Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170075 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danu Nugraha
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S31308
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Mustika Afiyanti
"Penelitian mengenai kecepatan respirasi lumba-lumba hidung botol (Tursiops sp.) sebelum dan setelah pentas di Gelanggang Samudera Ancol (GSA) telah dilakukan pada bulan Juni--Juli 2005. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kecepatan respirasi lumba-lumba hidung botol sebelum dan setelah pentas di GSA, serta mengetahui kecepatan respirasi lumba-lumba setelah selesai melakukan atraksi tertentu. Lumba-lumba yang digunakan dalam pengamatan sebanyak delapan ekor, terdiri dari tiga jantan dan lima betina. Kecepatan respirasi lumba-lumba diukur dari banyaknya inhalasi yang dilakukan oleh lumba-lumba selama periode satu menit dengan interval waktu lima menit. Sebelum pentas, rerata kecepatan respirasi terendah adalah 1 ± 0 nafas menit-1 dan tertinggi 3,33 ± 1,16 nafas menit-1. Setelah pentas, rerata kecepatan respirasi terendah adalah 1,33 ± 0,58 nafas menit-1 dan tertinggi 5,33 ± 2,52 nafas menit-1. Kecepatan respirasi setelah pentas menurun seiring dengan waktu dan umumnya kembali ke kondisi pernafasan normal pada pengamatan menit ke-6. Kecepatan respirasi lumba-lumba juga diamati untuk tiga jenis atraksi dengan tingkat kesulitan berbeda yang dipilih dari 21 atraksi pentas. Kecepatan respirasi setelah atraksi porpoising (tingkat kesulitan rendah) berkisar antara 3,33 ± 1,15--5,33 ± 2,08 nafas menit-1, atraksi goyang ekor (tingkat kesulitan sedang) menunjukkan kecepatan respirasi antara 3,33 ± 0,58--4,33 ± 0,58 nafas menit-1, sedangkan atraksi berdiri di atas ekor (tingkat kesulitan tinggi) 4,33 ± 1,15--5,33 ± 1,53 nafas iv menit-1. Hasil penelitian diharapkan berguna bagi pihak GSA sebagai bahan pertimbangan dari segi konservasi untuk menentukan pilihan-pilihan atraksi yang sesuai dengan perilaku lumba-lumba di habitat alaminya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Retnawaty
"Penelitian mengenai frekuensi siulan dan klik lumba-lumba hidung botol saat keadaan normal (tanpa gangguan), saat berenang bersama anakanak dengan kondisi normal (BDL), dan anak-anak dengan kondisi khusus (TDL) telah dilakukan di Gelanggang Samudera Jaya Ancol selama bulan Juni--Juli 2005. Perekaman data diperoleh dengan metode perekaman suara lumba-lumba hidung botol. Dalam waktu 5 menit pengambilan data, jumlah siulan dan klik saat keadaan normal masing-masing 10 dan 22. Dalam waktu 15 menit pengambilan data, jumlah siulan dan klik saat BDL masing-masing 9 dan 13, dan pada TDL masing-masing 45 dan 32. Rerata frekuensi siulan dan klik saat keadaan normal selama 5 menit masing-masing sebesar 3.186,1 Hz dan 324,636 Hz. Rerata frekuensi siulan dan klik selama 15 menit saat BDL masing-masing sebesar 3.574,11 Hz dan 4.065,692 Hz, sementara itu pada saat TDL masing-masing sebesar 2.774,467 Hz dan 3.096,156 Hz."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfrido Marlianno
"Tursiops sp. sering kali terpapar oleh suara yang berasal dari aktivitas manusia, terutama di penangkaran. Penelitian bertujuan mengetahui berbagai suara yang dapat memengaruhi perilaku bersuara lumba-lumba. Metode penelitian yang digunakan adalah perekaman suara lumba-lumba secara langsung, baik dalam keadaan tanpa gangguan (normal) maupun dalam keadaan terdapat gangguan (perlakuan). Parameter yang diamati adalah jumlah ekolokasi, frekuensi ekolokasi, durasi ekolokasi, jenis suara, interval antarklik, lag phase response (respons fase lamban) terhadap perlakuan, dan juga perilaku lumba-lumba. Jenis suara yang didapat adalah suara klik sejumlah 138 suara dengan kisaran frekuensi 500--700 Hz, durasi ekolokasi 0,3--4,5 detik, interval antarklik 0,001--0,07 detik, respons fase lamban 0,52--32 detik. Perilaku lumba-lumba yang didapat adalah perilaku berenang lumba-lumba mendekati sumber suara perlakuan, menghantamkan diri ke sumber suara perlakuan, berenang mengelilingi kolam, mengapung di permukaan air, dan membuka mulut. Terdapat pengaruh antara suara perlakuan terhadap respons ekolokasi lumba-lumba."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31405
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novianisa Rizkika
"Observasi secara visual terhadap dua ekor lumba-lumba hidung botol dewasa (Tursiops sp.) bernama Paulina dan Rina dilakukan untuk mengetahui pola perilaku istirahat lumba-lumba saat siang hari di kolam fisioterapi, Gelanggang Samudera Jaya Ancol, Jakarta. Pengambilan data menggunakan metode continuous sampling berdurasi enam jam/hari dalam tiga hari pengamatan secara acak.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Paulina cenderung melakukan istirahat di dasar kolam (IDK) dengan pola berganti IDK dengan stasioner sedangkan Rina cenderung melakukan istirahat stasioner dengan pola istirahat beberapa kali stasioner tiap satu kali IDK. Sinkronisasi perilaku istirahat paling sering teramati pada perilaku IDK dengan beragam posisi tubuh. Peningkatan jumlah manusia selaku pengunjung menimbulkan gangguan pada lumba-lumba sehingga mempengaruhi pola dan waktu istirahat lumba-lumba."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandi Jiwo Lazuardi
"Taman Impian Jaya Ancol merupakan salah satu kawasan rekreasi terbesar dan paling digemari tidak hanya oleh masyarakat Jakarta saja, namun juga oleh wisatawan yang berkunjung ke Jakarta. Dengan semakin banyaknya pengunjung yang berkunjung ke kawasan ini, maka akan timbul berbagai permasalahan lingkungan, salah satunya adalah meningkatnya beban polutan yang terdapat dari air limbah buangannya. Karena itu, dibutuhkan penelitian terhadap karakteristik air limbah dan juga perancangan IPAL sebelum limbah tersebut dibuang ke badan air. Salah satu unit rekreasi di Ancol yang belum memiliki IPAL adalah Ocean Dream Samudra Ancol. Karakteristik limbah cair keseluruhan ODS Ancol menunjukkan bahwa nilai BOD, COD, serta TSS telah melewati baku mutu yang ada, yaitu sebesar 419,94 mg/l; 1171,49 mg/l; dan 299,76 mg/l.Rancangan unit IPAL yang direkomendasikan adalah menggunakan unit bak ekualisasi, bak pengendap primer, rotary biological contactor, bak pengendap sekunder, serta desinfeksi. Dengan rancangan IPAL ini diharapkan kualitas efluennya berada kembali didalam baku mutu yang ada.

Ancol dreamland is one of the biggest and the most popular not only for the people of Jakarta but also for tourist from outside the city. With the constant increase of its visitors, there will be lot of environmental problem that we face, such as wastewater pollution. Therefore, research about characterization of wastewater and design of the wastewater treatment plant is needed before we could discharge the wastewater to other water surface. Sadly, Ocean Dream Samudraas one of the best theme park that Ancol offers, is not yet having WWTP.Effluent characteristic of ODS Ancol Wastewater does not meet the goverment regulations. This effluent characteristic has concentration of BOD, COD, and TSS of 419,94 mg/l; 1171,49 mg/l; and 299,76 mg/l.The design of WWTP unit reccomended consist of equalization basin, primary sedimentation tank, rotary biological contactor, final clarifier, and disinfection pool. This design hopefully will maintain the quality of ODS’ efflunt in the permitted rangeby the regulations that exist.;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Sumanto
"Penelitian mengenai sifat-sifat penempelan teritip (Balanus amphitrite) dan kerang hijau (Mytilus viridis) pada bambu percobaan di perairan Gelanggang Samudera Ancol, Teluk Jakarta, dilakukan dari tanggal 20 Februari 1984 sampai dengan 2 April 1984. Teritip dan kerang hijau dikenal sebagi biota pengotor (fouling organism) di laut. Biota ini dapat ditemukan hampir pada semua benda yang terendam di bawah permukaan air laut di Teluk Jakarta.
Hasil yang diperoleh selama penelitian menunjukkan bahwa penempelan teritip dan kerang hijau pada panel bambu tiap minggu terjadi dengan kepadatan yang berbeda-beda. Hasil uji Anava dan Kruskal Wallis menunjukkan bahwa faktor kedalaman mempunyai pengaruh yang nyata terhadap bertambahnya penempelan teritip dan kerang hiaju. Dari hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa faktor kedalaman tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan teririp dan kerang hijau. Sedangkan dari hasil uji Koefisien Korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan teritip dan kerang hijau menunjukkan bahwa antara teritip dan kerang hijau terjadi persaingan ruang tempat hidup."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
07 Nur u
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>