Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203642 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Merry Wahyuni
"Sedikitnya jumlah wanita Belanda di Hindia-Belanda sekitar abad XV111 secara langsung ataupun tidak langsung dipengaruhi oleh kehidupan yang mereka jalani selama mcnetap di Hindia-Belanda. Bagi beberapa wanita Belanda kehidupan di Hindia-Belanda memang sulit untuk dijalani. Iklim yang panas dan makanan yang sangat berbeda dapat mempengaruhi wanita Belanda yang akan memulai kehidupan baru di Hindia-Belanda, juga berbagai macam kebiasaan dan adat-istiadat daerah setempat. Di samping itu pcrgaulan dengan berbagai macam Suku bangsa dengan karakteristik yang berbeda-beda juga mempengaruhi kehidupan wanita Belanda. Pergaulan dengan berbagai rnacam suku bangsa tersebut dapat meinperluas pandangan wanita Belanda tentang kebudayaan masing-masing suku bangsa iklim yang panas dan makanan yang sangat berbeda dapat diatasi dengan baik oleh wanita Belanda. Pergaulan dengan berbagai macam suku bangsa juga dapat dijalani dengan baik waiaupun kadang kala terjadi kesalahpahaman, Sebagian wanita Belinda dapat menjalani hal-hal yang dapat mcmbantu kenyamanan mereka selama menetap di Hindia-Belanda. Tapi keputusan untuk menetap di Hindia-Belanda dapat mereka tentukan setelah mereka menjalani kchidupan mereka di Hindia-Bclanda dalam jangka waktu yang tidak: pendek."
2000
S15772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ficky Fadhilah
"Artikel ini membahas peran domestik perempuan Belanda di Hindia Belanda dalam majalah De Huisvrouw in Indië 1934. Majalah De Huisvrouw in Indië dikhususkan untuk pembaca di kalangan ibu rumah tangga dan diterbitkan oleh Nederlandse Vereniging van Huisvrouwen in Indië (Organisasi Ibu Rumah Tangga Hindia Belanda), bersamaan dengan naiknya jumlah perempuan Belanda yang datang ke Hindia Belanda pada abad ke-20. Penelitian dilakukan terhadap enam edisi majalah De Huisvrouw in Indië tahun 1934 dengan metode sejarah Kuntowijoyo (2013) dan mengacu pada konsep “The Happy Housewife” dari Friedan (1963) tentang representasi perempuan dalam majalah perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa majalah De Huisvrouw in Indië hadir menjadi penunjang untuk perempuan Belanda dalam menjalankan peran domestiknya di Hindia Belanda dan peran domestik ini memiliki signifikansi tersendiri, terutama untuk mempertahankan supremasi kulit putih di daerah koloni. Perempuan Belanda di Hindia Belanda menjalankan peran domestik untuk mempertahankan rust en orde (ketenangan dan ketertiban) sehingga tidak terjadi pencampuran antara orang-orang kulit putih dengan masyarakat pribumi dengan membentuk ruang domestik yang sesuai dengan Hollandse gezellig (kenyamanan Belanda) melalui kehadiran Huisje, Boompje, Beestje (rumah, taman, dan hewan peliharaan), sebagaimana tercermin dalam konten-konten di majalah De Huisvrouw in Indië.

This article discusses the depiction of the domestic role of Dutch women in the Dutch East Indies in De Huisvrouw in Indië. De Huisvrouw in Indië is a magazine tailored for housewives and published by Nederlandse Vereniging van Huisvrouwen in Indië (Association of Housewives in the Netherlands Indies) alongside the rise of Dutch woman arriving in Dutch East Indies during the 20th century. The study analyzes six editions of De Huisvrouw in Indië published in 1934 using historical methods introduced by Kuntowijoyo (2013) and refers to the concept of "The Happy Housewife" introduced by Friedan (1963) regarding the representation of women in women's magazines. The results of this research show that De Huisvrouw in Indië magazine serves to support Dutch women in the Dutch East Indies in carrying out their domestic roles. The study also found that the domestic role of Dutch women in Dutch East Indies has its own significance, especially to maintain white supremacy in the colonies. Dutch women in Dutch East Indies carries their domestic role to maintain rust en orde (tranquility and order) to avoid white people blending with natives by creating domestic space that fits the Hollandse gezellig (the Netherland comfort) through the presence of Huisje, Boompje, Beestje (house, garden, and pet), as reflected in the contents provided by De Huisvrouw in Indië.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hurgronje, Christiaan Snouck, 1857-1936
Jakarta: Bhratara, 1973
297.44 HUR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hurgronje, Christiaan Snouck, 1857-1936
Jakarta: Bhatara Karya Aksara, [1983;1983;1983, 1983]
297.44 HUR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Baay, Reggie
Depok: Komunitas Bambu, 2017
959.8 BAA n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rubenstein, Cavin
"Dalam roman ini terkandung kritik terhadap stereotif negatif dan juga sikap masyarakat pada masa itu yang mengecilkan posisi dan peran Nyai. Nyai dalam roman ini ditampilkan sebagai seorang perempuan pribumi yang posisinya terendah dalam masyarakat, namun dia adalah satu-satunya tokoh perempuan yang diberi kesempatan untuk mengutarakan pemikiran atau pandangannya atas kondisi masyarakat. Dia adalah tokoh yang dikerdilkan masyarakat, namun bisa berpikir dan menyatakan pendapatnya yang besar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15968
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyani Maulina
"Skripsi ini berisikan tentang latar belakang terjadinya pemisahan agama dan politik dalam Islam di Indonesia. Tujuan dari penulisan skripsi ini ialah untuk mencari tahu sebab terjadinya pemisahan agama dan politik dalam Islam di Indonesia, serta proses terjadinya pemisahan tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan, didapat bahwa pemisahan agama dan politik dalam Islam di Indonesia terjadi pada masa pemerintahan Hindia Belanda, yaitu pada abad ke-19. Belanda melakukan pemisahan antara agama dan politik dalam Islam karena kehadiran Belanda di Indonesia mendapat perlawanan dari masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Islamnya. Belanda juga menganut paham Barat, yang menyatakan bahwa agama hanyalah urusan individu, sehingga urusan agama dan politik tidak dapat dicampur adukkan. Penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan metode sejarah. Data-data yang didapat berasal dari studi kepustakaan. Dalam studi kepustakaan yang dilakukan, penulis berusaha menemukan sumber-sumber yang relevan dengan topik penelitian. Kemudian data-data tersebut dikaji dan dianalisa sehingga menjadi sebuah tulisan. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa tujuan pemisahan agama dan politik dalam Islam di Indonesia yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda tidak hanya bertujuan untuk meredam perlawanan rakyat Indonesia yang mayoritasnya beragama Islam, tetapi pemerintah Hindia Belanda juga ingin menguasai seluruh wilayah Indonesia dengan menanamkan sistem hukumnya di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13179
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rechardus Deaz Prabowo
"Tulisan ini membahas tentang sejarah pemikiran masyarakat bumiputra di HindiaBelanda dalam memajukan kondisi perekonomian mereka di tengah-tengah situasikolonialisme. Politik Etis melahirkan kelas menengah modern yang terdidik darimasyarakat bumiputra. Kelompok ini kemudian memengaruhi pola pemikiranmasyarakat bumiputra secara umum dalam memandang situasi ekonomi modern.Pemikiran kelompok kelas modern terdidik ini dapat ditelusuri dari dua surat kabaryang berpengaruh, seperti Boedi Oetomo yang mewakili kelompok masyarakat priayi (tradisional dan modern) dan Soeara Moehammadijah yang mewakili kaum santri.Dengan menggunakan metode sejarah, tulisan ini menunjukkan bahwa perekonomianpada masa Hindia Belanda dibangun atas pandangan ideal pemerintah kolonial atassistem ekonomi liberal. Kedua surat kabar memberikan opini yang berbeda dalammenghadapi situasi zaman modern, sesuai dengan basis kultural masyarakat yangdiwakilinya. Boedi Oetomo mengutamakan modernisasi alat-alat produksi,pendidikan ekonomi, dan perbaikan tata kelola usaha, sedangkan SoearaMoehammadijah menunjukkan bahwa cara memperbaiki perekonomian masyarakatadalah berbasis sumbangan komunitas dan pendidikan moral.

This paper discussed the history of thought of the natives in the Dutch East Indies in bringing forward their economy amidst the situation of colonialism. The educated modern middle class of bumiputra emerged as a result of the Dutch Ethical Policy.This group then influenced the mindset of bumiputra on viewing the modern eco-nomic situation. The thought of this educated modern class can be traced from two influential newspapers, such as Boedi Oetomo representing priayi and Soeara Moehammadijah representing santri. Using historical method, this paper showed that the economy of the Dutch East Indies was projected from the ideal view of the colonial government on a liberal economic system. Both newspapers provided different opinions in dealing with the situation, according to the cultural basis of the society they represented. Boedi Oetomo prioritized the modernization of the means of production, economic education, and improvement of business governance,whereas So eara Moehammadijah showed that the way to improve the people'seconomy was based on community contributions and moral education."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2019
900 HAN 3:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>