Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5325 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kienzle, George J.
New York: McGraw-Hill, 1950
320 KIE c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hague, Hawden
London: Macmillan, 1974
658 HAG e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kienzle, George J.
New York: McGraw-Hill Book Company, INC, 1964
320 kie c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sahrudin
"Sistem jenjang karir perawat yang diterapkan di Rumah Sakit dapat meningkatkan kinerja, kepuasan, dan profesionalisme perawat, sehingga mutu pelayanan kesehatan menjadi meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi perawat tentang peningkatan jenjang karir dan untuk mengidentifikasi hubungan karakteristik perawat dengan persepsi tentang jenjang karir juga dengan sub variabel jenjang karir (pengembangan karir, penghargaann pengakuan, promosi dan tantangan). Desain penelitian ini adalah deskiptif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional) menggunakan sampel perawat klinik di Rumah Sakit Krakatau Medika Cilegon sebanyak 133 responden yang dipilih dengan teknik Proposional sampling. Penelitian dianalisis dengan cara chi squere.
Hasil penelitian menemukan terdapat hubungan bermakna antara usia dengan persepsi perawat tentang pengakuan (p= 0.034), terdapat hubungan bermakna antara lama kerja dengan persepsi tentang pengakuan (p= 0.031: OR= 0.423). Hasil penelitian ini merekomendasikan program jenjang karir yang dapat diterapkan untuk menciptakan profesi keperawatan yang Profesional. Mengimplementasikan sistem jenjang karir institusi pelayanan harus menyiapkan perangat sistem jenjang karir yang akan digunakan, merencanakan kapan target untuk mulai dilaksanakan dan panduan untuk kedepan agar sistem jenjang karir dapat berlaku untuk saat ini dan masa yang akan datang.

Nursing career ladder system which is implemented at the hospital can improve the nurses’ performance, satisfaction and professionalism, so that the quality of health services can be improved. This study aimed to describe the nurses’ perception of career ladder promotion and to identify the correlation between the nurses’ characteristics and their perceptions of career ladder and its sub variables (career development, reward, recognition, promotion and challenge). This research was a descriptive study with cross sectional design. The sample was 133 clinical nurses at the Krakatau Medika Cilegon Hospital who was selected by proportional sampling technique. The study was analyzed using Chi Square.
The study found that there was a significant correlation between the nurses’ age and their perception of career recognition (p = 0.034), there was a significant correlation between the length of employment and the perception of career recognition (p = 0.031: OR = 0.423). The results of this study recommended a career ladder program that can be applied to create a professional nursing profession. The implementation of career ladder program in health services institutions needs a preparation of a career ladder system that will be used, a plan of time when the system has to be implemented and a guide for a future so that the career ladder system can be applied now and in the future.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Atmadja
"Misalkan graf G(V,£), sering ditulis sebagai G, terdiri dari himpunan tak kosong simpul V dan himpunan busur £. Penambahan busur pada graf Tangga L, (n= 2) yang diperluas, akan mengakibatkan diperolehnya suatu graf baru. Graf Tangga L, (n = 2) adalah hasil perkalian Cartesius graf lintasan P, x P,. Pada tesis ini dipelajari variasi dua graf tangga yaitu : graf Tangga Segitiga LS, dan graf Tangga Segitiga Variasi X,,. Pelabelan harmonis sesuai dari definisi Graham dan Sloane (1980) adalah fungsi injektif f:V(G)—>Z,;, yang menginduksi fungsi pelabelan busur bijektif f* : E(G)— Z, dimana f*(xy) = f(x) + f(y)(mod |E|). Pada tesis ini dibuktikan bahwa graf LS, dan graf X,, untuk n = 2 merupakan graf harmonis.

Let G(V,£), in short G, be a graph which consists of a non empty set of vertices Vand a set of edges &. By adding several edges in Ladder graph L,,(n = 2), we can obtain a new graph. A Ladder graph L,,(n = 2) is a graph product between two paths P,; X P,. In this tesis, we study on the construction of harmonious labeling of Triangular Ladder graph LS,, and Variation of Trianguler Ladder graph X,- A harmoniuous labeling, referred to Graham and Sloane ( 1980 ), is an injective function f:V(G) > Zz, which will induced bijection edge function f*:E(G) > Zg where f*: E(xy) > f(x) + fF”) (mod |E|). In this tesis, it will be proved that graph LS,, and graph X, for n => 2 is harmoniuous graphs.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T44182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sabri
"Kelas Graf Tangga Umum GTU(n,m) adalah graf lingkaran n C dengan penambahan ( 1) m- tali-busur, yang disebut busur partisi, dengan syarat tidak ada busur partisi yang memiliki simpul persekutuan, tidak ada busur partisi yang saling bersilangan di sisi dalam graf, dan setiap blok graf memiliki maksimal 2 busur partisi. Untuk mengkonstruksi GTU(n,m) berlabel Total Busur Ajaib Super (TBAS), bobot busur partisi yang ditambahkan adalah min{ } 1 W - atau max{ } 1 W + , di mana W adalah himpunan bobot busur dari GTU(n,m-1). Berdasarkan bobot busur partisinya, GTU(n,m) dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu GTU(n,m) dengan busur partisi berbobot minimal, GTU(n,m) dengan busur partisi berbobot maksimal, atau GTU(n,m) dengan busur partisi berbobot kombinasi minimal dan maksimal. Di dalam tesis ini, konstruksi Kelas Graf Tangga Umum GTU(n,m) dilakukan dengan menggunakan matriks ketetanggaan (a,1)-Simpul Antiajaib Busur (SAB). Pola pelabelan TBAS yang digunakan adalah pola pelabelan TBAS untuk n C dari Enomoto et al. (1998) untuk n ganjil, dan pola pelabelan TBAS untuk t n C dari MacDougall dan Wallis (2003) untuk n genap. Berdasarkan sifatsifat pada matriks ketetanggaan SAB untuk GTU(n,m), sifat-sifat dari kelas GTU(n,m) dapat diketahui.

General Ladder Graph class GTU(n,m) is a cycle graph n C added with ( 1) m- chords, called as partition edges, by conditions that there are no partition edges sharing a vertex, there are no partition edges crossing each other in the inner side of the graph, and every block has maximum 2 partition edges. To construct GTU(n,m) with Super Edge-Magic Total (SEMT) labeling, the weight of the newly added partition edge is min{ } 1 W - or max{ } 1 W + , where W is a set of edge weights of GTU(n,m-1). Based on the weight of partition edges, GTU(n,m) is divided into three categories. There are GTU(n,m) with minimum weight of partition edges, GTU(n,m) with maximum weight of partition edges, and GTU(n,m) with combination of minimum and maximum weight of partition edges. The construction of General Ladder Graph class GTU(n,m) explained in this thesis is done by using (a,1)-Edge-Antimagic Vertex (EAV) adjacency matrix. SEMT labeling function for n C from Enomoto et. al (1998) is used for n odd, and SEMT labeling function for t n C from MacDougall and Wallis (2003) is used for n even. Based on the properties of EAV adjacency matrix for GTU(n,m), the properties of GTU(n,m) graph can be discovered."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T28801
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edbert Theda
"=Memberikan proteksi terhadap kemungkinan terjadinya kerugian merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan asuransi. Dalam bisnis asuransi, menghitung cadangan adalah suatu tindakan yang wajib dilakukan untuk mengantisipasi klaim polis asuransi yang tidak terduga. Setiap perusahaan asuransi tentu harus mengestimasi cadangan klaim yang dibutuhkan. Chain Ladder merupakan salah satu cara menghitung cadangan klaim yang telah digunakan secara luas dalam industri asuransi. Dengan menggunakan data masa lalu, cadangan klaim dihitung dengan mengestimasi faktor perkembangan klaim yang dibayarkan dari waktu ke waktu. Perusahaan asuransi dapat memperoleh gambaran mengenai besarnya modal yang harus disiapkan untuk mengatasi klaim yang dapat saja terjadi. Adapun perusahaan juga dapat melakukan estimasi cadangan klaim yang lebih baik dengan memanfaatkan informasi mengenai informasi individu yang berkaitan dengan klaim yang dibayarkan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengkombinasikan informasi individu dengan data pembayaran klaim adalah dengan menggunakan model Neural Network, yang akan menghitung faktor perkembangan klaim berdasarkan kedua informasi tersebut. Faktor perkembangan melalui model Neural Network tersebut digunakan pada metode Chain ladder untuk menghitung cadangan klaim yang dibutuhkan. Secara umum, tugas akhir ini membahas mengenai metode Chain Ladder yang memanfaatkan model Neural Network. Di akhir tugas akhir ini, dilakukan simulasi numerik yang menggunakan data klaim dari salah satu perusahaan asuransi di New York. Didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan metode Chain Ladder saja didapatkan cadangan klaim sebesar 42,705 juta dollar dan dengan menggunakan model Neural Network serta Chain Ladder didapatkan cadangan klaim sebesar 44,708 juta dollar.

Providing protection against payment problems is very important in insurance company. In the insurance business, calculating claims reserves is an action that must be taken to submit unexpected insurance policy claims. Each insurance company must estimate the required claims reserves. Chain Ladder is one way to calculate claims reserves that have been widely used in the insurance industry. By using past data, claims reserves have been calculated by estimating development factor of claims that have been paid from time to time. So insurance companies can get a picture of the amount of capital that must be prepared to deal with claims that can occur at any time. Each company can provide a better claim estimate by using information about individual information related to supported claims. One method that can be used to combine individual information with payment data claims using the Neural Network model, which calculate the development factors of claims based on that information. The development factors through the Neural Network model are used in the Chain ladder method to calculate the required claims reserves. In general, this thesis discuss the Chain Ladder method that uses the Neural Network model. The claims reserves results obtained that by using the Child Ladder method amounted to 42.705 million dollars and by using the Neural Network model and the Chain Ladder obtained claim reserves of 44.708 million dollars."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riegel, John W
Ann Arbor: University Of Michigan Press, 1952
658.386 RIE e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Nurbatari
"Usia dini merupakan periode emas dimana banyak perkembangan terjadi secara pesat, tidak terkecuali pada fungsi kognitif tingkat tinggi yakni Executive Function (EF). Dalam upaya pengoptimalan kemampuan EF, berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat memengaruhi kemampuan EF, salah satunya adalah kelekatan. Namun, penelitian mengenai kelekatan dan EF diketahui masih inkonsisten. Selain itu, kebanyakan penelitian mengenai kelekatan hanya melibatkan ibu saja, padahal diketahui bahwa peran ayah turut berpengaruh terhadap perkembangan anak. Penelitian ini ingin mengetahui lebih lanjut apakah secure attachment antara ayah dan ibu dengan anak dapat memprediksi kemampuan hot dan cool EF anak usia prasekolah. Untuk mengetahui mengenai informasi secure attachment antara ayah dan ibu terhadap anak dan anak, kedua orangtua diminta untuk mengisi Parent Child Reunion Inventory PCRI . Untuk mengetahui kemampuan EF, anak akan diberikan serangkaian tes EF. Penelitian ini diikuti oleh 85 pasang orangtua beserta dengan anak mereka yang berusia 4-6 tahun. Dengan mempertimbangkan SES keluarga, usia, dan jenis kelamin anak, hasil memperlihatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara secure attachment ayah dan ibu dengan kemampuan EF anak. Faktor-faktor lain selain attachment seperti autonomy support dan scaffolding perlu dipertimbangkan untuk mencapai kemampuan EF anak usia prasekolah yang optimal.

Early childhood known as a golden period where our developmental as a human being develop rapidly, not to mention our Executive Function (EF) skill. In order to optimized EF skills, many research had been conducted to investigate factors that associate to EF skills. It revealed that one of the factor that have association with EF is attachment. Research found that the association between attachment and EF remain inconsistent. On top of that, several studies related to attachment and EF focused only on mother figures without considering fathers. This study investigated prospective associations between father rsquo s and mother rsquo s secure attachment and hot and cool EF skills in preschoolers. In attempt to investigate these topics, parents were administered Parent Child Reunion Inventory PCRI and to investigate EF, the children were administered a battery of EF tasks. 85 parents with their 4 6 years old kid were participated in this study. The results indicated that neither father child attachment nor mother child attachment were significantly related to child performance on EF tasks above and beyond family socioeconomic status SES , child age, and sex. Factors other than attachment, such as autonomy support and scaffolding need to be considered in order to optimize preschooler rsquo s EF skill."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Mulia Herawati
"Sistem jenjang karir keperawatan yang direncanakan dan diimplementasikan dapat memengaruhi proses kehidupan dan masa depan perawat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor dominan yang memengaruhi efektifitas pelaksanaan program sistem jenjang karir dengan implementasi manajemen nyeri di rumah sakit. Disain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan melalui data primer sebanyak 121 perawat pelaksana serta data sekunder dokumen rekam medis pasien berisi catatan keperawatan terkait manajemen nyeri yang terdiri dari pengkajian, intervensi dan re-evaluasi. Tehnik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Analisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian didapatkan bahwa variabel implementasi sistem jenjang karir yang paling berpengaruh terhadap implementasi manajemen nyeri oleh perawat klinik adalah pengembangan profesional berkelanjutan (PPB). Peneliti merekomendasikan perlunya perencanaan terstruktur melalui analisa kebutuhan training bagi masing-masing perawat.

Career ladder system which its planning and implementation affected nurse?s life and future. This study aimed to identify the dominant factors of career ladder system program to the implementation of pain management in the hospital. The design research was descriptive correlative with cross sectional approach. Data were collected through primary data as much as 121 nurses and also secondary data from patient medical records related to pain management nursing documentation included assessment, intervention, and re-evaluation. The sampling technique was simple random sampling. Data were analyzed by multiple linear regression. The result showed that the variables of the career ladder system implementation that most affected on the pain management implementation by clinical nurses is continuing professional development (CPD). It is recommended to make structured planning through training needs analysis for each nurse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>