Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71548 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iswarini Krisanti Dewi
"ABSTRAK
Waktu inkubasi tnerupakan salah satu inasalah penting
dalam proses ferinentasi enzim, yang diperlukan untuk
ineinperoleh aktivitas enzim yang tinggi.
Penelitian .ini bertujuan inembandingkan aktivitas
glukoainilase Aspergillus awainori UICC 314 pada 8 variasi
waktu inkubasi, yaitu 16, 18, 20, 24, 28, 30, 36, dan 42
jam serta inencari waktu inkubasi yang optimal untuk
peinanenan enzim.
Pada proses fermentasi digunakan medium Sakai
inodifikasi. Pengujian aktivitas glukoainiiase dilakukan
dengan inetoda Nishise dkk. modifikasi. Aktivitas
giukoamilase dinyatakan dalam satuan unit/mi. Satu unit
aktjvitas glukoamilase setara dengan satu pmol giukosa
yang dilepas per menit. Pengukuran kadar glukosa
dilakukan dengan inetoda Somogyi-Nelson.
Hasil pengujian statistik menunjukkan adanya
perbedaan aktivitas giukoatnilase A. awainori UICC 314
antara waktu inkubasi 16 jam dengan 18, 20, 24, 28, 30,
36, dn 42 jam; 18 jam dengan 20, 24, 28, 30, 36; dan 42
jam; 20 jam dengan 24, 28, 30, 36, dan 42 jam; 24 jam
dengan 28, 30, 36, dan 42 jam; 28 jam dengan 30, 36, dan
42 jam; 36 jam dengan 42 jam. Aktivitas giukoamilase
tertinggi diperoleh pada waktu inkubasi 16 jam.
viii + 57 him; gbr.; lamp.; tab.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Rohman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40187
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wamid Antaboga
"Pembuatan model perhitungan kapasitansi telah dikembangkan untuk memprediksi nilai kapasitansi per sel dari Aspergillus niger. Model ini dikembangkan dengan mengasumsikan kondisi sel yang terdistribusi adalah homogeny dalam mediumnya dan sel-sel tersebut tersusun secara parallel dan/atau seri dengan sel-sel lainnya. Data yang digunakan berdasarkan data hasil eksperimen yang dilakukan di laboratorium untuk menghitung nilai kapasitansi dari suspense sel dan sel pada kertas saring. Nilai kapasitansi per sel dari Aspergillus niger yang diprediksi sebesar 3,00 x 10-12 F dimana tidak begitu berbeda jauh dengan hasil eksperimen yaitu 2,75 x 10-12 F.

Capacitor Method A simple model of calculation of capacitance have been developed to predict the capacitance of one cell for Aspergillus niger. This model have been developed under assuming condition that the cells are distributed homogently in its media and they are arranged parallel and or series among each others. The input data are based on the experimental data, which conducted in laboratorium to measure the capacitance of cell suspension and cells in filter paper. The capacitance of an Aspergillus niger is predicted 3,00 x 10-12 F which is approximately the same with the experimentally results 2,75 x 10-12 F."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29374
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Sabrina
"Minyak sel tunggal dianggap sebagai sumber minyak alternatif yang menjanjikan karena komposisinya mirip dengan asam lemak minyak nabati. Akan tetapi, biaya tinggi dalam media kultur membuat minyak sel tunggal kurang kompetitif secara ekonomi. Pada penelitian ini, dilakukan pemanfaatan minyak jelantah sebagai alternatif substrat pertumbuhan kapang Aspergillus niger dalam menghasilkan lipid untuk mengurangi biaya produksi. Penelitian ini juga mengkaji pengaruh variasi kondisi kultur terhadap yield lipid yang dihasilkan. Ekstraksi lipid dilakukan menggunakan metode Bligh Dyer. Hasil penelitian menunjukkan yield lipid optimum didapatkan sebesar 52,76%.

Single cell oil is considered as a promising alternative source of oil since fatty acid composition similar to vegetable oil. However, the high cost of the culture medium make single cell oil less economically competitive. In this study, conducted the utilization of used cooking oil as an alternative substrate culture of Aspergillus niger in producing lipids to reduce production costs. This study also examines the influence of variations in the conditions of inoculation against yield lipid. Lipid extraction will be performed using the method of Bligh Dyer. The results showed the optimum yield lipid obtained was 52.76%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muslimah
"Asupan gizi merupakan salah satu kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Salah satu zat gizi yang penting bagi tubuh adalah lemak. Asam lemak esensial merupakan jenis asam lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia sehingga perlu asupan dari luar, diantaranya jenis asam lemak tak jenuh rantai panjang (PUFA) seperti AA, DHA, dan EPA. Sumber asam lemak ini umumnya dari minyak ikan, namun ketersediaannya dari ikan memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, sudah mulai digunakan mikroorganisme sebagai sumber bahan baku. Aspergilus oryzae adalah mikroorganisme yang dipilih dalam penelitian ini. A.oryzae dikultur dengan metode submerged fermentation memanfaatkan limbah padat tapioka dan tahu sebagai substrat. Variabel bebas yang dipilih untuk meningkatkan akumulasi lipid adalah variasi rasio C:N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yield biomassa dan yield lipid maksimum ada pada rasio 30:1, dengan persentase berturut-turut 24,43% (w/w) dan 13, 44% (w/w). Jenis asam lemak yang mendominasi pada rasio ini adalah omega-9 yaitu 49,26% (w/w). Sedangkan persentase AA, DHA, dan EPA secara berturut-turut adalah 0,51% (w/w); 2,54% (w/w); dan 0,24% (w/w). Berdasarkan pada hasil ini, pemanfaatan A.oryzae serta limbah padat tapioka dan tahu cukup potensial untuk produksi asam lemak tak jenuh.
Nutritional intake is one of the basic requirement for human life. Variouse types of have a role in the provision of energy, growth, development, and other health aspects. One of the important nutrients is fatty acid, especially unsaturated fatty acid like omega-3, omega-6, and omega-9. For the more polyunsaturated fatty acid (PUFA) such as AA, DHA, and EPA also important for human body particulary for the fetus. This compounds are produce from fish oil, but it has limitation factor. Microorganism such as yeast, algae, fungus, and bactery commonly use as the alternative source. In this research, Aspergillus oryzae is used to produce the essential fatty acid using solid waste tofu and tapioca industry as the substrat. Limitation of C:N ratio from this substrate expected give high lipid accumulation, so we use C:N ratio from 20:1 until 80:1 with submerged fermentation method to culture this fungus. This research given a result that maximum lipid and biomass accumulation in 30:1 carbon and nitrogen ratio. Biomass and lipid yield maximum are 24.42% (w/w) and 13.44% (w/w). Fatty acid compotition in this ratio is dominated with monounsaturated fatty acid attain 49.26% (w/w), and total polyunsaturated fatty acid is 18.10% (w/w). The percentase of AA, DHA, and EPA as the PUFAs group are 0.51% (w/w), 2.54 % (w/w), and 0.24% (w/w). It’s potetially to produce AA, DHA, and EPA using A. oryzae in solid waste tofu and tapioca industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Kosmartua
"ABSTRAK
Kemampuan enzim untuk dapat mengkatalis reaksi kimia secara stereospesifik telah dimanfaatkan untuk memisahkan obat yang memiliki molekul dalam bentuk rasemat, sehingga dihasilkan enansiomer tunggal yang mempunyai sifat aktif farmakologis dari enansiomer pasangannya yang bersifat tidak aktifdan toksik.
Tujuan penelitian mi adalah untuk mengetahui kemampuan kapang Aspergillus niger UICC 159 dalam meresolusi (R,S )ester metil ibuprofen.
Untuk mengetahui kapang Aspergillus niger UICC 159 dalam proses biotransfonmasi resolusi dilakukan penentuan kondisi dimana proses tersebut dapat berlangsung. Hal mi dilakukan dengan menentukan aktivitas lipolitik optimum, kurva pertumbuhan, dan kecepatan gojogan. Setelah didapatkan data tersebut, kemudian dilakukan proses biotransformasi clan hasilnya dianalisis dengan kromatografi lapis tipis, KCKT, clan polarimeter.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemisahan campuran rasemat terjadi dengan waktu inkubasi 64 jam, waktu penambahan substrat pada jam ke-40, dan kecepatan gojogan 140 gojogan per menit. Didapatkan pemisahan yang nyata melalui kromatografi lapis tipis dengan Rf untuk ester metil ibuprofen 0,95 dan Rf ibuprofen 0,64, dengan menggunakan alat KCKT didapatkan waktu retensi sekitar 3,700 untuk ester metil ibuprofen dan 3,400 untuk ibuprofen. Dari analisis menggunakan alat polanimeter didapatkan hasil bahwa ester metil ibuprofen mempunyai derajat polanisasi spesifik 56,25 dan untuk ibuprofen sebesar - 37,40, sehingga dapat disimpulkan bahwa kapang Aspergillus niger UICC 159 mampu menghidrolisis ester metil ibuprofen pada konfigurasi R."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wednes Suci Pradafitri
"[Aspergillus flavus UICC 360 merupakan fungi yang mampu menghasilkan senyawa metabolit sekunder berupa lovastatin. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi urea terhadap kemampuan Aspergillus flavus UICC 360 dalam menghasilkan lovastatin. Proses fermentasi menggunakan konsentrasi inokulum Aspergillus flavus UICC 360 sebesar 1,96% (v/v) dalam medium Czapek?s Dox Broth (CDB) modifikasi dengan variasi konsentrasi urea (0
mM, 33 mM, 42 mM, 50 mM, 58 mM, dan 67 mM) dan inkubasi selama 7 hari pada suhu ruang (27--300C) dengan kecepatan agitasi 90 rpm. Ekstrak hasil fermentasi dalam etil asetat diuji terhadap Candida albicans UICC Y-29 menggunakan metode difusi agar cara cakram. Ekstrak hasil fermentasi dari konsentrasi urea 42 mM mempunyai indeks penghambatan rata-rata tertinggi sebesar 0,54 ± 0,15. Hasil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menunjukkan bahwa nilai Rf ekstrak hasil fermentasi dari konsentrasi urea 42 mM sama dengan lovastatin standar, yaitu 0,42 yang mengindikasikan ekstrak mengandung
lovastatin. Uji Least Significant Difference (LSD) (P < 0,05) menunjukkan
terdapat perbedaan nyata variasi konsentrasi urea terhadap kemampuan Aspergillus flavus UICC 360 dalam menghasilkan lovastatin. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian variasi konsentrasi urea berpengaruh terhadap kemampuan Aspergillus flavus UICC 360 dalam menghasilkan lovastatin.;Aspergillus flavus UICC 360 is capable of producing secondary metabolites such as lovastatin. The study aims to determine the effect of variations of urea concentration on the ability of Aspergillus flavus UICC 360 to produce lovastatin. The fermentation process using 1.96% (v/v) inoculum concentration of Aspergillus flavus UICC 360 in the Czapek?s Dox Broth (CDB) medium modified with urea concentration variations (0 mM, 33 mM, 42 mM, 50 mM, 58 mM, and 67 mM) and incubated for 7 days at room temperature (27--30 °C) with agitation speed of 90 rpm. Ethyl acetate extracts were tested against Candida
albicans UICC Y-29 using agar disc diffusion method. The extract
from fermentation medium of 42 mM urea has the highest average of inhibition index of 0.54 ± 0.15. Results of Thin Layer Chromatography (TLC) showed that the extract from fermentation medium of 42 mM urea has the same Rf value with lovastatin standard Rf 0.42 which indicated that the extract contained lovastatin. Least Significant Difference (LSD) test showed that there were significant difference in the urea concentration variation in the ability of Aspergillus flavus UICC 360 to produce lovastatin. It shows that variation of urea concentrations affect the ability of Aspergillus flavus UICC 360 to produce lovastatin., Aspergillus flavus UICC 360 is capable of producing secondary metabolites such as lovastatin. The study aims to determine the effect of variations of urea concentration on the ability of Aspergillus flavus UICC 360 to produce lovastatin. The fermentation process using 1.96% (v/v) inoculum concentration of Aspergillus flavus UICC 360 in the Czapek’s Dox Broth (CDB) medium modified with urea concentration variations (0 mM, 33 mM, 42 mM, 50 mM, 58 mM, and 67 mM) and incubated for 7 days at room temperature (27--30 °C) with agitation speed of 90 rpm. Ethyl acetate extracts were tested against Candida
albicans UICC Y-29 using agar disc diffusion method. The extract
from fermentation medium of 42 mM urea has the highest average of inhibition index of 0.54 ± 0.15. Results of Thin Layer Chromatography (TLC) showed that the extract from fermentation medium of 42 mM urea has the same Rf value with lovastatin standard Rf 0.42 which indicated that the extract contained lovastatin. Least Significant Difference (LSD) test showed that there were significant difference in the urea concentration variation in the ability of Aspergillus flavus UICC 360 to produce lovastatin. It shows that variation of urea concentrations affect the ability of Aspergillus flavus UICC 360 to produce lovastatin.]"
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ratu Siti Yunita A.
"Kapang Aspergillus terreus menghasiikan suatu metabolit skunder
yang tergolong ke dalam kelompok senyawa statin yaitu lovastatln. Senyawa
statin merupakan senyawa penurun kadar kolesterol dengan cara
menginhibisi enzim HMG-CoA reduktase pada biosintesis kolesterol. Kapang
Aspergillus terreus yang digunakan adalah Aspergillus terreus UlCC 368.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan pH media
fermentasi terhadap produksi lovastatin menggunakan fermentasi media cair.
Hasil fermentasi Aspergillus terreus UlCC 368 dianalisis pienggunakan TLC,
LCMS, GCMS dan kromatografi kolom. Pra eksperimen dilakukan dengan
kondisi sebagai berikut; waktu inkubasi sampai 14 hari, kecepatan agitasi 150
rpm, dilakukan pada suhu kamar (28-30°C) dan pH media 6,5. Dari hasil pra
eksperimen, terbukti Aspergillus terreus UlCC 368 positif menghasiikan
lovastatin sejak hari ke-6 dan lovastatin masih terus diproduksi sampai
dengan hari ke-12. Adanya lovastatin yang dihasilkan pada pra eksperimen
memungkinkan dilakukan tahap eksperimen selanjutnya, yaitu eksperimen
variasi pH media, dapat dilakukan dengan kapang yang sama. Eksperimen
variasi pH media dilakukan pada 5 nilai pH, yaitu: 6,00; 6,25; 6,50; 6,75 dan
7,00 dengan kondisi kecepatan agitasi 150 rpm, waktu inkubasi 10 hari dan
dilakukan pada suhu kamar (28-30°C). Semua ekstrak eksperimen variasi pH
media tidak ditemukan adanya lovastatin. Hal ini didukung oleh hasil analisis
dengan TLC dan LCMS. Dengan tidak dihasilkannya lovastatin pada eksperimen ini menunjukkan bahwa AspergiHus terreus UlCC 368 dapat
menghasilkan lovastatin namun hasilnya tidak reproducible (bila dilakukan
pengulangan belum tentu diperoleh hasil yang sama)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reihana Zahra
"Latar belakang: Aspergilosis paru kronik (APK) merupakan komplikasi yang sering menyebabkan munculnya sekuela respiratori pada pasien bekas tuberkulosis (TB) paru. Diagnosis APK dapat dilakukan dengan pemeriksaan serologi IgG spesifik Aspergillus. Metode tersebut memerlukan waktu tertentu, sumber daya, dan fasilitas khusus, sehingga sulit diterapkan di fasilitas kesehatan dengan sumber daya terbatas. Metode baru Immunocromatography Test (ICT) LD Bio Aspergillus dilaporkan lebih mudah digunakan, cepat dan murah; tetapi akurasi diagnostiknya belum diketahui di Indonesia.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akurasi diagnostik LD Bio ICT Aspergillus dibandingkan dengan IgG spesifik Aspergillus pada pasien bekas TB.
Metode: Penelitian dengan desain potong lintang ini dilakukan dari April 2019 – Oktober 2020. Perekrutan subjek dilakukan di RSUP Persahabatan dan prosedur pemeriksaan mikologi dilakukan di Laboratorium Parasitologi FKUI. Serum pasien bekas TB diperiksa menggunakan LD Bio ICT Aspergillus dan IgG spesifik Aspergillus Dynamiker ELISA. Hasil kedua pemeriksaan dibandingkan untuk melihat akurasi diagnosis LD Bio ICT.
Hasil: Dari 82 pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi, terdapat 57 pasien (69,5%) laki-laki, rerata usia pasien 51,27±12,55 tahun. Median IMT 18,67 (10,38-31,18). Sebanyak 40 pasien (48,7%) menunjukkan hasil positif IgG spesifik Aspergillus. Adapun hasil positif LD Bio ICT Aspergillus didapatkan pada 35 pasien (42,7%). Sensitivitas dan spesifisitas LD Bio ICT dibandingkan dengan pemeriksaan IgG spesifik Aspergillus adalah 50,0% dan 64,3%, sedangkan nilai duga positif dan negatifnya adalah 57,1% dan 57,5%.
Simpulan: LD Bio ICT dapat digunakan untuk mendiagnosis APK pada pasien bekas TB Paru di fasilitas kesehatan dengan sumber daya terbatas.

Background: Chronic pulmonary aspergillosis (CPA) is a common complication following prior pulmonary tuberculosis (TB) causing respiratory sequelae. Although CPA may lead to worse prognosis, it is still underdiagnosed. Serology test such as Aspergillus-specific IgG is the recommended test for CPA diagnosis. However, this diagnostic procedure is time-consuming, require a lot of resources and certain skills, making this procedure not always easy to implement in limited facilities. The LDBio Diagnostic introduced a novel, affordable, and easy to use serology test, LD Bio Immunocromatography Test (ICT). Nevertheless, LD Bio ICT’s diagnostic accuracy in Indonesia is still unknown.
Study aims: This study aimed to determine the diagnostic accuracy of LD Bio ICT with Aspergillus-specific IgG as comparison in previous pulmonary TB patients.
Methods: This cross-sectional study was conducted in April 2019 – October 2020. Subject recrutment was done in National Referral Centre Persahabatan Hospital and serological test was conducted in the Parasitology Laboratory, Faculty of Medicine Universitas Indonesia. Eighty two sera of previous pulmonary TB patients were serologically tested using LD Bio ICT Aspergillus (France) and Aspergillus-specific IgG was tested using Dynamiker ELISA kit. Results of both tests were then compared to determine the diagnostic accuracy of LD Bio ICT.
Results: Of 82 patients met the inclusion criteria, 57 patients (69.5%) were men, the mean age was 51.27±12.55 years old. The BMI median was 18.67 (10.38-31.18). Forty patients (48.7%) showed positive Aspergillus-specific IgG Dynamiker results. Meanwhile, 35 patients (42.7%) showed positive results of LD Bio ICT Aspergillus. Compared to this finding, LD Bio ICT sensitivity and specificity were 50.0% and 64.3% respectively. In addition, the positive and negative prediction value of LD Bio ICT in this study were 57.1% and 57.5%.
Summary: LD Bio ICT is useful for the diagnosis of CPA in previous pulmonary TB patients in resource-limited settings.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>