaya kerja di lingkungan BULOG dikhawatirkan dapat mengakibatkan rendahnya efektivitas pelaksanaan tugas-tugas pokok BULOG di masa yang akan datang, antara lain disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi yang berkembang dalam PJP II, BULOG menghadapi tantangan yang semakin besar dan kompleks untuk lebih mampu melaksanakan tugas-tugasnya dalam pembangunan secara optimal.
Oleh karena itu perlu diteliti agar diketahui apakah meningkatnya pengamalan budaya kerja dapat meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas BULOG, serta faktor-faktor manakah yang dominan pengaruhnya terhadap peningkatan efektivitas tugas-tugas.
Berdasarkan pada tujuan tersebut maka hipotesis yang menyatakan bahwa meningkatnya pengamalan budaya kerja yang meliputi : peranan kepemimpinan, kekeluargaan, kegotong royongan, kebersamaan, kedisiplinan, keterbukaan, kemufakatan, dan kemampuan profesional berpengaruh positif terhadap efektivitas pelaksanaan tugas-tugas BULOG akan diuji secara statistik dengan model "regresi linier berganda".
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9542 menunjukkan bahwa 95,42% efektivitas pelaksanaan tugas-tugas BULOG dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya kerja yang terdiri dari kepemimpinan, kekeluargaan, kegotong royongan, kebersamaan, kedisiplinan, keterbukaan, kemufakatan, dan kemampun profesional para pegawai BULOG. Dan setelah diuji ternyata hipotesis yang diajukan diterima dengan sangat nyata oleh karena F-hitung > F-tabel yaitu sebesar 284,186 > 2,660, artinya hipotesis alternatif yang diajukan dapat diterima dengan sangat nyata, yaitu meningkatnya pengamalan budaya kerja dapat meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas BULOG.
Sebagai rekomendasi, maka strategi utama peningkatan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas BULOG dapat dilakukan meiaiui upaya peningkatan pengamalan budaya kerja sebagai berikut :
Peningkatan faktor kepemimpinan di lingkungan BULOG.
Peningkatan faktor keterbukaan di lingkungan BULOG.
Peningkatan faktor kemufakatan di lingkungan BULOG.
Tetap memperhatikan faktor-faktor budaya kerja lainnya, seperti :
- Faktor kekeluargaan
- Faktor kegotong royongan
- Faktor kebersamaan
- Faktor kedisiplinan dan
- Faktor kemampuan profesional pada pegawai.
101 halaman + 10 tabel + 7 Gambar + 11 lampiran
Daftar Pustaka : 45 buku, 2 artikel, 7 lain-lain, (1972 - 1995).
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>