Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1723 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kang, Chol-gun
Soul Tukpyolsi : Ichae, 2006
KOR 306.519 KAN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Paek, Won-dam
Korea: Seoul Peantageraem, [Date of publication not identified]
KOR 303.4 PAE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ann Arbor: University of Michigan Press, 2016
302.231 HAL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fajriah
"Skripsi ini membahas mengenai Hallyu sebagai soft power dalam promosi pariwisata Korea Selatan. Hallyu dalam penelitian ini difokuskan kepada drama, variety show, dan video musik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Kepopuleran Hallyu di dunia internasional yang dimanfaatkan sebagai soft power oleh pemerintah Korea Selatan dapat dilihat pada ajang promosi pariwisata yang menyertakan bintang-bintang Hallyu dalam iklan pariwisata dan menjadikan mereka sebagai duta pariwisata Korea Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hallyu, yang merupakan salah satu bentuk dari soft power Korea Selatan, berkontribusi terhadap peningkatan pariwisata Korea Selatan.

This thesis will discuss about Hallyu as a soft power in South Korea's tourism promotion. The focus of Hallyu in this thesis are drama series, variety shows, and music videos. This research use qualitative method with analytic descriptive approach. The international popularity of Hallyu that used as a soft power by the government of South Korea can be seen from the participation of Hallyu stars in tourism promotion and the government made them as tourism ambassador. The result of this research will show us that Hallyu, one of South Korea's soft power, contributes in the increasing of South Korea tourism."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erica Monalisa
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang budaya memberi hadiah Jogong di kalangan penggemar fanatik Hallyu. Korea Selatan, melalui Hallyu, hadir di tengah masyarakat global dengan berbagai macam produk budaya populer seperti drama, musik, film, fashion dan lain sebagainya. Dengan media massa sebagai perantara, produk budaya pop Korea dengan mudah diterima dan digandrungi banyak orang di berbagai belahan dunia. Keberhasilan Hallyu mencuri perhatian masyarakat dunia memunculkan sekelompok sebuah budaya fanatisme di kalangan penggemarnya. Budaya ini terdiri dari beberapa bentuk, salah satunya adalah pemberian hadiah Jogong sebagai bentuk rasa cinta pada artis idolanya. Penelitian yang dilakukan memakai metode kualitatif, dengan menggunakan beberapa acuan ilmiah yang berkaitan dengan topik pembahasan yang bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang budaya memberi hadiah di dunia penggemar Korea. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa sejarah Korea pada masa Joseon mempunyai pengaruh terhadap budaya memberi hadiah di kalangan penggemar Hallyu. Kata Kunci: fanatisme; Hallyu; Jogong

ABSTRACT
This research is about gift giving culture Jogong among Hallyu fanatics. South Korea, through Hallyu, is present in the global community with a wide range of popular cultural products such as drama, music, movies, fashion and so on. With the media as an intermediary, Korean pop culture products are easily accepted and loved by many people in different parts of the world. The success of Hallyu stealing the attention of the world community has led to a group of fanatical cultures among its fans. This culture consists of several forms, one of which is the gift giving as a form of love to the idols. The research used qualitative methods, using several scientific references related to the topic of discussion that aims to examine deeper about the gift giving culture in the world of Korean fans. From the analysis, it can be concluded that Korean history in the Joseon period had an influence on gift giving culture among Hallyu fans. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adiva Charisma Zafira
"Korean pop music often referred to as K-pop, is one of Hallyu’s biggest industries. Hallyu, or the Korean wave, is the term used to describe the globalisation of South Korean culture that encompasses many aspects of Korean pop culture (Nye, 2009). The K-pop industry has participated in various ways throughout the many generations to renew and enhance the K-pop experience as a means to tackle the boundaries of the international entertainment industry as well as globalisation and the oversaturation of the market itself. This study's curiosity is focused on K-pop idol groups' content and product distribution, especially for Stray Kids, one of the many currently active fourth-generation idol groups and Hallyu 4.0. Thus, grounded in Jenkins' Transmedia Storytelling principles (2009), this study seeks to examine the various media channels used by Stray Kids to release their content using Jenkins' concept of the Principles of Transmedia Storytelling. The findings suggest that 1) Stray Kids’ content dispersal encompasses transmedia storytelling; 2) there is an obvious highlight of interest in the creation of content that provides depth to idols’ identity.

Musik pop Korea, sering disebut sebagai K-pop, adalah salah satu industri terbesar Hallyu. Hallyu, atau Korean
wave, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan globalisasi budaya Korea Selatan yang mencakup
banyak aspek budaya pop Korea (Nye, 2009). Industri K-pop telah memperbarui dan meningkatkan K-pop, sebuah
perluasan yang terlihat dari generasi ke generasi, khususnya dalam hal konten; baik secara kuantitas,
kualitas, maupun penggunaan media selama empat era Hallyu atau gelombang budaya pop Korea. Oleh
karena itu, penelitian ini akan berfokus pada sifat transmisi konten dan distribusi produk Stray Kids sebagai
salah satu idol group K-pop generasi keempat yang juga merupakan bagian dari Hallyu 4.0. Studi kasus ini
akan menggunakan analisis konten serta prinsip Transmedia Storytelling dari Henry Jenkins (2009) sebagai
landasan teori dalam menelaah berbagai saluran media yang digunakan oleh Stray Kids untuk merilis
konten mereka. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penilitian ini adalah sebagai berikut: 1)
penyebaran konten Stray Kids mencakup transmedia storytelling; dan 2) terdapat minat pada produksi
konten yang membantu dalam membangun identitas idol.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nesya Amellita
"Skripsi ini membahas tentang eksistensi Hallyu (Korean Popular Culture Wave) di Indonesia. Budaya populer Korea mampu mendominasi dan menggeser posisi budaya pop yang sebelumnya pernah berkembang di Indonesia, misalnya Hollywood, Bollywood, Taiwan, dan Jepang. Hal ini terjadi karena Korea memiliki strategi untuk mempertahankan eksistensinya dalam persaingan global. Penelitian ini akan mencoba mengamati tingkat kecenderungan produk budaya Korea diserap oleh masyarakat Indonesia melalui pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Korea sukses mengemas produk budaya mereka menjadi komoditas ekspor yang potensial. Hal ini berkat strategi pemasaran yang dilakukan oleh pemerintah Korea serta konten dan teknik pengemasan Hallyu yang berbeda dibandingkan budaya pop negara lain.

The Focus of this thesis is the existence of Hallyu (Korean Popular Culture Wave) in Indonesia. Korean popular culture is able to dominate and shift the position of other pop cultures that had previously developed in Indonesia, such as Hollywood, Bollywood, Taiwan, and Japan. It happened because Korea has strategy to maintain its existence in the global competition. This research will try to observe the trend rate of Korean cultural products are absorbed by Indonesian people through a qualitative approach. Conclusions of this study is the success of Korean cultural products to package them into a potential export commodity. This is because of the Korean government's marketing strategy and content packaging techniques Hallyu that different than the other countries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15856
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jillisa Alamanda Basarah
"ABSTRAK
Perkembangan dunia entertainment Korea Selatan Hallyu yang berkembang dengan pesat secara global telah terbukti secara statistik meningkatkan tingkat kedatangan turis mancanegara. Sejumlah teori dan jurnal membahas pentingnya industri pariwisata terutama yang didukung oleh perkembangan pop culture atau budaya populer dalam pembangunan ekonomi disejumlah negara. Dalam karya tulis ini, penulis mengulas kembali teori dari jurnal terdahulu dan menguji korelasi antara tren Hallyu dan industri pariwisata, serta pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi Korea Selatan.

ABSTRACT
The development of South Korean entertainment world Hallyu , which grows rapidly globally has been proven statistically to increase the level of foreign tourist arrivals. A number of theories and journals discuss the importance of the tourism industry mainly supported by the development of pop culture to economic development in several countries. In this paper, the authors review the theory from the aforementioned journals and tested the correlation between the trend of Hallyu and tourism industry, as well as its influence on the economic development of South Korea. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Salsa Sifana
"Saat ini Hallyu telah berkembang menjadi New Hallyu atau Hallyu 2.0. Dalam Hallyu 2.0, salah satu fandom terbesar saat ini adalah fandom ARMY. ARMY merupakan fandom boyband BTS. Aktivitas ARMY dalam mendukung BTS juga menjadi media dalam penyebaran konten Hallyu 2.0. Penelitian ini menganalisis mengenai partisipasi fandom ARMY Indonesia dalam penyebaran konten Hallyu 2.0 melalui dukungan terhadap BTS. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan aktivitas fandom ARMY Indonesia dalam mendukung BTS yang berpengaruh terhadap penyebaran konten budaya Hallyu 2.0. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan teori budaya partisipatoris dan fandom. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas ARMY Indonesia dalam fandom mendukung penyebaran konten budaya Hallyu 2.0 yang meliputi makanan Korea (hansik), bahasa Korea, K-fashion, dan pariwisata. Media sosial (Twitter, WhatsApp, dan Instagram) digunakan sebagai sarana ARMY Indonesia untuk menyebarkan konten Hallyu 2.0. Penyebaran konten Hallyu 2.0 dilakukan secara tidak langsung melalui budaya partisipatoris ARMY Indonesia.

Currently, Hallyu has developed into Hallyu 2.0. BTS`s fandom, ARMY is one of the biggest fandoms in Hallyu 2.0. ARMY`s activities in supporting BTS also became an instrument in the spread of Hallyu 2.0 contents. This research analyzes the participation of Indonesian ARMY in the spread of Hallyu 2.0 contents through their support for BTS. This research aims to explain the fandom activity of Indonesian ARMY in supporting BTS that affects the spread of Hallyu 2.0 cultural contents. This research is using descriptive qualitative analysis methods with participatory cultural theory and fandom theory. The results of this study show that Indonesian ARMY`s activities in fandom support the spread of Hallyu 2.0 cultural contents that include Korean food (hansik), Korean language, K-Fashion, and tourism. Various social media (Twitter, WhatsApp, and Instagram) are used as an instrument by Indonesian ARMY to spread Hallyu 2.0 contents. The spread of Hallyu 2.0 contents by Indonesian ARMY is done indirectly through participatory culture in fandom.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>