Ditemukan 47022 dokumen yang sesuai dengan query
Muhandis Shiddiq
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S28996
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Sitohang, Marlus Eri
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S28916
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eunike Fera
"Telah dibangun Lagrangian baru serta dilakukan perhitungan analitik tensor energi-momentum untuk fluida QCD yang mengandung suku viskositas. Suku viskositas ini dibuat dengan asumsi bahwa persamaan gerak yang diperoleh mereproduksi persamaan gerak hidrodinamika relativistik. Suku viskositas mengakibatkan perusakan simetri fluida QCD. Memakai Lagrangian yang telah dibangun, dihitung distribusi jumlah partikel memakai teori kinetik dan resolusi Cooper- Frye. Ditunjukkan bahwa distribusi jumlah partikel memiliki kontur yang samamdengan hasil perhitungan sebelumnya memakai persamaan gerak hidrodinamika relativistik.
A new Lagrangian and energy momentum tensor for fluid QCD with viscous term have been developed and calculated analytically. The viscous term has been constructed assuming that the generated equation of motion should reproduce the known relativistic hydrodynamics. The viscous term induces symmetry breaking of fluid QCD. Using the Lagrangian, the particle number distribution has been calculated using kinetic theory and Cooper-Frye prescription. It is shown that the distribution has the same contour as previous results calculated using the equation of motion of relativistic hydrodynamics."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1512
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Australia: Crawford School of Economics and Government, 2008
AUI
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Pinem, Mhd. Daud
Yogyakarta: ANDI, 2010
620.004 2 MHD a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Rinda Parya Putri
"Higgs Boson telah ditemukan pada tahun 2012 di Large Hadron Collider LHC. Higgs Boson meluruh secara dominan menjadi partikel bottom anti bottom bb, dari tumbukan proton anti proton menghasilkan sinyal yang sama dengan top anti top tt jets. Dalam peluruhan Higgs Boson, Higgs tersebut masih belum dapat dibedakan dari reaksi latar belakang bb. Penelitian ini akan menyajikan pembelajaran sistematis tentang machine learning ML menggunakan metode neural network untuk membedakan ttH pada peluruhan H --> bb. Penelitian inimenggunakan metode fenomenologi serta simulasi untuk membentuk event, kemudian komputasi sebagai alat untuk seleksi event dan ML. Adapun hasil yang diperoleh adalah diskriminasi yang hanya menghasilkan efisiensi testing sebesar 2.7 sehingga perlu optimasi rekonstruksi top quark yang lebih menyeluruh agar menghasilkan variabel yang lebih kuat untuk didiskriminasi.
Higgs Boson has been discovered in 2012 in the Large Hadron Collider LHC. Higgs Boson decays predominately into bottom bottom particles bb, from proton collisions producing the same anti proton signals as top anti top tt jets with heavy flavor. In the decay of Higgs Boson, the Higgs is still indistinguishable from the background reaction bb. This study will present systematic learning about machine learning ML using the neural network method to distinguish ttH on decay H bb. The methods that were used on this research were phenomenology, simulation to generate event, then computation as tool for event selection and ML. The result obtained were discrimination that only produced testing efficiency 2.7 so it needs more optimization of top quark reconstruction to produce stronger variable to be more discriminated."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Handaru Putera Pratama
"
ABSTRACTHiggs Boson yang ditemukan pada tahun 2012 di Large Hadron Collider LHC hingga saat ini masih dianggap Higgs Boson Standard Model -sebuah partikel skalar. Padahal, ada kemungkinan bahwa partikel itu adalah Higgs Boson pseudo-scalar. Saat ini, LHC masih belum dapat membedakan apakah partikel Higgs itu scalar, pseudo-scalar, atau campuran dari keduanya. Fokus dari penelitian ini adalah pembentukan dari algoritma neural nerwork untuk membedakan sinyal yang datang dari Higgs Boson scalar dan Higgs Boson pseudo-scalar pada tumbukan proton-proton.
ABSTRACTThe Higgs Boson discovered in 2012 at the Large Hadron Collider LHC is still assumed to be Standard Model Higgs Boson a scalar particle. But there are still possibilities for it to be a pseudo scalar Higgs Boson. Currently LHC has not been able to discriminate whether the particle is a scalar, pseudo scalar, or mixed pseudoscalar particle. The focus of this research is in the formulation of the neural network algorithm to discriminate between event signals from a scalar Higgs Boson and pseudo scalar Higgs Boson from proton proton collision."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bundi Eko Wijaya
"Dikaji masalah massa neutrino berdasarkan model GUT (Grand United Theory) SU(6) 5D setelah mengalami perusakan simetri menjadi SU(3)CSU(3)H U(1)C melalui mekanisme Scherk-Schwarz. Dari level SU(3)CSU(3)H U(1)C ini diperoleh lagrangian massa partikel neutrino yang berasal dari representasi f6g, f15g, f6g, dan f15g untuk diaplikasikan mekanisme seesaw. Lagrangian massa ini yang terdiri atas suku neutrino Dirac dan suku neutrino Majorana dibentuk kembali dalam bentuk matriks massa. Dari matriks massa ini kemudian didapatkan nilai eigen massa (mass eigenvalue) yang merupakan massa efektif neutrino.
The neutrino mass problem based on GUT (Grand Unified Theory) SU(6) 5D model breaking to SU(3)C SU(3)H U(1)C by Scherk-Schwarz mechanism is discussed. From SU(3)C SU(3)H U(1)C is obtained neutrino mass lagrangian which from f6g, f15g, f6g, and f15g representation for applied seesaw mechanism. This mass lagrangian which consists of Dirac and Majorana neutrino term is formed again into a mass matrix. From this mass matrix we got mass eigenvalues which are the neutrino effective mass."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S45699
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Albert Mardianto Kurniawan
"Partikel paling dasar yang diketahui dengan baik adalah elektron, namun saat ini sudah ditemukan yang lebih dasar (fundamental) dari pada elektro yaitu sebuah quarks. Fenomena quarks sudah ditemukan keberadaannya melalui eksperimen dengan menggunakan particle accelerator maupun sudah dibuktikan kebenarannya secara matematis oleh persamaan Dirac dan dibantu dengan sebuah sistem priodik baru untuk partikel dasar yaitu eighfold way. Dalam riset ini akan dilakukan pembahasan tentang fenomena energi pada quarks sebagai dasar disain dan simulasi suatu model nuclei p-n junction untuk menunjukkan kebenaran akan disain ini. Selain energi yang bekerja pada quarks juga akan dijelaskan secara singkat mengenai sumber energi lain yang ada. Sumber energi yang lain tersebut mempunyai sifat yang berbeda namun berakhir pada tujuan yang sama. Fenomena ini dinamakan sebagai Grand Unification Force. Fenomena utama dari ditemukannya guarks adalah energi yang berupa strong force. Dengan adanya energi strong force ini, dapat dibuat suatu perancangan model atom yang memiliki karakteristik seperti semikonduktor ekstrinsik tipe-p maupun tipe-n. Untuk mewujudkan disain tersebut, diperlukan energi yang telah dijelaskan melalui fenomena quarks. Atom yang dapat berubah menjadi seperti divais semikonduktor ekstrinsik tipe-p dan tipe-n oleh karena struktur nuclei yang berubah, sehingga mempengaruhi atom khususnya melalui elektronnya. Pengubahan nuclei ini diperlukan suatu partikel dasar yang hanya dapat berkaitan dengan si nuclei dan ikatan tersebut sangat kuat. Model divais ini menunjukkan tingkat konsentrasi ""doping"" yang sangat tinggi. Hasil simulasi menunjukkan adanya fenomena yang sama seperti pada p-n junction divais semikonduktor ekstrinsik. Fenomena tersebut adalah fenomena bentuknya depletion region, fenomena forward bias, dan fenomena reverse bias. Berdasarkan fenomena yang sama, divais ini dapat memberikan karakteristik yang sama dengan performa yang lebih baik dan ukuran divais yang lebih kecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40069
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nigel Immanuel
"Salah satu prediksi menarik dari kerangka gravitasi kuantum adalah keberadaan panjang minimum. Temuan ini membuat prinsip ketidakpastian Heisenberg yang sudah terkenal menjadi termasuk dalam pendekatan leading order dari relasi ketidakpastian yang lebih umum. Penelitian terkini mengenai generalized uncertainty principle (GUP) telah menghasilkan tiga model. Memperkenalkan model-model GUP ini dalam density of states di dalam volume fase-ruang dapat mengubah sifat statistik dan termodinamika sistem fisik apa pun pada tingkat mikroskopis. Pada beberapa kasus, perubahan ini menimbulkan beberapa perilaku aneh ke model yang lebih umum dari sebuah objek kompak, yang merupakan pencarian utama dari penelitian ini. Kami akan menginvestigasi sebuah bintang foton yang sudah sering dikonfirmasi untuk memiliki persamaan keadaan yang linear P = Ï. Sebuah bintang foton dalam sistem satu dimensi, yang notabene tidak memiliki horizon, ternyata memiliki skala yang identik dengan relasi luas-entropi lubang hitam. Menambahkan koreksi GUP ke dalam persamaan keadaan objek ini diduga akan menimbulkan properti tidak terduga di dekat daerah panjang minimum. Penelitian kami memperluas kuantitas termodinamika dan fisis dari bintang foton dibawah pengaruh tiga model GUP yang telah ada. Selanjutnya, kami akan mengamati dampak persamaan keadaan bintang foton yang telah modifikasi ini di setiap model koreksinya.
One of the intriguing predictions from the framework of quantum gravity is the existence of a minimum length. This founding makes Heisenberg’s already established uncertainty principle belongs to the leading order approximation of a generalized uncertainty relation. Recent work on this generalized uncertainty principle (GUP) has resulted in three models. Introducing these GUP models in the density of states inside phase-space volume changes any physical system’s statistical and thermodynamic properties at the microscopic level. In some cases, these changes suggested some odd behaviors to a generalized model for compact objects, which is the main quest of this thesis that we will soon explore further. We will investigate a self-gravitating photon that has been severally confirmed for having a linear equation of state P = Ï. A one-dimensional self-gravitating photon, which incidentally has a horizonless feature, identically scales with the black hole’s area-entropy relation. Adding GUP correction into the equation of the state of this object is suspected of showing unexpected properties near the minimal length region. Our research results extend the self-gravitating photon thermodynamics and physical quantities under the three existing GUPs. Furthermore, we will observe the impact of this modified equation of state’s impact across each correction model."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library