Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41798 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2001
S28716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tossin Alamsyah
"Dalam sepuluh tahun terakhir penggunaan Solar Cell sebagai penyedia energi alternatif cukup meningkat. Penerapan penggunaan Solar Cell sebagai penyedia energi listrik umumnya diterapkan di pedesaan sebagai sumber energi listrik untuk penerangan. Beberapa hasil penelitian menerangkan bahwa nilai effisiensi (71) dari Solar Cell masih teriau rendah dibanding dengan sumber energi lain, yaitu sekitar 7 % [2]. Hal ini disebabkan oleh bahan dasar dan konstruksi f3sik dari Solar Cell.tersebut. Salah satu upaya untuk menaikan nilai effisiensi (TI) tersebut adalah dengan cara mengkonsentrasikan cahaya matahari yang jatuh mengenai bidang Solar Cell. Pada tugas akhir ini dilakukan pengamatan dan perhitungan Mai effisiensi. Solar Cell yang mempunyai luas 0.36 m2 dengan ditambah suatu Solar Konsentrator yang berbentuk Dish Parabolic yang berdiameter 9 feetdengan refiektor pertame dibuat dari kertas almunium foil dan reflektor kedua terbuat dari cermin dafar. Hasil pengukuran intensitas cahaya matahari menunjukkan adanya kenaikan rata-rata 45 %. yantg memberi dampak terjadinya kenaikan nilai effisiensi dari 5.52 % menjadi 11,29 % yang berarti terjadi pertembahan nilai effisiensi sebesar 932.,07 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusafwar
Depok: Politeknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Raldi Artono Koestoer
Jakarta: UI-Press, 2007
PGB 0417
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Idris
"Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : Untuk Mengetahui berapa besar pengaruh pengelolaan modal kerja untuk meningkatkan efisiensi sumber dana dan penggunaan dana pada PT. Mitra Otto Perkasa. Metode penelitian ini hanya memiliki satu variabel yaitu variabel bebas (variable independent) yang selanjutnya dinyatakan dengan variabel X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Rasio Likuiditas yang terperinci dalam Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio serta Rasio Aktivitas yang terperinci dalam Cash Turnover Inventory Turn Over, Average Age of Account Receivable, dan Working Capital Turnover. Sehubungan dengan objek penelitian tersebut, maka subjek penelitian ini adalah PT. Mitra Oto
Perkasa. Hasil penelitian ini saya menemukan: Analisis Rasio Likuiditas PT Mitra Oto Perkasa. PT Mitra Oto Perkasa memiliki nilain quick ratio sebesar 146,40%, PT Mitra Oto Perkasa dalam hutang lancar yang segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih berharga (investasi jangka pendek). Dari analisis likuiditas yang terdiri dari current ratio, quick ratio, dan cash ratio PT Mitra Oto Perkasa memilikin kemampuan yang kecil untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Analisis Rasio aktivitas PT Mitra Oto Perkasa. Dari hasil penelitian, analisi rasio aktivitas menunjukkan bahwa tingkat perputaran rasio-rasio aktivitas PT Mitra Oto Perkasa cenderung rendah, kecuali perputaran piutang, sehingga hal ini menunjukkan bahwa PT Mitra Oto Perkasa memiliki efisiensi dalam penggunaan modal. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis melalui analisis likuiditas dan aktivitas maka dapat disimpulkan bahwa PT Mitra Oto Perkasa kurang efisiensi dalam penggunaan dananya (modal kerja)."
Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 49 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rostina
"Dengan adanya deregulasi dalam industri perbankan yang bertujuan untuk meningkatkan usaha perbankan mengakibatkan persaingan antar Bank menjadi sangat ketat. Bank perlu memiliki strategi operasi, pemasaran dan pengawasan internal. Untuk meiuilih strategi yang akan dijalankan perusahaan perlu
melakukan analisis faktor internal maupun faktor eksternal. Data/informasi yang akurat dan tepat waktu adalah bahan yañg diperlukan dalam analisis faktor-faktor tersebut dan yang sangat inenentukan kualitas analisisnya.
Teknologi Informasi bagi suatu jasa Bank adalah keseluruhan aktivitas informasi dan teknologinya yang merupakan suatu upaya yang dapat meinberikan data/informasi yang dapat dihandalkan dan diperlukan untuk niengelola perusahaan. Thjuan pemakaian Teknologi Inforniasi dalam perbankan dapat menun
jang:
- Peningkatan pelayanan kepada nasabah, untuk mendukung strategi pemasaran Bank.
- Peningkatan analisis keuangan dan administrasi untuk mendukung strategi pengawasan Bank yang terkendali.
- Untuk peningkatan/pengembangan daya jual produk/jasa perbankan untuk mendukung strategi operasional Bank.
Dengan bertambah kompleksnya organisasi perbankan dan
semakin banyaknya informasi yang diperlukan, maka akan menimbulkan ledakan informasi yang memerlukan suatu pengaturan. Sistim informasi manajemen mengatur aktivitas informasi dan teknologinya dalam menyedíakan kebutuhan data/informasi pemakainya sistim Informasi Manajemen dapat dikelompokkan dalam 3 tingkatan yaitu :
1. Tingkat manajenen stratejik. Manajemen pada tingkat ini lebih memusatkan perhatian pada perencanaan stratejik denqan tujuan jangka panjang. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen pada tingkat ini lebih banyak yang berasal dari luar perusahaan seperti informasi mengenai faktor ekononi, politik, sosial budaya, tehnologi, demografi dan ekologi. Informasi eksternal tersebut sangat diperlukan oleh manajemen stratejik untuk membantu dalam melakukan analisa perusahaan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman yang akan terjadi pada perusahaan.
2. Tingkat manajemen taktikal. Manajenien pada tingkat ini lebik banyak menggunakan informasi sebagai alat pengawasan dan pengendalian, disamping membantu manajemen tingkat stratejik dengan beberapa laporan-laporan yang mendukung keputusan tingkat stratejik.
3. Tingkat operasional. Cabang adalah salah satu pengguna Sistim Informasi pada tingkat operasional. Data/informasi yang dihasilkan pada tingkat ini adalah salah satu sumber yang harus disajikan kepada tingkat manajemen diatasnya. Kekeliruan yang dihasilkan pada tingkat ini akan berakibat fatal bagi keputusan yang akan diambil oleh tingkat manajemen taktikal dan stratejik. Kualifikasi data sangat ditentukan oleh accuracy, completeness, timeliness dan relevance. Keputusan yang dihasilkan sangat ditentukan oleh kualitas, karena kualitas data yang buruk atau Garbage In akan menghasilkan Garbage Out (GIGO). Atau Information In Nothing Out (tINO), sehingga Sistim Informasi yang dimiliki tidak dapat menghasilkan apa?apa.
Sistim Informasi pada perusahaan harus dapat memberikan dukungan yang optimal kepada seluruh tingkat manajemen sehingga goals dan objectives perusahaan dapat dicapai.
Pada saat ini Bank X telah iuenipunyai suatu divisi
khusus yang bertugas inengelola dan mengembangkan data serta memelihara Sistim Informasi yang dapat digunakan untuk mendukung keputusan yang dibuat oleh manajemen dan untuk meningkatkan pelayanan terhadap Nasabah. Sistim Informasi yang sudah dikembangkan dan sudah berprodtiksi dengan baik adalah Sistim Inforniasi Pinjaman, Sistim Informasi Ekspor dan Impor, Sistim Inforniasi General Ledger, Sistem Informasi Giro Rupiah dan Valas, Sistiin Informasi Tabungan, Si?tim Inforinasi Deposito berjangka, Sistim Inforinasi Transfer Rupiah dan Valas, dll.
Sistem yang ada pada saat ini telah inenghasilkan laporan Untuk tingkat stratejik, taktikal dan operasional. Laporan yang dihasilkan belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan oieh tingkat inanajeinen sehingga secara keseluruhan belum mampu mendukung keputusan manajemen seperti yang
diharapkan.
Dukungan Sistim Informasi untuk tingkat taktikal ðan
operaaional lebih detail bila dibandingkan dengan tingkat stratratejik, dimana laporan yang dihasilkan akan mendukung keputusan manaemen tingkat stratejik. Namun beberapa laporan yang telah dihasilkan Bank X belum relevan dengan kebutuhan pemakai, karena beberapa pengguna yang seharusnya memerlukan data/informasi rinci diberikan data/informasi yang
terlalu agregat atau sebaliknya, sehingga tidak efektif dalam pengqunaannya.
Saat ini Sistim Informasi yang terintegrasi baru dikembangkan mengenai Sistim Informasï financial perusahaan. Agar dapat memberikan dukungan yang optimal Sistem Informasi lain yang perlu diintegrasikan juga adalah informasi non finan
cial perusahaan seperti informasi inengenai keadaan sumber daya manusia perusahaan, manajemen perusahaan, pemasaran, ekonomi, politik, sosial budaya, perkembangan teknologi dalam industri perbankan dan informasi mengenai pesaing pada saat ini maupun potensial pesaing. Dengan adanya informasi ini, zoaka inanajemen dapat melakukan analisis internal maupun
eksternal. Melakukan analisis yang tepat dapat menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan, sehingga dapat ditetapkan strategi yang harus dijalankan perusahaan, yang sesuai dengan kondisi pada saat ini maka perusahaan akan tampil lebih kompetltif.
Informasi mengenai sumber daya manusia merupakan hal
yang pentng bagi perusahaan, karena sumber daya manusia merupakan suatu sumber daya yang paling menentukan di industri perbankan. Dengan adanya Sistim Informasi mengenai sumber daya manusia dapat memotivasi karyawan dalam melaksanakan tugasnya dengan adanya suatu sistim gaji dengan sistim inten
sif, sistim promosi dan sistim pelatihan yang tepat, dll.
Dengan semakin tingginya tingkat persaingan pada industri perbankan maka Sistim Informasi Pemasaran sangat dibutuhkan untuk mendukung keputusan yang dibuat oleh manajemen. Sistem Informasi Pemasaran dapat digunakan untuk mengumpulkan, mengevaluasi dan menyebarkan informasi yang tepat dan relevan pada waktunya. Informasi mengenai segmen pasar yang
akan dilayani oleh perusahaan merupakari informasi penting untuk menentukan jenis promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan. Kekeliruan dalam melakukan promosi, maka sasaran dalam usaha penetrasi pasar tidak efektif dan tidak efisien.
Untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan eksternal perusahaan, maka dapat dilakukan melalui survey dan riset pasar. Inforniasi yang diperlukan dibatasi pada kebutuhan yang relevan. Riset yang menghasilkan informasi ìauh lebih banyak dan kebutuhan yang diperlukan juga inenyebabkan tidak efisien dalam waktu dan biaya. Oleh sebab itu riset harus didukung oleh manajemen stratejik sebagai pengguna hasil niset. Para manajer pada tingkat stratejik harus nierumuskan niasalah yang dihadapi dan inforinasj yang dibutuhkan. Hasil riset kemudian
diolah oleh star ananajenien stratejik untuk menghasiikan suatu laporan Executive Information Systems dengan menggunakan model yang cocok yang disertakan dengan tingkat risiko yang akan dihadapi. Agar lebjh efektif dalam penggunaannya jika laporan dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan ratio sesuai dengan kebutuhan tingkat stratejik.
Dalam merancang sistim sebaiknya memenuhi kriteria?
kriteria sebagai berikut:
- membuat sistim yang terintegrasi.
- sistim harus mudah dipelajari dan dioperasikan
- Pembangunan sistim menggunakan metoda non-konvensional dengan memanfaatkan bahasa generasi keempat dan CASE sebagai tools untuk mempermudah dan mempercepat apabila ada perubahan program.
- menggunakan database yang terintegrasi sehingga pengembangan Decision Support Systems dan Executive Information Systems dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
- Pemasukan transaksi secara On Line Transaction
Processing sehingga dapat mengakses data secara online realtime.
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah maka
perusahaan dapat melakukan :
- Pelayanan nasabah melalui telepon
- Pelayanan Automatic Teller Machine yang dapat dilakukan secara on-line (langsung ke rekeriing giro), atau offline (berdasarkan limit dan setiap nasabah).
- Pelayanan Giro dan Tabungan secara on-line di seluruh cabang yang ada.
Dalam hal pemilihan software dapat dilakukan dengan dua cara yaitu membeli program paket atau membuat sendiri program aplikasi. Dalam hal ini harus dipertimbangkan keuntungan dan kerugian dan setiap kemungkinan. Hal yang harus dipertimbangkan bila membeli program paket adalah standar yang berlaku, karena pada umumnya paket dibuat di luar negeri dengan memakai standar yang berlaku pada negara tersebut. Sedangkan bila membuat sendiri akan mernerlukan waktu yang lama dalani membangun program dan waktu untuk melakukan uji coba sampai dapat berproduksi. Kemungkinan pemilihan yang akan dipilih perlu dibuatkan Cost and Benefit analisisnya.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulismansyah
"Flake soda kaustik merupakan NaOH yang berbentuk padatan dengan konsentrasi minimal 98,2%. Bahan kimia ini dimanfaatkan sama dengan NaOH dalam bentuk cair. Flake soda kaustik banyak digunakan untuk industri logam, perminyakan, kosmetik dan pendukung industri kimia dasar lainnya.
Sejak beberapa tahun ini permintaan pasar akan produk ini meningkat. Permintaan pasar yang ada melebihi kapasitas produksi PT. Asahimas Chemical pada saat ini yang hanya bisa memproduksi sebanyak 49,201 to/hari. Hal ini disebabkan beban panas pada konsentrator yang digunakan untuk memekatkan NaOH dari kosentrasi 48,3% menjadi 98,2% sudah maksimal 1850040 kcal/jam sehingga tidak memungkinkan lagi untuk menaikkan kapasitas produksi. Oleh karena itu perlu dilakukan studi untuk mengurangi beban panas pada konsentrator dengan menaikkan suhu masuk umpan NaOH ke konsentrator dan menjaga tekanan pada kosentrator tetap. Semakin tinggi suhu umpan NaOH dan menjaga tekanan konsentrator tetap akan mengurangi beban panas pada konsentrator sehingga dapat menaikan kapasitas produksi.
Metode studi yang dilakukan ialah dengan menghitung kesetimbangan neraca energi antara hot oil dan total beban panas pada konsentrator dan melakukan simulasi terhadap suhu masuk umpan NaOH serta tekanan pada konsentrator untuk mendapatkan total beban panas yang sekecil mungkiri.
Dari simulasi yang dilakukan, beban panas yang lebih kecil diperoleh pada kondisi operasi suhu umpan NaOH masuk 175°C dan tekanan konsentrator dijaga pada 330 inmHgA sehingga terjadi peningkatan laju aiir umpan dari 2,788 mJ/jam menjadi 2,976 m3/jam dan kapasitas produksi meningkat dari 49,201 ton/hari menjadi 52,519 ton/hari. Ditinjau dari segi ekonomi, biaya balik modal untuk investasi penambahan peralatan dalam rangka menaikkan kapasitas produksi diperoleh hanya dalam periode 2 tahun."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Taufik Suryawinata
"Saiah satu alternatif komunikasi untuk daerah rurai yang sedang dikembangkan saat ini adaiah kornunikasi tanpa kabel yang disebut JARLOKAR ETDMA (Jaringan Lokar Radio Extended TDMA). Dalam sistem JARLOKAR ETDMA terdapat satu rnodui yang berfungsi sebagai antarmuka dengan PSTN dan melakukan proses konsentrasi dari 512 pesawat telepon pelanggan ke 36 kanai saiuran. Modul tersebut adalah DCU (Digital Consentrator Unit). Agar DCU dapat meiakukan konsentrasi dengan baik diperiukan satu submodul prosesor yang bertugas mengatur proses konsentrasi tersebut yaitu CCP (Consentrator Switching Processor). Di daiam Tugas Akhir ini akan dirancang dan dibuat satu prototipe CSP dengan berbasiskan mikrokontroier MCS 8751. Fungsi CSP ini selain mengatur proses konsentrasi, juga rnelakukan hubungan komunikasi dengan LIP (Line interface Processor) dan CPU (Centrai Processing Unit)."
1996
S38936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caan Tulus P. M.
"ABSTRAK
Semua televisi (TV) yang dilengkapi dengan dekoder teletext mampu menerjemahkan data teletext yang dikirimkan bersama sinyal gambar sewaktu Vertical Blanking Interval. Skripsi berbentuk studi literatur ini membahas bagaimana cara mengirimkan data teletext yang berisikan materi pendidikan tersebut ke daerah-daerah pelosok. Pembahasan terlebih dahulu mengangkat sistem pengiriman yang dipilih dan berapa lama waktu penayangan setiap halaman teletext untuk kemudian dilanjutkan dengan berapa banyak aksara yang dapat digunakan untuk layanan ini. Kebutuhan akan perangkat serta interaksi pada interface prosesor dekoder-alat cetak akan diangkat secara khusus pada bagian rancangan interface. Juga tidak lupa disertakan contoh-contoh pengembangan dan kemungkinan penerapannya untuk tele-learning di masa depan.
Analisa Skripsi ini akan memperlihatkan bahwa teletext dapat diandalkan sebagai sarana telelearning ke daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh buku dan guru. Waktu penayangan selama 60 detik yang dipilih bukan saja cukup untuk pemirsa dapat mernahami materi yang disajikan namun juga cukup untuk alat cetak mencetak materi halaman tersebut.

"
2000
S39714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>