Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Afi Fauziyah Darajat
"Angiotensin Converting Enzyme ACE Inhibitor merupakan salah satu golongan obat hipertensi sehingga perlu dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, selain itu adanya kemungkinan pasien memiliki komorbiditas juga tinggi sehingga terdapat kemungkinan meningkatnya potensi interaksi obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis interaksi obat golongan ACE Inhibitor pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi periode Juli ndash; Desember 2016. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-analitik dengan metode cross sectional pada data resep dan rekam medis pasien rawat inap periode Juli ndash; Desember 2016 yang mendapat obat hipertensi golongan ACE Inhibitor dengan satu atau lebih item obat lain, termasuk antihipertensi lainnya yang dipilih dengan metode purposive sampling. Analisis dilakukan terhadap 120 lembar resep dari 71 pasien.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa obat-obat ACE Inhibitor memiliki potensi interaksi dengan obat lain pada 75 lembar resep 53,96 dengan total kasus interaksi sebanyak 139 kasus terdiri dari 52 kasus interaksi mayor dan 87 kasus interaksi moderat. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan adanya hubungan antara polifarmasi dengan potensi interaksi obat p < 0,05 dan tidak ada hubungan antara jenis kelamin serta patofisiologi dengan potensi interaksi obat p > 0,05 dari uji Chi-Square. Hubungan usia dengan potensi interaksi obat juga tidak bermakna signifikan berdasarkan hasil uji Kruskal-Wallis p > 0,05.

Angiotensin Converting Enzyme ACE Inhibitor as an antihypertensive drugs need to be consumed for long periods of time and there might be comorbidities among the patients so that increased the risk of drug interaction. This study aimed to analyse the drug interaction of ACE Inhibitor in hypertensive patients at Karya Bhakti Pratiwi period of July ndash December 2016. This was an analytical descriptive cross sectional study on prescriptions and medical records of hospitalized patients period July ndash December 2016 who got ACE Inhibitor with one or more other drugs, include other antihypertensive drugs, which were selected by purposive sampling method. The analysis was conducted on 120 prescriptions from 71 patients.
This study concluded that ACE Inhibitor had a potential drug interactions with other drugs on 75 prescriptions 53,96, with total of 139 cases, consisiting of 52 cases of major interaction and 87 cases of moderate interaction. Mann Whitney test showed that there was a significant relationship between polypharmacy with potential drug interactions p 0,05 and there was no significant relationship between gender and patofisiology with potential drug interactions p 0,05 on Chi Square test. There was no significant relationship between age with potential drug interactions based on Kruskal Wallis test p 0,05.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69308
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uci Ramadhani Uci Ramadhani
"Obat golongan proton pump inhibitor (PPI) digunakan secara luas dalam berbagai gangguan pada saluran gastrointestinal terkait asam lambung dan sering digunakan bersama dengan obat lain sehingga meningkatkan risiko terjadinya interaksi obat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi interaksi obat golongan PPI pada pasien rawat jalan di RSPAD Gatot Soebroto periode Juli-Desember 2015. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik-retrospektif pada data resep dan rekam medis pasien rawat jalan periode Juli-Desember 2015 yang menerima obat golongan PPI dan satu atau lebih item obat lain yang dipilih dengan metode pursposive sampling. Analisis dilakukan terhadap 400 lembar resep yang berasal dari 192 pasien.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terapi obat golongan PPI pada pasien rawat jalan di RSPAD Gatot Soebroto periode Juli-Desember 2015 memiliki potensi interaksi obat pada 324 lembar resep (81,00%) dengan total kasus sebanyak 475 kasus yang terdiri dari 42 kasus interaksi mayor, 138 kasus interaksi moderat dan 295 kasus interaksi minor. Terdapat 14 obat yang memiliki potensi interaksi dengan obat golongan PPI antara lain mikofenolat mofetil, klopidogrel, kilostazol, warfarin, besi, levotiroksin, propranolol, siklosporin, simvastatin, atorvastatin, sianokobalamin, sukralfat, teofilin dan antasida.

Proton pump inhibitor (PPI) drugs are widely used for the treatment of gastrointestinal tract with gastric-acid disorder and usually used concomitant with other drugs so that increase the risk of drug interaction. This study aimed to analyse the potential of PPI drug interaction in outpatients at Gatot Soebroto Army Centre Hospital period of July-December 2015. This study use analytical descriptive-retrospective method on prescriptions and medical records of outpatients who get PPI drugs with one or more other drugs in the period of July-December 2015, which were selected by purposive sampling method. This analysis study was conducted on 400 prescriptions from 192 patients.
This study concluded that PPI therapy in outpatients at RSPAD Gatot Soebroto period of July-December 2015 had potential drug interaction on 324 prescriptions (81,00%) with total of 475 cases, which are consisted of 42 cases of major interactions, 138 cases of moderate interactions, and 295 cases of minor interactions. There are 14 drugs that can potentially interact with PPI drugs, such as: mycophenolate mofetil, clopidogrel, cilostazol, warfarin, iron, levothyroxine, propranolol, cyclosporine, simvastatin, atorvastatin, cyanocobalamin, sucralfate, theophylline and antacid.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Agus Nurjamiat Syam
"Telah dilakukan penelitian tentang hubungan antara kualifikasi dokter dengan kerasionalan penulisan resep obat tukak peptik di apotik RS Fatmawati Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan metoda statistik deskriptif retrospektif yang sampelnya diambil selama bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2005. Evaluasi dilakukan terhadap rasionalitas penulisan resep obat tukak peptik ditinjau dari interaksi obat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kerasionalan penulisan resep obat tukak peptik oleh para dokter sebesar 89,03%. Dari keseluruhan resep yang rasional tersebut sebesar 77,07 % ditulis oleh dokter spesialis dan sisanya 11,93 % ditulis oleh dokter umum. Sedangkan penulisan resep yang tidak rasional sebesar 10,96%, dimana 67,65% dari keseluruhan resep yang tidak rasional ditulis oleh dokter spesialis dan sisanya 32,35% ditulis oleh dokter umum. Hasil analisis statistik data tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kualifikasi dokter dengan kerasionalan penulisan resep obat tukak pepti.
A study about the correlation of the rational prescription for peptic ulcer and the quality of the physician writing the prescription at Fatmawati Hospital South Jakarta dispensary. The study was done using descriptive retrospective statistical method; the samples of which were taken from May to July 2005. Evaluation was done on the rationality of peptic ulcer prescription based on its composition and drugs interaction.
The study shows that 89,0% of prescription sampels are rational. Of those rational prescriptions, 77,07% are written by specialists and 11,93% are written by general practitioners. Meanwhile, of the 10,96% irrational prescriptions, 67,65% are written by general practitioners and 32,35% are written by specialists. Based on statistical data analysis, it can be concluded that there is a meaningful correlation of the rational prescription for peptic ulcer and the quality of the physician writing the prescription.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harianto
"The aim of this research is to reveal the relationship between the physician?s qualification and the rationality of the prescribing oral cardiovascular drugs to adult patients from drugs interactions point of view. This research is classified into descriptive analitic retrospectif survey. Data was collected from a dispensary located in East Jakarta.
The result showed that rate of the rationality of prescribing cardiovascular agents by the physician?s is 89,86%. From total prescribing, 56,45% among them was prescribed by specialist whereas the rest 43,55% was prescribed by general practitioners.
The rate of the irrational prescribing is 10,14%. From total prescribing, 78,57% among them was prescribed by general practitioners whereas the rest 21,43% was prescribed by specialist.
Based on Chi square test?s result, there is a relationship between physician?s qualification and the rationality of the prescribing oral cardiovascular drug. Specialist physicians more rational compare to general practitioners in prescribing oral cardiovascular drug.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ifani Pinto Nada
"Pasien hipertensi yang menggunakan terapi obat kombinasi dalam pengobatannya dapat menimbulkan interaksi obat. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis interaksi obat antihipertensi pada pasien hipertensi. Desain penelitian adalah cross sectional dan bersifat deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder dari resep pasien hipertensi rawat jalan di RSUD Pasar Minggu dengan metode retrospektif pada periode Juli - Desember 2016. Pengambilan sampel dilakukan secara proportionate stratified systematic random sampling.
Terdapat 240 lembar resep 49,1 dari 489 lembar resep yang mengalami interaksi obat. Jenis interaksi obat yang paling banyak terjadi adalah antihipertensi dengan antidiabetik, yaitu sebanyak 67 kasus 26,8. Terdapat 140 kasus 56 dengan tingkat keparahan interaksi obat moderat dan 110 kasus 44 dengan tingkat keparahan interaksi obat mayor. Prevalensi kejadian interaksi obat antihipertensi di RSUD Pasar Minggu yang terjadi sebesar 49,1.

Hypertensive patients who use drugs combination therapy in their treatment can cause drug interactions. The purpose of this study was to analyze the potential of antihypertensive drug interaction in hypertensive patients. The study design was cross sectional and descriptive. The data used was secondary data from hypertensive outpatient prescription at Pasar Minggu regional public hospital with a retrospective method in the period July December 2016. Sampling technique using proportionate stratified systematic random sampling.
The result of analysis, 240 49,1 out of 489 prescriptions experience drug interactions. The most common type of drug interactions was antihypertensive with antidiabetic, which was 67 cases 26,8. There were 140 cases 56 with moderate drug interaction severity and 110 cases 44 with major drug interaction severity. The prevalence of antihypertensive drug interaction occurrence at Pasar Minggu Hospital was 49.1.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budianto
"Penggunaan kombinasi dua jenis tuberkulostatik atau lebih bertujuan
untuk meningkatkan daya bakterisid tuberkulostatik dan mencegah atau
mengurangi resistensi bakteri. Perlu dilakukan pengawasan untuk mencegah
terjadinya interaksi obat dan penggunaan obat yang tidak rasional. Penelitian
ini dilakukan melalui metode survei yang bersifat deskriptif analitis dan
pengumpulan datanya dilakukan secara retrospektif terhadap resep
tuberkulostatik di apotek X Jakarta Timur pada periode Mei-Juli 2006. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa jenis tuberkulostatik yang banyak digunakan
adalah rifampisin dan isoniazid. Hasil penelitian menunjukkan 48,26% resep
teridentifikasi mengandung risiko interaksi obat dan sebanyak 4,86% pasien
mendapatkan dosis yang tidak tepat. Berdasarkan uji statistik Kai Kuadrat
diketahui adanya hubungan yang bermakna antara jumlah obat dalam satu
resep yang mengandung tuberkulostatik dengan jumlah interaksi obat yang
terjadi dan adanya hubungan yang bermakna antara umur pasien dengan
kerasionalan penggunaan tuberkulostatik dari segi dosis."
Universitas Indonesia, 2006
S32568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Indra Dewi
"ABSTRAK
Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang memerlukan terapi jangka panjang. Penggunaan obat antidiabetik oral ADO dengan golongan lain dapat menyebabkan interaksi obat yang dapat meningkatkan resiko hipoglikemia dan menginduksi hiperglikemik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi interaksi obat antidiabetik oral ADO pada pasien rawat jalan yang terdiagnosa diabetes mellitus tipe 2 di RSPAD Gatot Soebroto. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pengambilan data secara prospektif dari lembar resep. Sampel penelitian sebanyak 450 lembar resep. Kriteria inklusi sampel yaitu resep pasien BPJS rawat jalan yang terdiagnosa DM tipe 2, dengan jumlah total obat dan jumlah ADO lebih dari dua obat. Analisis interaksi obat menggunakan aplikasi Micromedex . Pengolahan data dilakukan dengan Microsoft Excel . Prevalensi penderita diabetes mellitus tipe 2 banyak terjadi pada perempuan sebesar 50,63 dengan usia lebih dari 61-70 tahun sebesar 37,40 . Metformin banyak diberikan secara tunggal sebesar 15,77 . Akarbose dengan Metformin merupakan antidiabetik oral yang banyak dikombinasikan dalam resep sebesar 9,11 . Kombinasi 3 ADO yang banyak diresepkan yaitu Gliklazid, Akarbose dan Metformin yaitu sebesar 6,44 . Interaksi sedang yang banyak ditemukan dalam resep yaitu Akarbose dengan Insulin Lispro sebesar 5,81 . Interaksi ringan yang banyak ditemukan dalam resep yaitu Metformin dengan Glukosamin sebesar 4,75 . Interaksi berat yang banyak ditemukan dalam resep yaitu Glimepirid dengan Asam asetilsalisilat sebesar 5,64

ABSTRACT<>br>
Type 2 diabetes mellitus is a chronic disease that need long term therapy. Usage of oral antidiabetic alongside other drugs could cause potential drug interaction that leads to increased hypoglycemia risk or hyperglycemia induction. This study intends to analyze the potential occurence of drug interaction on RSPAD Gatot Subroto outpatients with type 2 diabetes mellitus complications. The design of this study is descriptive with prospective data collection from sample prescriptions which is BPJS outpatient presriptions from January April 2016 whom diagnosed with type 2 DM and take oral antidiabetic drug OAD alongside another 2 or more medicines. There are 450 prescriptions meet the inclusivity criteria that was analyzed. Diabetes mellitus prevalence is higher among women 50,63 and in age group 61 70 years old 37,40 . Metformin is the most used single OAD with 15,77 . Acarbose with Metformin are the most used OAD combination with 9,11 . Furthermore, Gliclazide, Acarbose, and Metformin are also often combined OAD with 6,44 percentage. Most common mild interaction found in prescription is between Metformin and Glukosamine with 4,75 percentage, moderate interaction is between Acarbose and Lispro insulin with 5,81 percentage, and severe interaction is between Glimepiride and Acetylsalicylic acid with 5,64 percentage"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>