Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130699 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwit Siswarini
"ABSTRAK
Skripsi ini mengenai persepsi siswa terhadap profesi dan tugas pustakawan. Penelitian ini bertujuan untuk merigetahui gambaran mengenai pengenalan dan persepsi siswa terhadap perpustakaan, mengefahui kontak antara siswa dan pustakawan, mengetahui persepsi siswa SMU terhadap profesi dan tugas pustakawan, gambaran mengenai pengenalan siswa terhadap organisasi profesi pustakawan, serta pengenalan dan minat siswa terhadap jurusan iimu perpustakaan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner. Kuesioner disebarkan langsung kepada responden hingga didapat jumlah yang diinginkan. Data dari hasil penyebaran kuesioner merupakan data utama dalam penelitian ini.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pengenalan siswa terhadap perpustakaan sebagian besar dimulai sejak mereka duduk di bangku SMP dan perpustakaan yang pernah dikunjungi hampir seluruh responden adalah perpustakaan sekalah sedangkan persepsi responden terhadap perpustakaan adalah positif. Kontak antara siswa dan pustakawan sebagian besar terjadi di meja sirkulasi. adalah positif. Kontak antara siswa dan pustakawan sebagian besar terjadi di meja sirkulasi.
Sebagian besar responden mengetahui ada profesi pustakawan dan mereka mempunyai persepsi positif terhadap peranan pustakawan di era informasi dan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, kecenderungan persepsi negatif terdapat pada prospek, gaji yang rendah, kedudukan pustakawan di antara profesi lain dan tugas pustakawan yang rutin dan membosankan.
Sebagian besar responden menyatakan tugas pustakawan adalah menyediakan informasi, dan untuk menjadi pustakawan dibutuhkan kepribadian yang dinamis, cepat dan cekatan, kreatif dan proaktif.
Hanya sebagian kecil yang mengetahui adanya organisasi profesi pustakawan itupun tidak mengetahui namanya secara lengkap. Minat responden untuk masuk ke jurusan ilmu perpustakaan sangat rendah karena hanya 4 % yang menyalakan berminat masuk.

"
1999
S15624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Prahastuty Nawangsari
"Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa menengah terhadap pustakawan yang bekerja di perpustakaan sekolah. Penelitian ini dilakukan di perpustakaan SMP/SMU Labschool Jakarta terhadap 110 sampel /responden tanpa membedakan apakah mereka pemakai atau pengguna perpustakaan sekolah atau bukan.
Tujuan penelitian adalah (1) Mendapatkan gambaran mengenai persepsi siswa terhadap pustakawan sekolah di SMP/SMU Labschool Jakarta; (2) Mengetahui gambaran persepsi siswa mengenai aspek kualitatif dan kuantitatif dari pustakawan sekolah; (3) Mengetahui gambaran persepsi siswa mengenai eksistensi pustakawan sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, dan ditunjang tiga teknik lain yaitu wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Pemilihan sampel dilakukan secara aksidental.
Hasil penelitian menunjukkan, sebagian besar siswa SMP/SMU Labschool Jakarta menganggap pustakawan adalah orang yang mengumpulkan, mengelola, menyimpan dan menyebarluaskan informasi, umumnya siswa mengangap sikap pustakawan cukup ramah, dalam memberikan bantuan juga cukup baik, walaupun siswa tidak sering meminta bantuan pada pustakawan. Alasan yang dikemukakan oleh siswa yang belum pernah meminta bantuan pada pustakawan adalah karena mereka sudah bisa mendapatkan sendiri apa yang dibutuhkan tanpa bantuan pustakawan. Siswa beranggapan bahwa tugas pustakawan berkaitan dengan kegiatan sirkulasi dan menyediakan sumber informasi, namun mereka tidak memiliki pendapat apakah tugas tersebut dapat dilakukan oleh semua orang. Persepsi siswa terhadap tingkat pendidikan pustakawan masih rendah, tetapi mcreka berpendapat bahwa ada keahlian yang perlu dimiliki oleh pustakawan sekolah yaitu ilmu pcrpustakaan, pengetahuan umum dan pendidikan. Menurut siswa jumlah pustakawan dan staf yang bekerja di perpustakaan saat ini sudah memadai.
Terakhir adalah, pada umumnya siswa mengakui eksistensi pustakawan sekolah sangat penting, ditinjau dari keberadaan mereka di perpustakaan, peranannya dalam proses bclajar mengajar, kerja sama dengan guru dan staf lainnya serta status pustakawan yang sejajar dcngan guru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadarullah Purbosatmoko
"Penelitian mengenai persepsi dan harapan siswa terhadap koleksi perpustakaan SMU Negeri 78 Jakarta dilakukan pada bulan Mei 2007. Tujuannya adalah mendapatkan gambaran mengenai persepsi dan harapan siswa terhadap koleksi perpustakaan sekolah tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, wawancara, dan studi kepustakaan untuk menunjang kelengkapan data penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut siswa koleksi yang ada di perpustakaan sekolah sudah relevan dengan kurikulum. Mayoritas siswa juga beranggapan bahwa koleksi bacaan sehat yang ada di perpustakaan sekolah belum mencukupi bagi mereka. Mengenai harapan siswa terhadap koleksi, mayoritas siswa mengharapkan koleksi yang ada di perpustakaan sekolah selalu diperbaharui dan koleksi yang bersifat hiburan (karya-karya fiksi seperti novel dan komik) ditambah di jajaran koleksi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Chandra Ningrum
"Keinginan untuk melahirkan generasi baru yang profesional dan siap menghadapi tantangan di era globalisasi menyebabkan pemerintah, khususnya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui SMU-SMU yang tergolong Plus. Untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih baik dan sebagai usaha memperkaya kurikulum nasional, SMU Plus menyelenggarakan program pengayaan materi di sekolah yang wajib diikuti oleh setiap siswa. Konsekuensinya, siswa menghabiskan waktu belajar di sekolah Iebih lama, yaitu mulai pukul 07.00 hingga pukul 15.30.
Adanya program pengayaan materi merupakan suatu pengalaman baru bagi siswa yang dapat dirasa sebagai sesuatu yang menyenangkan atau bahkan menyebalkan sehingga dapat muncul respon-respon tertentu. Respon-respon tersebut merupakan sikap siswa terhadap pelaksanaan program pengayaan materi dan sikap sangat penting dalam kelangsungan proses belajar-mengajar karena adanya sikap positif dapat menimbulkan rasa senang bagi siswa untuk berada di sekolah sehingga dapat mengikuti peiajaran dengan baik. Setiap siswa ingin berhasil dalam pendidikan dan tiap siswa mempunyai kriteria tersendiri untuk menunjukkan keberhasilannya. Kriteria ini dipengaruhi oleh orientasi tujuan akademis yang dimiliki. Ada yang lebih mengutamakan penguasaan dan peningkatan pengetahuan (mastery goal) dan ada pula yang lebih menginginkan pengakuan atau pengharagaan dan orang Iain (performance goal).
Selain sikap dan orientasi tujuan akademis, pengikatan diri terhadap tugas juga berperan penting dalam keberhasilan belajar karena siswa yang bertanggung jawab terhadap tugas tidak akan mudah putus asa serta tekun/gigih dalam belajar. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap siswa SMU Plus terhadap program pengayaan materi, gambaran orientasi tujuan akademis, gambaran pengikatan diri terhadap tugas serta hubungan antar variabel tersebut.
Penelitian ini dilakukan terhadap 296 subyek kelas I dan ll yang berasal dan 4 SMU Plus,yaitu SMU Negeri 8, SMU Negeri 68, SMU Negeri 70 dan SMU Negeri 78. Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan non probability sampling dengan teknik incidental sampling.
Data-data dalam penelitian ini diolah secara kuantitatif dan diperoleh hasil bahwa subyek dalam penelitian bersikap positif terhadap pelaksanaan program pengayaan materi dan cenderung memiliki skor performance goal lebih tinggi (52,54%) dari skor mastery goal. Sedangkan subyek yang memiliki skor pengikatan diri terhadap tugas seimbang antara yang tinggi dan rendah. Diketahui pula adanya hubungan yang signifikan pada l.o.s. 0,01 antara sikap terhadap program pengayaan materi dengan mastery goal, performance goal dan pengikatan diri terhadap tugas.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat ditindak Ianjuti oleh pihak sekolah dengan mencari suatu cara untuk memotivasi siswa dalam belajar agar siswa tidak hanya berorientasi performance goal tetapi juga mastery goal."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2599
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catherine
"Remaja dalam menyongsong masa depannya. memeriukan pendampingan dari orang-orang yang iebih tua dan berpengalaman. Pendampingan diperlukan remaja untuk mengarahkan keinginan dan cita-cita mereka secara optimal. Program bantuan seperti itu, telah diberikan di Sekoiah Menengah Umum, yang dikenal dengan program Bimbingan dan Konseling. Namun. dan penelitian terdahulu dan hasil wawancara singkat pada beberapa siswa SMU, dirasakan keberadaan program yang penting ini, tidak begitu mendapatkan perhatian siswa. Oleh karena itu, peneliti hendak mengetahui bagaimana siswa mempersepsikan program BK sesungguhnya. Dalam peneletian ini juga akan dilihat perbedaan yang muncul antar kelompok jurusan program studi IPA dan IPS serta antar kelompok konsep diri tinggi dan rendah pada aspek kemampuan fisik. aspek daya tarik penampilan, aspek hubungan sosial dan aspek kemampuan dalam mata pelajaran sekoiah. Penelitian dilakukan pada 80 siswa/i SMU, yang duduk di kelas 111 dan sudah mendapalkan program BK selama dua tahun. Pengambrlan data dilakukan dengan penyebaran kuesloner. bertipe skala Liked.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SMU mempersepsikan program BK panting dan bermanfaat, namun dalam pelaksanaannya program ini masih kurang diberikan eecara menarik, sehingga adakalanya menyebabkan srsvra metasa bosan dan mengantuk. Berdasarkan jurosan program studi, ditemukan perbedaan yang slgnifikan pada persepsi siswa terhadap manfaat BK dan pelaksanaan BK di sekolah. Namun, dalam persepsi tentang peranan BK di bidang bimbingan ptibadi-sosial, bimbingan belajar dan bimbingan kanr, tidak ditemukan adanya perbedaan yang slgnifikan.
Berdasarkan konsep dm, ditemukan tidak adanya pedtedaan yang slgnifikan pada persepsi siswa terhadap program BK antar kelompok konsep din tinggi dan rendah dalam aspek kemampuan fisik. Dalam ketlga aspek konsep din lainnya, yaHu aspek daya tank penampilan, aspek hubungan sosial dan aspek kemampuan daiam mata pelajaian sekolah, tidak ditemukan perbedaan yang slgnifikan pada persepsi siswa terhadap guru pembimbing BK, dan peranan BK dalam kehidupan siswa d, bidang bimbingan pnbadi-sosial dan bidang bimbingan beiajar. Walaupun daiam ketiga aspek tersebut, ditemukan juga ada perbedaan yang slgnifikan pada persepsi siswa terhadap manfaat BK, metode pelaksanaan BK dan peranan BK di bidang bimbingan karir."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurjani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pustakawan terhadap profesi pustakawan berdasarkan pendidikan, masa kerja, usia, dan golongan pustakawan. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 1997 di perpustakaan-perpustakaan di Kotamadya Medan mencakup perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan IKIP Medan, Perpustakaan Daerah Sumatera Utara, Perpustakaan IAIN Medan, Perpustakaan STM Negeri I Medan, dan Perpustakaan SMEA Negeri I Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitan survai yang menguji hubungan antarpeubah. Populasi terdiri dari 66 pustakawan dari semua jenjang jabatan. Data dikumpulkan dengan metode angket atau kuesioner yang terlebih dahulu diuji kehandalannya dengan koefesien Korelasi Momen Tangkar Pearson. Data dianalisis dengan uji Korelasi Momen Tangkar Pearson dengan taraf significansi 5 %.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara persepsi pustakawan terhadap profesi pustakawan dan pendidikan, masa kerja, usia, serta golongannya tidak maknawi yang ditandai dari kurangnya nilai thitung daripada tmbti. Di samping itu juga digambarkan tugas sehari-hari yang dilakukan pustakawan seperti, layanan pustaka dan informasi, pengolahan bahan pustaka, publikasi perpustakaan, pembuatan karya ilmiah, melatih dalam bidang perpustakaan, dan kegiatan dalam organisasi profesi, dan permasalahan yang dihadapi dalam pengumpulan angka kredit berdasarkan waktu yang ditentukan, seperti kurangnya koleksi bahan pustaka baru, kurangnya pengetahuan dan keterampilan dan pengetahuan pustakawan, batas-batas tugas belum jelas, bertugas hanya di satu bidang, dan pergantian tugas yang belum jelas. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T4909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Debora Eflina
"Skripsi ini mengenai persepsi staf pengajar terhadap tugas dan status pustakawan di perpustakaan perguruan tinggi di Fakultas Sastra, FISIP dan Fakultas Psikologi-Ul. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi staf pengajar terhadap pentingnya perpustakaan fakultas bagi mereka, menggambarkan persepsi staf pengajar terhadap tugas pustakawan, persepsi staf pengajar terhadap status pustakawan, dan kontak/hubungan yang terjadi antara pustakawan fakultas dan staf pengajar di ketiga fakultas tersebut di atas. Teknik pengumpalan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner, yang dibagikan langsung kepada staf pengajar yang menjadi sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 72 responden yang diteliti, per_sepsi mereka terhadap pentingnya perpustakaan bagi penelitian dan pengajaran mereka cukup baik. Staf pengajar di FS Iebih menghargai koleksi perpustakaannya dibanding staf pengajar di FISIP dan F-Psi. Persepsi staf pengajar terhadap tugas pustakawan pada umumnya positif walaupun staf pengajar yang mengerti tugas-tugas seorang pustakawan jumlahnya hanya sebagian dari seluruh responden. Persepsi staf pengajar yang mengerti dan yang tidak mengerti ada perbe-daan tugas pustakawan dan non pustakawan di perpustakaan tidak berbeda jauh, dan staf pengajar di FS dalam beberapa hal lebih mengerti tugas-tugas seorang pustakawan. Persepsi staf pengajar terhadap status pustakawan pada umwnnya positif, sebagian staf pengajar setuju jika pustakawan memiliki status dan kedudukan yang sama dengan staf pengajar. Staf pengajar yang menyetujui per_samaan status dan kedudukan antara pustakawan dan staf pengajar lebih besar jumlahnya di FS (73,91% staf pengajar FS setuju tentang hal ini). Sebagian be_sar staf pengajar (81,94%) menganggap pustakawan sebagai profesional. Kon_tak/hubungan antara pustakawan dan staf pengajar belum berjalan efektif. Pada umumnya staf pengajar merasa tidak pernah mendapat informasi buku-buku baru di perpustakaan, belum ada kontak dalam Pendidikan Pemakai, dan jarang sekali terjadi kontak dalam hal pemilihan dan pengembangan koleksi dan pembuatan kebijakan untuk perpustakaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S15280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>