Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53690 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ongko w. Tandyasraya
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Novita Ikasari
"Perkembangan asuransi jiwa di Indonesia, menurut data yang diperoleh dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) telah terlihat pertumbuhan yang cukup signitlkan. Sampai 1:'iwuka.n ke HI tahun 2001, pendapatan asuransi jiwa (41 perusahaan) mencapai Rp.7,427 trilyun yang artinya telah mengalami peningkatan sebesar 17 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dengan perusahaan yang tercatat 39 perusahaan.
PT. AXA Life Indonesia didirikan pada tahum 1993, adalah psrusahaan gabungan antara PT.Tempo Group dengan PT. AXA Group, yang bergerak di bidang jasa asuransi jiwa. Sejak berdirinya di Indonesia, P'T. AXA Life Indonesia harus mampu bersaing dengan pemsahaan lainnya baik perusahaan lokal, perusahaan asing maupnn perusahaan joint venture yang bergerak di bidang yang sama yaitu asuransi jiwa.
Semakin gencarnya industri asuransi mempromosikan produk-produk tabungan dan investasi telah menjadi suatu fenomena yang mencolok. Perusahaan-perusahaan asuransi semakin inovatif mcnciptakan produk-produk yang siap dipasarkan. Di sisi lain, konsumen dihadapkan dengan pilihan yang beragam dari produk asuransi jiwa Bagi sebagian besar konsumen membeli produk asuransi berarti membeli sebuah janji. Karena asuransi bukanlah suatu produk yang dapat dilihat, dirasa maupun diraba. Untuk meyakinkan konsumen agar mernilih produk yang' ditawaxkan perusahaan, dibutuhkan suatu strategi yang tepat tcrutama dalam hal pemasaran produknya.
Tesis ini disusun dengan tujuan untuk melihat apakah strategi pemasaran PTAXA Life Indonesia sudah dimplementasikan sesuai dengan visi misi perusahaan sehingga perusahaan dapat menghadapi persaingan dengan perusahaan asuransi jiwa Iainnya dan dapat menduduki posisi yang terbaik dalam pasar asuransi jiwa di Indonesia. Dalam hal ini strategi pemsaran sangat menarik untuk dikaji mengingat persaingan dari perusahaan asuransi jiwa lainnya yang semakin dapat mengedukasi masyarakat tentang produk-produk asuransi jiwa serta semakin dapat menciptakan produk yang inovatif dan layanan terbaik yang dibutuhkan konsumen di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shitaratih Cindy Hastuti
"Tulisan ini merupakan suatu studi yang berupa laporan tentang kegiatan pemasaran suatu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang usaha industri yaitu PT (Persero) Indofarma. Pemilihan topik mengenai kegiatan pemasaran perusahaan ini dilatarbelakangi oleh pengamatan penulis secara global atas potensi produk perusahaan dan posisi yang cukup baik sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara. Perusahaan ini memiliki peluang untuk mengembangkan jaringan dan memperkenalkan produknya namun peluang tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal. Studi semacam ini layak dibuat mengingat investasi negara untuk perusahaan ini cukup besar dan perusahaan memiliki potensi untuk terus berkembang bahkan memposisikan dirinya sebagai suatu duta negara. Hal tersebut juga didukung oleh inovasi-inovasi yang terus dilakukan namun sayangnya tidak dibarengi dengan metode penyebaran produk yang sesuai pada pengguna produknya sekalipun peluang yang ada cukup besar. Ironisnya masalah biaya selalu menjadi kambing hitam sekalipun keuntungan selalu meningkat.
Ruang Iingkup studi ini terbatas pada Iingkungan manajemen PT (Persero) indofarma melalui metode pengumpulan data dan wawancara dengan pihak-pihak yang berwenang. Hasl pengumpulan data dan wawancara dimaksud dìanalogikan ke dalam teori-teori yang telah dipilih. Permasalahan yang nampak jelas bagi penulis adalah belum terwujudnya perusahaan menjadi Marketing Organization seperti diinginkan oleh orang nomor Satu di perusahaan ini. Ini terjadi nampaknya karena faktor konsentrasi perusahaan yang Iebìh besar pada inovasi produk dan adanya kemungkinan muncul kekhawatiran dari perusahaan untuk mengalokasi dana pemasaran yang Iebih besar. Ada juga masalah belum Optimalnya manajemen dalam memilih bentuk pemasaran baik dalam beriklan, memilih saluran distribusi maupun menentukan sasaran pasarnya.
Dari temuan yang ada penulis mencoba untuk memberikan masukan agar perusahaan lebih cermat dalam menentukan cara pemasaran yang meliputi 4 hal mendasar seperti pendapat Kotler (product, place, price and promotion), perusahaan hendaknya membuat produk agar lebih variatif sehingga dapat memberikan variasi harga sehingga dapat mendukung penempatan lokasi pemasaran dan proses promosi lebih terarah. Namun demikian studi ini tidak lepas dari kelemahan-kelemahan khususnya pada penelitian lapangan yang tidak ditakukan penulis karena keterbatasan waktu dan luasnya objek pemasaran. Penelitian lapangan dilakukan hanya secara umum melalui media atau tempat produk perusahaan ini dijual."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Takari
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tini Apriani
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Nina Karina
"Didalam menjalankan usahanya PT Decorus Mitra Selaras adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan furniture dan penyediaan perlengkapan kantor dan menjadi agen dari berbagai macam produk furniture yang berasal dari manca negara. Saat ini di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan iklim investasi yang kondusif yang menyebabkan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menanamkan modalnya di Indonesia sehingga semakin meningkatnya kebutuhan akan perlengkapan kantor yang merupakan barang komplementer dari penyediaan dan kebutuhan akan ruang perkantoran. Meja Ad Hoc adalah salah satu perlengkapan kantor yang merupakan salah satu produk baru dan inovatif yang banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan di luar negeri dalam melengkapi ruang kantornya, tetapi hal ini tidak terjadi di Indonesia, hal ini mungkin disebabkan karena budaya masyarakat Indonesia yang belum terbiasa dengan disain ruang kantor yang terbuka yang mana tidak terdapat pembatas antara satu meja dengan meja yang lainnya, hal ini diharapkan tidak berlangsung lama dikarenakan saat ini di Indonesia banyak terdapat perusahaan-perusahaan asing dan tenaga kerja Indonesia yang pernah mengenyam pendidikan dan pernah bekerja di luar negeri yang dapat menerapkan desain ruang kantor yang terbuka. Dalam memasarkan produk Meja Ad Hoc ini, DECORUS selaku asen penjualan produk ini menawarkan Meja Ad Hoc kepada pihak-pihak yang selama ini menjadi pelanggan dari DECORUS dan juga kepada perusahaan-perusahaan yang dianggap memiliki potensi yang besar untuk membeli produk ini dengan melakukan resepsi dan cocktail party pada peluncuran perdana produk ini, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kebiasaan dalam bekerja bagi perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia dengan perusahaan-perusahaan yang berada di luar negeri seperti yang tertulis diatas dan selain itu juga disebabkan karena harga dari Meja Ad Hoc ini cukup mahal sehingga memiliki kesan yang eksklusif. Metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah metode studi kasus yang data-datanya diperoleh dari riset lapangan dengan melakukan observasi langsung terhadap obyek yang diteliti dengan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang langsung terlibat dengan pemasaran meja Ad Hoc dan juga melakukan riset kepustakaan untuk mendapatkan informasi yang jelas dan akurat didalam melakukan penelitian. Dari upaya pemasaran yang dilakukan oleh DECORUS dalam memasarkan produk ini dapat dilihat beberapa hal yang masih kurang untuk itu kiranya agar produk meja Ad Hoc dapat dipasarkan dengan baik maka perlu dibuatnya advertorial di media masa agar masyarakat dapat mengetahui desain kantor yang terbuka adalah desain yang terbaik didalam suatu ruang perkantoran dan selain itu juga agar masyarakat lebih mengenal manfaat dan keunikan dari meja Ad Hoc dengan lebih baik, selain itu juga agar harga penjualan meja tersebut tidak terlalu mahal maka hendaknya beberapa bagian dari meja tersebut dapat di buat di dalam negeri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffrey Nathanael
"ABSTRAK
Sebagai salah satu pendukung pada sektor konstruksi. industri semen sangat
dibutuhkan untuk pembangunan fisik seperti gedung-gedung perkantoran. perumahan
dan jalan. Tetapi pada masa krisis ekonomi saat ini, konsumsi semen dalam negeri
menurun karena tidak berjalannya kegiatan pembangunan dibidang konstruksi dan
turunnya daya beli masyarakat. Konsumsi semen nasional masih meningkat pada
tahun 1997 dan mulai menurun pada tahun 1998 hìngga 30%. Hingga tahun 1999
jurnlah perusahaan yang memproduksi semen tercatat 10 buah. dengan 5 perusahaan
diantaranya adalah BUMN (Badan Usaba Milik Negara) dan 5 perusahaan laìnnya
milik swasta. Sedikitnya jumlah perusahaan yang memproduksi semen telah
menempatkan industri semen sebagai industri yang bersifat oligopolistik, sehìngga
kondisi ¡ni sering dikaitkan dengan terjadinya ke[angkaan suplai semen dan fluktuasì
harga semen di pasaran.
Pemerintah semula menerapkan regulasi melalui penetapan harga seperti HET
(Harga Eceran Tertinggi) pada tahun 1974-1979 dan kemudian sejak bulan April
1979 diganti dengan HPS (Harga Pedoman Setempat) yang diikuti dengan
regionalisasi penjualan semen. Dengan dihapuskannya HPS oleh pemerìntah pada
bulan November 1997 berarti selanjutnya harga semen akan ditentukan okh
penawaran dan permintaan pasar.
Berkaitan dengari deregulasi tersebut, PT.Indocement Tunggal Prakarsa,
kemungkiflan akan mengbadapi persaingan yang semakin ketat dalarn industri semen
ini dan di sisi lain juga mendapatkan peluang dalam menciptakan pangsa pasar barn
diluar wilayah pemasarannya selama ini.
Sebagaimana diketahui, persaingan yang terjadi dalam industri semen yang
semakin ketat rnendorong perusahaan-perusahaan semen untuk memperoleh posisi
yang Iebih kuat dengan menggunakan berbagai cara antara lain, memberikan harga
jual yang kompetitif. menggunakan media iklan sebagai sarana informasi dan
promosi, serta memberikart layanan yang Iebih baLk pada para pelanggannya. Selain
itu, produk semen telah menjadi suatu kebutuhan utama yang tetap bagi industri
properti dan konstruksi, sehingga perusahaan semen yang telab menjadi pemimpin
(leader) dalam industri ¡ni akan dapat lebih berkembang lagi.
Produk semen yang tidak memiliki perbedaan dalam bentuk dan kualitas
menyebabkan para produsen hams berkompetisi berdasarkan barga, dimana cil
Indonesia harga semen ditentukari oleb mekanisme pasar. Strategi bersaing yang
dapat diterapkan PT indocernent Tunggal Prakarsa dalam menghadapi persaingan di
industri semen ini adalab dengan strategi cosi leadership atau biaya terendah.
Langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam menerapkan strategi
tersebut antara lain dengan menekan biaya produksi seefi sien mungkin dad aktivitas
rainai nilai perusahaan. Dengan mengoptimalkan masing-masing aktivitas dan rantal
nilai yang dimilikinya, perusahaan dapat menekan biaya produksi dan mengambil
margin yang besar dan penjualan semennya sehingga perusahaan dapat membangun
citra dan semen ?Tiga Roda? pada masyarakat melalul prornosi dan media ikian,
menetapkan harga jual yang kompetitií menjalin hubungan pernasaran dengan para
konsumen, ineningkatkan pelayanan perusahaan, sefla melakukan perluasan proyek
guna menambab kebuluhan kapaskas produksi Keunggulan strategik lain yang
dimiliki perusahaan yaitu sebagai market leader dapat rnemungkinkan perusahaan
untuk menetapkan acuan hargajual semen bagi para pesaingnya
Masuknya Heidelberger sebagai investor strategis yang menanamkan dana
di PT Indocement Tunggal Prakarsa alcan dapat membantu perusahaan dalam
mengembangkan jangkauan pemasarannya, balk di pasar dornestik maupun pasar
global. dengan menggunakan jalur perdagangari strategis Heidelberger
Meskipun industri semen kini termasuk pada tipe standard cycles dan
halangan untuk masuk ke dalam industri ¡ni cukup besar, pemain-pemain baru
mutai terlihat dan tuait meramaikan industri ¡ni. Hal ini menunjukkan bahwa
prospek industri semen sebenarnya rnasìh cukup menjanjikan di tengah kondisi
ekonomi dan politik yang hingga saat ini masih belum stabil.
"
2002
T5328
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aquira K. Moeladi
"Seiring dengan adanya tuntutan dari lingkungan eksternal terhadap organisasi, organisasi perlu memiliki strategi usaha yang tepat. Namun strategi yang baik perlu didukung dengan pelaksanaan strategi yang baik pula. Manajer lini sebagai atasan langsung dari tenaga pelaksana memiliki fungsi yang penting dalam keberhasilan pelaksanaan strategi perusahaan. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk dimilikinya manajer lini yang memiliki kemampuan yang memadai untuk menjalankan strategi yang ditetapkan oleh perusahaan.
Demikian juga dengan PT. X yang berencana melaksanakan strategi penjualan dan pemasarannya yang baru. Namun berdasarkan analisis data hasil asesmen manajer lini di bidang penjualan dan pemasaran, diketahui bahwa para Area Manager (AM) dan Product Manager (PM) PT. X belum siap untuk dapat melaksanakan strategi penjualan dan pemasaran yang baru. Hal ini dapat mengancam gagalnya pelaksanaan strategi penjualan dan pemasaran PT. X yang baru dan pada akhirnya dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan PT. X, yaitu untuk meningkatkan pangsa pasar produk-produknya.
Mengacu pada hal di atas, maka sebagai langkah awal dan menjadi tujuan utama dalam penulisan tugas akhir ini adalah merancang program penyusunan intervensi Pengembangan Organisasi (PO) yang menekankan pada bentuk intervensi strategi manajemen SDM dengan kelompok target intervensinya adalah individu, yaitu paa AM dan PM yang tidak memenuhi kualifikasi untuk dapat melaksanakan strategi penjualan dan pemasaran PT. X yang baru. Dipilihnya metode ini karena kesesuaiannya dengan kebutuhan PT. X saat ini.
Urutan langkah-langkah yang harus ditempuh PT. X dalam melaksanakan program intervensi PO-nya adalah: persiapan dan komitmen, memulai kontrak, melakukan diagnosis, memberikan umpan balik, menyusun desain intervensi, melaksanakan intervensi, dan terakhir mengevaluasi keberhasilan intervensi. Untuk memperoleh hasil yang maksimal dari program PO-nya perlu adanya komitmen dari manajemen PT. X, serta kerjasama dengan konsultan PO yang handal, sehingga akhirnya membantu PT. X memiliki AM dan PM yang siap melaksanakan strategi penjualan dan pemasaran yang baru."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T38109
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>