Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110483 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Syamsiar
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
TA3663
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
TA2206
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fauzi Mihdar
"ABSTRAK
Permasalahan yang hendak dijawab melalui penelitian ini mencakup tiga hal, yaitu: (1) Kecenderungan kadar persepsi terhadap kondisi lingkungan kerja, sikap terhadap program K-3, serta tindakan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan, khususnya pada perusahaan industri marmer di Propinsi Lampung; (2) Perbedaan persepsi, sikap, dan tindakan kerja karyawan; (3) Hubungan antara persepsi, sikap dan tindakan kerja karyawan.
Populasi sasaran adalah seluruh karyawan bagian produksi pada perusahaan industri marmer yang ada di Propinsi Lampung. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik acak stratifikasi. Analisis data berikut pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistika parametrik, yaitu: Analisis Varians Satu Jalan, serta Analisis Regresi dan Korelasi.
Beberapa temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa:
(1) Kadar persepsi terhadap kondisi lingkungan kerja yang dimiliki oleh karyawan perusahaan industri marmer pada dasarnya dapat dikategorikan ada pada taraf positif. Ini berarti, menurut pemahaman dan/ atau penilaian mereka, kondisi lingkungan kerja tempat dimana mereka bekerja telah diberikan arti penting dalam kaitannya dengan penciptaan kenyamanan, ketenangan, keamanan, maupun kegairahan kerja. Selanjutnya, apabila persepsi karyawan ini dilihat menurut perbedaan usia, tingkat pendidikan maupun pengalaman kerja, indikasinya menunjukkan bahwa:
a. Tidak ada perbedaan kadar persepsi terhadap kondisi lingkungan antara kelompok karyawan berusia dibawah 35 tahun dengan kelompok karyawan berusia 35 tahun atau lebih.
b. Dilihat menurut perbedaan tingkat pendidikan maupun pengalaman kerja, ternyata terdapat perbedaan kadar persepsi karyawan terhadap kondisi lingkungan kerja antara kelompok karyawan berpendidikan SMTP dengan yang berpendidikan SMTA. Pada kelompok karyawan berpendidikan SMTP kadar persepsi yang dimiliki dapat dikatagorikan ada pada taraf positif, sedang pada kelompok berpendidikan SMTA ada pada taraf sangat positif. Dilihat menurut perbedaan pengalaman kerja, terlihat bahwa pada kelompok karyawan berpengalaman kerja 10 tahun atau lebih ada pada taraf sangat positif.
(2) Kadar sikap terhadap program K-3 yang dimiliki karyawan perusahaan industri marmer pada dasarnya dapat dikategorikan ada pada taraf positif. Ini berarti, menurut keyakinan maupun penilaian emosional mereka program K-3 dianggap sebagai sesuatu yang bermakna dan diterima sebagai sesuatu yang menyenangkan. Dilihat dari aspek kecenderungan bertindak, positifnya kadar sikap karyawan tersebut, mengandung arti pola kerja mereka cenderung untuk bekerja sesuai dengan tuntutan program K-3.
(3) Dilihat menurut perbedaan usia, pendidikan formal, maupun pengalaman kerja, ternyata terdapat perbedaan kadar sikap terhadap program K-3 antara kelompok karyawan berusia dibawah 35 tahun dengan yang berusia 35 tahun atau lebih, antara kelompok karyawan berpendidikan SMTP dengan yang berpendidikan SMTA. Demikian pula antara kelompok karyawan berpengalaman kerja dibawah 10 tahun dengan yang berpengalaman kerja 10 tahun atau lebih. Pada kelompok karyawan berusia dibawah 35 tahun, atau berpendidikan SMTP, atau berpengalaman kerja dibawah 10 tahun ternyata .kadar sikap yang dimilikinya ada pada taraf negatif, sedang pada kelompok karyawan berusia 35 tahun lebih, atau berpendidikan SMTA, atau berpengalaman kerja 10 tahun ke atas ternyata kadar sikapnya ada pada taraf positif.
(4) Kadar tindakan K-3 karyawan pada dasarnya dapat dikategorikan ada pada taraf positif. Ini berarti, pola perilaku kerja mereka dalam melaksanakan pekerjaannya cenderung untuk memperhatikan tuntutan program K-3. Dilihat menurut perbedaan usia, tingkat pendidikan formal maupun pengalaman kerja, ternyata ada perbedaan kadar tindakan K-3 antara kelompok karyawan berusia dibawah 35 tahun dengan yang berusia 35 tahun atau lebih, antara kelompok karyawan berpendidikan SMTP dengan yang berpendidikan SMTA, demikian pula antara kelompok karyawan berpengalaman kerja dibawah 10 tahun dengan yang berpengalaman kerja 10 tahun atau lebih. Pada kelompok karyawan berusia dibawah 35 tahun atau kelompok karyawan berpendidikan SMTP, atau kelompok karyawan berpengalaman kerja dibawah 10 tahun, ternyata kadar tindakan K-3 yang dimilikinya ada pada taraf negatif, sedang pada kelompok karyawan berusia 35 tahun ke atas, atau kelompok karyawan berpendidikan SMTA, atau kelompok karyawan berpengalaman kerja diatas 10 tahun, ternyata kadar tindakan K-3 yang dimilikinya ada pada taraf positif.
(5) Ada hubungan yang nyata dan positif antara persepsi terhadap kondisi lingkungan, sikap terhadap program K-3 dengan tindakan K-3 karyawan. Dilihat secara serempak derajat keeratan hubungan antara persepsi, sikap dengan tindakan K-3 berada pada taraf tinggi. Temuan ini memberikan indikasi, bahwa tinggi rendahnya kadar tindakan K-3 karyawan secara positif dipengaruhi oleh tinggi rendahnya kadar persepsi terhadap kondisi lingkungan kerja dan oleh kadar sikap terhadap program K-3. Besarnya kontribusi variabel persepsi dan sikap terhadap tindakan K-3 karyawan adalah sebesar 34,94 persen.
(6) Dilihat secara tunggal, derajat hubungan antara persepsi dengan tindakan K-3 adalah positif rendah, antara sikap dengan tindakah K-3 positif tinggi, dan antara persepsi dengan sikap positif rendah
(7) Dilihat menurut perbedaan usia, secara serempak derajat keeratan hubungan antara persepsi dan sikap dengan tindakan K-3 cenderung lebih kuat pada kelompok karyawan berusia 35 tahun atau lebih daripada kelompok karyawan berusia dibawah 35 tahun. Kontribusi variabel persepsi dan sikap terhadap tindakan K-3 karyawan pada kelompok yang disebut pertama adalah sebesar 42,09 persen sedangkan pada kelompok kedua sebesar 30,94 persen. Kecenderungan yang sama juga terjadi apabila dilihat secara tunggal.
(8) Dilihat menurut perbedaan tingkat pendidikan formal, secara tunggal maupun serempak, ternyata pengaruh persepsi, sikap terhadap tindakan K-3 tampak lebih kuat pada kelompok karyawan berpendidikan SMTA daripada kelompok karyawan berpendidikan SMTP. Secara serempak kontribusi variabel persepsi dan sikap terhadap tindakan K-3 karyawan pada kelompok karyawan berpendidikan SMTA adalah sebesar 37,98 persen, sedangkan pada kelompok karyawan berpendidikan SMTP adalah sebesar 20,65 persen.
(9) Dilihat menurut perbedaan pengalaman kerja, secara tunggal maupun serempak indikasinya menunjukkan bahwa pengaruh persepsi dan sikap terhadap tindakan K-3 tampak lebih kuat pada kelompok karyawan berpengalaman kerja 10 tahun atau lebih daripada kelompok karyawan berpengalaman kerja dibawah 10 tahun. Besarnya kontribusi variabel persepsi dan sikap terhadap tindakan K-3 pada kelompok karyawan berpengalaman kerja 10 tahun atau lebih adalah sebesar 55,46 persen; sedang pada kelompok karyawan berpengalaman kerja dibawah 10 tahun berkisar antara 20,47 sampai 31,55 persen.
Implikasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini mengisyaratkan bahwa dalam rangka untuk menumbuhkan dan meningkatkan kadar tindakan K-3 sebagai pola perilaku kerja karyawan kearah yang lebih positif, maka pola pembinaannya perlu memperhatikan perbedaan dalam usia, tingkat pendidikan formal, maupun pengalaman kerja yang dimiliki karyawan. Khususnya untuk kasus karyawan perusahaan industri marmer yang ada di Propinsi Lampung, pola pembinaan yang diberikan hendaknya lebih ditekankan pada kelompok karyawan berusia muda, berpendidikan SMTP dan kurang memiliki pengalaman kerja pada perusahaan industri marmer. "
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Saputra Ananda
"Tujuan umum dari penelitian ini adalah Mengetahui Gambaran Komitmen Top Manajemen dalam Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja melalui pendekatan sikap ataupun peran serta Top Management dalam penerapan SMK3 tersebut. Penelitian bersifat deskriptif dengan metode atau pendekatan kualitatif terhadap peran aktif atau sikap dari Top Management dalam penerapan SMK3 pada perusahaan yang dibinanya, serta dengan melakukan GAP Analysis terhadap pemenuhan elemen 1 PerMenaker No.5 taun 1995.
Teknik yang digunakan adalah dengan In-Depth Interview dan melalui observasi data-data sekunder. Hasil penelitian ini mampu menggambarkan tingkat komitmen Top Management melalui checklist Commitment Senior Management Index yang kemudian di tentukan criteria pemenuhan indeks-indeks yang ada kedalam suatu tingkatan yang mengarah apakah komitmen Top Management tersebut sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah ataupun tidak memiliki komitmen. Variable kedua adalah tingkat pemenuhan yang dilakukan oleh PT GC dalam memenuhi elemen 1 PerMenaker No.5 tahun 1996 untuk meningkatkan justifikasi dari variable yang pertama."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ujang Abdullah
"Spirit of activity at Administrative Court in Bandar Lampung Still relative lower, this matter seen differ from indicator-indicator as following:
- Low Officer discipline. This matter of mirror in the case of absence of officer at office hours with high absence store; level, still to the number of overdue officers enter an activity, still there are officer him which do not use uniform complete with badge, and others.
- In the field of officer still many in experiencing of sighs, disquiet, disgruntled feeling, because in a few activities often the practice of collusion and nepotism and also transfer of officer (Turn Over Labor) unjust.
The problem in anticipating causing for example because of execution of leadership which not yet as according to technique of leadership and lack of giving of motivation to officer, good from within himself officer of itself or which come from the officer environment so that problems of fundamental in this research is what is there are relation between motivation and leadership to the spirit of an officer activity in Administrative Court at Bandar Lampung District.
Intention of this research is to explain leadership relation and motivation to the spirit of an officer activity in environment. Justice Arrange the Effort State Bandar Lampung while benefit of is to render idea in searching repair in execution of motivation and leadership in Administrative Court at Bandar Lampung District.
Population in this research is at the same time research sampel cover entire/all officer of Administrative Court in Bandar Lampung which amount to 35 people. Technique data collecting conducted by using questioners while analysis technique use technique analyze correlation descriptive assisted by usage of tables.
Research result indicates that high enough an activity motivation and leadership while the spirit of an activity is on category is. Hereinafter relation between free variable and variable tied to indicate that leadership relation and motivation to the spirit of an activity is relation, which are positive.
With research result of writer suggest that leader in. Administrative Court in Bandar Lampung paying an attention giving is understanding of organizational mission and vision to officer, can apply punishment and reward and also apply system transfer of fair officer according to rule applying.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christianson
"Penerapan sistem kesehatan dan keselamatan kerja sering dilupakan oleh perusahaan yang secara sengaja maupun secara tidak sengaja sehingga menimbulkan kerugian kepada pekerja/buruh. Di sisi lain, dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 D ayat 1 menyatakan bahwa pekerja/buruh berhak untuk mendapatkan jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum dalam hubungan kerja. Penelitian skripsi ini akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan Yuridis-Normatif. Pendakatan Yuridis-Normatif sendiri adalah penulisan karya ilmiah yang didasarkan pada studi kepustakaan dan mencari konsep-konsep, pendapat-pendapat ataupun penemuan yang berhubungan dengan permasalahan hukum. Dengan mengkaji dan menelaah norma-norma hukum yang berlaku berdasarkan bahan hukum yang dilakukan dengan pengumpulan bahan hukum secara studi kepustakaan. Penelitian ini bersifat eksplanatoris yang menjelasakan lebih dalam suatu gejala, dan bentuk penelitian ini merupakan evaluatif, yaitu memberikan penilaian atas kegiatan program-program yang telah dilaksanakan. Dalam penelitian ini, perusahaan terindikasi melanggar Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagaakerjaan Pasal 186 ayat 1 dan 2, Pasal 190, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Pasal 84 ayat 3, dan peraturan perundang-undangan lainnya yang secara garis besar, perusahaan tidak menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja yang baik. Ada pun seharusnya perusahaan menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja yang baik agar buruh terhindar dari kecelakaan kerja dan/atau penyakit akibat kerja.

The implementation of occupational health and safety systems is often forgotten by companies that intentionally or unintentionally cause loss to workers. On the other hand, in the 1945 Constitution of the State of the Republic of Indonesia, article 28D paragraph 1 states that workers laborers are entitled to obtain security, protection and legal certainty in the employment relationship. This thesis research will be done by using Juridical Normative approach. The Juridical Normative Apprenticeship itself is the writing of scientific papers based on bibliography studies and searching for concepts, opinions or findings relating to legal issues. By reviewing and reviewing the applicable legal norms based on legal material conducted with the collection of legal materials by library study. This research is explanatory in explaining more deeply a symptom, and the form of this research is evaluative, that is giving assessment of activity of program which have been implemented. In this research, the company has indicated to violate law Number 13 Year 2003 regarding Labour Article 186 paragraph 1 one and 2 two Article 190, law Number 23 Year 1992 regarding Health Article 84 Paragraph 3, and other laws and regulations, There is also a company should apply good health and safety so that workers avoid work accidents and or occupational diseases. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Stephanie Verena Raya
"PT KHI yang bergerak di sektor industri karoseri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dan industri trailer dan semi trailer memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi karena menggunakan berbagai alat berat, mesin, dan bahan berbahaya. Untuk itu, perusahaan yang bergerak pada sektor tersebut perlu menyusun ketentuan mengenai keselamatan kerja dan memastikan bahwa pelaksanaannya dapat melindungi pekerja dari kecelakaan kerja. Skripsi ini disusun dengan metode penelitian doktrinal dan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan didukung dengan observasi ke lapangan dan wawancara kepada informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketentuan keselamatan kerja dalam peraturan perusahaan PT KHI telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Peraturan perusahaan ini mewajibkan adanya kerja sama antara perusahaan dan pekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. PT KHI juga telah melaksanakan keselamatan kerja dengan baik, mulai dari pemberian pelatihan dan pembinaan, layanan dan fasilitas kerja, lingkungan kerja, hingga pengawasan. Meski demikian, masih ditemukan kasus kecelakaan kerja di PT KHI yang dalam beberapa peristiwa disebabkan karena kelalaian pekerja. Oleh karena itu, pengusaha dan pekerja harus memiliki kesesuaian pemahaman terhadap peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja. PT KHI harus terus menjamin agar pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan aman dan pekerja harus terus mendukung upaya yang dilakukan oleh PT KHI dengan cara mematuhi dan melaksanakan ketentuan keselamatan kerja yang berlaku. Selain itu, untuk mengoptimalkan pelaksanaan keselamatan kerja tersebut, pemerintah perlu berperan mengawasi pelaksanaannya.

PT KHI, which operates in the four or more wheeled motorized vehicle body and the trailer and semi-trailer industry, has a high risk of work accidents because it uses various heavy equipment, machines, and dangerous materials. For this reason, companies engaged in this sector need to formulate provisions regarding occupational safety and ensure that their implementation can protect workers from work accidents. This thesis is prepared using the doctrinal legal research method and uses secondary data obtained from library research supported by field observations and interviews with informants. The research results show that the occupational safety provisions in PT KHI’s company regulation are in accordance with the statutory regulations. This company regulation requires cooperation between the company and workers to prevent work accidents. PT KHI has also implemented occupational safety well, starting by providing training and coaching, work services and facilities, work environment, and supervision. However, there are still cases of work accidents at PT KHI, which in some cases are caused by worker negligence. Therefore, employers and workers must have a shared understanding of company regulation and statutory regulations to prevent work accidents. PT KHI must continue to ensure that workers can do their work safely and workers must continue to support the efforts made by PT KHI by complying with and implementing applicable occupational safety provisions. In addition, to optimize the implementation of occupational safety, the government needs to play a role in supervising its implementation."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Utami
"Penelitian ini mengangkat masalah implementasi kebijakan program bina lingkungan di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan post positivist dengan metode kualitatif. Hasil peneilitian ini (i) Implementasi kebijakan program bina lingkungan yang diatur dalam Perda Nomor 1 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan belum berjalan secara efektif karena adanya kerancuan dan ketidakjelasan isi kebijakan yang tertulis (ii) Program ini memiliki tiga dampak dalam pelaksanannya yaitu, dampak pada sekolah swasta yang kekurangan siswa, hilangnya hak dari siswa reguler yang akan masuk ke sekolah negeri dan, turunnya mutu pendidikan. Saran yang diberikan adalah Perbaikan isi kebijakan dan melibatkan sekolah swasta dalam program kebijakan.

This study raised the issue of implementation of the policy on Bina Lingkungan program in Bandar Lampung. This research used the post positivist using a qualitative methodology. Using the implementation of merilee s .Grindle .The results of this research ( i ) Bina Lingkungan Policy program regulation covers number 1 in 2012 about the education system has not been effectively because a confusion and obscurity the policies written ( ii ) there are three impact on the implementation, the impact is on private schools that a shortage of students, loss of the rights of regular students who will enter the public schools, and decline in the quality of education. Advice provided, first improve the contents policy and second involving private schools in the policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>