Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151305 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1992
S28082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Jumlah limbah yang terus meningkat belum diimbangi dengan kemajuan
teknologi dalam pemanfaatan limbah tersebut. Salah satu diantaranya dari sisa-sisa
pertanian, padahal limbah tersebut pada umumnya kaya akan senyawa pentosan
antara lain tongkol jagung, serabut kelapa, sisa serutan kayu, kulit kacang, ampas
tebu, kulit padi, dan kulit kapas. Tentunya hal ini menjadi problem yang harus
diselesaikan. Sehingga diperlukan upaya-upaya khusus untuk mengolah limbah
pertanian untuk diolah menjadi produk yang lebih bermanfaat sehingga menjadi
bernilai ekonomis, khususnya oleh para entrepreneur berbasis IPTEK. Salah satu
alternatif adalah pemanfaatan Iimbah pertanian menjadi furfural.
Furfural dapat diperoleh dari sisa-sisa pertanian yang banyak mengandung
senyawa pentosan seperti tongkol jagung, tandan kosong sawit, serabut kelapa, sisa
serutan kayu, kulit gandum, kulit kacang, ampas tebu, kulit padi, kulit kapas,
dan kulit ubi kayu. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan furfural yang dibuat
dari tongkol jagung sebagai bahan baku furfural dengan melakukan pengkajian
pada peubah-peubah yang mempengaruhinya, yaitu : suhu pemasakan dan
konsentrasi asam sulfat sebagai katalisator
Tongkol jagung yang telah dihaluskan kemudian dimasukan ke dalam labu
leher tiga dan ditambahkan larutan asam sulfat dengan konsentrasi tertentu.
Kemudian labu leher tiga dipanaskan dalam jaket pemanas. Setiap selang waktu
tertentu diambil cuplikan untuk dilakukan analisa kuantitatif furfural yang
dihasilkan.
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh maka diperoleh titik maksimal
perolehan furfural yaitu : pada suhu 105 °C diperoleh 7 % pada rnenit ke-80, pada
suhu 101°C diperoleh 5 % pada menit ke-60 dan pada suhu 97°C diperoleh 4 %
pada menit ke-140. Hubungan antara yield furfural dan waktu reaksi berbentuk
parabola terbuka ke bawah."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Andre
"Antioksidan sangat dibutuhkan terutama dalam industri makanan sebagai pengawet bahan pangan. Antioksidan yang banyak digunakan selama ini adalah antioksidan sintetik. Namun, antioksidan sintetik ini tidak aman untuk kesehatan karena mempunyai efek patologis bagi manusia sehingga diperlukan antioksidan alternatif berupa antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan seperti sempur air (Dillenia indica) yang banyak tumbuh di Indonesia. Untuk mendapatkan senyawa antioksidan ini, dilakukan ekstraksi daun Dillenia indica dengan menggunakan metode ekstraksi tekanan tinggi. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan ekstraktor tekanan tinggi dan dikaji pengaruh waktu dan suhu ekstraksi terhadap berat ekstrak, aktivitas antioksidan dan jumlah kandungan senyawa fenol dari ekstrak yang dihasilkan. Selain itu, dikaji juga penggunaan sistem sirkulasi pelarut dan pengaruh penggunaan metode ekstraksi tekanan tinggi dibandingkan dengan metode soxhlet dan sonikasi terhadap jumlah kandungan fenol dari ekstrak. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode carotene bleaching. Uji jumlah kandungan fenol menggunakan asam galat sebagai standar. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa berat ekstrak yang dihasilkan akan semakin besar dengan meningkatnya waktu dan suhu ekstraksi. Aktivitas antioksidan terbesar dicapai pada kondisi operasi waktu ekstraksi 50 menit dan suhu ekstraksi 30 0C. Sistem sirkulasi menghasilkan berat ekstrak dan aktivitas antioksidan yang lebih besar dibandingkan non-sirkulasi. Penggunaan metode ekstraksi tekanan tinggi menghasilkan kandungan fenolik yang lebih besar dibandingkan metode soxhlet dan sonikasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinuhaji, Ferdinan
"Telah dibuat kapasitor lapisan tipis dengan ketebalan bervariasi antara 3000 - 10.000 A. Pembuatan dilakukan dalam ruang vakum dengan metoda termal evaporasi. Lapisan Aluminium terlebih dahulu didepositkan pada substrat kaca sebagai elektroda bawah, kemudian dengan lapisan tipis Silikon monoksida sebagai bahan dielektrik, dan dilapisi lagi dengan Aluminium sebagai elektroda atas, sehingga terbentuk struktur kapasitor Al-SiO-Al.
Karakterisasi dilakukan terhadap kapasitansi sehingga diperoleh konstanta dielektrik er = 6,2 + 0,4 , dan faktor disipasi sebesar 0,07% pada 1 kHz, Berta nilai kuat dielektrik dari 0,14 - 0,36 10° V cm-4. Harga kuat dielektrik terjadi penurunan dari harga standart, Ed = 1 3 10¢ V hal ini diperkirakan akibat impurity gas residu yang terjebak maupun yang teroksidasi sehingga terbentuk lapisan tipis campuran antara SiO dan SiO2. Peristiwa ini erat hubungannya dengan parameter deposisi seperti tekanan gas 02 dalam ruang vakum dan laju deposisi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
T6727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelina Syarif
"Autisma adalah salah satu gangguan yang dialami dalam masa perkembangan anak. Islilah ‘autisme’, baru dikenal di Indonesia secara luas semenjak tahun 1995-an, dan beberapa tahun terakhir merupakan suatu istilah atau fenomena yang cukup membuat khawatir kebanyakan orang tua. Belakangan ini jumlah anak yang dicliagnosa menyandang autisma semakin bertambah banyak seiring dengan meningkatnya faktor pemicu munculnya gangguan ini seperti faktor lingkungan (termasuk polusi udara) dan pola hidup. Menurut catatan pakar autis, di Amerika Serikat jumlah penyandang autis meningkat tajam dari tahun ke tahun bila dibandingkan dengan kelahiran normal. Pada tahun 1987 dikatakan I diantara 5000 anak menunjukkan gejala autisme maka I0 tahun kemudian tercatat l diantara 500 kelahiran. Bahkan pada 3 tahun terakhir meningkat menjadi l dari |50 kelahiran dan pada tahun 2001 jumlah ini meningkat menjadi 1 dalam 100 kelahiran. Jumlah penyandang autis di Indonesia kurang diketahui secara pasti tetapi di iperkirakan tidakjauh Dari perbandingan di Amerika tersebut. Banyak masyarakat yang belum memahanli istilah autis ini secara luas dan seringkali terjadi salah pengertian terhadap istilah ini. Perasaan bersalah, stres dan menghukum diri sendiri sering terjadi pada orang ma yang anaknya didiagnosa sebagai penyandang autisme ini karena belum memahami benar apa sebenamya autisma ini. Sebagai suatu gangguan perkembangan yang baru dikenal luas masyarakat, pemahaman terhadap istilah autisma sering kurang tepat. Bahkan para p rofcsional yang menangani anak yang mengalami gangguan perkembangan pun kadang masih mengalami kesulitan dalam rnendiagnosa seorang anak yang menunjukkan ciri-ciri autisme, sehingga orangtua harus mendatangi beberapa orang ahli sampai mendapatkan kesimpulan bahwa anaknya ternyata menyandang gangguan autisme. Terkadang suatu gejala sudah dianggap menunjukkan kelainan tenentu dan penangananya hanya untuk mengatasi keterlambatan yang ada tanpa melihat faktor lain yang mungkin menjadi penyebabnya. Seorang anak yang menunjulckan gejala yang hampir sama dapat menghasilkan diagnosa yang berbeda. Seorang anak yang menyandang autisma ini akan mengalami masalah, terutarna saat memasuki usia sekolah. Mereka sulit mengikuti kegiatan di sekolah umum biasa karena liclak clapat mengikuti instruksi yang diberikan oleh guru, berperilaku seenaknya dan dianggap mengganggu tata trtib sekolah. Gejala autisma sudah bisa terlihat dalam 30 bulan pertama kehidupan seorang anak. Jadi sebelum mereka berusia 3 tahun, gangguan autisma ini sudah bisa dideteksi bahkan sebagian dari mereka sudah menunjukkan gejala semenjak lahir, namun seringkali luput dari perhatian orangluanya (Sutadi, 1997). Beberapa ahli masih memperdebatkan pengklasifnkasian autisme ini, namun mereka sepakat dengan istilah Autistic Spectrum Disorder (ASD) atau ganggguan dengan spektrum autistik. Gejala autistik muncul dalam berbagai tingkatan dari yang ringan sampai yang berat dan tampak Iebih sebagai spektrum karena ternyata ditemukan anak yang tidak hanya menampakkan gejala autis melainkan juga anak dengan gangguan mmbuh kembang. Seperti anak yang rnengalami gangguan dalam perkembangan bahasa tetapi memiliki keterampilan motorik yang relatif baik sehingga istilah autis yang dikenal luas di masyarakat tidak hanya ditujukan pada anak yang menyandang autis murni. Gangguan autisme ini diklasifikasikan dalam beberapa tingkatan dari yang ringan hingga gangguan yang berat. Pengklasifikasian ini dapat dilakukan dengan menggunakan ‘alat’ antara lain dengan CARS ( Childhood Autism Rating Scale- bisa dipergunakan unluk mendiagnosa anak yang berusia 3 tahun keatas) dan GARS (Gilliam Autism Rating Scale- dapat dipakai untuk mendiagnosa penyandang autis berusia 3-22 tahun). Aspek-aspek yang diungkap dalam CARS dan GARS secara garis besar adalah sama. Perbedaannya keduanya adalah CARS masih menggunakan pengertian dari DSM-III dan cenderung mendiagnosa autis seorang anak yang memiliki keterampilan verbal yang minim, begitu juga terhadap anak yang memiliki keterbelakangan mental. Sedangkan GARS dibuat berdasarkan DSM-IV yang memuat kriteria diagnosa autis yang lebih rinci. Dalam studi ini peneliti mencoba untuk menyempurnakan instrumen berupa cheklist sebagai pedoman anamnesa dan observasi yang dapat sekaligus memberikan gambaran kemajuan seorang anak penyandang autis sejak awal diagnosa sampai saat/setelah ia menjalani terapi. Dalam hal ini peneliti akan menggunakan cheklist GARS, dengan menambahkan sejumlah aspek-aspek pertanyaan dalam anamnesa dan observasi yang belum terdapat dalam GARS sebagai pelengkap. Cheklist yang baru ini diberi nama GARS Plus. Cheklist ini diharapkan dapat memudahkan pembuatan diagnosis dalam waktu yang relatif singkat dan terutama ditujukan untuk panyandang autis yang berusia dibawah 5 tahun. Pemakaian terutama untuk usia balita, agar anak dapat didiagnosa secara tepat semenjak dini karena pada usia balita terjadi perkembangan otak yang pesat. Anak dapat diberi stimulasi untuk meningkatkan kemampuannya dan mengurangi dampak dari gangguan ini. Sampel penelitian pada penelitian ini adalah para orangtua dari 5 orang anak penyandang autis yang sedang menjalani terapi di sebuah klinik. Sampel ini dipilih dengan menggunakan teknik incidental sampling, artinya hanya terbatas pada orang tua yang bersedia ikut sebagai sampel. Hasil diagnosis anak (penyandang) autis yang sudah ada akan di cross-check dengan instrumen GARS plus, untuk melihat apakah hasil yang didapat tetap konsisten."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T37955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S32811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Sutanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu rendah terhadap stabilitas warna material restoratif estetik sewarna gigi untuk keperluan forensik. Spesimen terdiri dari resin-modified glass ionomer cement (RMGIC) dan resin komposit giomer bulk-fill dipaparkan pada suhu 5,5-6,2ºC dan kelembaban relatif 20% dengan lama pemaparan 3, 7, dan 14 hari. Pengukuran warna spesimen sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan menggunakan colorimeter. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada setiap kelompok perlakuan pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14 (p<0,05). Selain itu, terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok RMGIC yang memiliki lama pemaparan 3 hari dengan lama pemaparan 7 hari (p>0,05) serta perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara kelompok RMGIC yang dipaparkan selama 3 hari dengan 14 hari dan 7 dengan 14 hari; serta antara kelompok resin komposit giomer bulk-fill dengan lama pemaparan 3, 7, dan 14 hari. Perbedaan yang bermakna (p<0,05) juga ditemukan ketika kedua bahan dibandingkan dengan lama pemaparan yang sama (3, 7, dan 14 hari). Disimpulkan bahwa suhu rendah dapat mempengaruhi nilai perubahan warna RMGIC dan resin komposit giomer bulk-fill yang memiliki potensi untuk digunakan dalam keperluan odontologi forensik.

The aim of this study was to analyze the effects of low temperature on the color stability of tooth-colored esthetic restorative materials for forensic purposes. Specimens consisted of resin-modified glass ionomer cement (RMGIC) and giomer bulk-fill composite resin that were exposed to the temperature of 5,5-6,2ºC and 20% relative humidity for 3, 7, and 14 days of exposure. Color measurement of specimens was done using colorimeter prior to and after the exposure of low temperature. The results showed that there were significant differences among each group of 3, 7, and 14 days exposure (p<0.05). In addition, there was an insignificant difference (p>0.05) between the group of RMGIC that was exposed to low temperature for 3 days and the group of RMGIC that was exposed for 7 days; significant differences (p<0.05) between the group of RMGIC that was exposed for 3 days and 14 days; 7 and 14 days; and among the groups of giomer bulk-fill composite resin that were exposed to low temperature for 3, 7, and 14 days. Significant differences (p<0.05) were also found when the two materials were compared under the same time of exposure (3, 7, and 14 days). It could be concluded that low temperature was capable of affecting the color change value of RMGIC and giomer bulk-fill composite resin, and therefore possessed a potential to be utilized for forensic odontology purposes."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muslim Amin Siregar
"ABSTRAK
PT Torishima Guna Indonesia merupakan perusahaan produsen pompa
yang produknya dikhususkan untuk kebutuhan industri. Sistem produksi yang
diterapkan di PT Torishima Guna Indonesia adalah job order. Perusahaan
memperkirakan bahwa permintaan akan produk pompa dalam dunia industri akan meningkat, sehingga dibutuhkan perbaikan dalam sistem produksinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi baik atau tidaknya sistem produksi di PT Torishima Guna Indonesia adalah keseimbangan lini yang efektif dan efisien. Hal ini dihasilkan dari perhilungan wakiu siklus dan etisiensi produksinya. Waktu siklus dan efisiensi tersebut sangat bergantung pada waktu standar yang dihitung dari observasi waktu operasi pengeijaan tiap komponen.
Penulis melakukan perhitungan waktu normal berdasarkan observasi
waktu proses lalu ditambahkan faktor penilaiannya. Setelah itu baru dilakukan
perhitungan waktu standamya dengan ditambahkan beberapa kelonggaran.
Setelah didapat waktu standamya, penulis melakukan perhitungan waktu siklus
dan efisinsinya.
Dari hasil proses observasi yang dilakukan penulis didapat waktu standar
yang berbeda-beda untuk tiap jenis shaft, tergantung dari diameter akhir produk. Lalu didapat pula waktu siklus dan idle timenya, kecuali di stasiun kerja M2. Efisiensi produksi komponen shah di dapat dari perhitungan waktu siklus. Ketiga hasil perhitungan tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel. Diharapkan dari hasil perhitungan waktu siklus dan efisiensi tersebut kiranya dapat membantu manajemen produksi di PT Torishima Guna Indonesia dalam pembentukan keseimbangan lini produksinya. Sehingga diharapkan sistem produksi dapat lebih efelctif dan efisien

"
2001
S50407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tax defines as people contribution toward state account and its is lawfully enforceable with out directly achievement reward. Tax collected by government according to legal arrangements has purposed to cover collective cost of goods and services for archievement of social prosperity...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>