Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93311 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmi Yamini
"Penelitian mengenai pengelolaan perpustakaan khusus oleh one-person librarian telah dilakukan di Perpustakaan Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), Perpustakaan PB & Co., Perpustakaan PT Lautan Luas Tbk., Perpustakaan Firma Hukum Melanita & Partners, dan Perpustakaan Helen Keller International Indonesia dari bulan Januari hingga bulan Juni 2007. Tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan dan menguraikan alasan apa saja yang menyebabkan adanya one-person librarian di perpustakaan; kegiatan pengelolaan perpustakaan khusus yang dilakukan oleh one-person librarian meliputi pemberdayaan koleksi, layanan, sarana dan prasarana, profesionalisme pustakawan, dan sumber daya finansial; kendala yang dihadapi oleh one-person librarian dalam mengelola perpustakaan khusus tersebut; dan keuntungan serta kerugian one-person librarian dalam pengelolaan perpustakaan khusus. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap one-person librarian. Kriteria pemilihan informan dan analisis penelitian dijelaskan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang adanya one-person librarian di 5 perpustakaan khusus adalah kebijakan manajemen yang menganggap seorang pustakawan cukup untuk mengelola perpustakaan dan keadaan keuangan organisasi induk yang kurang baik. Pengelolaan yang dilakukan oleh one-person librarian di 5 perpustakaan khusus tersebut umumnya kurang berjalan dengan baik, terutama karena keterbatasan waktu dan tenaga one-person librarian sehingga pengelolaan perpustakaan dirasa kurang maksimal. Kendala yang dirasakan oleh one-person librarian dalam mengelola 5 perpustakaan khusus tersebut adalah terbatasnya waktu, tenaga, anggaran, dan pengetahuan one-person librarian mengenai subjek khusus organisasi induknya. Keuntungan utama yang dirasakan 5 orang one-person librarian dalam mengelola perpustakaan khusus tersebut adalah kebebasan dalam mengembangkan perpustakaan. Keuntungan bagi organisasi induk adalah pengurangan anggaran untuk gaji pustakawan. Kerugian yang dirasakan one-person librarian adalah banyaknya pekerjaan yang sifatnya teknis yang sering tertunda atau terbengkalai. Selain itu, pengelolaan perpustakaan secara umum menjadi kurang maksimal. Dalam mengelola perpustakaan, one-person librarian hendaknya menerapkan unsur-unsur manajemen perpustakaan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan (evaluasi); melakukan pendidikan pemakai untuk pengguna perpustakaan; dan membuat jadwal tugas harian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1978
S15130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rochani
"Analisis terhadap Directory of Special Libraries and Information Sources in Indonesia 2015 dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui jumlah dan status perpustakaan khusus di Jawa, tahun berdiri, luas ruangan, sumber daya manusia,jenis dan waktu layanan,jumlah danjenis koleksi, database, pelanggan jurnal, dan keberadaan website. Perpustakaan khusus yang ditemukan berjumlah 219 yang terdiri atas 173 (78,99%) perpustakaan pemerintah dan 47 (21,01 %) perpustakaan swasta. Semua provinsi di Jawa memiliki perpustakaan yang berdiri setelah tahun 1945, yaitu sebanyak 15 (6,85%) dan tahun 1976--1985 merupakan periode perpustakaan yang paling berdiri, yaitu 60 (27,39%). Terdapat 71 (32,42%) perpustakaan dengan luas <100 m2 dan luas terbanyak adalah 151-300 m2. Pengelola perpustakaan berjumlah 1.301 orang yaitu 458 pustakawan (35,20%), 14 programmer (1,08%), arsiparis 3 orang (0,23%), dan 826 orang (63,48%) tidak disebutkan profesinya. Seluruh perpustakaan melayani pembaca di temp at danjuga sirkulasinya, layanan penelusuran 112 (51,14%) perpustakaan, layanan foto kopi sebanyak 115 (52,51 %), layanan internet 106 (48,40%), dan layanan lain 14 (6,39%). Tidak dijumpai perpustakaan yang beroperasi < 5 hari Iminggu dan satu perpustakaan (0,45%) beroperasi selama tujuh hari. Terdapat 102 ((46,57%) perpustakaan melakukan layanan < 37,50 jarn/minggu. Buku merupakan koleksi terbanyak, yaitu 978.807 (46,44%)judul;, laporan penelitian 247.3811 (11 ,73%)judul, dan jurnal 132.374 (6,28%)judul. Pelanggan database adalah 3415,53%) perpustakaan dan 185 (84,47%) tidak beriangganan. DKI Jakarta merupakan pelangganjurnal terbanyak, yaitu 15 (6,85%)judul. Perpustakaan yang memiliki website terbanyak berada di DKI Jakarta (25,11 %). Jadi,: perpustakaan pemerintah lebih banyak dibandingkan dengan swasta. Perpustakaan masih ada yang belum memenuhi SNI 7496:2009 pada aspek luas ruangan, SDM dan jam layanan setiap minggu. Belum seluruh perpustakaan memiliki website.
"
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2015
020 VIS 17:3 (2015) (2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rochani Nani Rahayu
"Analisis terhadap Directories of Special Libraries and Information Sources in Indonesia 2015 dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui jumlah dan status perpustakaan khusus di Jawa, tahun berdiri, luas ruangan, sumber daya manusia, jenis dan waktu layanan, jumlah dan jenis koleksi, database, pelanggan jurnal, dan keberadaan website. perpustakaan khusus yang ditemukan berjumlah 219 yang terdiri atas 173 (78,99%) perpustakaan pemerintah dan 47 (21,01%) perpustakaan swasta. Semua provinsi di Jawa memiliki perpustakaan yang berdiri setelah tahun 1945, yaitu sebanyak 15 (6,85%) dan tahunb 1976-1085 merupakan periode perpustakaan yang paling berdiri, yaitu 60 (27,39%). Terdapat 71 (32,42%) perpustakaan dengan luas <100 m2 dan luas terbanyak adalah 151-300 m2. Pengelola perpustakaan berjumlah 1.301 orang yaitu 458 pustakawan (35,20%), 14 programmer (1,08%), arsiparis 3 orang (0,23%), dan 826 orang (63,48%) tidak disebutkan profesinya. Seluruh perpustakaan melayani pembaca ditempat dan juga sirkulasinya, layanan penelusuran 112 (51,14%) perpustakaan, layanan foto kopi sebanyak 115 (52,51%), layanan internet 106 (48,40%), dan layanan lain 14 (6,39%). Tidak dijumpai perpustakaan yang beroperasi < 5 hari/minggu dan satu perpustakaan (0,45%) beruperasi selama tujuh hari. Terdapat 102 (46,57%) perpustakaan melakukan layanan <37,50 jam/minggu. Buku merupakan koleksi terbanyak, yaitu 978.807 (46,44%) judul laporan penelitian 247.381 1 (11,73%) judul, dan jurnal 132.374 (6,28%) judul. Pelanggan database adalah 34 (15, 53%) perpustakaan dan 185 (84,47%) tidak berlangganan. DKI Jakarta merupakan pelanggan jurnal terbanyak, yaitu 15 (6,85%) judul. Perpustakaan yang memiliki website terbanyak berada di DKI Jakarta (25,11%). Jadi perpustakaan pemerintah lebih banyak dibandingkan dengan swasta. Perpustakaan masih ada yang belum memenuhi SNI 7496:2009 pada aspek luas ruanganm SDM dan jam layanan setiap minggu. Belum seluruh perpustakaan memiliki website."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2015
020 VISI 17:3 (2015) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arnola Dewinta Hasan
"Perpustakaan Khusus, Kementerian di Jakarta merupakan lembaga informasi yang tidak luput dari ancaman bencana. Pengalaman bencana seperti kebocoran, vandalisme dan lainnya membuat keamanan koleksi menjadi terancam. Untuk itu, kesiagaan menghadapi bencana merupakan suatu upaya yang harus dimiliki oleh perpustakaan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiagaan menghadapi bencana berdasarkan lima tahap kesiagaan menghadapi bencana yang dikeluarkan oleh IFLA yaitu risk assessment, prevention, preparedness, response, dan recovery. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan khusus telah melakukan kesiagaan menghadapi bencana sesuai standar IFLA yang meliputi tahap risk assessment, prevention, preparedness, response, dan recovery. Namun kesiagaan menghadapi bencana yang dilakukan masih dalam tahap awal. Kesadaran staf dan anggaran perpustakaan merupakan faktor utama yang harus ditingkatkan oleh perpustakaan khusus.

The Special Library, Ministry in Jakarta is an information institution that cannot escape the threat of disaster. Disaster experiences such as leaks, vandalism, and others make the collection's security threatened. For this reason, disaster preparedness is an effort that must be owned by a special library. This study aims to analyze disaster preparedness based on the five stages of disaster preparedness issued by IFLA, consist of risk assessment, prevention, preparedness, response, and recovery. This study uses a qualitative case study method. Data collection was carried out through observation, interviews, and document studies. The results of the study show that special libraries have carried out disaster preparedness according to IFLA standards which include the stages of risk assessment, prevention, preparedness, response, and recovery. However, disaster preparedness is still in its early stages. Awareness of library staff and budget is the main factor that must be increased by Special Libraries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriaty Selvina
"ABSTRAK
Pengertian perpustakaan berbeda antara pengertian pa_da zaman dahulu dengan pengertian zaman sekarang. Pada zaman dahulu koleksi perpustakaan terbatas pada kumpulan buku saja, sehingga perpustakaan hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku belaka. Pada masa kini koleksi perpustakaan tidak saja terbatas pada buku, melainkan juga dalam bentuk lain seperti film, pita rekaman, gambar, filmstrip, mikrofis, mikrofilm, peta dan majalah. Dengan demikian pengertian perpustakaan pada masa sekarang lebih luas di_bandingkan zaman sebelumnya.
Walaupun perpustakaan telah ada sejak zaman dahulu, namun sampai sekarang masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa saja sebenarnya kegiatan,yang dilakukan oleh perpustakaan.
Aman (1984:1) dalam tulisannya mengatakan bahwa ang_gapan tradisional mengenai perpustakaan adalah merupakan salah satu hambatan mengapa informasi tidak dapat dipero_leh secara tuntas. Masyarakat tidak atau belum sepenuhnya mengetahui jenis jasa yang bagaimanakah yang dapat diminta atau yang akan diperoleh dari perpustakaan selain peminjaman buku. Pandangan terhadap para petugas perpustakaan belum_lah menguntungkan bagi perpustakaan_

"
1985
S14937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Tjahjadi
"Dalan dunia modern seperti sekarang ini, dengan perkembangan ilmu yang semakin maju, orang semakin membutuhkan informasi secara cepat, terus-menerus, dan sebanyak mungkin. Sumber informaai itu sebagian besar tersedia di perpustakaan-perpustakaan, baik yang berupa buku maupun bahan bukan buku. Tugas perpustakaan dalan memberikan peleyanan kepada masyarakat pemakainya tidaklah cukup hanya dengan menyediakan gedung perpustakaan lengkap dengan koloksi yang te1ah diatur, peralatan dan pegawai yang terdidik baik, serta menanti penganjung untuk datang ke perpustakaan. Dengan pelayanan socara pasif ini hanya sebagian kecil dari pengunjung yang dapat menarik manfaat dari perpustakaan, dan sumber-sumber informasi serta jasa-jasa yang tersedia di perpustakaan banyak yang tidak digunakan. Padahal tujuan perpustakaan menghimpun serta mengatur kolek_sinya itu tidak lain untuk disampaikan kepada masyarakat yang memerlukannya. Agar tujuan perpustakaan dapat tercapai sebaik-baiknya, perpus_takaan haruslah secara aktif dan kreatif neningkatkan kagiatannya, yang berarti neningkatkan jasa informasinya. Berbagai cara untuk meningkatkan jasa imformasi ini sudah banyak dilakukan di Indonesia, tetapi sebagai perpustakaan dari negara yang sedang berkembang, kegiatan kegiatan yang dilakukan masih banyak nengalami hambatan dan kurang menunjukkan hasil yang memuaskan. Salah satu cara untuk meningkatkan jasa informasi yang akan penulis kemukakan dalam skripsi ini ialah paneran bahar pustaka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S15235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidia Nuraini Almarsha
"Pustakawan merupakan salah satu komponen penunjang keberhasilan yang berada di dalam perpustakaan, sehingga diharuskan memiliki kecakapan dalam membantu pemustaka untuk dapat menggunakan dan mencari informasi yang dibutuhkan secara efisien dan efektif. Dengan kebutuhan pemustaka tersebut maka pustakawan memerlukan kompetensi agar dapat memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi yang dimiliki oleh pustakawan di Perpustakaan XYZ Law Firm dengan mengacu kepada 6 standar yang di keluarkan oleh Special Library Association (SLA) yaitu Layanan Informasi dan Pengetahuan, Sistem Infomasi dan Pengetahuan dan Teknologi, Sumber Informasi dan Pengetahuan, Analisis, Temu Balik Informasi dan Data, Organisasi Data, Informasi dan Aset Pengetahuan, Etika Informasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah pustakawan di Perpustakaan XYZ Law Firm dan objeknya adalah 6 kompetensi yang telah disebutkan. Hasil penelitian ini adalah 4 kompetensi dari 6 kompetensi yang di keluarkan oleh SLA telah dilakukan oleh pustakawan yaitu, kompetensi yaitu layanan informasi dan pengetahuan, sumber informasi dan pengetahuan, analisis, temu balik informasi dan data, dan etika informasi. Sedangkan 2 kompetensi lainnya yaitu kompetensi sistem informasi dan teknologi dan organisasi data, informasi dan pengetahuan belum terlaksana dengan cukup efektif.

Librarians are one of the supporting components of success of the library, so they are required to have skills in helping the user use and search fo information needed efficiently and effectively. To fulfill the users needs, librarians need competencies in order to meet the information needs of users. This study aims to identify the competencies possessed by librarian in the XYZ Law Firm Library byreferring to the 6 standards by the Special Library Association (SLA). The standards are (1) Information and Knowledge Services, (2) Information and Knowledge Systems and Technology, (3) Information and Knowledge Resources, (4) Information and Data Retieval and Analysis, (5) Organzation of Data, Information, and Knowledge Assets, and (6) Information Ethics. This study uses a qualitative approach by using case study as its methods. The results show that 4 out of 6 competencies issued by SLA have been carried out by librarians, like, Information and Knowledge Services, Information and Knowledge Resources, Information and Data Retrieval and Analysis, and Information Ethics. Whereas the other 2 competencies, like Information and Knowledge Systems and Technology and Organization of Data, Information, and Knowledge Assets have not been carried out quite effetively."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Artikel ini membahas bagaimana persepsi pemustaka tentang pelayanan koleksi khusus karya ilmiah di UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin. Pokok masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah persepsi pemustaka tentang pelayanan koleksi khusus karya ilmiah di UPT Perpustakaan Unhas. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pemustaka tentang pelayanan koleksi khusus karya ilmiah di UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yakni mendeskripsikan fakta-fakta dengan akurat mengenai sifat hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dengan metode kualitatif yakni mendeskripsikan dan mengumpulkan data melalui kepustakaan dan lapangan dengan tekhnik wawancara, observasi dan dokumentasi dengan 7 orang sebagai informan. Hasil penelitian menunjukkan persepsi pemustaka terhadap pelayanan koleksi karya ilmiah di UPT Perpustakaan Unhas berdasarkan penelitian ini sudah sangat baik. Mulai dari tutur sapa pustakawan sampai kepada kesediaan pustakawan untuk menanggapi permintaan pemustaka pada koleksi khusus karya ilmiah semuanya ditanggapai baik oleh pemustaka, dan persepsi pemustaka terhadap koleksi karya ilmiah di UPT Perpustakaan Unhas berdasarkan penelitian ini dinilai baik oleh pemustaka. Mulai dari jumlah koleksi sampai tata letak antara meja baca dengan koleksi khusus karya ilmiah semuanya ditanggapi baik oleh pemustaka."
JUPITER 14:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>