Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197611 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhsinin
"ABSTRAK
Kemoterapi untuk mengobati kanker pada anak-anak menyebabkan berbagai efek samping, efek samping yang sangat dikeluhkan adalah berupa mual muntah. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk menguji hubungan karakteristik anak dan karakteristik obat kemoterapi terhadap kejadian mual dan muntah anak yang menjalani kemoterapi di rumah sakit di Banjarmasin. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 42 anak dengan menggunakan teknik consecutive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang bermakna antara karakteristik anak dan karakteristik obat terhadap kejadian mual dan muntah. Dari hasil analisis multivariat didapat 3 variabel yang berhubungan dengan kejadian mual dan muntah (tingkat kecemasan, jenis obat kemoterapi dan dosis obat kemoterapi). Baik kejadian mual ataupun kejadian muntah, jenis obat kemoterapi dan kecemasan merupakan variabel yang paling dominan berhubungan. Disarankan perawat anak diharapkan dapat memberikan kenyamanan kepada anak sebelum memberikan kemoterapi dengan memberikan relaksasi dan distraksi.

ABSTRACT
Chemotherapy in children with came causing several side effects, include nausea and vomiting.The research was correlation description and cross sectional design. The purpose to indentified with correlation between children?s characteristic and character of medicine used in chemotherapy towards nausea and vomiting in children during chemotherapy at Banjarmasin hospital. The sample in this research was 42 children with consecutive sampling technique.
The result shows that children?s characteristic and character of medicine is related of nausea and vomiting. From the result of analisis multivariate there is that 3 variables related with record of nausea and vomiting (anxiety level, type of medicine and distribution method of chemotherapy?s). Either nausea or vomiting of type of medicine and anxiety level from chemotherapy is a dominant variable related to with nausea and vomiting. Nurse must be helped children to be comfort before chemotherapy with relaxation and distraction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28467
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cicilia Marina
"Penggunaan siklofosfamid sebagai agen kemoterapi menyebabkan beberapa efek samping berupa mual, muntah, leukopenia, anemia, dan sistitis hemoragik. Efek samping yang disebabkan oleh siklofosfamid perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus karena dapat membahayakan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevalensi kejadian mual, muntah, leukopenia, anemia, dan sistitis hemoragik pada pasien kanker yang mendapatkan kemoterapi siklofosfamid di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta periode Juli 2012 - Juli 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dan pengambilan data retrospektif dilakukan dengan menggunakan data rekam medik pasien. Sampel adalah pasien yang mendapatkan kemoterapi siklofosfamid di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta periode Juli 2012 - Juli 2013. Pengambilan sampel sebanyak 79 sampel dilakukan dengan total sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan prevalensi efek samping pada pasien yang mendapatkan kemoterapi siklofosfamid di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta periode Juli 2012 - Juli 2013 adalah mual (69,6%), muntah (50,6%), leukopenia (96,2%), anemia (87,3%), dan sistitis hemoragik (13,9%). Muntah dipengaruhi oleh dosis (p=0,000).
Some of adverse drug reactions such as nausea, vomiting, leucopenia, anemia, and hemorrhagic cystitis caused cyclophosphamide as chemotherapy agents. The side effects caused by cyclophosphamide should get special attention and treatment because it can harm the patient. This research aimed to analyze the prevalence of nausea, vomiting, leucopenia, anemia, and hemorrhagic cystitis of patients treated with cyclophosphamide chemotherapy in Dharmais Cancer Hospital Jakarta period July 2012 - July 2013. The research design was cross-sectional and retrospective by using the patient's medical record. Samples were cancer patients who received cyclophosphamide chemotherapy in Dharmais Cancer Hospital Jakarta period July 2012 - July 2013. Sampling was carried out as many as 79 samples with a total sampling. Based on the results, the prevalence of side effects of patients treated with cyclophosphamide chemotherapy in Dharmais. Cancer Hospital Jakarta period July 2012 - July 2013 were nausea (69.6 %), vomiting (50.6 %), leucopenia (96.2 %), anemia (87.3 %), and hemorrhagic cystitis (13.9 %). Vomiting was influenced by dose (p=0,000)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S53825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Nyoman Ardi Supartha
"ABSTRAK
Profesi keperawatan untuk dapat memberikan layanan keperawatan yang berkualitas, diperlukan kemampuan perawat yang mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan seni dalam melakukan pelayanan keperawatan dan menjalankan peran perawat profesional. Spesialis keperawatan medikal bedah peminatan onkologi memiliki tanggung jawab sebagai pemberi asuhan keperawatan, peneliti, pendidik, advokat, dan inovator juga menjadi tuntutan penting untuk dijalankan. Peran pemberi asuhan keperawatan dilakukan pada pasien Kanker Nasofaring dengan faktor penyulit TB Paru dan Infeksi dengan menggunakan Model Adaptasi Roy. Disamping itu terdapat 30 pasien lainnya yang juga mendapat penerapan dari model keperawatan ini. Penerapan EBN yang dilakukan adalah akupresur P6 dan edukasi perawat untuk menagtasi mual muntah pasien kemoterapi. Program inovasi kelompok adalah penerapan terapi kombinasi Guided Imagery dan Progressive Muscle Relaxation untuk mengatasi nyeri pada pasien kanker.Kata kunci : akupresur, kemoterapi, mual muntah, Model Adaptasi Roy, nyeri ABSTRACT
Nursing professions to be able to provide quality nursing services, nurses are required capable of integrating science and art in performing nursing services and perform the role of professional nurses. Specialized medical nursing specialist oncology specialists have responsibilities as nursing caregivers, researchers, educators, advocates, and innovators are also important demands to run. The role of nurse care caregivers is done in patients with Nasopharyngeal Cancer factors of Pulmonary TB and Infection by using the Roy Adaptation Model. In addition there are 30 other patients who also received the application of this nursing model. Implementation of EBN conducted is acupressure P6 and nurse education to mensing the nausea vomiting chemotherapy patients. Group innovation program is the application of combination therapy Guided Imagery and Progressive Muscle Relaxation to overcome the pain in cancer patients.Keywords acupressure, chemotherapy, nausea, pain, Roy 39 s Adaptation Model, vomiting "
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Enita Mayasari
"Latar belakang: Meningkatnya insidens kesakitan dan kematian akibat keganasan alternatif terapi dengan kemoterapi. Rejimen kemoterapi menggunakan obat sitotoksik yang mempunyai batas terapi sangat sempit sehingga memberi efek samping lebih besar dibandingkan manfaat dan angka harapan hidup. Kedua hal ini terjadi pada pasien KPKBSK jenis KSS dan adenokarsinoma EGFR wild type.
Metode: Desain penelitian ini dilakukan dengan metode Survey retrospektif dan studi analitik terhadap faktor yang mempengaruhi prognosis. Data diambil dari Rekam Medis RSUP Persahabatan dengan total sampling pada periode 2011 sampai 2016.
Hasil: Sampel penelitian teridiri dari 30 subjek kelompok KSS dan 30 subjek kelompok adenokarsinoma dengan karakteristik subjek laki-laki 86,7% dan subjek perempuan 13,3% dengan usia (median 57, range 36-66). Mendapatkan median TTP pada kelompok KSS yaitu 150 Hari (IK 95% 123,401-176,599) dan adenokarsinoma memiliki TTP 150 Hari (IK 95% 134,818-165,182).Mendapatkan KSS memiliki median PFS 150 Hari (IK 95% 99,790-200,210) dan adenokarsinoma memiliki PFS 150 Hari (IK 95% 121,597-178,403). Mendapatkan median KSS memiliki median OS 330 Hari (IK 95% 265,558-349,412) dan adenokarsinoma memiliki OS 341 Hari (IK 95% 227,930-404,070). Subjek dengan one year survival rate pada kedua kelompok sama banyak yaitu 47%. Kejadian anemia terbanyak yaitu grade 2 pada kelompok KSS sebanyak 8 subjek dan kelompok adenokarsinoma EGFR wild type sebanyak 5 subjek.
Kesimpulan:Perbandingan Efikasi dan toksisitas hematologi kemoterapi lini I kanker paru karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) jenis karsinoma sel skumosa (KSS) dengan adenokarsinoma EGFR wild typetidak mengalami perbedaan yang signifikan.

Background:The increasing incidence of morbidity and mortality is due to malignancy alternative therapy using chemotherapy. Chemotherapy using cytotoxic agents with narrow margin of safety results in greater side effects and decreasing chance of survival that occur in squamous cell carcinoma and wild-type EGFR adenocarcinoma.
Methods: This is a retrospective survey and analytic study of factors that affect prognosis. Data was obtained from patients’ medical records in RSUP Persahabatan from 2011 to 2016.
Results: The subjects of this study consist of 30 patients with squamous cell carcinoma (SCC) and 30 patients with wild-type EGFR adenocarcinoma, 86,7% of the subjects are male and 13,3% are female with median age 57 (range 36-66). Median TTP in SCC is 150 days (CI 95% 123,401-176,599) and in adenocarcinoma is 150 days (CI 95% 134,818-165,182). Progression free survival in SCC is 150 days (CI 95% 99,790-200,210) and in adenocarcinoma is 150 days (CI 95% 121,597-178,403). Median OS of SCC is 330 days (CI 95% 265,558-349,412) and adenocarcinoma is 341 days (CI 95% 227,930-404,070). One year survival rate subjects in those two groups are similar, which is 47%. Highest incidence of anemia is grade 2 anemia in 8 subjects with SCC and 5 subjects with adenocarcinoma.
Conclusion: First-line chemotherapy has similar efficacy and toxicity both in patient with NSCLC-SCC and NSCLC-wild type EGFR adenocarcinoma.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Diah Pusparini Pendet
"Praktik residensi merupakan bagian dari pendidikan profesi yang bertujuan untuk membentuk perawat spesialis. Pendidikan lanjutan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Target kompetensi yang harus dicapai yaitu mampu memberikan asuhan keperawatan lanjut secara kompleks, melaksanakan tindakan keperawatan yang didasarkan pada bukti, dan yang terakhir adalah mampu menyelesaikan program inovasi berbasis bukti yang nantinya diharapkan dapat digunakan dalam praktik keperawatan. Teori keperawatan yang digunakan dalam menyelesaikan target komptensi tersebut adalah Roy Adaptation Model RAM . Pendekatan model adaptasi ini bertujuan untuk memepertahankan integritas sistem adaptasi manusia. RAM berfokus pada proses adaptasi manusia, yaitu proses penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan baik oleh faktor internal maupun eksternal. Pada target kompetensi penerapan asuhan berbasis bukti digunakan penerapan terapi musik untuk mengurangi kecemasan pada pasien kanker yang menjalani radioterapi. Hasil penerapan menunjukkan bahwa terapi musik mampu mengurangi kecemasan pada pasien yang sedang menjalani radioterapi. Proyek inovasi adalah pemberian edukasi manajemen efek samping kemoterapi di rumah, hasil proyek inovasi menunjukkan pemberian edukasi dapat meningkatkan pengetahuan dan manajemen efek samping kemoterapi pada pasien kanker.

Residency practice is one part of profesional education with the aim to improve and establish specialist nurse. Advanced education is being held to increase the quality of nursing service. Target of competency which is must be achieved are capable to provide advanced nursing care complexically. Implement of nursing care based on evidence, and third is capable to accomplish inovation project based on evidences which is expected to be used in nursing practice. Nursing theory which is applicated to achieved target of competency is Roy Adaptation Model RAM . Roy adaptation model is used with the aim for maintaining the integrity of human adaptation system. The main focus of RAM as nursing theory is on human adaptation process by definition is adaptation process of human self toward the changing of environment which can be influenced by internal and external factors. The implementation of evidence based nursing used musical therapy for decreasing level of anxiety disorder in patient with cancer who are receiving radiotherapy. Inovation project is educating how to manage side effect of the therapy in homecare. The result of this inovation project show that application of educating the side effect can improve knowledge and management of side effect patient with cancer who are receiving chemotherapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agnita Utami
"ABSTRAK
Kemoterapi merupakan terapi kanker yang paling banyak digunakan pada anak.
Kelelahan yang berkepanjangan dan tidak ditangani dengan baik dapat
menyebabkan penurunan kualitas hidup anak. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan pada anak yang
menjalani kemoterapi. Desain penelitian adalah cross sectional. Sampel dalam
penelitian ini adalah anak berusia 8-18 tahun yang menjalani kemoterapi
berjumlah 101 orang di tiga rumah sakit pemerintah di Jakarta. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Penelitian
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin (p=
0,021), nyeri (p= < 0,001), kualitas tidur (p= 0,046), dan depresi (p= < 0,001)
dengan kelelahan pada anak yang menjalani kemoterapi. Hasil analisis multivariat
menunjukkan terdapat tiga faktor yang paling berkontribusi terhadap kelelahan,
yaitu kadar hemoglobin, nyeri, dan depresi. Perawat perlu melakukan pengkajian
terhadap faktor yang paling berkontribusi terhadap kelelahan sehingga dapat
melakukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengurangi kelelahan pada
anak

ABSTRACT
Chemotherapy is a cancer treatment that is most widely used in children and can
lead to fatigue. The prolonged and improperly treated fatigue can lead to
decreased quality of life of the children. The objective of this study was to
analyze factors associated with fatigue in children undergoing chemotherapy. The
study design was cross-sectional. The sample in this study were 101 children aged
8-18 years who were undergone chemotherapy in three public hospitals in Jakarta.
The sample was choosen with consecutive technique sampling. The study showed
significant relationships among level of hemoglobin (p= 0,021), pain (p= <
0,001), sleep quality (p=0,046), and depression (p= <0,001) with fatigue in
children undergoing chemotherapy. The multivariate analysis showed that there
were three factors that most contribute to fatigue that are hemoglobin level, pain,
and depression. Nurse need to conduct an assessment of the factors that most
contribute to fatigue so that it can perform appropriate nursing interventions to
reduce fatigue in children"
2016
T46360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Firmana
Jakarta: Salemba Medika, 2017
615.58 DIC k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mellynia Tri Sugiarti
"Sediaan kemoterapi yang beragam dapat ditemui dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien kemoterapi di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Beragamnya jenis sediaan kemoterapi mengakibatkan butuhnya suatu pedoman khusus berupa monografi sediaan kemoterapi yang berisi tentang informasi yang dibutuhkan terkait obat kemoterapi yang digunakan di rumah sakit tersebut. Tujuan dirumuskannya suatu monografi sediaan obat, diantaranya untuk membantu memastikan keselamatan pasien, mengonfirmasi bahwa obat yang diberikan kepada pasien memenuhi harapan kualitas untuk keamanan dan efektivitas, serta dapat digunakan oleh bagian rekonstitusi sediaan kemoterapi di rumah sakit tersebut untuk memberi tahu dokter, apoteker, dokter gigi, perawat, dan profesional kesehatan lainnya terkait penggunaan obat yang tepat. Obat-obatan kemoterapi yang tersedia di Rumah Sakit Universitas Indonesia terdiri atas beberapa kandungan zat aktif, seperti vinkristin sulfat, metotreksat, rituximab, etoposid, doksorubisin, 5-Fluorourasil, cisplatin, carboplatin, kalsium folinat, bortezomib, serta bleomisin hidroklorida. Monografi sediaan kemoterapi yang digunakan pasien kanker di Rumah Sakit Universitas Indonesia perlu dirumuskan dengan baik dengan mencangkup beberapa aspek, seperti nama sediaan, indikasi, dosis, regimen obat, efek samping, indikator klinis yang perlu dimonitor, dan interaksi obat yang perlu diwaspadai. Perumusan monografi sediaan kemoterapi tersebut dilakukan agar mempermudah dalam melakukan penelusuran literatur, baik dari segi rekonstitusi hingga pemantauan klinis.

Various chemotherapy drugs can be found in providing health services to chemotherapy patients at the University of Indonesia Hospital. The various types of chemotherapy preparations result in the need for a special guideline in the form of a monograph of chemotherapy preparations which contains the information needed regarding the chemotherapy drugs used in the hospital. The purpose of formulating a drug monograph is to help ensure patient safety, confirm that the drugs given to patients meet quality expectations for safety and effectiveness, and can be used by the chemotherapy preparations reconstitution department in the hospital to notify doctors, pharmacists, dentists, nurses, and other health professionals regarding the appropriate use of medications. Chemotherapy drugs available at the University of Indonesia Hospital consist of several active ingredients, such as vincristine sulfate, methotrexate, rituximab, etoposide, doxorubicin, 5-Fluorouracil, cisplatin, carboplatin, calcium folinate, bortezomib, and bleomycin hydrochloride. The monograph of chemotherapy drugs used by cancer patients at the University of Indonesia Hospital needs to be well formulated by covering several aspects, such as preparation name, indication, dosage, drug regimen, side effects, clinical indicators that need to be monitored, and drug interactions that need to be watched out for. The formulation of the monograph of chemotherapy preparations was carried out in order to make it easier to conduct a literature search, both in terms of reconstitution and clinical monitoring."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Husnul Fata
"Efek samping dari pemberian kemoterapi maupun beban penyakit kanker sering kali meyebabkan gangguan pada semua system dalam tubuh manusia serta masalah psikologis yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya fatigue pada pasien kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor prediktor yang dapat menyebabkan fatigue. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi dengan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 95. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan teknik concecituve samping. Penelitian ini menunjukkan bahwa 72,6% responden adalah perempuan dengan rerata usia 45,54 tahun, rerata kadar Hb 10,881 gr/dl, 38,9% kasus Ca Mammae, 69,5% termasuk stadium lanjut, 30,5% mendapat kemoterapi FAC, 29,5% menjalani kemoterapi lebih dari siklus 4, 55,8% fatigue ringan, 55,8% kategori nyeri sedang-berat, 82,1% kualitas tidur buruk, dan 38,9% termasuk katagori aktif minimal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p value 0,05) antara kadar Hb, mual muntah, nyeri, tingkat aktivitas, depresi, dan kualitas tidur dengan fatigue. Analisis berikutnya didapatkan hasil bahwa variabel nyeri merupakan variabel yang berisiko paling besar untuk terjadinya fatigue. Rekomendasi dari penelitian ini adalah pentingnya mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan fatigue pada pasien kanker yang menjalan kemoterapi untuk mengurangi risiko kejadian atau semakin parahnya fatigue.

Side effect of chemotherapy and burden of cancer often cause interference with all the human body systems as well as psycological problems wich eventually can lead to fatigue in cancer patients. The purpose of the study was to identify predictor faktors that can be cause of fatigue. The method of the research applied correlation analysis with cross sectional. There were 95 respondents. Sample was taken by consecutive sampling technique. The research showed that 72,6% female respondents with 45,54 years of age in average, Hb rate 10,881 gr/dl in average, 38,9% Mammae cancer, 69,5% advanced stage, 30,5 % FAC chemotherapy, 29,5% more than 4 cycles of chemotherapy, 55,8% light fatigue, 55,8% moderate-severe pain, 82,1% bad sleep quality, 38,9% moderate nausea and fomiting, 36,8% bordeline anxiety, 62,1% no depression, and 44,2% minimal active.
The analysis showed that there was a significant relation between Hb, depression, physical activity, sleep quality, pain, nausea and vomiting with fatigue lavel of (p< 0,05). Further analysis showed that pain was the greatest risk for the occurence of fatigue. The reseacher recommends that should be to indentifying another factors that can cause fatigue in cancer patient undergoing chemotherapy to reduce risk occurrence and severity of fatigue.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marchen Prasetyaningrum
"Penggunaan cisplatin sebagai agen kemoterapi menyebabkan efek samping berupa nefrotoksisitas yang perlu mendapatkan perhatian serta penanganan khusus. Nefrotoksisitas akan memengaruhi fungsi ginjal pasien yang ditandai dengan adanya penurunan Laju Filtrasi Glomerulus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penurunan fungsi ginjal pasien yang mendapatkan kemoterapi cisplatin di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta periode Juli – Desember 2012. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dan pengambilan data retrospektif dilakukan dengan menggunakan rekam medik pasien. Sampel adalah pasien kanker yang mendapatkan kemoterapi cisplatin di Rumah Sakit Dharmais Jakarta periode Juli - Desember 2012. Pengambilan sampel sebanyak 53 pasien dilakukan secara consecutive sampling. Berdasarkan perhitungan klirens kreatinin pasien, persentase penurunan fungsi ginjal pasien yang mendapatkan kemoterapi cisplatin di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta periode Juli-Desember 2012 pasca kemoterapi siklus pertama sebesar 17,96%, pasca kemoterapi siklus kedua sebesar 18,29%, dan pasca kemoterapi siklus ketiga sebesar 21,11%.

Use of cisplatin as chemotherapeutic agent cause side effect such as nephrotoxicity that need attention and special handling. Nephrotoxicity will affect renal function characterized by impairment in glomerular filtration rate. This research aimed to evaluate the decrease in patient’s renal function who got chemotherapy cisplatin at Dharmais Cancer Hospital. The research design was cross-sectional and retrospective by using the patient's medical record. Samples were cancer patients who got chemotherapy cisplatin in Dharmais Cancer Hospital period July to December 2012. Sampling was carried out as many as 53 patients with consecutive sampling. Based on the calculation of patient's creatinine clearance, percentage of decline in renal function of patients treated with Cisplatin Chemotherapy in Dharmais Cancer Hospital Jakarta Period July – December 2012 after the first chemotherapy was 17,96%, after the second chemotherapy was 18,29%, and after the third chemotherapy was 21,11%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>