Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25468 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Srie Sulistyowati
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Setiawan
"ABSTRAK
Hak dan kewajiban setiap orang sebagai individu,
kelompok orang dan badan hukum untuk berperanserta dalam
kegiatan pengelolaan lingkungan hidup tercantum pada
Pasal 6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Dengan memperhatikan pokok-pokok pikiran mengenai dasar-
dasar bagi peranserta masyarakat dan dengan
mendayagunakan dan menghasilgunakan peran serta
masyarakat dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup
maka upaya untuk menggugah peranserta amsyarakat akan
menjadi lebih optimal.
Bank Pinaesaan yang pada tahun 1993 mulai menerapkan
konsep "bank hijau" (green banking) adalah salah satu
bentuk peranserta dari suatu badan hukum untuk menggugah
para nasabahnya agar peduli terhadap issu lingkungan.
Berbagai macam produk seperti Tabungan Hijau, Giro Hijau
dan Deposito Hijau, mengajak para nasabah menjadi "green
friend" dan memberikan hadiah berupa pohon-pohon pilihan
lengkap dengan petunjuk penanaman dan perawatan. Dengan
hadiah-hadiah ini bank telah berupaya untuk berperan
serta dalam kegiatan pengelolaan lingkungan hidup.
Disamping itu adanya Program Bonus Hijau dan Program
Layanan Informasi Lingkungan adalah merupakan upaya
untuk membantu masyarakat dalam memilih produk-produk
yang ramah dengan lingkungan.
Setahun setelah diterapkannya konsep bank hijau dengan
menerapkan manajemen hijau dalam manajemen Bank
Pinaesaan, telah terjadi perubahan dalam tata kerja
serta tingkah karyawan yang yang menerapkan budaya dalam
lingkungan karyawan ialah antara lain lebih disiplin
dalam hal waktu dan pekerjaan, memakai peralatan
seefisien mungkin dan tidak ada lagi karyawan yang
merokok.
Prestasi lain dari Bank Pinaesaan setelah menerapkan
manajemen hijau ialah, Bank Pinaesaan telah menduduki
peringkat ketiga terbaik untuk tahun 1993 diantara 197
bank yang dinilai oleh majalah Eksekutif.

"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Ari Bela Nusa
"ABSTRAK
Bank X adalah bank persero milik pemerintah RI, salah satu cabangnya berada di Jl. Kramat. Bank X Cabang Kramat tersebut semakin lama semakin menghadapi persaingan yang sengit dengan berdirinya bank-bank di daerah tersebut.
Bank X mempunyai segmen yang bermacam-macam (multiple segmentation), yaitu wholesale, middle dan retail. Sedangkan sebagai cabang, Bank X Cabang Kramat mempunyai target market retail/consumer banking. Posisi Bank X dengan pesaingnya di sekitar Kramat adalah bank yang aman, tetapi pelayanannya tidak begitu baik.
Posisi Bank X Cabang Kramat berada pada kwadran banyak ancaman tetapi memiliki banyak kekuatan. Hal ini berarti Bank X Cabang Kramat sebaiknya memi1iki strategi turn around, yaitu dengan memperbaiki kelemahan-kelemahannya terlebih dahulu, baru kemudian agresif.
Di antara produk-produk Bank X, hanya tabunganlah yang menarik untuk dibahas, sebab produk deposito dan giro tidak mengalami perkembangan yang tidak begitu berarti. Pada BCG matriks posisi tabungan berada pada posisi star dan deposito serta persero pada posisi question mark. Dengan tidak adanya cash cow maka Bank X harus berupaya untuk menjaga posisi tersebut. Sedangkan PLC untuk tabungan, yaitu tabungan X berada pada pos1s1 growth dan kartu X berada pada posisi introduction menuju growth.
Kebijakan harga Bank X adalah cost-plus pricing dengan kebebasan berbeda antara 0,25-0,75 dari apa yang ditetapkan oleh kantor pusat.
Sedangkan kebijakan distribusi dilakukan dengan zero channel, yaitu langsung ke konsumen.
Kebijakan promosi dilakukan dengan point of purchase promotion, yaitu dengan memberikan brosur dan lain-lain di counter-counter di Cabang Kramat.
Dengan adanya pembahasan perilaku nasabah, dapat diketahui apa yang melandasi nasabah/calon nasabah dalam mempergunakan produk consumer banking."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jachielin Helvinda Lada
"Akibat deregulasi pemerintah di bidang perbankan membuat pertumbuhan bank-bank semakin pesat, dalam menghadapi situasi seperti ini hanya bank yang mampu mempunyai keunggulan bersaing saja yang bisa bertahan. Persaingan di dalam industri perbankan yang makin ketat membuat bank-bank berusaha memberikan layanan yang terbaik bagi para nasabahnya, sehingga dapat mempertahankan dan meraih nasabah baru. Bank "Y" sebagai salah satu bank swasta devisa nasional terkemuka meluncurkan fasilitas ATM pada tahun 1987, untuk memberikan kemudahan bagi nasabahnya untuk melakukan transaksi dengan Bank "Y" tanpa dibatasi waktu dan tempat. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisa efektifitas ATM Bank "Y" sebagai layanan tambahan jasa perbankan bagi para nasabah, dan sekaligus merupakan alat pembinaan nasabah, juga untuk mengetahui apakah sebagai suatu produk baru, ATM Bank "Y" mampu menarik dan mengundang nasabah baru bagi Bank "Y".Skripsi ini disusun menggunakan metode studi kasus. Data dan keterangan yang diperlukan diperoleh dari studi kepustakaan dan penelitian langsung dengan wawancara kepada pejabat bank yang bersangkutan dan pembagian kuesioner kepada nasabah Bank "Y". Upaya Bank "Y" memasarkan ATM dengan menggunakan bauran pemasaran. Strategi produknya dengan kartu ATM yang tidak perlu diganti tiap tahun, fasilitas ATM dengan pengambilan tunai, penyetoran, pengecekan saldo, pemindahbukuan dan pemesanan buku cek , serta keamanan yang terjamin dengan satpam yang menjaga tiap outlet dan sambungan telepon di tiap unit ATM. Strategi harga dengan tidak dikenakannya biaya joining fee , hanya iuran bulanan dan per triwulan. Strategi distribusi dengan menempatkan ATM pada lokasi-lokasi strategis di 80 tempat di seluruh Indonesia. Strategi promosi yang menekankan pada personal selling dan publisitas cukup berhasil untuk mengkomunikasikan fasilitas ATM ini kepada nasabah. Dari penelitian terhadap nasabah dan juga analisis data statistik strategi pemasaran ini cukup berhasil membuat calon nasabah tertarik untuk menjadi nasabah Bank "Y" karena adanya jaringan ATM, berarti ATM cukup efektif untuk menarik nasabah baru dan mempertahankan nasabah lama. Sampai saat diselesaikannya penulisan, strategi yang digunakan Bank "Y" melalui jaringan ATM cukup berhasil memperkuat posisi persaingannya. Walaupun demikian masih banyak hal lain yang mempengaruhi pilihan nasabah untuk menggunakan jasa bank tertentu, yaitu tingkat bunga yang ditawarkan, keadan perekonomian, kebijakan pemerintah, pelayanan bank, kredibilitas dan lainnya. Dengan pelayanan dan kredibilitas yang dimiliki Bank "Y", maka kebanyakan nasabah puas dan merekomendasikan jasa perbankan Bank "Y" kepada rekan-rekannya. Untuk memperkuat efektifitas fasilitas ATM ini maka Bank "Y" perlu melakukan promosi yang lebih gencar dengan personal selling member get member , respon perbaikan yang cepat bila mesin ATM rusak, dan penambahan jumlah ATM di lokasi-lokasi yang strategis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Pratiwi
"Lembaga perbankan berperan penting bagi pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Khusus di Indonesia, berdasarkan data yang dihimpun dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio aset Perbankan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) adalah 55,01% pada tahun 2019, dimana nilai tersebut terus ditingkatkan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Apalagi persentase ini masih lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Malaysia, Thailand dan Singapura yang bisa mencapai 110%. Dalam upayanya membangun dan memelihara hubungan baik dengan nasabah baru maupun yang sudah ada merupakan salah satu cara untuk membangun kepercayaan Nasabah terhadap Bank. Kecepatan dan ketepatan layanan dari pekerja perbankan memegang peranan penting. Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa penelitian telah dilakukan terhadap pekerja perbankan, dan penelitian menunjukkan bahwa pekerja perbankan merupakan salah satu pekerja yang rentan mengalami stres dan stres dalam pekerjaannya. Dan penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa industri sektor keuangan termasuk dalam industri dengan tingkat stres tenaga kerja yang tinggi yaitu 76%. Di sisi lain, keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari kuantitas dan kualitas yang dihasilkan perusahaan, atau produktivitas perusahaan tersebut sebanyak 140 data responden yang sesuai kriteria diolah dalam penelitian ini, dengan dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu frontliner dan back officer. Data diolah dengan menggunakan software SmartPLS untuk menilai model pengukuran, yaitu reliabilitas dan validitas model; dan penilaian model struktural. Dengan melakukan analisis hipotesis hubungan kausal model, dapat diketahui  bahwa terdapat tujuh hipotesis yang terpenuhi dari 11 hipotesis pada kelompok frontliner . Agreeableness merupakan variabel yang memiliki bobot paling tinggi (0.522) atau memberikan efek terbesar kepada company productivity.

Banking institutions play an important role for economic growth in a country. Particularly in Indonesia, based on data compiled from the Otoritas Jasa Keuangan (OJK), the ratio of Banking assets to Gross Domestic Product (GDP) is 55.01% in 2019, where this value continues to be increased to improve the Indonesian economy. In addition, this percentage is still lower than in other countries such as Malaysia, Thailand and Singapore which can reach 110%. In its efforts, building and maintaining good relationships with new and existing customers is a way to build Customer's trust on the Bank. The speed and accuracy of service from banking workers plays an important role. Regarding this, several studies have been carried out on banking workers, and studies show that banking workers are one of the workers who are vulnerable to experiencing stress and stress in their work. And the study also revealed that the financial sektor industry is included in the industry with a high level of worker stress, namely 76%. On the other hand, the success of a company can be seen from the quantity and quality that the company produces, or the productivity of the company. As many as 140 respondent data that fit the criteria were processed in this study, grouped into two parts: front liners and back officers. The data were processed using SmartPLS software to assess the measurement model, namely the model's reliability and validity and structural model assessments. By analyzing the causal relationship model hypothesis, it can be seen that seven hypotheses are fulfilled from the 11 hypotheses in the frontliner group. Agreeableness is the variabel with the highest weight (0.522) or has the most significant effect on company productivity.  "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chelpira Intan Permatasari
"Di tahun 2013, Bank X Syariah digugat para nasabahnya dikarenakan melanggar janji promosi yang menyatakan bahwa produk Gadai iB dijamin menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan rahn emas di Bank X Syariah, bagaimana penyelesaian sengketa rahn emas pada Bank X Syariah dan bagaimana perlindungan nasabah sebagai konsumen di sektor jasa keuangan dalam perbankan syariah. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif. Dari hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan rahn emas masih memicu banyak perdebatan. Nasabah juga perlu memperhatikan kemungkinan risiko dalam produk perbankan syariah dan bank syariah harus meningkatkan literasi keuangan pada calon nasabah.

In 2013, X Sharia Bank sued by its customers by breaking promises which guaranteed a gold pawning product is profitable. The main problems in this study are how the implementation of gold pawning in X Sharia bank, how the dispute resolution of gold pawning in X Islamic Bank, and how the implementation of consumer protection in Islamic Banking. This research is kind of juridical normative research with qualitative approach. As a result, the implementation of gold pawning is still debatable. Further, customers need to consider the risks of products and Islamic banks should improve the financial literacy of prospective customers."
Universitas Indonesia, 2014
S54330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismiarti
"Setelah krisis moneter mulai berlalu, kondisi ekonomi mulai membaik. Bagi industri perbankan, keadaan terbilang kondusif dibandingkan dengan keadaan pada 5 sampai 7 tahun lalu. Oleh sebab itu, perbankan mulai berlomba untuk menunjukkan perbaikan kualitas dan pelayanan di mata nasabahnya. Begitu juga dengan Bank Danamon. Bank yang baru keluar dari pengawasan BPPN pada bulan juni 2003 ini terlihat berusaha meningkatkan kualitas pelayanannya. Pada bulan januari 2001, Bank Danamon mengeluarkan layanan jasa phone banking yang bernama Danamon Access Center. Tujuannya adalah sebagai alternative delivery channel bagi nasabah untuk melakukan aktifitas perbankan "anytime & anywhere", selain itu juga sebagai salah satu media untuk membangun customer relationship, dan terakhi r yaitu sebagai salah satu channel untuk customer acquisition dan fee based income generator. Layanan ini terutama ditujukan untuk nasabah dari segmen menengah keatas yang mempunyai mobilitas tinggi. Bank Danamon berhasil mendapatkan predikat terbaik dalam hal performa pelayanan pada tahun 2003. Namun sayangnya, bank ini tidak termasuk kedalam kategori bank terbaik berdasarkan pelayanan phonebanking. Bank yang menduduki peringkat terbaik dalam hal pelayanan phonebanking adalah Bank HSBC. Untuk itu penulis tertarik untuk membandingkan antara Bank Danamon dan Bank HSBC ini. Dalam penelitian ini, penulis membatasi hal yang akan dibandingkan, yaitu mengenai kemudahan untuk dihubungi, kelengkapan feature, keamanan dalam melakukan transaksi dan kecepatan transaksi itu sendiri. Pertama, akan dilakukan analisis terhadap layanan jasa Danamon Acces Center terkait dengan empat hal diatas. Kemudian analisis yang sama juga akan dilakukan terhadap layanan jasa phonebanking Bank HSBC dimana nantinya akan diketahui keunggulan dan kelemahan masing-masing bank tersebut. Keunggulan Bank Danamon akan dijadikan rekomendasi bagi bank ini untuk membangun strategi diferensiasi dan menjadikan dia berbeda. Sedangkan untuk ketemahannya akan diberikan saran-saran guna perbaikan yang terus menerus dalam rangka mencapai perusahaan yang best-in-class.

After monetary crisis, the economic condition is getting better. It is a conducive situation for banking industries, compared to 7 years ago. That is why, banking industries are trying to perform quality and services improvement. The Danamon bank which is just settled from IBRA in Jun, 2003, seems to increase its quality service. In January 2003, the Danamon Bank was launching phone banking service, namely Danamon Access Center. The goals of this service are as alternative delivery channel for customer to do banking activities "anytime & anywhere", besides that as one of medias to build customer relationship, and the last, as one of channels for customer acquisition and fee based income generator. This service is specially dedicated to middle up customers who have high mobility. The Danamon Bank has got the best predicate in service performance in 2003. Unfortunately, this bank did not include on the best bank in phone banking services category. The best bank in phone banking service category is HSBC Bank. For this reason, the writer is interested in benchmarking between The Danamon Bank and The HSBC Bank. This research was restricted for 4 aspects to be benchmarked, that are easily to access, features, security and velocity in doing transactions. The first step in this research was that analyzing the Danamon Bank's phone banking, Danamon Access Center. This would be done also to the HSBC Banks's phone banking. By this analysis, the writer indicated the strengths and the weaknesses of each bank. The strengths of the Danamon Bank would be recommended to develop the differentiation strategy of this bank. The writer would give suggestions for the weaknesses improvement of this bank in order to get best-in-class company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waworuntu, Bob
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997
332.1 WAW d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Janrivai Adiman
"Jasa perbankan memerlukan pelayanan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para pelanggannya. Pelayanan jasa dapat dinilai baik apabila mampu memenuhi harapan pelanggannya. Bank bergerak dibidang jasa yang ingin mengetahui anggapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan selama ini apakah sudah memuaskan mereka atau tidak, faktor apa yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki. Salah satu metode untuk mengidentifikasi tingkat kualitas pelayanan suatu jasa ialah Metode Service Quality (SERVQUAL), SERVQUAL dirancang untuk mengukur kualitas jasa yang dirasakan oleh pelanggan. SERVQUAL menganalisa kesenjangan (gap) yang terjadi akibat ketidaksesuaian harapan dan persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diterimanya. Pengukuran kualitas pelayanan diperlukan untuk mengetahui keinginan konsumen terhadap pelayanan yang telah diberikan.

Service banking need service of quality matching with requirement and desire of its client. Service activities can access by goodness if can fulfill its expectation. Bank active wish to know client ascription to quality of given service during the time have gratitified them or not, factors what require to be given high priority to be improve. One method to identify the level of quality service of an industry is SERVQUAL. SERVQUAL measure the quality service felf by customer expectation and perception to quality of service accepted. Measurement of service quality needed to know the customers desire of service which have been given."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iga Trisna Nurma Sari
"Laporan magang ini membahas mengenai service excellence dan pengukuran kualitas layanan Bank EFG. Analisis pengukuran dibagi menjadi analisis terhadap ukuran dan cara pengukuran kualitas layanan baik secara internal maupun eksternal. Secara umum service excellence dan jiwa layanan Bank EFG telah mengandung prinsip total quality management (Besterfield, 2004) dan mencakup dimensi-dimensi kualitas layanan atau jasa (Parasuraman, Zeithaml & Berry, 1988).Ukuran yang digunakan dalam menilai kualitas layanan Bank EFG juga telah memenuhi dimensi kualitas layanan. Cara pengukuran kualitas layanan Bank EFG secara internal dilakukan melalui pengukuran cabang reguler dan prioritas, dan pengukuran implementasi jiwa layanan pada Direktorat Teknologi dan Operasi. Sedangkan pengukuran secara eksternal dilakukan melalui survei industri atau Bank Service Excellence Monitoring oleh Marketing Research Indonesia.

This internship report describes service excellence and quality measurement of Bank EFG.The measurement analysis is divided into measurement analysis and how to measure service quality internally and externally. Overall, service excellence and service statement of Bank EFG cover the total quality management principles (Besterfield, 2004) and service quality dimension (Parasuraman, Zeithaml & Berry, 1988). The measurement that used to measure service quality also cover the service quality dimension. The internal service quality measurement of Bank EFG conducted by measure the priority and regular branch, and measure the implementation of service statement in Technology and Operational Directory. The external service quality measurement conducted by identifiy the result of Bank Service Excellence Monitoring that held by Marketing Research Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S54279
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>