Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137390 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cut Annisa Maulidya
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas dinamika eisa sebagai bon odori khas Okinawa yang belakangan ini menjadi suatu fenomena di Jepang bahkan di luar Jepang. Eisa awalnya hanya merupakan suatu ornamen dalam pelaksanaan obon, namun seiring dengan perkembangannya, eisa kemudian dijadikan suatu kebudayaan khas Okinawa yang populer di Jepang dan dijadikan matsuri tersendiri yaitu eisa matsuri. Penulisan ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif. Dari analisis skripsi ini, terlihat kedinamisan suatu budaya yaitu eisa, terutama dalam eisa matsuri, sebagai ritual keagamaan sekaligus sebagai budaya populer yang tentu saja, layaknya suatu fenomena, mendatangkan prokontra dari masyarakat di seluruh Jepang.

Abstract
The focus of this study is about eisa as an Okinawan bon odori that recently, became a phenomenon in Japan and even outside Japan. In early time, eisa is just one of the ornament that people do in obon, however as its vast and wide development occur, eisa later known as one of Okinawan folk culture that go through with popularity in Japan, and eisa was changed the form itself becoming its own matsuri, called eisa matsuri. This study applies descriptive-analytical method. From the analysis, we can find out the dynamics of a culture, that presented by eisa, especially on eisa matsuri, as a religious rite in one side and as a popular culture in other side which of course, as a newborn phenomenon, this term was emerged many pro-contra responses from the people all over Japan."
2010
S13524
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Verlinton Waldo
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang inovasi, kesinambungan, dan komersialisasi yang terjadi dalam pelaksanaan yosakoi matsuri ( _?_______). Ketiga hal ini merupakan fenomena yang kerap hadir pada proses pelaksanaan maupun penciptaan produk budaya dewasa ini. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif. Melalui skripsi ini, akan terlihat hubungan antara inovasi 3 unsur, yaitu ongaku ( ?_S), odori ( ?__), dan ish__ ( ???_); kesinambungan dalam pelaksanaan; dan bentuk komersialisasi terhadap yosakoi matsuri (_?_______). Pada akhirnya, inovasi dan kesinambungan menjadi suatu dasar bagi lahirnya komersialisasi dalam kebudayaan.

Abstract
This research talks about innovation, sustainability, and commercialization occured in yosakoi matsuri (_?_______) event. These three aspects are phenomenons happened most often both in the performance and the creation of culture product at recent times. This research applies descriptive-analytical method. In this research, we can find the connection between three aspects ; ongaku (?_S), odori (?__), and ish__ (???_), sustainability in the performance, and commercialization form toward yosakoi matsuri (_?_______). Finally, innovation and sustainability has become the basic of the newborn commercialization in culture."
2010
S13989
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Moh. Reza P.
"Tradisi cingcowong di Kuningan adalah ritual untuk memanggil hujan. Ritual dilakukan oleh punduh menggunakan boneka sebagai medium memanggil hujan diiringi musik dan lagu. Saat ini di Kuningan terdapat pula tari cingcowong yang penciptaannya diinspirasi oleh ritual cingcowong. Penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan munculnya tari cingcowong, yaitu kebijakan pemerintah, adanya komodifikasi dan otonomi daerah, serta melemahnya dukungan masyarakat. Penelitian juga membicarakan bagaimana pengaruh tarian ini terhadap ritual cingcowong.

Cingcowong is a ritual rain summoning ritual in Kuningan. The rite is staged by the shaman using a puppet as the media to summon the rain, accompanied by music and singing. Recently, there is a Cingcowong dance inspired by the ritual. This thesis focuses on the factors that cause the dance creation which are governments policy, commodification and regional autonomy, and the diminishing of people support. This thesis also discusses about the influence of the created dance towards the ritual."
2009
T25941
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Gunawan
"Idol atau dalam pelafalan Jepang, aidoru adalah salah satu fenomena dalam kebudayaan popular Jepang. Fenomena ini mulai muncul sekitar tahun 1970-an yang dilatarbelakangi oleh perubahan dalam sistem kemasyarakatan Jepang sebagai dampak dari meningkatnya tingkat kemakmuran masyarakat secara ekonomi sehingga berpengaruh pula terhadap pandangan dan gaya hidup mereka. Fenomena aidoru sendiri merupakan sebuah gejala yang sangat menarik dalam masyarakat Jepang dimana mereka seperti memiliki penafsiran dan konsep sendiri terhadap kata idol. Sehingga konsep aidoru di Jepang tentunya tidak sama dengan konsep idol di negara lain. Pandangan masyarakat Jepang terhadap konsep aidoru berubah dari masa ke masa. Pada masa awal kemunculannya sekitar tahun 1970-an masyarakat memandang aidoru sebagai sosok ideal wanita Jepang (yamato nadeshiko). Pada periode tahun 1980-an yang Iahir fenomena _idol boom_ yaitu fenomena rnenjamurnya aidoru_-aidoru baru akibat merebaknya acara-acara pencarian bakat. Pada masa ini pandangan masyarakat Jepang terhadap gadis-gadis muda yang menjadi aidoru tak hanya dijadikan idola dan ukuran terhadap wanita Jepang yang ideal tetapi mulai dijadikan sebagai objek fantasi seksual kaum laki-laki. Memasuki tahun 1990-an fenomena perkembangan aidoru dikatakan sedang mengalami resesi. Hal ini berkaitan dengan keadaan ekonomi dan kemakmuran masyarakat Jepang yang juga sedang mengalami kemunduran. Akan tetapi, memasuki akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000 fenomena ini kernbali merebak dengan munculnya aidoru-aidoru barn yang memiliki _nilai lebih_ yaitu bakat atau sainou dan rasa percaya diri atau jishin. Hal ini menjadikan seorang aidoru bukan lagi sosok yang diidolakan oleh kaum pria raja, tetapi juga menjadi panutan bagi kaum gadis-gadis Jepang. Hal ini menunjukkan sifat budaya pop yang cepat berubah dan beradaptasi sesuai dengan perubahan kondisi masyarakat. Dan aidoru sebagai salah satu bagian dari budaya pop Jepang dituntut untuk dapat ikut beradaptasi agar tetap dapat diterima oleh masyarakat. Salah satu contoh aidoru yang menjadi fenomena khususnya pada periode awal tahun 2000-an adalah grup aidoru Morning Musume atau sering jugs disebut Momusu. Berbagai karakteristik aidoru yang muncul menurut pandangan masyarakat Jepang ini yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti tentang fenomena aidoru di Jepang. Dan untuk itu penulis menggunakan Morning Musume sebagai objek penelitian karena grup ini memenuhi kriteria sebagai kelompok aidoru dan dapat mewakili aidoru yang muncul pada masa kontemporer."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burton, Graeme
Yogyakarta: Jalasutra, 2012
302.23 BUR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Afrianti Wulandari
"Tesis ini menganalisis kreativitas, kebersamaan dan pendidikan dalam Jak-Japan Matsuri 2009-2013 sebagai diplomasi budaya Jepang. Dengan menggunakan teori soft power didukung oleh konsep diplomasi budaya, konsep kebudayaan dan konsep sosialisasi. Dalam lima tahun terakhir, pemerintah Jepang secara aktif menggelar perayaan pekan budaya Jepang di Jakarta yang dinamai Jak-Japan Matsuri. Penyelenggaraan perayaan ini berisikan kegiatan pertunjukan budaya Jepang dan Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan dengan adanya bekerjasama antara warga negara Jepang di Jakarta didukung oleh pemerintah Jepang bekerjasama dengan Indonesia melalui pemerintah daerah khusus ibu kota Jakarta. Jak-Japan Matsuri dapat dikatakan telah menciptakan ketertarikan dan kekaguman masyarakat Indonesia yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, dilihat dari jumlah pengunjung yang selalu padat tiap tahunnya.

This thesis analyzes of creativity, unity and education in the Jak-Japan Matsuri Japan 2009-2013 as cultural diplomacy. By using the soft power theory is supported by the concept of cultural diplomacy, cultural concepts and the concept of socialization. In the last five years, the Japanese government is actively held a celebration of Japanese culture week in Jakarta, called Jak-Japan Matsuri. This festival consists of performances of Japanese culture activities and Indonesia. This event was organized with the collaboration between Japanese citizens in Jakarta, supported by the Japanese government in cooperation with the Indonesian government through capital city of Jakarta government. Jak-Japan Matsuri Can be said to have created the interest and admiration of the people of Indonesia who live in Jakarta and surrounding areas, judging from the number of visitors each year who are always crowded.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Rykcar Gavril Balint Pardjoendjoengan
"Penelusuran kepustakaan dilakukan untuk mengangkat berbagai fenomena keagamaan. Dari fakta-fakta yang ada ternyata setiap agama dalam ritual-ritualnya mengandung konsep dan unsur-unsur musikal. Manusia adalah mahluk religius dan simbolik yang dapat memahami dan menggunakan simbol dalam setiap aspek kehidupannya termasuk dalam memahami Tuhannya sebagaimana yang dipaparkan oleh Eliade, Rudolf Otto dan Cassirer. Fenomenologi keagamaan bertujuan untuk mencari hakikat dan kesamaan sehingga. Kita kemudian menemukan benang merah bahwa pada dasarnya, unsur-unsur musikal itu ternyata memiliki peran yang penting dalam setiap ritual khususnya untuk mengkondisikan umat saat ritual dilakukan untuk membawanya kepada Tuhan dan bahkan menyatu dengan Tuhannya. Hal ini berlaku bagi semua agama meski dengan konsep yang berbeda-beda. Pemahaman akan adanya kesamaan antar agama secara umum diharapkan memberikan pemahaman beragama yang inklusif kepada sehingga dapat menghargai keberagaman beragama yang ada di hadapannya karena ternyata ada benang merah yang menghubunkannya satu dengan lainnya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jurriens, Edwin, editor
Jakarta: LPES , 2006
306 JUR e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Sobari
Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997
303.4 SOB f;303.4 SOB f (2);303.4 SOB f (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Zakiah
"Penelitian ini mencoba menggambarkan teks budaya populer Majalah Laiqa sebagai fenomena Post-Islamisme: menyeimbangkan antara menjadi muslimah muda urban pengguna hijab yang modern dan taat secara bersamaan. Peneliti menggunakan majalah Laiqa, majalah fashion muslim dan gaya hidup Islam, milik HIJUP.com ? e-dagang pakaian muslim untuk segmentasi muslimah kelas menengah, sebagai teks budaya populer. Menggunakan paradigma konstruktivis, peneliti berfokus mencari gambaran muslimah muda urban pengguna hijab melalui cara berpakaian dan industri busana muslim dalam teks Majalah Laiqa dan kaitannya dengan fenomena Post-Islamisme. Untuk menjawabnya, penelitian ini mengumpulkan data melalui koleksi data berupa artikel dan kutipan wawancara dari berbagai sumber serta wawancara mendalam terhadap pembuat konten di Laiqa dan pembaca Laiqa. Studi ini menemukan bahwa terdapat muslimah muda urban pengguna hijab memiliki otoritas diri dalam menentukan pakaian yang ia kenakan, namun, di sisi lain, mereka tetap harus mengikuti aturan-aturan yang membatasi ekspresi diri mereka. Lalu, di tataran industri, fashion muslim tetap berprilaku kapital, namun konsumen tetap dapat mengakalinya.

This research describe pop culture text in Laiqa Magazine as Post-Islamism phenomena: being modern yet modest young urban Muslim women. Researcher uses Laiqa magazine ? muslim fashion and Islamic lifestyle magazine, owned by HIJUP.com, a muslim clothes e-commerce for middle class muslim ? as analysis unit of pop culture text. Using constructivist paradigm, researcher tend to explore description of young urban muslim women wearing hijab through their dress up and muslim fashion industry in Laiqa magazine and its relation to Post-Islamism phenomena. For answering, this research gathers data through collecting data, such as articles from various sources and interviewing Laiqa magazine?s content producers and readers. This study find that young urban muslim women have authority to explore their style and expression through the way they dress up. But, on the other hand, they have to follow small authority which restrict their expression. Then, on industry level, muslim fashion is following capital logic, but consumers can trick the producers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>