Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134441 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumilat, Linda C.H.
"Berdasarkan pengertian bahwa sastra adalah hasil produksi suatu masyarakat (Luman Ali,1967:116) dan pengertian sastra merupakan gambar kehidupan dari sebuah kanyataan sosial, sedangkau di lain pihak pengarang adalah anggota suatu masyarakat (Sapardi, 1976: 12), maka penulis berpendapat bahwa hasil sastra pengarang berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari kehidpan social pengarang dan keadaan sosialnya, yang mempengaruhi ciptasastranya. Sehubungan dengan pendapat di atas ini, penulis ingin membuktikan tentang kaitan ketiga faktor yang tersirat di atas, yakni pengarang, masyarakat dan ciptakaryanya. Penulis menganbil salah satu. pengarang dan tokch sastra sekitar akhir abad sembilan belas, yakni Herman Heijermans. la termasuk aliran sastra-realisne Belanda. la men jadi lebih terkenal dengan karyanya yang ber judul Op Hoop van Zegen, diciptakan pada tahun 1900.Kata-kata yang :menarik hati penulis ketika nembaca karya tersebut adalah 'de vis wordt duur betaald' yang berarti bahwa ikan harus dibayar mahal, yakni dengan jiwa manusia. Dalam kata-kata ini terkandung masalah-masalah social yang ..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S15755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heijermans, Herman, 1864-1924
Amsterdam: EM. Querido's Uitgeverij B.V, 1990
BLD 839.36 HEI o (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Heijermans, Herman, 1864-1924
Amsterdam: Querido, 1972
BLD 839.36 HEI o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Apitule, Marion Ernestine
"Tulisan ini dimaksudkan untuk mencoba menganalisa sebuah karya sastra Belanda, yakni Herinneringen van een Engelbewaarder 'Kenang-kenangan Seorang Malaikat Pelindung' karya W.F. Hermans. Karya ini dipilih karena beberapa unsur penokohannya yang inkonvensional. Cerita menghadirkan seorang tokoh yang tidak insani, yakni Malaikat Pelindung, yang senantiasa membayangi tokoh utama. Tokoh Malaikat Pelindung ini bukan semata-mata hasil imajinasi pengarang, tetapi sebagai konsep telah mempunyai eksistensi di luar buku, yakni dalam ajaran Gereja Katolik (lihat lampiran 1).Sebenarnya ini bukanlah karya Hermans yang pertama yang menghadirkan unsur atau warna keagamaan. Dalam 1k Heb Altijd Gelijk 'Aku Selalu Benar' misalnya, ia menghadirkan seorang tokoh yang dengan sangat sengit menyerang berbagai konsep ajaran Katolik. Begitu pula dalam bukunya De Donkere Kamer van Damocles 'Kamar Gelap Damocles', unsur keagamaan itu hadir. Ini baru beberapa contoh saja. Namun di dalam semua karyanya yang lain itu unsur keagamaan tersebut hadir dalam bentuk tak langsung, maksudnya melalui misalnya cakapan tokoh-tokohnya atau sebagai latar belakang saja, jadi bukan dalam bentuk personifikasi langsung sebuah konsep melalui penokohan di dalam cerita seperi yang terjadi dalam Herinneringen van een Engelbewaarder ini.Eksistensi konsep 'Malaikat Pelindung' itu di luar buku, ditambah dengan teknik penokohannya yang menyimpang dari yang biasa, telah merupakan dorongan untuk melakukan telaah lebih lanjut terhadap penokohan Malaikat Pelindung.Tokoh Malaikat Pelindung ini ditampilkan melalui suatu teknik penokohan yang sangat inkonvensional. Ia tidak hadir dalam watak ataupun wujud yang biasanya diasosiasikan dengan pengertian malaikat secara umum, dan dengan penempatannya sebagai pembawa cerita atau pe-ngisah yang merangkap sebagai tokoh di dalam cerita yang dibawakannya, Hermans telah melakukan suatu permainan dengan perspektif yang pengaruhnya terhadap penokohan Malaikat Pelindung tersebut bersifat timbal-balik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goei, Ching Hsiang
"Penulis memilih Arthur van Schendel dengan karangannya Een Zverver Verliefd 1904, cetakan perlama sebagai bahan skripsi karena tertarik akan isi dan cara pengarang mengungkapkan dan menyusun cerita ini. Kata-katanya sederhana dan jalan ceritanya mudah dimengerti. Di antara buku lain yang penulis baca buku karang_an Van Schendel inilah yang telah berhasil menarik hatinya, juga riwayat hidup pengarang yang kebetulan di_lahirkan di Indonesia. Sesudah pengarang menyelesaikan buku ia melanjutkan karangannya dengan Een Zwer_ver Verdwaald yang merupkan lanjutan cerita dari to_koh utama Een Zwerver Verliefd. Cerita ini merupakan bagian tersendiri yang terpisah dari cerita sebelumnya sehingga dalam membuat skripsi ini penulis hanya mengambil satu cerita saja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Astuti
"Dalam bab ini penulis akan mengemukakan alasan pemilihan judul, metodepenulisan skripsi dan sistimatikanya skrip_si. Pada tahun tiga puluhan muncul suatu aliran di dalam kesusastraan yang disebut aliran magis-realisme. Aliran yang semula tumbuh di dalam kesusastraan Jarman itu kemudian me_nyebar ke kesusastraan negara-negara Eropa lainnya, tidak terkecuali kesusastraan Belanda. Aliran ihi berusaha menggabungkan.dua kutub yang berbeda, yaitu kutub kenyataan dan kutub ketidaknyataan. Yang dirnaksud dengan ketidaknyataan di sini adalah kenyataan yang tidak tampak oleh kita, tetapi dapat dirasakan keberadaannya dalam jiwa kita yang paling dalam. Penggabungan kedua unsur di atas menimbulkan gejolak magis yang selanjutnya diharap_kan dapat menolong manusia untuk sejenak menempati dunia ba_ru yang tidak nyata, tetapi penuh kesempurnaan. Usaha ini dilakukan dengan maksud agar manusia bisa melarikan diri dari kenyataan yang tidak enak dan rnencari sesuatu yang lain yang dapat membahagiakannya. Kenyataan yang tidak enak tersebut"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S15935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meester, Johan de
Amsterdam: Wereldbibliotheek, 1930
BLD 839.36 MEE z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Budiarti Sursantiani
"Emansipasi memang menghasilkan beberapa perubahan status wanita dalam masyarakat, seperti emansipasi wanita gelombang pertama yang antara lain berhasil mendapatkan hak pilih penuh bagi wanita. Juga emansipasi wanita gelombang kedua telah berhasil mengalihkan perhatian lembaga-lembaga resmi, dengan perhatian dan dukungan yang diberikan pada perjuangan kaum wanita demi tercpainya persamaan hak antara pria dan wanita, juga memberi kesempatan kepada kaum wanita untuk menunjukan kemampuannya dalam membangun alam semesta ini.."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felina Sugiharto
"Berdasarkan suatu perbandingan antara dua karya Willem Elschot, Lijmen-Het Been dan Kaas, maka tersusunlah karya tulis ini. Kedua karya Elschot ini, diperbandingkan dari sudut : tokoh-tokoh utama, tema, dan motif. Kedua karya ini mempunyai tokoh utama yang sama, ialah Laar_mans, yang mudah sekali dipengaruhi oleh orang lain yang lebih kuat dan Boorman yang kuat sekali.Lijmen - Het Been, merupakan suatu cerita tentang realita dunia perdagangan yang penuh dengan kelicikan dalam memikat kor_bannya. Laarmans tidak berhasil sebagai lijmer merupakan akhir cerita Lijmen - Het Been ini. Kaas menceritakan dunia perdagangan pula, dimana tokoh Laarmans muncul kembali dalam karya Elsschot ini. Laarmans men_jadi seorang pedagang keju yang sama sekali buta organisasi perdagangan. Ia gagal, tetapi berhasil memupuk cintanya kembali dengan istri dan anak-anknya. Semuanya dipaparkan ELsschot dengan sederhana, menarik dan realitis"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S15940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Djosli
"Cerita bersumber dari kehidupan tokoh Ammer Stol yang hidup dalam lingkungan agama Gereformeerd dan memiliki kelainan sebagai homoseksual. Di dalam skripsi ini akan dianalisis bagaimana sebuah kisah yang sama diolah ke dalam dua cerita yang berbeda. Kedua roman tersebut di tulis dengan nama tokoh utama yang sama, latar belakang, konflik, motif dan tema yang hampir sama. Meskipun banyak bersamaan namun kedua roman tersebut merupakan dua cerita yang berbeda, bukan kelanjutan. Perbedaan dan persamaan menyakut struktur, penyajian dan tema dalam roman Stenen voor een Ransuil dan ik had een Wapenbroeder..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>