Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35256 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Chairudin
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F. Kristiartono
"ABSTRAK
Tugas akhir ini secara deksrtptif membahas mengenai segala keglatan dan
strategi yang dijalankan oleh Indosat. Lebih khusus lagi, tugas akhir ini
mengungkap peranan divisi Public Relations Department Indosat dalam
membangun dan memelihara hubungan jangka panjang yang harmonis dan saling
pengertian dengan para pubilk demi menjaga reputasi perusahaan sebagai
perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia.
Sebagai perusahaan yang mengutamakan usahanya pada pemberian jasa
telekomunikasi Internasional di Indonesia, Indosat selalu berupaya untuk
memantapkan perannya sebagai pemimpin pasar (market leader) di Indonesia.
Semakin ketatnya persaingan, konvergensi teknologi dan aliansi global
adalah sebagian dari perkembangan yang mewarnai dunia pertelekomunikasian.
Kemampuan dalam mengantisipasi segala bentuk perkembangan yang terjadi
dalam dunia pertelekomunikasian merupakan kunci keberhasilan bagi Indosat. Hal
ini mencerminkan kemampuan Indosat dalam bersaing di pasar terbuka sekaligus
mencerminkan pula kesiapan Indosat untuk tumbuh menjadi perusahaan
telekomunikasi kelas dunia.
Indosat telah bertekad untuk terus mengupayakan hasil yang terbaik
sebagaimana yang diharapkan oleh para publik khususnya para pelanggan dan
pemegang saham. Untuk tujuan itulah Public Relations Department memainkan
peranan yang cukup vital bagi Indosat. Public Relations Department sebagai
pihak yang bertanggung jawab dalam membangun dan memelihara hubungan
jangka panjang yang harmonis dan saling pengertlan dengan publik-publik yang
dihadapi oleh Indosat, yaitu karyawan, pelanggan, investor, pemerintah, media
massa dan masyarakat umum. Sehingga dengan demikian, reputasi Indosat
sebagai perusahaan yang memiliki kinerja yang baik dapat tetap konsisten di mata
para publik dan dapat terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfansyah
"Perkembangan bisnis industri telekomunikasi di Indonesia menuntut tiap-tiap operator telekomunikasi untuk lebih kompetitif dalam memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan. Bertambahnya jumlah operator selular semakin meningkatkan persaingan di antara para operator dalam merebut pangsa pasar.
Untuk mempertahankan pangsa pasar yang sudah diperoleh operator harus selalu menjaga kualitas layanan dan performansi jaringan. Untuk menjaga kualitas layanan dan performansi jaringannya, Indosat melakukan upgrade terhadap jeringan Base Station Subsystem (BSS). Dalam hal ini dlakukan upgrade software yang digunakan pada jeringan BSS Indosat dari software release 6 (BR8) ke software release 8 (BR8).
Implementasi BR8 pada jaringan BSS Indosat diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jaringan BSS Indosat, serta dapat memperbaiki performansi jaringan BSS Indosat tersebut. Hal ini diperlukan karena semakin meningkatnya jumlah pelanggan Indosat. Selain itu juga berkaitan dengan implementasi EDGE dan UMTS pada jaringan Indosat, BR8 diharapkan dapat memberikan fitur-fitur yang dapat mendukung implementasi EDGE dan UMTS pada jaringan Indosat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah implementasi BR8 pada jaringan BSS Indosat benar-benar dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan baik dari segi kapasitas maupun dari segi performansi jaringan.

The development business of telecommunication in Indonesia demands every telecommunication operator to be more competitive in providing the best services to the customers. The increasing number of cell phone operators has increased the competition among themselves in grapping the market share.
In maintaining the gained market share, the operator has to keep the quality of service and network performance. To keep its service quality and network performance, Indosat has planning to upgrade its Base Station Sub System (BSS) from software release 6 (BR6) to software release 8 (BR8).
The implementation of BR 8 in BSS Indosat is hoped to increase the capacity of the network as well as to fix the performance of the network. This is needed due to the increasing numbers of Indosat subscribers. In relation to the implementation of EDGE and UMTS of Indosat network, BR8 is hoped to give supporting features to EDGE and UMTS network in Indosat network.
The purpose of the research is to evaluate whether the implementation of BR8 in BSS Indosat really produce the expected result in term of its capacity as well as the performance of the networks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Poerwati Firdaus
"Baik pihak manajemen perusahaan maupun pihak di luar perusahaan seperti investor, kreditur, Pemerintah, dan serikat buruh, memerlukan untuk melakukan evaluasi prestasi keuangan suatu industri/perusahaan sesuai dengan kepentingan masing-masing. Alat yang populer dipakai dalam mengevaluasi prestasi kekuatan keuangan perusahaan/industri adalah analisa Laporan Keuangan dan analisa Ratio Keuangan. Carslaw & Mills (1991) telah menguji suatu model dengan menggunakan analisa Ratio Keuangan (CFSRA) yang didasarkan oleh salah satu Laporan Keuangan Utama yaitu Cash Flow Statement.
Menggunakan dasar CFS dianggap lebih akurat dalam menggambarkan kekuatan keuangan sesungguhnya dan profitabilitas perusahaan/industri karena menggunakan adjustment terhadap unsur-unsur non kas, dan dapat mencerminkan seluruh aktivitas perusahaan (usaha, investasi dan pendanaan). Dengan menggunakan CFS Indirect Method, kemampuan perusahaan diukur dati kelebihan arus kas bersih dari kegiatan usaha (CFFO) terhadap Laba Bersihnya.
Tujuan penelitian ini untuk melihat prestasi kekuatan keuangan perusahaan/industri semen yang sudah 'go public' selama 1990-1993, yaitu PT. Indocement Tunggal Prakarsa (ITP), PT. Semen Cibinong (SC), PT. Semen Gresik (SG) yang masing-masing diperkirakan menquasai hampir 70 % pangsa pasar Indonesia dalam hal menghasilkan Arus Kas dari Aktivitas Usaha (CFFO) guna membiayai Aktivitas Usaha, investasi maupun pendanaannya.
Model CFSRA dipilih untuk penelitian ini karena dapat mengukur prestasi kekuatan dan kemampuan perusahaan dalam menjaga atau meningkatkan : (1) likuiditas dan solvabilitas usaha, (2) kualitas income, (3) capital expenditures, maupun (4) cash flow returns.
Alat yang dipakai untuk mencari sejumlah kriteria yang mempengaruhi prestasi keuangan perusahaan adalah : (a) cash interest coverage, cash debt coverage, dan cash dividend coverage ratios, (b) quality of income ratio, (c) capital expenditures ratio, dan (d) cash flow returns per share, cash returns on assets, cash returns on debt and shareholders' equity, cash returns on stockholders' equity ratios.
Sejumlah pertanyaan yang timbul dalam penelitian ini adalah : (1) bagaimana perkembangan kemampuan prestasi keuangan industri semen dari waktu ke waktu selama periode 1991-1993, (2) bagaimana perkembangan kemampuan setiap perusahaan semen dari waktu ke waktu selama tahun 1991-1993, (3) perkembangan posisi setiap perusahaan di dalam industri semen dari waktu ke waktu selama 1991-1993. Dalam menjawab pertanyaan di atas dilakukan Analisa Industri, Analisa Horizontal, dan Vertikal terhadap masing-masing perusahaan yang dikembangkan dalam 27 pertanyaan dan 8 hipotesa yang di uji secara statistik.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) secara industrial tidak ada perbedaan kemampuan yang berarti dalam prestasi keuangan industri semen'dalam periode 1991-1993. (2) Meski demikian secara deskriptif, analisa Vertikal dan Horizontal terhadap sejumlah perusahaan semen menunjukkan adanya gejala-gejala penting yang mempengaruhi prestasi keuangannya selama 1991-1993, yaitu :
Prestasi keuangan perusahaan ITP selama 1991-1993 menunjukkan : (1) gejala berfluktuasi membaik dalam hal meningkatkan nilai perusahaan, menjaga efektivitas penggunaan Aktiva maupun dana Hutang dan Modal Sendiri, serta kemampuan dana internal dan membayar deviden, (2) namun perlu dicatat adanya penurunan berfluktuasi dalam pengembalian pinjaman dan bunganya maupun effisiensi usaha.
Prestasi keuangan perusahaan SC selama 1991-1993 menunjukkan (1) gejala membaik pada kemampuan dana internal membiayai investasi, namun (2) gejala penurunan pada kemampuan CFFO membayar pinjaman (solvabilitas) bunga dan deviden (likuiditas), effektivitas dan effisiensi usaha' apalagi peningkatan nilai perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-1794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ki Syahgolang Permata
"Berdasarkan Perpres No. 98 tahun 2015 dan perubahannya, tercantum penugasan PT Adhi Karya (Persero) untuk membangun Prasarana Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit Jabodebek yang meliputi: Jalur (termasuk konstruksi layang), stasiun, dan fasilitas operasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami hasil evaluasi pendanaan Proyek tersebut dan mencari skema terbaik untuk pendanaan melalui Availability Payment, Deferred Payment, dan Corporate Financing melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) serta dampaknya terhadap ADHI. Berdasarkan hasil analisis dan paparan data kinerja yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan skema Availibility Payment dan Deferred Payment akan terjadi peningkatan hutang berbunga yang signifikan dibandingkan dengan menggunakan skema Corporate Financing melalui PMN. Sehingga alternatif pembiayaan yang terbaik bagi kinerja ADHI adalah dengan menggunakan skema Corporate Financing melalui PMN.

Based on Presidential Decree no. 98 Year 2015 and its amendments, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. was assigned to build the Jabodebek LRT which includes: lanes (including elevated construction), stations, and operating facilities. The purposes of this study are to understand the analysis of project's funding evaluation, to find the best funding scheme which options consist of Availibility Payment, Deferred Payment and Corporate Financing through Government Capital Injection (PMN) and to understand the impact of these funding schemes toward ADHI’s performance. Based on the analysis of existing data, it can be concluded by using Availability Payment and Deferred Payment schemes there will be significant increases in debt interest compared to Corporate Financing through PMN. Therefore, the best financing alternative is Corporate Finance through PMN.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Sukma Sejati
"The purpose of this research is to know the relation of Capital dequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin, and Operational Cost to Operational Income to profitability of commercial banks that listed in Indonesia Stock Exchange by using Return on Asset and Return on Equity as indicators. The data being used in this research is secondary data from audited financial report. While the sample being used is Bank Financial Report period 2003-2007 from 23 public banks. This research using linear regression method with pooled data. The result from this research indicate that NIM and BOPO have significant relationship with ROA but CAR, LDR, and NPL have unsignificant relationship with ROA. While LDR, NPL, NIM, and BOPO have significant relationship with ROE but CAR have unsignificant relationship with ROE.
The focus of this research is analyzing effect of formal strategic planning (FSP) to financial performance both directly and through moderating variable. Researcher used exploratory research to determine moderating variable that might affect the relationship between formal strategic planning and financial performance, which is environmental turbulence. The result of the exploratory research is used as an input in conclusive (descriptive) research. The sample is one of the State company, which adopt formal strategic planning. The result of this research shows that there isn?t a positive and direct relationship between formal strategic planning and financial erformance. Environmental turbulence also doesn?t affect the relationship between formal strategic planning and financial performance of the organization.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6566
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimalaouw, Felicia Sandra
"Saat ini Indosat sedang melakukan transformasi untuk berkembang menjadi perusahaan telekomunikasi lengkap dan terpadu (Mull network and services provider). Untuk itu, Indosat kini melakukan ekspansi bisnis berdasarkan strategi "4 in 1 ", dimana strategi ini meliputi empat jalur bisnis utama, yaitu sebagai penyelenggara jaringan backbone, telekomunikasi tetap, telekomunikasi bergerak, serta internet dan multimedia. Kesemuanya ini berbasis pada satu teknologi, yaitu teknologi internet (IP-based).
Salah satu fokus pengembangan bisnisnya adalah sebagai penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi domestik (lokal dan SLJJ). Bisnis ini merupakan bisnis yang baru bagi Indosat. Memasuki bisnis ini, saingan terberat dan terbesar yang harus dihadapi Indosat adalah Telkom, yang telah mempunyai pengalaman serta jaringan akses hampir diseluruh Indonesia. Untuk itu, diperlukan suatu strategi bisnis yang tepat agar Indosat dapat tetap bertahan dan memenangkan persaingan.
Tesis ini menganalisa mengenai strategi bisnis Indosat dalam memasuki bisnis telekomunikasi tetap domestik (lokal dan SLJJ), dengan menggunakan matriks Internal-Eksternal (IE) dan matriks SWOT.

Today, Indosat has transformed their business to be a full network and services provider. The expansion base on "4 in 1 strategic", with four core business; being backbone network services provider, access network provider, mobile services provider, and internet and multimedia. All four business is based on the one technology, internet technology ( IP-based).
The one focus in their business is as the domestic telecommunication services and network provider, for local and long distance. This is a new business for them. The biggest and the best competitor is Telkom, which has the experience and the network almost all over Indonesia. Therefore, Indosat need to have the best strategic to survive and win the competition.
This thesis analyzing the Indosat strategic business for domestic telecommunication (local and long distance) business, using Internal-External Matrix and SWOT Matrix.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T1483
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmad Kartikahadi
"ABSTRAK
Dengan adanya perubahan-peruhahan dilingkungan bisnis telekomunikasi di
Indonesia yang ditandai dengan perubahan Undang Undang Telekomunikasi [1],
tuntutan pasar bebas dan kebutuhan akan layanan telekomunikasi dengan teknologi
sesuai dengan kebutuhan masa depan (seperti internet, broadband, multimedia,
seluler dan satelit). penyebaran fasilitas telekomunikasi, harga yang terjangkau,
keragaman layanan dan sebagainya maka diperlukan suatu strategi bisnis dan
sumber dana yang memadai untuk pengelolaan dan investasi baru.
Dalam hal ini BUMN (Badan Usaba Milik Negara) pengelola layanan
telekomunikasi harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk dapat memenuhi
kebutuhan dan tuntutan tersebut diatas. Salah satu strategi bisnis yang dapat
diterapkan adalah dengan merger / penggabungan secara horisontal antara PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk (yang selanjutnya disebut sebagai PT Telkom) dan
PT Indosat. Dengan adanya penggabungan tersebut diharapkan akan terjadi suatu
peningkatan efisiensi, peningkatan sinergi (bidang infrastruktur dan layanan),
peningkatan struktur modal dan hal-hal lain yang akan menambah kemanfaatan
bagi pemerintah, perusahaan, pemegang saham, karyawan ataupun masyarakat
pengguna.
Metode yang digunakan untuk menganalisa penggabungan PT Telkom dan
PT Indosat meliputi: Analisa Pendahuluan dan Analisa Penggabungan. Yang
termasuk dalam Analisa Pendahuluan adalah: analisa faktor-faktor yang
berpengaruh pada penggabungan, analisa data histonis, analisa trend teknologi
telekomunikasi masa depan, dan analisa perhitungan rencana investasi. Sedangkan
yang termasuk dalam Analisa Penggabungan adalah Analisa Perbandingan
Kuantitatif, Analisa SW-SW (Strengths Weaknesses - Strengths Weaknesses),
Analisa Untung Rugi dan Analisa Internal-Eksternal. Maksud dari penulisan ini
diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemenintah tentang kemungkinan
apakah PT Telkom dan PT Indosat Iebih baik atau lebih menguntungkan jika
digabung / merger atau tetap berdiri sendiri seperti semula.
Setelah dilakukan analisa maka secara keseluruhan merger dapat memberikan
suatu peningkatan keragaman di bidang infrastruktur dan layanan, pemanfaatan
kekuatan yang ada pada salah satu perusahaan untuk menutupi kelemahan pada
perusahan Iainnya, serta tambahan kemanfaatan bagi pemenintah dan perusahaan.
Sedangkan merger kurang memberikan nilai tambah bagi costumer, pemegang
saham / investor dan sangat merugikan bagi keuangan PT Indosat dan karyawan di
kedua perusahaan. Demikian juga strategi merger kurang sesuai untuk menghadapi
berbagai ancaman eksternal yang ada.
Sehingga sinergi atau tambahan keuntungan yang diharapkan dengan
melakukan merger antara PT Telkom dan PT Indosat sulit dicapai, disebabkan
adanya beberapa faktor yang tidak mendukungnya, karena seluruh faktor yang
dianalisa diasumsikan saling berhubungan dan saling melengkapi untuk terciptanya
suatu sinergi baru.

ABSTRACT
TelecommunIcation business environment in Indonesia have been transformed,
signify by enactment of new Telecommunication Law[1], demands for free market,
necessity on telecommunication services agree with new future technology (such as
internet, broadband multimedia, celular, and satellite), dissemination of
telecommunication facilities, reachable fare and financial support to manage new
investment.
Telecommunication stated-owned company has to anticipate in addition to fulfil
above necessities and demands. One of business strategic can applied is the merger
between PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT Telkom) and PT indosat. The
expectation of the merger is to enlargement of efficiency, synergy, capital structure, etc
and benefits improvement to government, investor, employees, company and customer.
The method that was applied to analyze the merger between PT Telkom and PT
Indosat included The Preparation Analysis and The Merger Analysis. The Preparation
Analysis included analysis on factors that influential on the merger, analysis on historical
data, analysis on new ftiture telecommunication technology and analysis of planning
investment calculation. The Merger Analysis included: Quantitative Comparison
Analysis, SW-SW (Strengths Weaknesses- Strengths Weaknesses) Analysis, Advantage-
Disadvantage Analysis and Internal-External Analysis. The direction of this thesis is to
give input to government on the possibility or impossibility on the merger between PT
Telkom and PT Indosat.
The analysis has come out with a conclusion that in overall, the merger can provide
infrastructure and services variety enhancement, strengths utilization of one party to
cover the other party?s weaknesses, and benefits improvement for government and
company. On the other hand, the merger is not so beneficial from the costumer?s and
investor?s point of view, and is not so adventegous for PT Indosat finance, and both
parties empolyees either. Moreover, the merger strategy is not so suitable to overcome
the external threats.
After all, the expected synergy and benefits improvement from executing the merger
between PT Telkom and PT Indosat will hard to achieved, because there are many
Unsupporting factors (assumed that all analyzed factor are corresponding and
implementing to each other for creating of new synergy).
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T3767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masyudin
"Dikeluarkannya UU No.36 tahun 1999 merupakan suatu deregulasi dalam industri telekomunikasi di Indonesia, karena dimulainya kompetisi dalam sektor telekomunikasi di Indonesia. Hal ini ditandai dengan dipercepatnya pelepasan hak eksklusifitas monopoli PT Telkom untuk bisnis telepon lokal dan SLJJ dari tahun 2010 masing-masing menjadi tahun 2002 (lokal) dan 2003 (SLJJ). Demikian juga dipercepatnya pelepasan hak eksklusifitas Jasa telepon Internasional (SU) yang dikelola Indosat dan Satelindo dari tahun 2004 menjadi tahun 2003. Sebagai gantinya PT Telkom dapat menyelenggarakan bisnis jasa telepon intemasional (SLI) pada tahun 2003, PT Indosat dapat menyelenggarakan jasa telepon Lokal pada tahun 2002 dan telepon SLJJ pada tahun 2003.
Sebagai respon terhadap perubahan UU di sektor telekomunikasi tersebut, maka PT Indosat melakukan transformasi atas strategi bisnisnya dari operator jasa telekomunikasi Internasional menjadi penyelenggara jasa telekornunikasi lengkap (FNSP ? Full Network Service Provider). Transformasi bisnis PT Indosat dilakukan dengan jalan merubah strategi bisnis PT indosat, yakni dari strategi ?1 + 3? yang berfokuskan pada jasa SU dengan 3 bisnis pendukung yaitu : bisnis pengembangan telekomunikasi domestik, telekomunikasi regional/global dan industri yang terkait dengan jasa telekomunikasi menjadi Strategi ?4 in 1? yang terdiri dari 4 jenis jasa utama yakni: 1) jasa telepon seluler (mobile), 2) telepon tetap (Telepon lokal, SLJJ dan SLI), 3) Internet dan multimedia serta 4) Jaringan Backbone.
Melalui ke-empat bisnis yang ada dalam Strategi ?4 in 1? tersebut diharapkan adanya integrasi atas semua jasa telekomunikasi PT Indosat (bundle services), sehingga akan menjamin tercapainya pertumbuhan yang berkesinambungan dari tingkat laba yang menarik bagi investor. Ke-empat bisnis tersebut akan dapat memberikan beragam jasa telekomunikasi, sehingga menjadi pencipta nilai (Value Creator) bagi PT Indosat melalui penguasaan pelanggan (customers) dan jaringan.
Metoda analisis perubahan bisnis PT Indosat menjadi strategi ?4 in 1? berdasarkan analisa performansi, proyeksi dan potensi pasar atas jasa-jasa yang ada dalam industri telekomunikasi di Indonesia. Potensi pasar dan operator/pemain yang akan beroperasi dijadikan acuan dalam melakukan analisa terhadap bisnis yang akan dikembangkan. Analisa SWOT digunakan untuk melibat kelemahan dan kekuatan internal perusahaan dan peluang serta ancaman eksternal PT Indosat. Berikutnya dilakukan analisa lingkungan industri dengan mengunakan analisa ?5 Forces? dari Porter. Analisis Portfolio dengan menggunakan daya tarik industri dan kekuatan bersaing dilakukan untuk pemetaan atas posisi masing-masing bisnis dalam Matriks 9 sel dari GE. Analisa daya tatik industri dan kekintan daya saing berdasarkan pada kondisi saat ini dan proyeksi industri 5 tahun mendatang.
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka strategi yang dipiih dan perlu dilakukan oleh PT Indosat untuk masing-masing bisnis yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
Bisnis telepon seluler merupakan bisnis yang paling menarik, baik dalam hal perturnbuhan pendapatan dan pelanggan serta proyeksi jumlah pelanggan telepon seluler yang akan melebihi pelanggan telepon tetap. Sehingga strategi bisnis yang perlu diambil adalah Strategi ?Focus Differentiation?. Dengan pertimbangan trend teknologi kedepan untuk internet dan multimedia, maka Indosat fokus untuk implementasi multimedia dalam jasa telepon seluler yang akan dikembangkan sehingga mendapatkan keunggulan bersaing sebagai "first mover" dari jasa ini.
Strategi bisnis untuk jasa telepon lokal dan SLJJ adalah stralegi Broad Differentiation?. Melalui Strategi ini diharapkan Indosat tidak saja menyediakan jasa-jasa telepon konvensional, tetapi juga jasa multimedia dengan melakukan "bundling" atas jasa-jasa Indosat Iainnya seperti Internet dan kabel TV.
Bisnis telepon internasional (SLI) akan tetap dipertahankan sebagai sumber pendapatan dan sumber dana untuk investasi pada bidang bìsnis lainnya. Untuk itu strategi yang perlu dijalankan adalah strategi "Low Cost Leadership". Pertimbangan pemilihan strategi ini adalah karena Indosat telah memiliki jaringan backbone internasional yang kuat dan handal, kebutuhan investasi dan biaya operasional rendah, sehingga dapat memberikan harga/tarif yang lebih rendah dari kompetitor. Ditambah kesiapan Indosat untuk menyelenggarakan VOIP dengan efisiensi yang tinggi, sebingga tujuan untuk tetap menjadi market leader dan mempertahankan pelanggan dan pendapatan dalam bisnis SLI tercapai.
Kontribusi Bisnis Internet dan Multimedia dalam industri telekomunikasi dalam 5 tahun kedepan diproyeksikan akan meningkat. Strategi yang sesuai untuk bisnis ini adalah strategi ?Broad Dfferentîation?. Yaitu dengan cara mem-bundle-nya bersama dengan jasa telepon tetap. Dengan menggunakan keunggulan dalam jaringan distribusi dan janingan backbone yang dimiliki sendiri dapat diciptakan layanan yang standar dan effisien sehingga dapat memberikan jasa yang murah serta berkualitas tinggi.
Bisnis Jaringan Backbone merupakan bisnis yang dipakai selain untuk menunjang bisnis seluler, telepon tetap dan internet. Optimalisasi pemakaian jaringan dapat dilakukan dengan menyewakan kepada operator telekomunikasi lainnya. Strategi yang cocok dipakai dalam bisnis ini adalah ?Focused Differerniarion?. Strategi ini dapat dilaksanakan mcnggunakan teknologi IP sesuai dengan kebutuhan masa depan Pelaksanaannya dilakukan dengan jalan memodifikasi jaringan yang ada dan perluasan jaringan sesuai dengan kebutuhan pengembangan jaringan lokal dan SLJJ PT Indosat.
Bisnis-bisnis yang ada dalam strategi ?4 in 1? dapat dijalankan dengan kondisi tidak terjadi lagi perubahan terhadap peraltaran yang ada saat ini dalam waktu dekat. Dalam artian jika operator seluler yang ada saat ini diberikan juga lisensi untuk frekuensi 1800, maka implemetasi strategi diatas tidak dapat dijalankan. Demikian juga untuk jasa telepon lokal, SLJJ dan SLI, Pemerintah perlu menegaskan kembali prinsip "Equal Access" terhadap semua pelanggan telepon yang ada saat ini dan tidak ada pemberlakukan prinsip "pre -assign". Karena jika prinsip Pre-assign yang diberlakukan, maka pelanggan telepon yang ada saat ini terikat kepada PT Telkom dan tidak bisa menggunakan teleponnya untuk SLJJ dan SLI melalui operator lainnya. Sehingga operator baru seperti Indosat tidak dapat bersaing, maka ketegasan Pemerintah dalam mendukung masalah hal ini perlu dilaksanakan.
Selain itu juga untuk menjalankan program-program yang telah dicanangkan perlu dukungan dari semua karyawan. Untuk itu perlu sosialisasi dan penyamaan persepsi semua karyawan mengenai perubahan strategi dan bisnis PT Indosat masa depan. Hal ini dilakukan melalui komunikasi yang intensif dari jajaran manajemen kepada semua level karyawan mengenai arah dan bisnis Indosat kedepan. Dengan adanya penyamaan persepsi tersebut, maka diharapkan dukungan dan motivasi karyawan untuk bekerja lebih keras lagi akan tercipta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T4357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>