Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165733 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rioneli Ghaudenson
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja kombinasi metode ozonasi dan kavitasi hidrodinamika dengan pelat berlubang dalam proses desinfeksi bakteri E.coli. Pada penelitian ini, dilakukan variasi dosis ozon, laju alir sirkulasi, dan metode disinfeksi. Ozon diproduksi menggunakan ozonator komersial dengan dosis ozon 64,83 mg/jam, 108,18 mg/jam, dan 135,04 mg/jam sementara kavitasi dibangkitkan menggunakan pelat berlubang. Metode desinfeksi yang akan divariasikan pada percobaan ini adalah: kavitasi hidrodinamika, ozonasi, dan gabungan keduanya. Hasil terbaik pada masing-masing metode didapatkan pada menit ke-60 dan laju alir sirkulasi 7 L/menit.
Metode gabungan kavitasi dan ozonasi mampu mendesinfeksi hingga 0 CFU/mL dari konsentrasi awal 2,10 x 105 CFU/mL. Metode ozonasi tunggal mampu mendesinfeksi bakteri E.coli hingga 0 CFU/mL dari konsentrasi awal 1,32 x 105 CFU/mL selama 60 menit. Metode kavitasi hidrodinamik memberikan hasil penyisihan paling sedikit, yaitu 5,20 x 104 CFU/mL dari konsentrasi awal 2,17 x 105 CFU/mL. Disimpulkan bahwa metode kombinasi menghasilkan desinfeksi bakteri E.coli yang lebih cepat dan lebih baik dibandingkan metode tunggalnya.

This research aims to evaluate the performance of hybrid method of ozonation and hydrodynamic cavitation with orifice plate on E.coli bacteria disinfection. Ozone dose, circulation flowrate, and disinfection method were varied. Ozone was produced by commercial ozonators with ozone dose of 64,83 mg hour, 108,18 mg hour, and 135,04 mg hour. Meanwhile, hydrodynamic cavitation was generated using an orifice plate. The disinfection methods compared in this research are hydrodynamic cavitation, ozonation, and the combination of both. The best result on each method was achieved on the 60th minutes and with a circulation flowrate of 7 L min.
The hybrid method attained final concentration of 0 CFU mL from the initial concentration of 2,10 x 105 CFU mL. The ozonation method attained final concentration of 0 CFU mL from the initial concentration of 1,32 x 105 CFU mL. Cavitation method gives the least elimination with final concentration of 5,20 x 104 CFU mL from the initial concentration of 2,17 x 105 CFU mL. In conclusion, hybrid method gives a faster and better disinfection of E.coli than each method on its own.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Setiawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T40169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tati Ariyanti
"Latar Belakang: E.coli O157:H7 merupakan salah satu bakteri foodborne disease yang menyebabkan tingkat morbiditas dan mortalitas yang sangat tinggi pada manusia. Reservoar utama bakteri adalah ternak sapi. Beberapa metode telah digunakan untuk mendeteksi keberadaan E.coli O157:H7 di Indonesia namun belum ada metode identifikasi spesifik yang sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai bahan alami dalam pengendalian E.coli O157:H7. Bakteriofaga faga adalah virus yang menginfeksi secara spesifik dan mampu melisiskan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faga isolat Indonesia yang akan dimanfaatkan untuk identifikasi yang spesifik terhadap E.coli O157:H7.
Metode: Sebanyak 60 isolat lokal E.coli O157:H7 yang telah dikarakterisasi secara biokemik, serologik antiserum hiperimun dan komersial dan molekuler Multiplex-PCR digunakan pada penelitian ini. Sampel untuk isolasi faga diambil dari air sungai, air sumur, limbah Rumah Potong Ayam, feses sapi, limbah dan air di peternakan sapi di wilayah Yogyakarta, Bogor, Cianjur dan Bandung. Isolat faga diuji spesifisitasnya terhadap E.coli O157:H7 dan dikarakterisasi secara molekuler PCR dan sekuensing dan pengamatan morfologi dengan Transsmission Electron Microscope. Faga yang spesifik terhadap E.coli O157:H7 digunakan untuk phagetyping terhadap 60 isolat lokal E.coli O157:H7.
Hasil: Penelitian tampak bahwa isolat lokal E.coli O157:H7 mempunyai sifat biokemik yang bervariasi yaitu 3,33 2/60 bersifat tipikal SOR-,GUD- dan 96,67 mempunyai variasi fenotipik SOR-,GUD dan SOR ,GUD . Hasil serotyping dengan antiserum hiperimun tampak 100 bereaksi positif aglutinasi sedang dengan antiserum komersial latex O157 hanya isolat yang bersifat SOR- yang menunjukkan reaksi positif 31,67 . Semua isolat lokal E.coli O157:H7 tampak mempunyai gen spesifik penyandi faktor virulensi yaitu rfbE LPS O157 , fliCh7 flagella H7 , eaeA intimin , hlyA haemolysin , stx 1 Shiga toxin 1 dan stx 2 Shiga toxin 2 . Sebanyak 22 faga telah diisolasi dari 187 sampel dan diperoleh 10 isolat yang bersifat spesifik terhadap E.coli O157:H7. Selanjutnya dibedakan ke dalam 3 tipe yaitu T4, HK dan Lambda. FagaT4 adalah famili Myoviridae, faga HK dan Lambda adalah famili Siphoviridae. Faga T4 isolat Indonesia paling banyak mengidentifikasi isolat lokal E.coli O157:H7 yaitu 56,67 34/60 , faga HK mengidentifikasi 8.33 5/60 isolat lokal E.coli O157:H7 dan faga lambda hanya mengidentifikasi 3.33 2/60 isolat lokal E.coli O157:H7.
Kesimpulan: Faga isolat lokal Indonesia T4, HK dan Lambda dapat digunakan untuk mengindentifikasi isolat E.coli O157:H7 asal Indonesia.

Background E. coli O157 H7 is one of foodborne disease bacteria which causes the high morbidity and mortality in humans. The main reservoir of this bacterial strain is cattle. Several methods have been used to detect the existence of E. coli O157 H7 in Indonesia but there is no specific identification method that can also be used as a natural agent to control E. coli O157 H7. Bacteriophage phage is a virus which infects specifically and is able to lyse bacteria. This study aimed to explore the Indonesian phage isolates which would be used for the specific identification of E. coli O157 H7.
Method Sixty local isolates of E. coli O157 H7 characterized through biochemical, serological hyper immune antiserum and commercial and molecular Multiplex PCR method were used in this study. Samples for the phage isolation were retrieved from water in the river, water in the well, chicken slaughter house waste, cow feces, waste and water at cattle farms in Yogyakarta, Bogor, Cianjur and Bandung. Phage isolates were tested their specificity to E. coli O157 H7 and characterized by molecular method PCR and sequencing and morphological observation with Transmission Electron Microscope. Specific phages to E. coli O157 H7 were used for phage typing on 60 local isolates of E. coli O157 H7.Results This study showed that local isolates of E. coli O157 H7 had varied biochemical characteristics 3.33 2 60 were typical SOR , GUD and 96.67 had phenotypic variations SOR , GUD and SOR , GUD.
Results of serotyping with hyper immune antiserum 100 reacted as positive agglutination, while with O157 commercial latex antiserum, only isolates having SOR characteristic showed positive reaction 31.67 . All local isolates of E. coli O157 H7 had specific virulence factor encoding genes namely rfbE LPS O157 , fliCh7 flagella H7 , eaeA intimin , hlyA haemolysin , stx 1 Shiga toxin 1 and stx 2 Shiga toxin 2 . Twenty two phages were isolated from 187 samples and obtained 10 isolates that specifically characterize to E. coli O157 H7. Further distinguished into three types T4, HK and Lambda. The T4 phage was family Myoviridae, HK and Lambda phage were family Siphoviridae. Indonesian isolates of T4 phage identified local isolates of E. coli O157 H7 at the highest percentage that was 56.67 34 60 , HK phage identified 8.33 5 60 local isolates of E. coli O157 H7 and lambda phage only identified 3.33 2 60 local isolates of E. coli O157 H7.
Conclusion Phages of Indonesian local isolates T4, HK and Lambda could be used to identify E. coli O157 H7 isolates from Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naldo Sofian
"Escherichia coli (E.coli) merupakan bakteri yang paling sering menyebabkan diare. Kemampuan hidup E.coli sangat mudah dipengaruhi oleh berbagai rangsangan. Akan tetapi, rangsangan bunyi, terutama dalam rentang audiosonik (20-20.000Hz), belum banyak diteliti. Peneliti menduga bahwa efek dari pemaparan frekuensi bunyi audiosonik secara berseling akan menstimulasi viabilitas Escherichia coli. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan sonikator sebagai sumber bunyi. Frekuensi yang digunakan adalah 7 kHz dan 17 kHz selama 10 detik. Setelah itu, jumlah koloni E.coli dihitung dengan metode total plate count setelah sediaan diinkubasi. Untuk menjamin validitas, tiap perlakuan dilakukan dua kali.
Penghitungan bakteri dilakukan dengan menggunakan colony counter. Jumlah E.coli yang dihitung adalah E.coli pada pengenceran dengan jumlah 30-300 koloni. Terjadi penurunan viabilitas pada pemaparan frekuensi bunyi dalam rentang audiosonik secara berseling. Penurunan viabilitas tersebut lebih besar pada frekuensi 7 KHz daripada 17 KHz. Rata-rata jumlah E.coli pada kontrol dan pajanan frekuensi 7 kHz dan 17 kHz berturut-turut sebesar 2,84 x 109 koloni, 4,05 x 107 koloni, dan 5,05 x 108 koloni. Jika dibandingkan dengan kontrol, terdapat perbedaan bermakna pada setiap perlakuan [7 kHz (p=0.032); 17 kHz (p=0.023)] dengan uji T berpasangan. Frekuensi bunyi dalam rentang audiosonik secara berseling menurunkan viabilitas E.coli . Penurunan viabilitas lebih besar dialami oleh bakteri pada pajanan dengan frekuensi 7kHz daripada 17 kHz. Dapat disimpulkan bahwa, suara dalam rentang audiosonik secara berseling dapat menurunkan viablitas E.coli.

Escherichia coli is one of the most common bacteria causing diarrhea. Its life is easily influenced by physical and chemical stimulation. However, sound stimulation, especially in audiosonic range (20-20.000 Hz) alternately, have not been explored much. Researcher hypotesized that it would stimulate E.coli growth. This research is categorized as experimental research by using sonication tools as the sound source. Researcher used frequency on 7 and 17 KHz for 10 seconds By total plate count, the media contain colony of E.coli would be counted for analysis. In order to guarantee the validity, each action would be done twice.
Counting would be done only those diluted preparation with 30-300 colonies. E.coli got its viability decreased by audible frequency sound alternately. Average of the E.coli count in control, 7 kHz, and 17 kHz is respectively 2,84 x 109 ; 4,05 x 107; and 5,05 x 108 colonies. Relation between each intervention and control are significant [7 kHz (p=0.032); 17 kHz (p=0.023)] by paired T-test. Audible sound frequency which is given alternately against E.coli would decrease E.coli viability. Its decreasing effect is greater in 7kHz stimulation than 17 kHz. In conclusion, sound in audiosonic range, alternately, may decrease E.coli viability.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardiman
"Cakupan pelayanan air minum di Indonesia masih rendah, hanya 40% masyarakat di perkotaan dan kurang dari 30% masyarakat pedesaan yang tersambung dengan jaringan air minum PDAM. Data kualitas air bcrsih di Kota Tangerang dari tahun 2004-2006 menunjukkan penurunan kuaiitas kimia rnaupun bakteriologis. Air dapat berperan sebagai transmisi penularan suatu penyakit seperti diare, melalui kumau-kurnan yang ditularkan lewat jalur air (waier borne disease) atau jalur peralatan yang dicuci dengan air (water washed disease). Di Kota Tangerang tahun 2005 diarc mencrnpati urutan ketiga untuk golongan urnur 1-4 tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi diare adalah lingkungan, status gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku masyarakat.
Tujuan penclitian ini untuk rnelihat apakah kejadian diare pada balita disebabkan oleh karena kualitas air minum yang secara bakteriologis tidak memenuhi syarat dcngan mnnggunakan desain penelitian kasus kontrol. Unit analisis penelitian ini adalah balita usia 9-59 bulan dengan total hesar sampel untuk kasus dan kontrol adalah 250. Teknik pengambilan sampel secara quota, dimana dari 25 Puskesmas yang ada setiap Puskesmas hanya diarnbil 5 kasus dan 5 kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara E. coli dalam air minum dengan kejadian diarc pada balita. Variabel kondisi jamban keluarga sebagai confounding. Keberadaan E. coli dalam air minum berhubungan secara signiiikan dengan kejadian diare pada balita setelah dikontrol oleh variabel kondisi jamban keluaxga. Disarankan perlu diadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara penoegahan diare yaitu dengan melakukan pemeliharaan sumber air bersih, jamban keluarga dan hygiene perorangan khususnya cuci tangan serta selalu mcmasak air bersih sampai mendidih sebelum dikonsumsi sebagai air minum dan mcncuci Serta merebus botol dan tempat makan/minum balita.

Drinking water coverage in Indonesia is quite low, only 40% urban resident and less than 30% village resident that connected with drinking water system. Clean water quality data at Tangerang City from 2004 - 2006 shows chemical and bactcriology quality reduction. Water could'act as infection transmission of certain disease such as diarrhea through germs from water trail (water borne disease) or equipment trail washed with water (water washed disease). At Tangerang City year 2007 diarrhea located on third place for 1 - 4 years old group age. Factors affecting diarrhea are environment, nutrition status, residence, education, social economy condition and public behavior.
This research aim to observe diarrhea cases in toddlers caused by drinking water quality as bacteriology is not fulfilling prereqnirement. This research is using case control research design. Research analysis unit is toddlers? age of 9 - 59 months with total sample for case and control as much as 250. Sample gathering technique performed as quota, where fiom 25 Puskesmas in every Puskesmas only took 5 cases and 5 controls.
Research result shows that there is relation between E. coli in drinking water and diarrhea on toddlers. Variable of family toilet condition is confounding. E coli in drinking water as significantly related with diarrhea on toddlers after controlled by variable of family toilet condition. Suggested need counseling to public toward diarrhea prevention, maintain hygiene water source and family toilet and individual hygiene especially rinse. Also suggested to boil hygiene water until boiled before consumed as drinking water, washing and boiling bottle and toddlers lunch I box/drinking bottle.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Murni
"Penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia untuk hidup dan menjadi Faktor penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia. Dalam memenuhi kebutuhan air minum, masyarakat lebih menyukai air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh industri besar dan melalui proses yang otomatis dan disertai pengujian Iaboratorium sebelum air tersebut diedarkan sehingga dianggap lebih praktis dan higienis. Namun AMDK semakin mahal dan masyarakat beralih pada air minum dari depot air minum yang harganya 1/3 dari AMDK.
Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan E.coIi dalam air produksi depot air minum terhadap kejadian diare pada balita dengan menggunakan desain potong lintang. Unit analisis adalah 30 depot air minum yang tersebar di Kecamatan Sungailiat dan masing-masing depot air minum dilakukan pengambilan sampel responden secara acak sederhana sebanyak 300 responden.
Hasil menunjukkan tidak ada hubungan antara E coli dalam air produksi depot air minum yang diminum balita dengan kejadian diare pada balita tersebut. Variabel kondisi jamban keluarga, kondisi sarana air bersih dan perilaku cuci tangan ibu/pengasuh balita menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap kejadian diare.Variabel proses pengolahan dan higiene sanitasi depot air minum berhubungan signifikan terhadap adanya E. coli dalam air produksi depot air minum.
Dalam penelitian ini adanya E.coli dalam air produksi depot air minum tidak berhubungan dengan kejadian diare pada balita namun demikian disarankan kepada masyarakat untuk menanyakan sertifikat uji laik higiene sanitasi dan hasil pemeriksaan laboratorium kepada pengelola depot air minum sebelum membeli dan mengkonsumsi air produksi depot air minum. Disamping itu juga sebaiknya diadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara pencegahan diare yaitu dengan melakukan pemeliharan sumber air bersih, jamban keluarga dan higiene perorangan khususnya cuci tangan pakai sabun.

Water supply is the main necessity for human being to live in and it becomes determining factor of health and wealth. In fulfill the water supply, people are prefer orderly water (AMDK) producted by some industries and automatically process with laboratorium test before being deal, so it would be better. But AMDK is much more expensive then the people finally change into the water sold in the water refreshment stand which has 1/3 cheaper than AMDK.
The aim of this research is to find deeply whether the children diarrhea caused by the quality of water produced by water refreshment stand as bacteriology does not fulfill the point by using cross sectional research design. The analysis unit of this research is under five children from 9 to 59 months for 300 respondent samples and 30 water refreshment stand samples in Sungailiat Regency.
The research result reflects that there is no relationship between E.coli in its water production to the children diarrhea. The variable of family latrine condition, clean water medium condition and washing hand habit of mother or baby sitter reflects the significant relationship to the children diarrhea and the variable of clean water medium condition as confounding. having some detailly explanation to the people about how to prevent the diarrhea by caring the clean water sources, family latrine and also having some workshops for the foods and drinks manager.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34287
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"A total of 43 escherichia coli isolates were identifield from school street foods in Northern and Southern Jakarta....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asmiyenti Djaliasrin Djalil
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>