Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78207 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kudin
"Konsentrasi pepton dan waktu inkubasi merupakan faktor penting
dalam proses fermentasi enzim, yang diperlukan untuk memperoleh aktivitas enzim yang optimum. Penelitian in! bertujuan mengukur aktivitas lipolitik Rhizopus microsporus v. Tiegh. var. rhizopodiformis (Cohn) Schipper &
Stalpers, isolat UlCC No. 6 pada medium basal Samad dkk. (1990) dengan konsentrasi pepton 2,5% dan 5%, serta menentukan masa inkubasi di antara jam ke-G hingga jam ke-96, untuk mendapatkan aktivitas lipolitik optimum.
Fermentasi dilakukan dalam medium basal Samad dengan konsentrasi
pepton yang bervariasi. Pengukuran aktivitas lipolitik dilakukan dengan
metode titrasi. Aktivitas lipolitik dinyatakan dalam satuan unit/ml (U/ml).
Hasil analisis secara statistik menunjukkan adanya pengaruh konsentrasi
pepton dan masa inkubasi yang berbeda terhadap aktivitas lipolitik Rhizopus
microsporus var. rhizopodiformis isolat UlCC No. 6. Rata-rata aktivitas
lipolitik tertinggi Rhizopus microsporus var. rhizopodiformis isolat UlCC No. 6
diperoleh pada medium basal Samad dengan konsentrasi pepton 5% setelah
inkubasi 60 jam (sebesar 2,79 U/ml)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Prajudi
"Rhizopus Ehrenb. merupakan salah satu kapang penghasil enzim
lipase yang banyak dimanfaatkan dalam bidang inclustri. Berbagai galur
Rhizopus telah dikoleksi oleh UICC dan perlu diteliti untuk menyeleksi galurgalur
yang unggul. Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi
inokulum dan ma sa inkubasi kapang Rhizopus microsporus v. Tiegh. var.
rhizopodiformis (Cohn) Schipper & Stalpers isolat UICC No. 6 yang
menunjukkan aktivitas lipolitik ekstraselular yang optimum. Aktivitas lipolitik
diukur dengan titrasi berdasarkan jurnlah asam lemak yang dibebaskan,
seperti yang dilakukan oleh Samad dkk. (1990). Rata-rata aktivitas lipolitik
tertinggi pada dua konsentrasi inokulum adala ,h sebagai berikut: 0,5% jam
ke-60 = 2,65 U/ml dan 1 % jam ke-72 = 3,19 U/ml. Hasil uji analisis variansi
menunjukkan adanya pengaruh masa inkubasi dan konsentrasi inokulum
terhadap aktivitas lipolitik kapang. Konsentrasi inokulum 1 % jam ke-72
merupakan konsentrasi inokulum dan masa inkubasi terbaik di antara dua
konsentrasi inokulum yang diuji dalam hal produksi enzim lipase
ekstraselular."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar belakang: Di (2-ethyl hexyl) phthalate merupakan bahan plasticizer yang banyak digunakan pada kantong darah untuk transfusi. Bahan ini dapat mempengaruhi metabolisme lipid. Penelitian ini bertujuan menyelidiki efek metabolik di (2-ethyl hexyl) phthalate dosis tengah pada profi l lipid dalam serum dan jaringan hati.
Metode: Tikus percobaan galur Sprague Dawley diberi diet yang disuplementasi dengan 1,0% di (2-ethyl hexyl) phthalate (kelompok DEHP, n=5) dan diet yang tak disuplementasi (kelompok kontrol, n=5) selama 10 hari. Hewan percobaan dibiarkan mendapatkan makanan secara ad libitum. Kadar lipid dalam serum diukur menggunakan enzyme assay kits. Lipid jaringan hati diekstraksi dan konsentrasinya ditentukan. Sepotong jaringan hati diambil untuk menentukan aktivitas malic enzyme dan carnitine palmitoyl transferase-1 (CPT-1).
Hasil: Kadar lipid serum kelompok DEHP menurun dibandingkan dengan kelompok kontrol (P<0,05), di mana kadar lipid serum (mg/dL) pada kelompok kontrol dan DEHP masing-masing: trigliserida (TG) (100,5±16,5) dan (31,2±1,7); fosfolipid (PL) (143,3±7,8) dan (88,9±3,2); kolesterol total (88,7±4,6) dan (51,9±2,3); dan kolesterol HDL (high-density lipoprotein) (29,8±1,0) dan (16,1±0,7). Kandungan PL hati pada kelompok DEHP meningkat secra bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol (P<0,05); peningkatannya mencapai 15%. Kandungan lipid hati (mg/g jaringan) pada kedua kelompok masing-masing: TG (40,8±4,4) dan (23,7±1,3); kolesterol total (3,36±0,29) dan (2,33±0,23); PL (36,5±1,0) dan (41,7±0,6). Aktivitas malic enzyme dan CPT-1 masing-masing meningkat sebesar 4,35 dan 2,33 kali kelompok kontrol.
Kesimpulan: Di (2-ethyl hexyl) phthalate dosis tengah menurunkan sekresi lipid dari sel-sel hati ke dalam aliran darah. Kandungan TG dan kolesterol total sel-sel hati juga berkurang, sebaliknya kadar fosfolipid hati meningkat. Peningkatan fosfolipid hati disertai peningkatan aktivitas malic enzyme dan CPT-1 merupakan faktor utama penurun kadar lipid serum, TG dan kolesterol sel-sel hati yang diinduksi oleh di (2-ethyl hexyl) phthalate.

Abstract
Background: Di (2-ethyl hexyl) phthalate is the most widely used plasticizer in blood storage bag for transfusion. This substance can modify lipid metabolism. This study was aimed to elucidate the metabolic effects of di (2-ethyl hexyl) phthalate medium dose on lipid profi les in serum and liver tissue.
Methods: Sprague Dawley rats were fed 1.0 % di (2-ethyl hexyl) phthalate diet (DEHP group, n=5) or a non-supplemented diet (control group, n=5) for 10 days. The rats were allowed to freely access each food. Serum lipid concentrations were measured using enzyme assay kits. Lipids of liver tissues were extracted and the lipid contents were determined. A peach of liver was prepared to determine the activities of malic enzyme and carnitine palmitoyl transferase-1 (CPT-1).
Results: Serum lipid concentrations (mg/dL) of DEHP group decreased compared to control (P<0.05). The serum triglyceride (TG) concentrations of control and DEHP groups were respectively (100.5±16.5) and (31.2±1.7); phospholipid (PL), (143.3±7.8) and (88.9±3.2); total cholesterol, (88.7±4.6) and (51.9±2.3). The liver TG content of control and DEHP group (mg/g liver) were respectively, (40.8±4.4) and (23.7±1.3); liver cholesterol were (3.36±0.29) and (2.33±0.23); and the liver PL were (36.5±1.0) and (41.7±0.6). Malic enzyme and CPT-1 activities (nmol/min/ mg protein) of DEHP group increased compared to control (P<0.05), in which their increases were approximately by 4.35- and 2.33-folds, respectively.
Conclusion: The di (2-ethyl hexyl) phthalate medium dose attenuates lipids secretion from the liver cells into the bloodstream. The increase of liver PL level accompanied with the promotions of malic enzyme and the CPT-1 activities are the key factors of the dietary di (2-ethyl hexyl) phthalate effects in rats to attenuate the lipid secretions from the livers "
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Universitas Nusa Cendana - Kupang. Fakultas Sains dan Teknik], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Iman Santoso
"Pengaruh konsentrasi pepton (2,5% atau 5%), konsentrasi inokulum (0,1%, 0,5% atau 1%), serta masa inkubasi (0 - 96 jam, interval 12 jam) terhadap aktivitas lipolitik kapang Rhizopus microsporus var rhizopodiformis isolat UICC no. 6 telah dikaji dalam penelitian ini. Fermentasi dilakukan pada medium basal Samad dan aktivitas lipolitik terhadap substrat minyak zaitun diukur secara titrasi menggunakan 0,05 M NaOH. Aktivitas lipolitik dinyatakan dalam satuan unit/ml dan satu unit aktivitas lipase didefinisikan sebagai 1 􀁭mol asam lemak yang dibebaskan per menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas lipolitik optimal diperoleh dari perlakuan dengan konsentrasi inokulum 1% pada konsentrasi pepton 5% dan masa inkubasi 72 jam (3,19 U/ml).

The lipolytic activity of Rhizopus microsporus var rhizopodiformis isolat UICC No. 6. A study was carried out to examine the effect of peptone concentration (2,5% or 5%), inoculum concentration (0,1%, 0,5% or 1%) and incubation period (0 - 96 hours, interval 12 hours) on the lipolytic activity of Rhizopus microsporus var rhizopodiformis isolat UICC No. 6. Fermentation was done using the basal medium from Samad and the lipolytic activity on olive oil substrate was measured employing titration method with 0,05M NaOH. Lipolytic activity is expressed as unit/ml and one unit is defined as 1 􀁭mol fatty acid liberated per minute. Results show that optimum lipolytic activity was obtained from 1 % inoculum, 5% peptone after 72 hours incubation period."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Savitri Widya Wardhani
"ABSTRAK
Indonesia memiliki keanekaragaman mikroorganisme yang tinggi, termasuk kapang tempe, yaitu Rhizopus. Salah satunya adalah Rh. microsporus V. Tiegh. var. rhizopodiformis (Cohn) Schipper & Stalpers. Agar dapat dimanfaatkan lebih lanjut dalam bidang industri, maka perlu diteliti sifat-sifat biologi kapang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji beberapa sifat biologi Rhizopus microsporus var. rhizopodiformis isolat UICC no. 6, 13 dan 33 yang meliputi: suhu pertumbuhan optimum; morfologi secara makroskopik dan mikroskopik; pembentukan zigospora; pH pertumbuhan optimum; dan uji kualitatif aktivitas amilolitik, lipolitik dan proteolitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rh. micro.sporus var. rhizopodiformis memiliki suhu pertumbuhan optimum berkisar antara 330 36°C pada medium PDA dan TEA; secara makroskopik dan mikroskopik ketiga isolat tidak memperlihatkan perbedaan bentuk morfologi baik pada medium PDA dan TEA; serta mampu membentuk zigospora dan memiliki tipe kawin (+). Isolat UICC no. 6 & 13 pada medium PDB dan TEB mempunyai pH pertumbuhan optimum yang berkisar antara antara 5,0-6,0, sedangkan isolat UICC no. 33 berkisar antara 4,0-5,0 pada medium PDB dan TEB. Ketiga isotat UICC tersebut bersifat amilolitik, lipolitik dan proteolitik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Haryanti Rahayu
"Lipase merupakan enzim yang besar manfaatnya bagi kepentingan
manusia. Rhizopus merupakan salah satu kapang potensia! penghasil
lipase. UIGC telah banyak mengoleksi kapang Rhizopus, sehingga perlu
dilakukan penelitlan, untuk menemukan galur-galur yang unggul. Penelitian
ini bertujuan untuk meneiiti aktivitas lipolitik kapang Rhizopus microsporus
V. Tiegh var. chinensis (Saito) Schipper & Staipers Isolat UlCC no. 18 pada tiga variasi suhu setelah fermentasi 72 jam. Substrafyang digunakan adalah
minyak zaitun. Aktivitas lipolitik Rhizopus microsporus var. chinensis isolat
UlCC no. 18 pada tiga variasi suhu diuji dengan metode titrasi seperti yang
dilakukan oleh Samad dkk. Titrasi dilakukan dengan menggunakan 0,05 M
NaOH dan phenolpthalein.sebagai indikator. Hasil rata-rata aktivitas lipolitik
kapang pada tiga variasi suhu adalah sebagai berikut: suhu 36°C = 1,697
U/ml; 27°C = 1,684 U/ml; dan suhu 40''C = 0,933 U/ml. Hasil pengujian
statistik menunjukkan adanya perbedaan nyata aktivitas lipolitik antara suhu
27°C dan 36°C dengan suhu 40°C pada a = 0,01. Untuk penelitian
selanjutnya, kondisi fermentasi perlu lebih dioptimasikan. agar dapat
dihasilkan lipase dengan aktivitas yang lebih baik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharyanto
"ABSTRAK
Protease asam yang dihasilkan oleh kapang memiliki peranan penting dalam industri pangan dan farmasi. Rhizopus spp. merupakan salah satu jenis kapang yang memiliki aktivitas proteolitik dan tidak menghasilkan toksin. Kemampuan Rhizopus dalam menghasilkan enzim proteolitik bervariasi baik antar spesies maupun antar galur dalam spesies yang sama. Untuk memperoleh enzim dengan aktivitas proteolitik yang tinggi, perlu diperhatikan faktor lingkungan yang mempengaruhi aktivitasnya. Tingkat keasaman (pH) dan suhu merupakan faktor lingkungan yang sangat menentukan aktivitas enzim proteolitik. Setiap enzim memiliki pH optimum yang khas, yaitu pH lingkungan yang menyebabkan aktivitasnya maksimum. Enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme juga mempunyai suhu optimum tertentu untuk mengkatalisis suatu reaksi enzimatis.
Indonesia dikenal kaya akan keanekaragaman hayati kapang. Untuk memanfaatkan keanekaragaman hayati kapang indigenous Indonesia, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui potensi produksi protease asam ekstra selular dari Rh. microsporus v. Tiegh. var. rhizopodiformis (Cohn) Schipper & Stalpers dan Rh. microsporus v. Tiegh. var. chinensis (Saito) Schipper & Stalpers koleksi University of Indonesia Culture Collection (UICC). Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi biakan Rh. microsporus var. rhizopodiformis UICC 519, 520, dan Rh. microsporus var. chinensis UICC 521 dalam menghasilkan enzim proteolitik, dan penentuan waktu fermentasi, pH, dan suhu optimum aktivitas proteolitik pada kapang terpilih.
Aktivitas proteolitik semi kuantitatif dari ketiga biakan dipelajari berdasarkan kemampuannya membentuk zona bening pada medium 4% (b/v) Skim Milk Agar (SMA) dengan cara pencawanan (plating) spora tunggal pada suhu ruang selama 28-29 jam. Filtrat kultur fermentasi Rh. microsporus var. rhizopodiformis UICC 520 yang diekstraksi dari medium dedak padi digunakan untuk uji aktivitas proteolitik. Uji aktivitas proteolitik kuantitatif dari filtrat kultur dilakukan dengan mengukur jumlah tirosin yang dihasilkan dari hidrolisis substrat kasein pada suhu suhu 37°C ± 2°C selama 30 menit. Setiap labu yang berisi medium fermentasi steril diinokulasi dengan 1 ml suspensi spora Rh. microsporus var. rhizopodiformis UICC 520 yang berisi 3,9-4,6 x(10 pangkat 5)koloni/ml. Medium fermentasi selanjutnya diinkubasi pada suhu ruang (26--30°C) tanpa pengocokan. Protease kasar diekstraksi dari medium fermentasi pada 0, 24, 48, 72, 96, dan 120 jam untuk mengetahui waktu fermentasi optimum. Untuk menentukan pH optimum aktivitas proteolitik, kasein sebagai substrat enzim dilarutkan dalam larutan dapar hingga diperoleh pH 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; 6,0; 7,0; dan 8,0. Untuk menentukan suhu optimum aktivitas proteolitik, sampel direaksikan dengan substrat kasein 0,7% (b/v) dalam dapar glisin-HCI pH 3,0 dan dinkubasikan pada suhu 35, 40, 45, 50, dan 55°C.
Berdasarkan diameter zona bening yang terbentuk dari pertumbuhan spora tunggal pada medium SMA dapat disimpulkan bahwa Rh. microsporus var. rhizopodiformis UICC 520 memiliki kemampuan menghasilkan protease lebih cepat dibandingkan Rh. microsporus var. rhizopodiformis UICC 519 dan Rh. microsporus var. chinensis UICC 521 dalam waktu yang sama (28-29 jam). Aktivitas proteolitik Rh. microsporus var. rhizopodiformis UICC 520 dengan medium fermentasi dedak padi mencapai maksimum, yaitu sebesar 0,0944 U/ml pada inkubasi selama 72 jam. Peningkatan aktivitas proteolitik yang cepat diikuti dengan penurunan pH filtrat kultur.
Enzim proteolitik dalam filtrat kultur Rh. microsporus var. rhizopodiformis UICC 520 aktif pada kisaran pH substrat 2,0-6,0 dan memiliki dua puncak aktivitas, yaitu puncak tertinggi pada substrat kasein dengan pH 2,0-3,0 (0,0772--0,0912 U/ml) dan puncak aktivitas kedua yang lebih rendah dari puncak pertama, yaitu pada pH substrat 5,0-6,0 (0,0603-0,0649 U/ml). Enzim proteolitik dari filtrat kuitur Rh. microsporus var. rhizopodiformis UICC 520 aktif pada kisaran suhu 35--50°C. Aktivitas proteolitik tertinggi diperoleh pada suhu 45° C.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Lindrayati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S31219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Alawiyah
"Sumber nitrogen yang digunakan oleh kapang dapat berbentuk asam amino, protein, dan urea. Sumber nitrogen tesar pengaruhnya terhadap produksi glukoami lase. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti ada tidaknya pengaruh konsentrasi urea yang berbeda ternadap aktivitas glukoami lase Rhizopus arrliizus UICC 2, serta roeneliti konsentrasi yang paling baik bagi kapang tersebut untuk menghasilkan aktivitas glukoamilase yang maksimal pada kondisi fermentasi yang diberikan. Fengujian aktivitas glukoamilase dilakukan dengan metode Hisnisne dRR. modifikasi. Fengukuran kadar glukosa dilakukan dengan metode Somogyi-Helson.
Hasil pengujian statistik menunjukkan adanya pengarun konsentrasi urea ternadap aktivitas glukoami lase R. arrblzus UICC 2 pada fermentasi 20 jam. Rata-rata aktivitas glukoami lase R. arrliizus mencapai nilai tertinggi pada medium dengan konsentrasi urea 0,13638X. Terdapat perbedaan rata-rata aktivitas glukoamilase R. arrfiizus UICC 2 pada fermentasi 20 jam, antara konsentrasi urea 0, 13638X dengan 0, OX, 0,04546X, 0, 09096X, 0, 18180X, O, 22728X, dan 0, 2727OX."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>