Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174822 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umar Amin
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S16693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinola Herawaty
"Industri perbankan dengan aktivitas perkreditan sebagai kegiatan pokoknya dituntut untuk meningkatkan operasinya secara efektif dan efisien agar mampu menghadapi persaingan. Untuk itu diperlukan suatu alat yang dapat menilai operasi tersebut yaitu management audit. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data informatif dan mempelajari serta menilai peranan management audit sebagai alat pengendali guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas kredit. Metode penelitian yang di gunakan adalah metode studi kasus dengan teknik penelitian pustaka dan penelitian lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara teknis management audit bidang kredit ini diadakan penilaian secara objektif dan mandiri atas kemapuan manajemen bank. Dalam hal ini digunakan beberapa tolok indikator tolok ukur yaitu data internal, data eksternal, tingkat pertumbuhan, pangsa pasar, banking ratio, credit risk ratio. Sedangkan sebagai sasaran evaluasi nya adalah perencanaan kredit, kebijakan Tending rate, alokasi kelayakan kredit, sistem dan prosedur, dan sarana fisiko Kesimpulan management audit yang dilakukan di bank "X" masih belum cukup berperan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas aktivitas perkreditan karena pengetahuan mengenai management audit baru diperkenalkan sehingga ada sasaran evaluasi yang belum dimasukkan sebagai penilaian. Saran dari hasil penelitian antara lain bank "X" hendaknya men;ngkatkan mutu pelaksanaan management auditnya melalui pen;ngkatan pengetahuan dan kemampuannya; memperluas sasaran evaluasi yaitu penilaian kecakapan personilnya (human resources) dan meningkatkan frekuensi pelaksanaan management audit, sehingga dapat meningkatkan efektiv;tas dan efisiensi aktivitas perkreditan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sarjono
"ABSTRAK
Kondisi krisis moneter saat ini sangat dirasakan oleh bank-bank di Indonesia sebagai pukulan yang berat bagi kelangsungan usahanya. Beberapa bank yang dilikuidasi oleh Pemerintah c.q. Menteri Keuangan terpaksa dilakukan karena berdasarkan tingkat kesehatan bank terutama daii sisi permodalannya, bank yang bersangkutan memang sudah tidak layak lagi untuk meneruskan usahanya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi perbankan di Indonesia sangat terpuruk seperti sekarang mi, antara lain yaitu tingkat suku bunga Sertilikat Bank Indonesia (SBI) yang tinggi, fluktuasi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar, meningkatnya non perfonning loans, serta kondisi perekonomian nasional yang mengalami depresi yang sangat dalam.
Bagi bank, daii beberapa faktor penyebab tersebut daat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu faktor-faktor yang masih dapat dikendalikan oleh perusahaan (controllable) dan faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan (uncontrollable). Kredit bermasalah (non performing loans) merupakan faktor yang relatif dapat dikendalikan perusahaan (bank), sedangkan faktor-faktor lainnya berupa tingkat suku bunga pasar (SBI), nilai tukar (kurs) rupiah terhadap mata uang asing dan kondisi perekonomian nasional adalah merupakan faktor-faktor ekstemal di luar kendali perusahaan (out of control).
Besamya kredit bermasalah sangat ditentukan oleh kebijakan perkreditan yang dijalankan oleh suatu bank. Semakin efektif dan aplicable kebijakan perkreditan yang diterapkan disertai dengan supervisilmomtoring yang ketat maka akan semakin besar kemungkinan untuk dapat menghasilkan kualitas aktiva produklif (kredit) yang baik (performing loans), begitu juga sebaliknya. Kebijakan perkreditan yang akan diambil oleh bank sangat dipengaruhi oleh keadaan (environment) yang melingkupinya, terutama dalam Iingkungan ekonomi nasional maupun intemasional, kondisi sosial dan politik, serta perubahan budaya dan telmologi yang terjadi serta kondisi persaingan diantara bank-bank itu sendiri.
Beberapa hal yang hams diperhatikan dalam menyusun kebijakan perkreditan bank antara lain meiputi posisi modal, tingkat keuntungan (profitabilitas) dan risiko dari berbagai jenis kredit, stabilitas dana masyarakat yang disimpan, kondisi ekonomi, pengaruh kebijakan moneter dan pajak, kemampuan dan pengalaman kaiyawanlmanajemen, serta posisi portofolio kredit yang telah dimiliki. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, kebijakan perkreditan yang disusun bank secara umwn akan memuat; wilayah kredit (loan territory), jenis-jenis kredit yang dapat diberikan, jaminan (collateral) yang dapat diterima, jangka waktu kredit, pelampauan plafon kredit, likuidasi kredit, penanganan kredit bermasalah, rekening/saldo kompensasi, komitmen kredit serta besarnya portofolio kredit.
Sebagaimana bank lainnya, Bank X telah memiliki kebijakan perkreditan yang tertulis dan diterapkan sejak tahun 1996. Namun demikian, dalam menetapkan kebijakan perkreditannya masih berdasarkan metode top-down approach. Oleh karenanya, belum mempertimbangkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing cabang yang ada. Selain itu, kebijakan perkreditan yang ditetapkan belum bersifat menyeluruh yakni belum memuat hal-hal yang seharusnya dilaksanakan oleh pejabat atau petugas pelaksana di cabang, sehingga kemungkinan terjadi missintepretation atau menjadi tidak workable dalam pelaksanaannya sangat tinggi.
Agar Iebih efektif, kebijakan perkreditan yang selama mi dijalankan oleh Bank X perlu dilakukan penyempurnaan antara lain dalam hal; penyesuaian terhadap kondisi yang ada saat mi, peran serta cabang dalam penyusunan kebijakan perkreditan, pembentukan unit kerja baru yang bertugas mengelola portofolio (portfolio management) dan pengawasan intern dalam umsan perkreditan, pembuatan pedoman yang dapat digunakan sebagai early warning signal, peningRatan (up grading) kualitas sumber daya manusia, pemberian fasilitas potongan pokok kredit (hair cut facility) terhadap kredit yang macet, pemberian kredit hanya kepada calon debitur yang sudah running well serta penetapan tingkat suku bunga kredit berdasarkan sumber dana yang digunakan dengan lebih mengaktifkan peranan Asset & Liability Committee (ALCO) untuk melakukan review terhadap kemungkinan perubahan suku bunga."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadiyanto Prabowo
"Masalah perkreditan merupakah hal yang sangat penting dalam dunia perbankan. Hal ini selain disebabkan karena kredit merupakan produk utama yang menghasilkan bagi bank tetapi juga karena dan yang disaluran itu merupakan dana milik masyarakat. Dengan alasan diataslah maka penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengevaluasi manajemen dan pengawasan kredit serta kendala yang ada dalam menyalurkan kredit pada PT BPR "BS". Penulis menggunakan dua metode dalam melakukan penelitian. Pertama, metode riset/studi kepustakaan/literatur, yaitu mencari informasi mengenai teori/konsep/hipotesa/model yang berhubungan dengan manajemen kredit dan pengawasannya. Kedua, studi lapangan, yaitu menerapkan teknik-teknik penelitian survey lapangan yang dapat dijangkau penuiis denagan melakukan interview/wawancara dan perangkat lain yang dianggap perlu. PT Bank Perkreditan Rakyat "BS" berlokasi di daerah Adiwerna Tegal Jawa Tengah. BPR ini berdiri pada tanggal 23 Januari 1989 yaitu tak lama setelah dikeluarkannya deregulasi perbankan tanggal 27 Oktober 1988. Badian yang menangani manajemen kredit pada PT BPR "BS" ada dua, pertama yaitu seksi yang menangani masalah pemasaran kredit dan yang kedua yaitu seksi yang menanganani administrasi kredit. Sebelum memberikan kredit, PT BPR "BS" selalu melakukan analisa kredit yang teliti untuk meminimisasi kemungkinan terjadinya kredit macet. PT BPR "BS" melakukan pengawasan kredit semenjak proses awal pemberian kredit yaitu pada waktu akan diadakan realisasi pemberian kredit sampai pada saat kredit jatuh tempo. Selain itu juga menerapkan pengawasan intern bagi karyawannya agar tidak terjadi kecurangan-kecurangan. PT BPR "BS" ini mempunyai manajemen dan pengawasan kredit yang dapat dihandalkan. Hal ini terlihat dengan sedikitnya kredit yang bermasalah. Selain itu kehandalannya dapat juga dilihat dari analisa tingkat kesehatan bank. PT BPR "BS" memliki tingkat kesehatan bank yang sehat. Hal ini berarti permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditasnya juga dalam keadaan sehat. Walaupun manajemen dan pengawasan kredit nya sudah bagus, DPR ini sebaiknya terus meningkatkan internal kontrolnya, melakukan penyeleksian pegawai yang lebih seletif dan meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Prawarsanto
"Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, dan dunia perbankan juga menuntut untuk dapat memberikan yang terbaik kepada nasabahnya, maka beberapa tahun terakhir beberapa bank sudah mulai mengembangkan sistem ATM. Dengan perkembangan ini, kemampuan dalam EDP Audit juga harus ada penyesuaian. Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor kendala dan penunjang dalam sistem ATM untuk pelaksanaan proses audit terhadap bank yang menggunakan sistem komputerisasi tersebut. Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan untuk informasi dan data sekunder yang berasal dari kepustakaan, majarah, surat kabar, dan sebagainya, penelitian lapangan untuk informasi dan data primer yang merupakan peninjauan langsung ke objek penelitian. Hasil penelitian penulis bahwa penerapan sistem ATM, pada salah satu bank yang menjadi objek penelitian, merupakan salah satu usaha mempermudah nasabahnya untuk melakukan transaksi pengambilan uang tanpa harus melalui teller, dapat diambil di cabang bank tersebut mana saja, dan pelayanan 24 jam dalam 7 hari. Dengan kemampuan teknologi ini, prosedur-prosedur pemeriksaan terhadap pelaksanaan operasional perangkat keras, perangkat lunak, brainware, internal control sudah berjalan baik. Keterlibatan pihak ketiga pada penyediaan sarana telekomunikasi belum didukung dengan suatu alat pencegah penyadapan berupa alat pengacak sinyal/frekuensi. Namun kelemahan ini sudah dapat diatasi dengan suatu prosedur yang cukup sederhana tetapi memerlukan ketelitian. Kesimpulan dan saran penulis adalah kemampuan seorang auditor (internal maupun eksternal) khususnya dalam menangani EDP audit hendaknya dapat menyesuaikan dengan informasi yang juga berkembang sejalan dengan cepatnya kecanggihan teknologi. Karena tanpa kemampuan tersebut, akan banyak mengalami hambatan teknis dalam menangani audit pengolahan data elektronik. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lapoliwa, Aryanta D.P.
"Pesatnya perkembangan dalam industri perbankan meningkatkan persaingan diantara bank-bank yang ada. Hal ini menuntut manajemen bank untuk melakukan antisipasi guna tetap menjaga atau dapat meningkatkan kinerjanya. Untuk itu salah satu altematif, manajemen bank dapat menggunakan sistem analisa profitabilitas nasabah untuk membantu perencanaan dan pengendalian biaya guna mencapai tingkat kinerja yang optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan lapangan. Penelitian kepustakaan ditujukan untuk mempelajari landasan teori bagi penerapan sistemanalisa profitabilitas nasabah. Penelitian lapangan ditujukan untuk memperoleh data-data atas penerapan sistem tersebut pada suatu bank, guna menggambarkan hasil nyata yang diperoleh dari penerapan itu. Konsep dasar dari sistem profitabilitas nasabah adalah perhitungan jumlah keuntungan yang diterima dan transaksi-transaksi nasabah dan analisis kontribusi keuntungan tersebut dalam hubunganya dengan target jumlah keuntungan yang seharusnya diperoleh dari nasabah tersebut. Tingkat kompleksitas atau kecanggihan dalam penerapan sistem tersebut sangat tergantung dengan tujuan penggunaannya. Penerapan sistem pada PT. Bank "X" relatif sederhana dengan tingkat kompleksitas dan biaya yang relatif rendah, dengan metode perhitungan: Pendapatan - Biaya Dana - Biaya Overhead + Lain-lain Bersih Profitabilitas Nasabah = Jumlah Outstanding Kredit Rata-rata Pelaksanaan metode perhitungan tersebut dilakukan pada sistem pengelolaan perkreditan PT. Bank "X" dengan bentuk laporan-laporan. Laporan-laporan profitabilitas nasabah antaratahun 1991 dan 1992, menunjukkan hasil-hasil nyata yang diperoleh PT. Bank "X" dari penerapan sistem analisa profitabilitas nasabah kurang efektif dalam meningkatkan kinerja bank tersebut. Hal ini terjadi karena pelaksanaan sistem tersebut pada kenyataannya menyimpang dari kebijakan-kebijakan pada saat penetapannya. Untuk mengatasi hal itu maka pelaksanaan sistem perlu secara konsisten mengikuti penetapan atau aturan yang sudah digariskan. Disamping itu penyempurnaan atas metode perhitungan, khususnya menyangkut pengendalian biaya-biaya aktivitas dan biaya-biaya overhead perlu dilakukan agar usaha mencapai profitabilitas bank yang optimal dapat tercapai."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S19094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>