Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69200 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raditya Margi Saputro
"Tesis ini memfokuskan pembahasan pada kekuatan yang dimiliki oleh teknologi dalam menentukan arah perkembangan kebudayaan manusia. Teknologi sebagai sebuah sistem terdiri dari manusia sebagai factor didalamnya, dan sebagai factor tersebut manusia tidak memiliki kekuasaan untuk secara menyeluruh mengontrol keseluruhan sistem teknologi sehingga teknologi kemudian berkembang secara otonom. Ketika manusia tidak memiliki control terhadap teknologi maka teknologi pun kemudian berkembang secara otonom, lalu implikasi dari perkembangan teknologi yang otonom tersebut kemudian membuat teknologi menjadi penggerak arah peradaban manusia karena kebudayaan manusia sangat bergantung terhadap teknologi untuk berkembang.

This thesis focused on the explanation of the power held by technology in directing the progress of human culture. Technology as a system consisted also by human in it, and as a mere factor, human are restrained from having full control on the whole system of technology and so the technology then goes on autonomously. The implications of technology being autonomous by the lack of human control is that technology therefore direct the progress of human civilization because human could not separate itself from technology."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28737
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Esteria
"Penelitian ini menginvestigasi pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terhadap perkembangan pariwisata di negara-negara ASEAN. Pelanggan telepon selular dan internet broadband digunakan sebagai proxy untuk TIK. Selain itu, kami memperhitungkan seperti kualitas jalan, PDB perkapita dunia, PDB perkapita negara-negara anggota ASEAN, inflasi serta dummy Kebijakan ASAM ASEAN. Penelitian ini menggunakan data panel periode 2010-2018. Metode analisis yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS) Fixed Effect Model dan mengestimasi variabel interaksi internet dan PDB perkapita dunia serta PDB perkapita negara-negara anggota ASEAN. Hasilnya menunjukkan bahwa, TIK memberikan pengaruh postif dan signifikan terhadap perkembangan pariwisata di ASEAN. Lalu untuk variabel kualitas jalan, PDB perkapita negara-negara anggota ASEAN, kebijakan ASAM ASEAN, dan variabel interaksi juga berpengaruh positif dan signifikan. Selanjutnya variabel inflasi memberikan pengaruh negatif dan tidak signifikan.

This study investigated the impacts of Information and Communication Technology (ICT) on tourism development in ASEAN countries. Mobile-phones and broadband internet subscribers are used as proxies for ICT. In addition, we estimated quality of road, GDP per capita of world, GDP percapita ASEAN member countries, inflation and ASAM as ASEAN Policy as dummy. This study uses panel data for the 2010-2018 period. The analytical method used is Ordinary Least Square (OLS) Fixed Effect Model and estimated the interaction variables internet and GDP per capita of world and GDP percapita ASEAN member countries. The results show that, ICT has a positive and significant impact on tourism developments in ASEAN. Then for quality of road, ASEAN ASAM policies, and interaction variables also have a positive and significant effect. Furthermore, the inflation variable has a negative and insignificant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carla Fitriyani Maududy
"

Penelitian bertujuan untuk menjelaskan perubahan dalam pengembangan properti pada fase pra-konstruksi dengan adanya Teknologi Properti. Pengembang properti perlu memahami perubahan proses pengembangan properti saat ini untuk dapat bersaing dalam sektor real estat. Tidak menutup kemungkinan pengembang konvensional tidak akan bertahan dalam industri properti apabila tidak memahami perubahan proses pengembangan karena adanya Teknologi Properti. Penelitian ini merupakan studi eksploratoris yang menggunakan metode wawancara. Unit observasi sebagai studi kasus adalah pengembang pengguna Teknologi Properti yang dipilih dengan metode pengambilan sampel purposive. Multiple case holistic design dipilih sebagai desain studi kasus untuk membantu studi komparatif yang membandingkan proses pengembangan properti oleh pengembang konvensional, dan para pengembang properti pengguna Teknologi Properti. Unit analisisnya adalah proses pengembangan, karakteristik pengembang dan aktor yang melakukan tahap tersebut. Studi komparasi membantu dalam mengidentifikasi perubahan yang terjadi dalam fase pra-konstruksi saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teknologi Properti menjadi inovasi yang mengubah fase pra-konstruksi melalui revolusi teknik pengembangan dan penerapan perangkat fisik. Teknologi sebagai perangkat mampu membuat perubahan pada rantai tahapan pengembangan sedangkan teknologi sebagai revolusi teknik pengembangan lebih banyak mempengaruhi sub-tahapan pada proses pengembangan properti. Perusahaan yang mengadaptasi Teknologi Properti (in-house developed technology) mampu bekerja lebih cepat karena adanya revolusi rantai tahapan pengembangan sedangkan adopsi Teknologi Properti (off the shelf technology) hanya mampu meningkatkan implikasi teknologi dalam setiap tahapannya. Kategori Teknologi Properti yang banyak diterapkan dalam studi kasus antara lain adalah manajemen perencanaan, studi, desain, dokumentasi (visualisasi), dan ekonomi berbagi. Pengembang dengan skala kecil bisa memanfaatkan teknologi dengan cara adopsi teknologi yang sudah tersedia untuk meningkatkan kinerja dalam setiap tahapan. Pengembang yang sudah mencapai skala menengah perlu mengadaptasi Teknologi Properti untuk proses pengembangan properti yang lebih cepat. Ada kesempatan peningkatan peran Teknologi Properti melalui adaptasi teknologi yang memiliki cakupan penggunanya yang lebih luas hingga aktor eksternal perusahaan.

 


The research aims to explain the changes of property development in the pre-construction phase with the existence of property technology. Property developers need to understand the changes in the current property development process to compete in the real estate sector. It is possible that conventional developers will not survive in the property industry if they do not understand the changes in the development process due to the existence of Property Technology. This research is an exploratory study using the interview method. The observation unit as a case study is the property developer of property technology users who were selected by purposive sampling method. Multiple case holistic design was chosen as a case study design to help comparative studies that compare property development processes of conventional developers, and property developers using property technology. The unit of analysis is the development process, the characteristics of the developers and the actor who carried out that stage. Comparative studies help in identifying changes that occur in the current pre-construction phase. The results of the study show that property technology is an innovation that changes the pre-construction phase through the technical revolution in the development and application of physical devices. Technology as a device is able to make changes to the chain of development stages while technology as a revolution in development techniques affects more on sub-stages of property development process. Companies that adapt property technology (in-house developed technology) are able to work faster because of the chain revolution in the development stage while property technology adoption (off the shelf technology) is only able to increase technological implications at each stage. The property technology categories that are widely applied in case studies are management planning, study, design, documentation (visualization), and shared economic. Developers with small scale can use technology by adopting available technologies to improve performance at each stage. Developers who have reached medium scale need to adapt property technology to a faster property development process. There is an opportunity to increase the role of property technology through technological adaptation that has a wider range of users to corporate external actors.

 

"
2019
T53178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Fariza Hediani
"ABSTRAK
Perubahan sosial akibat kemajuan teknologi telah mengubah perilaku, nilai-nilai serta gaya hidup dalam masyarakat perkotaan Korea. Dampak yang ditimbulkan yaitu munculnya sikap kesendirian, tingginya persaingan hidup serta tekanan hidup. Penggunaan teknologi sebagaimana fungsinya dapat membantu seseorang untuk mengurangi masalah yang tengah ia alami tersebut. Tujuan penulisan jurnal ini adalah menjelaskan masalah sosial yang muncul di dalam masyarakat Korea, seperti tekanan hidup yang dirasakan akibat adanya perubahan sosial dan modernisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah desktiptif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian adalah stres dan depresi yang dialami masyarakat Korea akibat tekanan hidup, dapat diatasi dengan penggunaan ASMR.

ABSTRACT
Social change as the result of technology has changed people rsquo s behavior, values and lifestyle in Korean society. The impacts are solitude behavior, life rsquo s competition high rate and life pressure. Using technology as its function could help someone to reduce his or her problems. The purpose of this journal is to explain social problems that arise in Korea, for example life pressure because of sosial change and modernization. The journal applies descriptive analysis method by collecting secondary datas. The result of this research is stress and depression that is happening amongst Korean society, could be solved by using ASMR."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
William Alexander Tosin
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pelaku usaha fintech yang menawarkan pinjaman dana berbasis teknologi informasi kepada masyarakat. Belum adanya peraturan yang secara rinci mengatur mengenai fintech mengakibatkan kekosongan hukum yang dapat menimbulkan potensi masalah ke depannya. Permasalahan tersebut berkaitan dengan kewajiban dan tanggung jawab hukum pelaku usaha fintech bersangkutan serta kedudukannya ditinjau dari perspektif hukum pembiayaan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menemukan pengaturan yang ideal bagi pelaku usaha fintech yang menawarkan pinjaman dana berbasis teknologi informasi. Oleh karenanya penelitian ini akan menjawab permasalahan tersebut dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif dimana keseluruhan data yang diperoleh kemudian diolah dengan metode kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa dalam kegiatan usahanya menawarkan pinjaman dana kepada masyarakat, pelaku usaha fintech memiliki tanggung jawab hukum berdasarkan pasal 15 UU ITE untuk dianggap selalu bertanggung jawab dalam penyelenggaraan sistem elektroniknya presumption of liability principle . Selanjutnya ditinjau dari perspektif kaidah hukum pembiayaan yang berlaku, pengaturan kedudukan yang ideal bagi pelaku usaha fintech tersebut adalah Perusahaan Pembiayaan. Penelitian ini menyarankan perbaikan atas aspek-aspek yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 Tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi POJK No. 77/POJK.01/2016 yakni: i perumusan definisi dan ruang lingkup fintech, ii kedudukan para pihak dalam POJK No. 77/POJK.01/2016 dimana menurut penulis, posisi pelaku usaha fintech harus dipertegas dalam kedudukannya selaku penyelenggara sistem elektronik yang menawarkan pinjaman dana kepada masyarakat, iii bentuk tanggung jawab hukum yang harus diemban, dan iv kepemilikan asing pada industri fintech dihapuskan karena dikhawatirkan akan bersaing dengan Bank Perkreditan Rakyat.

ABSTRACT
This research discusses the fintech businesses that offer technology based loan to society. The absence of detailed regulations concerning fintech result in a legal vacuum that could lead to potential problems in the future. The problems related to the obligation and legal responsibility of fintech entrepreneurs concerned and their status to be reviewed from perspective of financing law. The purpose of this research was to find the ideal setting rule for Fintech Financial Technology Business Offering Technology Based Loan To Society. Therefore, this study will answer these problems by using normative juridical research method in which the overall data obtained are then processed with qualitative methods. This research found that in the normal course of business to offer loans to society, fintech businesses have a legal responsibility under Article 15 of ITE Law to be considered always responsible for the implementation of the electronic systems presumption of liability principle . Furthermore, from the perspective of applicable financing law principles point of view, the proper position for fintech businesses are finance companies. This research suggests improvements on the aspects set out in the Regulation of Financial Services Authority No. 77 POJK.01 2016 on Information Technology Based Loan Services POJK No. 77 POJK.01 2016 , namely i formulation of definitions and fintech scope, ii the position of the parties in POJK No. 77 POJK.01 2016 which according to the author, position of fintech entrepreneurs should be emphasized, in his capacity as the operator of electronic systems that offer technology based loans to society, iii forms of liability that must be carried, and iv foreign ownership on fintech industry to be eliminated fearing they would compete with BPR."
2017
T47283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Elsevier Science Inc., 660, 2018
600 TIS
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Pricilla
"Penelitian ini bertujuan untuk mengivestigasi pengaruh employer branding terhadap employee retention dengan peran mediasi job satisfaction, organizational identification, dan career development. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan survei kuesioner yang melibatkan 400 pekerja di perusahaan teknologi Jabodetabek. Pengolahan data dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software Lisrel 8.8 dan ditemukan bahwa employer branding memiliki pengaruh signifikan terhadap job satisfaction, organizational identification, dan career development. Namun, dari tiga mediasi yang digunakan, hanya satu yang berpengaruh signifikan, yaitu job satisfaction. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa meski employer branding berpengaruh positif terhadap variabel lainnya, hanya job satisfcation yang memiliki peran mediasi terhadap intensi karyawan untuk tetap bertahan di perusahaan teknologi Jabodetabek.

This study aims to investigate the effect of employer branding on employee retention with the mediating role of job satisfaction, organizational identification, and career development. This research uses a quantitative method using a questionnaire survey involving 400 workers in Jabodetabek technology companies. Data processing was carried out using Structural Equation Modeling (SEM) with Lisrel 8.8 software and it was found that employer branding has a significant influence on job satisfaction, organizational identification, and career development. However, of the three mediations used, only one had a significant effect, namely job satisfaction. Thus, this study shows that although employer branding has a positive effect on other variables, only job satisfaction has a mediating role on employee intention to stay in Jabodetabek technology companies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Morin Siska
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perkembangan wilayah terhadap kesehatan masyarakat di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data pada level kabupaten/kota tahun 2011 dan tahun 2014. Pengukuran indeks urbanisasi dilakukan dengan menggunakan principal component analysis (PCA) untuk mendapatkan nilai yang menggambarkan tingkat perkembangan tiap wilayah pada kabupaten/kota. Pada masing-masing tahun dilakukan pengukuran indeks urbanisasi dengan menggunakan 12 (dua belas) variabel yang menunjukkan kondisi physical environment, social environment dan health and social service pada tiap wilayah. Berdasarkan pengukuran indeks urbanisasi, komponen yang memiliki pengaruh paling besar dalam perkembangan wilayah pada tahun 2011 dan 2014 yaitu akses terhadap air bersih, jalan beraspal dan jumlah rumah sakit di daerah tersebut. Pada tahun 2011 daerah yang memiliki nilai indeks urbanisasi yang tertinggi yaitu Kota Jakarta Pusat (Provinsi DKI Jakarta) dan yang memiliki nilai indeks urbanisasi terendah yaitu Kabupaten Pegunungan Bintang (Provinsi Papua). Pada tahun 2014 daerah yang memiliki nilai indeks urbanisasi yang tertinggi yaitu Kota Jakarta Pusat (Provinsi DKI Jakarta) dan yang memiliki nilai indeks urbanisasi yang terendah yaitu Kabupaten Tolikara (Provinsi Papua). Hasil empiris menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara indeks urbanisasi dengan morbidity rate. Daerah yang memiliki tingkat urbanisasi yang tinggi atau lebih maju menyebabkan terjadinya peningkatan gangguan kesehatan masyarakat.

This study aims to determine the effect of regional development on public health in Indonesia. Using district data in 2011 and 2014, an index of urbanicity constructed by using principal component analysis (PCA) to obtain a value that describes the level of development of each region. Each year, the urbanization index is measured using 12 (twelve) variables that indicate the physical environment, social environment and health and social service conditions in each region. Based on the measurement of the urbanization index, the components that have the greatest influence on regional development in 2011 and 2014 are access to clean water, asphalt roads and the number of hospitals in the area. In 2011, the region with the highest urbanization index value was Central Jakarta City (DKI Jakarta Province) and the region with the lowest urbanization index value was Gunung Bintang Regency (Papua Province). In 2014, the region with the highest urbanization index value was Central Jakarta City (DKI Jakarta Province) and the region with the lowest urbanization index value was Tolikara Regency (Papua Province). The empirical results show that there is a positive relationship between the urbanization index and the morbidity rate. Region with a high level of urbanization index are more advanced cause an increase in public health problems."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sandra Olivia Pratiwi
"Selama beberapa dekade terakhir, Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki dampak besar pada ekonomi dan masyarakat secara lebih luas. Saat ini terdapat konsensus bahwa perkembangan dari teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat memberikan dorongan bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terhadap ketimpangan pendapatan melalui Pembangunan ekonomi di Indonesia. Analisis pada penelitian menggunakan analisis ekonometrika dengan menggunakan model fixed effect dengan metode Two-Stage-Least-Square (TSLS) dengan periode waktu dari tahun 2017-2021 untuk memahami sejauh mana pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat memfasilitasi dalam mengurangi ketimpangan pendapatan melalui Pembangunan ekonomi. Data yang digunakan penelitian ini berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Hasil penelitian ini menemukan bahwa pengaruh dari pembangunan TIK signifikan positif dapat mendorong mengurangi ketimpangan pendapatan melalui Pembangunan ekonomi di Indonesia. Bantuan sosial yang diberikan pemerintah menunjukkan signifikan membantu untuk mengurangi ketimpangan di Indonesia. Pembangunan TIK dapat mendorong mengurangi ketimpangan serta Pembangunan ekonomi di luar Pulau Jawa tetapi tidak di Pulau Jawa. Pengaruh pembangunan TIK lebih besar berpengaruh di provinsi dengan sektor jasa terendah dibandingkan dengan provinsi dengan sektor jasa tertinggi.

Over the last few decades, the development of information and communication technology (ICT) has had a major impact on the economy and society more broadly. There is currently a consensus that developments in information and communication technology (ICT) can provide a boost to sustainable economic development. This study aims to analyze the influence of the development of information and communication technology (ICT) on income inequality through economic development in Indonesia. Analysis of the research uses econometric analysis using the fixed effect model with the Two-Stage-Least-Square (TSLS) method with a time period of 2017–2021 to understand the extent to which the development of information and communication technology (ICT) can facilitate reducing income inequality through economic development. The data used in this study came from the Central Statistics Agency (BPS), the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, the Ministry of Communication and Information, and the National Socioeconomic Survey (SUSENAS). The results of this study found that the influence of significant positive ICT development can encourage reduced income inequality through economic development in Indonesia. Social assistance provided by the government has shown significant help in reducing inequality in Indonesia. ICT development can encourage reducing inequality and economic development outside Java Island but not in Java Island. The influence of ICT development is greater in provinces with the lowest service sector compared to provinces with the highest service sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>