Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131949 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2003
S32567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2004
S32430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Milla Yustika
"Penggunaan kombinasi dua atau lebih antihipertensi dapat memungkinkan terjadinya interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai interaksi obat antihipertensi pada pasien rawat inap di Instalasi Paviliun Cendrawasih RS. Dr. Cipto Mangunkusumo. Penelitian dilakukan dengan metode survei yang bersifat deskriptif analitis. Pengambilan data diperoleh secara retrospektif dari rekam medik pasien periode bulan Januari-Juni 2006 yang menggunakan dua atau lebih obat antihipertensi secara bersamaan. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 102 pasien yang terdiri dari 52 pasien laki-laki dan 50 pasien perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi obat yang teridentifikasi dan berpotensi terjadi pada 46 pasien (45,10%) dengan jumlah 109 kasus interaksi obat. Persentase jumlah obat yang digunakan bersamaan pada pasien yang teridentifikasi mengalami interaksi obat tertinggi adalah pada kategori banyak. Tidak ada hubungan yang bermakna antara jumlah obat yang digunakan setiap pasien secara bersamaan dengan jumlah interaksi obat yang teridentifikasi.
The combination of two or more antihypertension drugs potentially caused drug interaction. The aim of this study was to identify antihypertensive drug interaction problems which potentially occurred in patients at Cendrawasih Ward of RS. Dr. Cipto Mangunkusumo. The method used was analitical-descriptive. Data were taken retrospectively from medical record of patient treated with greater than or equals 2 drugs. The medical record reviewed were from January until June 2007. There were 102 samples reviewed, consist of 52 men and 50 women.
The result showed that antihypertensive drug interaction was identified in 46 patients (45,10%) with 109 cases of interaction. The number of drugs used in cases with interaction mostly was in category 6 or more drugs. There was no significant correlation between the number of drugs used concurrently with the number of interactions.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"A research had been performed in order to get general description of the service of an oral complementary drug in the nursing ward of IRNA B of Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo and it evaluated the operation of the oral complementary drug service was, and also found out the correlation of the orderly medication instruction writing of the oral complementary drug, the orderly operation of the process of the oral
complementary drug procurement, drug preservation, drug preparation, the handover the oral complementary drug to a patient, and Communication, Information and Education (CIE) in the nursing ward of IRNA B relation to the orderly operation of oral complementary drug service procedure. The research used the cross sectional method of survey which was descriptive and analytic in its nature. The
research showed that 74,81% of the patients medication instruction writing in prescription did not fit the requirements in administration writing and medication information completely. 67,94% of the patients bought the prescription (76%-100%)form the drug store in RSCM, 42,75% of patients kept the 76%-100% of their drug
in the pharmacy depot, 42,75% of patients prepared the 76%-100% of patient prepared the 76%-100% of their drug in unites of doses by the pharmacy depot. 64,12% of the patients were given their drug by nurses directly, and finished to swallow the drug according to its use direction, and there was none of the patients who got CIE
service from a pharmacist. The operation of the oral complementary drug service in the nursing ward of IRNA B was evaluated as less appropriate to the procedure. It could be concluded that there is significant correlation between medication instruction writing, the orderly operation of the process of the oral complementary drug
preservation, the drug preparation, the hand-over the oral complementary drug to a patient in the nursing ward of IRNA B with the orderly operation of oral complementary drug service procedure; and there is no correlation between the procurement of
the oral complementary drug, the orderly operation of CIE in the nursing ward of IRNA B with the orderly operation of oral complementary drug service procedure."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2005
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suparman
"Kepuasan pasien dalam suatu rumah sakit merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan. Apabila pelayanan yang di terima sesuai dengan harapan, maka mutu layanan yang diberikan dipersepsikan baik atau memuaskan, dan sebaliknya, jika pelayanan. yang di terima tidak sesuai harapan, maka pelayanan tersehut dipersepsikan buruk dan tidak memuaskan.
Tujuan dari penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tingkat kepuasan pasien yang di rawat di Pal. Melati dan ruang MPKP, dengan metode Serqual terhadap pelayanan rawat inap. Pengukuran tingkat kepuasan dilakukan terhadap 120 responden, 60 pasien yang di rawat di Pav. Melati dan 60 pasien yang di rawat MPKP. Penelitian ini adalah cross sectional, dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan variabel yang digunakan untuk mengukur mutu layanan, menggunakan lima dimensi mutu, yaitu : tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien di ruang MPKP ternyata lebih tinggi dari pada di Pav. Melati, untuk semua dimensi (tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy). Sedangkan karakteristik responder yang berhubungan dengan tingkat kepuasan ternyata hanya pekerjaan di Pav. Melati sedang umur dan pendidikan tidak ada hubungan, baik di Pav. Melati maupun ruang MPKP. Menyarankan kepada pihak manajemen Perjan, Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo untuk menerapkan secara optimal MPKP di seluruh ruang rawat, khususnya Paviliun Swadana (VIP), sehingga mutu pelayanan akan lebih berkualitas.

Patient satisfaction in the hospital is one of the indicators of the quality of hospital-health care that have been given to patients, as clients.
If the hospital-healthcare received is equal to that expected by the patients, the quality health insurance would be considered good-and satisfy the patients. On the contrary, if the hospital-healthcare received is not as expected by or satisfy the patients, the healthcare will be of bad perception and disappointment.
The aim of this study is to find the description of in-patient satisfaction level at "Melati" Pavilion and the "Professional Nursing Practice Model" (PNPM) ward or "Ruang Rawat Model Praktik Keperawatan Profesional"(MPKP), using the Serqual Method towards ward-healthcare. Data used in this study was a primary data using univariate and bivariate analysis.
It is a quantitative cross sectional study, conducted to 120 respondents consisted of 60 in-patients at "Melati" pavilion and 60 in-patients at PNPM ward. The variable used to measure the quality health insurance were by the five quality dimensions: tangibility, reliability, responsiveness, assurance, and empathy.
The results of this study showed that the respondent satisfaction levels in all of the quality dimensions (tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy) in the PNPM ward was higher than that of "Melati" pavilion. There were no associations between the characteristics of the respondents (age and educational background) and the level of satisfaction in both types of wards, but there was relationship between job and the level of satisfaction of the respondents at "Melati" pavilion.
It is recommended that in order to increase the in-patient satisfaction, to apply the Professional Nursing Practice Model (PNPM) at all of the wards in RSCM optimally, especially the VIP pavilions, as a result the health quality insurance will be qualified.
References : 45 (1988-2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Sutjiati
"Kepres.No.361 tahun 1992 tentang Rumah Sakit sebagai Unit Swadana, merupakan Dasar Hukum RSCM untuk mengikut sertakan dana masyarakat dalam pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Paviliun Mawar merupakan salah satu bukti upaya realisasi Kepres. tersebut, namun masih belum diikuti dengan pemanfaatan yang optimal oleh masyarakat sebagai pengguna jasa, baik pasien maupun dokter-dokter spesialis RSCM. sebagai pemberi jasa pelayanan kepada masyarakat. Melihat kenyataan tersebut diatas, maka diadakan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien yang sudah memanfaatkan jasa Paviliun Mawar, dan mengetahui bagairnana pendapat mereka terhadap pelayanan yang ada. Selain itu juga perlu mengetahui bagaimana pendapat para dokter serta menejer dalam menilai kualitas pelayanan Paviliun Mawar saat ini, menuju- ke pengembangan pelayanan Paviliun Mawar ke arah pelayanan yang lebih profesional dalam mengantisipasi era globalisasi perumah sakitan di tahun 2000.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan disain penelitian deskriptif eksploratif. Metoda pengumpulan data vaitu wawancara biasa dan wawancara mendalam, serta dilengkapi data kuantitatif yang diperoleh meialui pengisisan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis persentase dilanjutkan dengan analisis kualitatif untuk seluruh hasil penelitian. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran karakteristik pasien yang mempunyai peluang baik bila ditilik dari sudut segmentasi pemasaran rurnah sakit,yaitu sebagian terbesar adalah usia produktif, pria, kepala keluarga dan dengan latar pendidikan Akademi dan Perguruan Tinggi. Tingkat kepuasan terhadap pelayanan cukup memadai,penilaian terhadap, tarif yang berlaku tidak menjadi niasalah bagi pasien, kecuali peserta PHB. Oleh karena itu apabila dikelola dengan baik , Paviliun Mawar akan menjadi asset yang baik bagi RSCM di kemudian hari. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa temyata belum semua dokter spesialis di RSCM mengetahui dan memperoleh informasi mengenai adanya fasilitas pelayanan rawat inap kelas VIP Paviliun Mawar yang dapat digunakan sebagai lahan praktek pribadi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sekaligus memperoleh dana sesuai yang diharapkan (tarif swasta).
Paviliun Mawar RSUP Nasional Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta dapat meningkatkan peranannya sebagai salah satu Unit Swadana RSCM dengan lebih baik apabila dapat mengoperasionalkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Hal ini dapat diwujudkan apabila faktor penghambat yang ada pada saat ini dapat dikurangi dan informasi yang rnasih minim ditingkatkan secara lebih proporsional dan profesional. Dalam hal ini keterlibatan Pimpinan Puncak RSCM bersama-sama para pengelola Unit Swadana, dalam penysunan Strategi dan kebijakan Rumah Sakit adalah merupakan kunci sukses keberhasilan dalam meningkatkan Pemanfaatan Paviliun Mawar RSCM. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>