Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91608 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Suharjanto
"Gambar yang pada awalnya merupakan hasil dari kegiatan mengisi waktu luang, mengalami perkembangan bentuk menjadi sebuah media komunikasi. Salah satu bentuk media komunikasi yang memanfaatkan unsur gambar adalah kartun. Sebagai sebuah media komunikasi, kartun memiliki fungsi menyindir dan memperingatkan. Sindiran dan peringatan yang terdapat pada kartun dapat diartikan sebagai sebuah kritik. Menyindir, memperingatkan, dan mengkritik memiliki kesamaan unsur tidak menghargai hal yang dimiliki oleh pihak yang menjadi objek. Dengan melakukan sebuah kritik, seseorang telah melakukan tindakan yang mengancam citra pihak lain. Citra adalah harga diri yang dimiliki seseorang. Dengan melakukan tindak mengancam citra, seseorang telah melakukan tindakan yang tidak santun. Kesantunan yang dimaksud adalah tindak menunjukkan kepedulian terhadap citra orang lain. Dalam menyampaikan kritik di dalam kartunnya, seorang kartunis harus dapat membuat agar kritik yang disampaikannya dapat diterima dan tidak membuat pembacanya marah. Kartunis harus menggunakan strategi yang tepat pada kartun yang dihasilkannya. Pernilihan kartun Lagak Jakarta seri Tren & Perilaku sebagai objek penelitian didasarkan objek kritik yang dituju. Kartun ini merupakan kartun sosial yang mengkritik kehidupan sehari-hari masyarakat. Tema yang diangkat merupakan tema-tema yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Pihak yang menjadi objek kritik merupakan masyarat, yang mungkin juga pembaca kartun ini. Karena itu, menarik dilihat bagaimana kartunis mensiasati agar ancaman yang dilakukannya tidak membuat pembaca marah atau tersinggung. Strategi kesantunan yang ditemukan pada objek penelitian merupakan strategi-strategi yang memiliki resiko kerusakan muka yang besar. keadaan itu tentunya dapat membuat pembaca merasa tersinggung atau marah. Namun berdasarkan data-data yang ditemukan, ancaman yang terdapat pada sebuah kartun merupakan sebuah hal yang santun. Hal ini dikarenakan fungsi yang terdapat pada kartun. Karena berfungsi untuk menyindir dan memperingatkan, kritik yang terdapat pada kartun diterima sebagai sesuatu yang sopan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11103
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Arieyani Dewi
"Skripsi ini merupakan satu dari sedikit penelitian atas humor verbal pada kartun yang pernah dilakukan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan keterlibatan empat aspek semantik, yaitu praanggapan, pertuturan, implikatur, dan dunia kemungkinan dalam membangun humor pada kartun Lagak Jakarta. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengidentifikasi teknik membangun humor yang digunakan kartunis untuk membangun humor pada kartun Lagak Jakarta.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartun-kartun Buku Lagak Jakarta Jilid Transportasi yang ditulis oleh Benny Rachmadi dan Muhammad Misrad. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang secara khusus berorientasi pada eksplorasi, penemuan, dan logika induktif.
Melalui penelitian ini terlihat bahwa setiap kelucuan dalam humor verbal, khususnya pada kartun Lagak Jakarta Jilid Transportasi, melibatkan sekurang-kurangnya, satu dari empat aspek semantik, yaitu; praanggapan, implikatur, pertuturan, dan dunia kemungkinan. Selain itu, peneliti berhasil mengidentifikasi tujuh teknik yang digunakan kartunis dalam membangun humor pada Kartun Lagak Jakarta Jilid Transportasi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10927
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Aryana Wigraha
"Topik dari penelitian ini adalah penggunaan strategi kesantunan dalam sebuah kartun. Kartun mempunyai fungsi untuk menyindir dan memperingatkan. Menyindir, memperingatkan, dan mengkritik memiliki kesamaan makna, yaitu sebuah tindakan yang tidak menghargai hal yang dimiliki oleh pihak yang menjadi objek. Sindiran dan peringatan yang terdapat pada kartun dapat diartikan sebagai sebuah kritik. Dengan melakukan sebuah kritik, seseorang telah melakukan tindakan yang kurang santun. Kesantunan yang dimaksud adalah tindak menunjukkan kepedulian terhadap citra orang lain. Dalam menyampaikan kritik di dalam kartunnya, seorang kartunis harus dapat membuat agar kritik yang disampaikannya dapat diterima dan tidak membuat pembacanya marah. Kartunis harus menggunakan strategi yang tepat di dalam kartun yang diciptakannya. Masalah dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat strategi kesantunan apa yang cenderung digunakan kartunis di dalam kartun yang diciptakannya dan kaitan penggunaan strategi kesantunan tersebut dengan tindakan komunikasi yang berlangsung. Pemilihan kartun Jangan Tanya Mengapa: Perusahaan Rokok Untung Besar sebagai objek penelitian didasarkan pada objek kritik yang dituju. Kartun ini merupakan kartun sosial yang mengkritik kebiasaan merokok yang terdapat di dalam sebuah masyarakat. Tema yang diangkat merupakan tema yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Pihak yang menjadi objek kritik merupakan masyarakat, yang mungkin juga pembaca kartun ini. Karena itu, menarik dilihat bagaimana kartunis mensiasati agar ancaman yang dilakukannya tidak membuat pembaca marah atau tersinggung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori strategi kesantunan yang diungkapkan oleh Brown dan Levinson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi kesantunan yang digunakan pada data merupakan strategi-strategi kesantunan yang dapat menyebabkan kerusakan citra yang cukup besar. Jenis-jenis strategi kesantunan yang digunakan pada data adalah strategi menyatakan tindak mengancam citra tanpa ditutup-tutupi, strategi menyatakan tindak mengancam citra dengan ditutup-tutupi, dan strategi tidak menyatakan tindak mengancam citra. Keadaan tersebut tentunya dapat membuat objek kritik merasa tersinggung atau marah. Namun, berdasarkan data-data yang ditemukan, kritik yang terdapat pada sebuah kartun merupakan sebuah hal yang santun. Hal ini disebabkan fungsi yang terdapat pada kartun, yaitu memperingatkan dan menyindir. Berdasarkan kedua fungsi tersebut, kritik yang terdapat pada kartun dapat diterima sebagai sesuatu yang santun"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10721
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"ndonesian children learn the rules governing attitudes and utterances--the politeness strategies--in their community through the process language acquisition. They use mainly the positive politeness. It it found that Indonesian preschoolers use different politeness strategies towards different participants at school, based on age, social distance, and authority scales for expressing their requests."
LIND 27:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Hanan Ghina
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis penggunaan strategi kesantunan dan prinsip kerjasama dalam bentuk tuturan antartokoh yang disadur dari sebuah buku novel berjudul /Tyufyak/Pemalas karya Aleksey Feofilaktovich Pisemsky. Metode yang digunakan berupa deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh beberapa penggunaan strategi kesantunan dan didapatkan pelanggaran pada prinsip kerjasama yang terjadi dalam beberapa sampel tuturan yang ditemukan.

ABSTRACT
This thesis analyses the usage of politeness strategy and cooperative principles in the form of dialogues between the novel?s characters, adapted from a novella titled Тюфяк/Tjufjak/The Blockhead, collected from a novel titled Тюфяк/Tjufjak written by Aleksey Feofilaktovich Pisemsky. The method used in this thesis is analytical-descriptive with qualitative approach. The analysis resulting in findings of several usages of politeness strategies and several violations to cooperative principles that occured in various found samples of speeches.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hirdan Radityatama Putra Laisa
"Penelitian ini mengkaji tentang penggunaan strategi kesantunan tuturan direktif pada film Kimi no Na wa. Film tersebut adalah film animasi yang ditayangkan perdana pada tahun 2016. Film itu menceritakan tentang kisah kedua karakter, Mitsuha dan Taki, yang bertukar tubuh.  Penelitian ini menelaah strategi kesantunan tuturan direktif yang dituturkan oleh mereka dengan menerapkan teori strategi kesantunan Brown dan Levinson. Terdapat 30 tuturan yang ditemukan dalam film. Dari tuturan-tuturan tersebut, ditemukan bahwa terdapat kecenderungan bagi kedua penutur untuk menggunakan strategi tidak langsung (off record) jika petutur memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari mereka. Sebaliknya, kedua penutur cenderung menggunakan strategi langsung ketika menuturkan tuturan direktif terhadap petutur yang memiliki kedudukan yang sama atau lebih rendah dari mereka. Pengecualian-pengecualian dapat ditemukan sepanjang film tersebut. Mitsuha menuturkan dua tuturan direktif kepada adik perempuannya dengan menggunakan strategi off record. Kedua penutur juga beberapa kali menuturkan strategi menjaga muka terhadap teman-teman dekat mereka. Penggunaan strategi bald on record kepada petutur yang memiliki kedudukan lebih tinggi juga ditemukan beberapa kali pada film. Faktor-faktor selain kedudukan terlihat mempengaruhi penggunaan strategi kesantunan saat menuturkan tuturan direktif.

This study reviews the use of politeness strategies of directive utterances in Kimi no Na wa movie. The movie is an animated movie released in 2016. It tells a story between two main characters, Mitsuha and Taki, which experince body swap. The study observes politeness strategies of directive utterances delivered by them by employing politeness strategies of Brown and Levinson. There are, in total, 30 utterances found. From those utterances, it is revealed that there is a tendency for both speakers to use less direct (off record) strategy if the addressee has higher hierarchical position than them. Conversely, the speakers tend to use direct (bald on record) strategy in delivering directive utterances towards addresees in the same or lower position than them. Exceptions, however, are found throughout the movie. Mitsuha uttered two directives towards her younger sister using off record strategy. Moreover, both speakers occasionally used face-saving strategies towards their close friends. The use of bald on record strategy towards addresees in higher position is also found several times in the movie. Factors other than hierarchical position apparently affect politeness strategies used in delivering directive utterances.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifqi Kurnia
"Raja Willem-Alexander dari kerajaan Belanda melakukan tiga kunjungan kenegaraan pada tahun 2022 ke Austria, Swedia, dan Yunani. Pada kunjungan tersebut dilakukan jamuan kenegaraan, dan terdapat pidato kenegaraan sebagai bentuk komunikasi formal dalam rangkaian acaranya. Dalam pembukaan pidato tersebut, ditemukan adanya penggunaan strategi kesantunan berbahasa. Penelitian ini membahas bagaimana penggunaan strategi kesantunan positif, strategi kesantunan negatif, serta strategi kesantunan mana yang paling dominan digunakan oleh Raja Willem-Alexander dalam pembukaan pidato pada jamuan kenegaraan saat kunjungan kenegaraan tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Raja Willem-Alexander paling banyak menggunakan strategi kesantunan positif dari pada kesantunan negatif. Strategi kesantunan positif yang digunakan seperti menggunakan bahasa yang sama dengan pendengar, memuji dengan metafora, mengakui kepemilikkan atau pencapaian pendengar, serta menunjukkan optimisme hubungan dengan pendengar. Hal ini menunjukkan bahwa Raja Willem-Alexander lebih memilih memenuhi kebutuhan pendengar untuk merasa dihargai, dibutuhkan, dan diakui (kesantunan positif), ketimbang untuk mengutamakan atau memberi kebebasan pendengar (kesantunan negatif).

King Willem-Alexander of the Kingdom of the Netherlands made three state visits in 2022 to Austria, Sweden and Greece. During these visits, state banquets were held, and there was a state speech as a form of formal communication in the series of events. In the opening of the speech, the use of language politeness strategies was found. This research discusses how the use of positive politeness strategies, negative politeness strategies, and which politeness strategies are most dominantly used by King Willem-Alexander in the opening speech at the state banquet during the state visit in 2022. This research uses descriptive qualitative method. The results showed that King Willem-Alexander used more positive politeness strategies than negative politeness. He used positive politeness strategies such as using the same language as the listener, praising with metaphors, recognizing the listener's ownership or achievement, and showing optimism in the relationship with the listener. This shows that King Willem-Alexander prefers to fulfill the listener's need to feel valued, needed, and recognized (positive politeness), rather than to prioritize or give the listener freedom (negative politeness)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S6954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kamilyaa Ariidha
"ABSTRAK
Ambiguitas terjadi ketika suatu kata atau kalimat memiliki makna lebih dari satu makna. Ambiguitas merupakan salah satu aspek yang dimanfaatkan untuk membentuk humor. Penelitian ini mengambil data dari akun kartun humor @uhpardon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana ambiguitas dimanfaatkan dalam humor dan kaitan gambar dalam membentuk humor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Dari data yang dibahas kemudian ditentukan apakah tergolong ke dalam ambiguitas leksikal atau gramatikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kartun @uhpardon memanfaatkan ambiguitas leksikal untuk memunculkan humor. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa gambar berperan penting dalam memunculkan humor pada kartun @uhpardon.

Ambiguity happens when a word or sentence has more than one meaning. Ambiguity is an aspect that is used to form a humor. The data for this study was taken from a humor cartoon account @uhpardon. This study aims to see how ambiguity is used to form a humor and to see the relation between image in forming of humor. The method used in this study is a descriptive method. From the data that had been discussed, is determined whether it is a phonetic, lexical, or grammatical ambiguity. The result shows that most of the uhpardons cartoons use lexical ambiguity to form the humor. This study also shows that image plays important role to form the humor."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>