Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12852 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siahaan, Tobing
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1968
S16350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subijanto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1972
S16343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siradz Sunarja
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1966
S16324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anrini Sofion
"Penulisan mengenai masalah pertjeraian untuk sebagian dari daerah kota Djakarta ini bukanlah merupakan suatu uraian jang mendalam serta lengkap mengenai pertjeraian untuk seluruh dae_rah kota Djakarta.Maksud tulisan ini tidak lain daripada suatu usaha pert.o-baan untuk mengetahui dan mentjari sebab2 dari masalah pertje_raian. Mengapa pertjeraiant Sebenarnja penulis mengambil tema masalah pertjeraian ini tertarik atas saran pembimbing dahulu, mengingat djuga angka pertjeraian untuk Indonesia pada umumnja adalah sangat tinbgi. Sangat tinggi bila dibandingkan dengan daerah luar Indonesia (lihat dattar lampiran). Dan didalam daerah Indonesia sendiri, Djawa dan Madura menduduki tempat jang pertama dalam tingginja angka pertjeraian. Apakah sebabnja? Untuk inilah penulis akan memberikan data2, data2 jang boleh dikatakan baru dalam tarai permalaan dalal usaha meneliti masalah pertjeraian.Pembatasan penulisan. Semula akan dibuat suatu penulisan mengenai pertjeraian jang terdjadi dalam suatu daerah kelurah_au. Disebabkan masalah pertjeraian dalam daerah wilajah Djakar ta Raja diatur dan diurus oleh Ketjamatan sebagai unit terke_t j it jang; berwenanb, maka Kantor Urusan Agama Magian Kepenghu_luan daerah Ketjamatan Djutinegara mendjadi sasaran pokok. Dari Kantor Urusan Agama ini penulis memperoleh 99 pertjontoh_an pertjeraian berdasarkan bahan statistik Kantor tersebut. Ke 99 sample ini terpaksa penulis ambil karena beberapa kesu_litan jang dialami ketika hendak mengambil sample langsung dari orang2 jang hendak bertjerai di Kantor Urusan Agama itu. Ternjata dengan djalan ini tidak didapatkan hesil jang diingin_kan. Dan selandjutnja penulis tidak selalu dapat mengikuti dja_lannja perkara2 pertjeraian karena keadaan dan waktu tidak mengiainkannja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1969
S12680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Sutrisno
"Gejala globalisasi, mendorong timbulnya kompetisi yang tajam antar negara, gejala ini menimbulkan cakrawala baru bagi para Pegawai Negeri Sipil untuk semakin berperan dalam rangka mempercepat reformasi masyarakat menuju ke arah suatu kondisi masyarakat yang lebih baik dengan cara kerja yang efisien, efektif. Demikian pula halnya dengan Kanwil III BAKN, dalam upaya memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan akurat kepada para Pegawai Negeri Sipil, dengan cara yang efisien dan efektif, maka mencapai produktivitas kerja merupakan suatu tuntutan yang perlu direalisasikan. Thesis ini tujuan umumnya adalah untuk meneliti dan melihat dari dekat produktivitas kerja para Pegawai Negeri Sipil, di lingkungan Kanwil III BAKN Bandung dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dengan tujuan operasional adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas, dan memberikan masukan kepada Kanwil III BAKN mengenai upaya-upaya yang layak dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai Kanwil III BAKN. Berdasarkan analisis hasil penelitian ditemukan bahwa rata-rata produktivitas kerja pegawai Kanwil III BAKN adalah 0,8640045 dengan Standard Deviasi 0,1698347, motivasi berprestasi kerja rata-rata 204,9343, dengan Standard Deviasi 29,7661,pendidikan rata-rata 13,2925.
Dari perhitungan statistik menunjukan bahwa secara terpisah variabel motivasi berprestasi kerja berpengaruh terhadap varibel produktivitas kerja dengan R = 0,744 dan signifikan pada tingkat nyata a = 0,05 dengan F Hitung 128,617 > dari F Tabel 3,94. Sedangkan 2 variabel bebas lainnya yaitu variabel Pendidikan dan variabel Pelatihan tidak berpengaruh terhadap variabel Produktivitas Kerja. Namun apabila ketiga variabel bebas itu digabung secara bersama-sama dan dihubungkan dengan variabel Produktivitas Kerja, hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas tersebut secara bersama mempunyai pengaruh terhadap Produktivitas Kerja dengan angka R= 0,747 dan signifikan pada tingkat nyata a = 0,05 dengan F Hitung = 42,943 > dari F Tabel = 2,70. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dari tiga variabel bebas secara terpisah hanya variabel Motivasi Berprestasi Kerja berpengaruh terhadap variabel Produktivitas Kerja. Sedangkan kedua variabel bebas lainnya baru terlihat pengaruhnya terhadap Produktivitas Kerja apabila digabung secara bersama dengan variabel motivasi berprestasi kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1995
S28271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S33659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syana L.Jangalo
1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jofizal Jannis
"BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Beberapa tahun terakhir ini dengan meningkatnya arus lalulintas di tanah air kita, khususnya Jakarta, maka terjadi pula peningkatan jumlah penderita cedera kepala yang seringkali berakibat cacad (skwele) berupa hemiparesis, afasia, epilepsi, dan kerusakan saraf kranial dengan keluhan seperti diplopia, anosmia dan kaburnya penglihatan, atau bahkan kematian. Dari tahun 1983 dan 1984 misalnya, dimana jumlah penderita cedera kepala yang dirawat di RSCM adalah 3315 orang dan 2959 orang, tanpa tendensi kenaikan, tetapi dicatat kenaikan cedera kepala berat terjadi sebesar 5% (12). Data tersebut tidak mengungkapkan angka kecacatan yang menjadi keluhan sejak selesai perawatan.
Selain itu kecacatan akibat cedera kepala juga merupakan aspek tertentu yang penting dilihat dari sudut kehidupan sosial penderita. Penderita kecacatan akan mendapat kesulitan dalam melakukan pekerjaanya dengan baik bahkan mungkin tidak bisa bekerja sama sekali.
Suatu pengamatan tentang akibat cedera kepala di Inggris (7) memberi gambaran yang sangat memprihatinkan. Menurut catatan sekitar 50% dari penderita pasca cedera kepala terpaksa menganggur disebabkan ketidakmampuan berfungsi dengan baik dalam melaksanakan tugasnya.
Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat cedera kepala pada umumnya akan mengenai kulit kepala berupa luka atau penumpukan darah di subgaleal, fraktur linier/impresi pada tulang tengkorak disertai cedera otak, disertai penurunan tingkat kesadaran dan adanya perdarahan dalam rongga kepala (4,27,43).
Sampai saat ini memang belum banyak ditemukan penelitian yang agak spesifik untuk menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi disfungsi dan kelumpuhan saraf kranial. Tetapi banyak hasil studi telah memberikan petunjuk kuat bagaimana kelumpuhan saraf kranial secara korelatif terkait dengan faktor-faktor tertentu.
Berikut ini, beberapa hasil studi yang telah dilakukan Para ahli menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan saraf kranial akan diuraikan secara ringkas.
Terjadinya cedera kepala dapat menyebabkan komplikasi kelumpuhan saraf kranial yang kemungkinan disebabkan oleh fraktur, hematom yang menekan, tarikan segera setelah otak tergeser akibat akselerasi dan tekanan serebral traunatik yang menekan batang otak. (24,41,47).
Soernargo (44) pada tahun 1983 mencatat kecacatan saraf kranial berupa kelumpuhan n.fasialis tipe perifer pada 9 orang periderita dan optalmoparesis pada 5 orang penderita. Tidak dilaporkan adanya kelumpuhan saraf kranial yang lain.
Jennet (22) mengamati 150 pasien dan melaporkan terjadinya kerusakan saraf kranial pada 37% penderita, dimana 50% diantaranya hemianopia. Sedangkan kelumpuhan n.fasialis pada fraktur ospetrosum transversus antara 30-50% dan 10-25% terjadi pada fraktur longitudinal.
Menurut kepustakaan lain (30,48) disebutkan bahwa kelumpuhan saraf kranial sering terjadi pada penderita cedera kepala. Yang paling sering terkena adalah n.olfaktorius, n.optikus, n.akustikus, n.okulomotorius dan n.fasialis.
Bannister dan Rovit (3,42) mencatat bahwa saraf kranial yang paling sering dikenai adalah: n.fasialis, n.optikus, n.abdusen, n.okulomotorius dan n.trokhlearis. Dari basil penelitiannya, kehilangan penciuman terjadi pada 5-77. dari semua pasien penderita yang dirawat.
Kelumpuhan saraf kranial lain yang pernah dilaporkan 7,41,42) adalah kelair. pr1 n.optikus don kh_asma 0.3 5.2% dan Optalmoparesis; 2.6% n.okulomotorius, 2.7% n.abdusen dan 1.3% kombinasi n.okulomotorius dan n.abdusen.
Hughes (4) pada penelitian dengan 1000 sampel pasien mengamati 34 orang dengan kelumpuhan n.okulomotorius, 55 orang mengalami kelumpuhan n.abdusen dan 23 orang dengan kelumpuhan n.trokhlearis. Lebih jauh Hughes?"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990
T58524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcella Dewi S.
"ABSTRAK
Paket Deregulasi 27 Oktober 1988 (Pakto 27) telah membuka peluang bagi perkembangan dunia perbankan sekaligus mengundang persaingan ketat antar bank. Dalam studi ini yang menjadi fokus utama adalah persaingan produk tabungan yang dikelola oleh Bank. Untuk memudahkan analisis, macam-macam tabungan yang ada dibagi dalam tiga kelompok tabungan, yaitu kelompok penyelenggara Tahapan, kelompok penyelenggara Kesra, dan kelompok penyelenggara Non Tahapan dan Kesra. Berangkat dari pentingnya citra, Bank memiliki kepentingan besar untuk selalu menjaga agar merek produknya memperoleh citra yang positif dalam benak konsumen. Untuk itu dibutuhkan komunikasi pemasaran yang berawal dari penyajian atribut produk yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen sedemikian rupa sehingga konsumen mempunyai pengetahuan tentang produknya. Pengetahuan tersebut akan melandasi terbentuknya citra yang lengkap mengenai merek produk tersebut (Citra Merek). Setiap konsumen pun memiliki citra terhadap dirinya (Citra Diri), yaitu hal-hal yang jika ingin menabung di bank. Citra merupakan citra diinginkannya awal seseorang melakukan perannya sebagai konsumen, ini yang akan melandasi Sikap konsumen, apakah artinya citra akan menolak atau menerima merek produk itu. Semakin dekat jarak citra diri konsumen dengan citra merek maka semakin positif sikap konsumen terhadap merek produk tersebut. Pernyataan itu ternyata tidak selalu relevan. Apalagi.untuk produk yang kompetitif seperti tabungan dimana penyajian atribut produk selalu berkembang dan berubah dengan cepat. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa meskipun Tahapan mampu menjawab kebutuhan responden namun ada tanda-tanda adanya perubahan sikap responden. Sikap responden setelah dihubungkan dengan perbandingan atribut produk ternyata lebih positif terhadap Non Tahapan dan Kesra. Dengan demikian penyelenggara Tahapan dan Kesra (terutama Tahapan yang paling populer dan paling banyak dipilih responden) harus mulai berhati-hati karena mungkin saja sikap yang ditunjukkan terhadap Non Tahapan dan Kesra akan menjadi Perilaku."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>