Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98415 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alis Prihatini
"Penelitian mengenai budaya kerja pegawai telah dilakukan di Perpustakaan Universitas Indonesia pada bulan Juni 2004. Tujuan utamanya adalah untuk melibat gambaran budaya kerja pegawai yang ada di Perpustakaan Universitas Indonesia. Pengumpulan data diperoleh melalui kuesioner, wawancara dan observasi. Cara penyusunan kuesioner, pembentukan kerangka sampel dan pemilihan sampel dijelaskan. HasiI penelitian menunjukkan bahwa gambaran budaya kerja di Perpustakaan Universitas Indonesia adalah merupakan budaya tugas yaitu budaya yang menjunjung tinggi kebebasan di dalam melakukan inovasi kerja, memililki peraturan-peraturan yang jelas mengatur hak dan kewajiban para anggotanya, mementingkan kerja kelompok atau tim, penilaian didasarkan atas kinerja individu yang pada akhirnya menentukan alokasi imbalan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmani
"ABSTRAK
Penelitian ini diilaksanakan terbadap pegawai UPT Perpustakaan Universitas Gatutkaca, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang motivasi kerja pegawai yang berupa : (1) masalah-masalah yang dirasakan dalam memenuhi kebutuhannya , serta (2) unsur pendorong semangat kerja mans yang dirasakan sebagai kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi.
Populasi sebanyak 70 orang pegawai UPT Perpustakaan Universitas Gatutkaca, tersebar di berbagai fakultas/lembaga dan Perpustakaan Pusat. Sampel dipilah secara purposif yaitu pegawai Perpustakan Pusat saja sejumlah 28 orang yang terdiri dari :
1. Kepala Bidang Pengadaan Behan Pustaka dengan 3 orang bawahan
2. Kepala Bidang Pengolahan bahan Pustaka dengan 6 orang bawahan
3. Kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan dengan 6 orang bawahan
4. Kepala Bidang Pelayanan Dokumentasi/informasi dengan 3 orang bawahan
5. Kepala Sub Bagian Tama Usaba dengan 5 orang bawahan.
Gambaran tentang masalah-masalah yang dirasakan oleh pegawai dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, dan unsur pendorong semangat kerja yang dirasakan mendesak diperoleh dengan menggunakan teknik kuesioner.
Dari penelitian ini ditemukan masalah-masalah yang dirasakan oleh para pegawai adalah :
1. Penghasilan yang diterima dirasakan masih sangat rendah, walaupun selain gaji masih diterima pendapatan lain seperti lembur jaga sore.
2. Kondisi kerja dirasakan. belum mendukung kelancaran kerja. Ada pegawai yang merasakan : (a) keadaan ruang kerja kurang menyenangkan, (b) perlengkapan kerja kurang tersedia, (c) kurangnya bahan yang dikerjakan, dan (d) kurang amannya harts milik kantor dan milik pengunjung.
3. Kebutuhan sosial belum terpenuhi. Pegawai merasakan : (a) hubungan antar pegawai kurang menyenangkan, (b) atasan kurang melaksanakan fungsi supervise, (c) penerapan peraturan serta kebijakan yang kurang adil.
4. Kebutuhan status dan pengharagaan belum terpenuhi. Ada pegawai yang merasakan : (a) kenaikan status dari honorer menjadi calon pegawai dirasakan terlalu lama, dan (b) atasan belum ada usaha yang disengaja untuk menghargai kerja bawahannya.
5. Kebutuhan realisasi diri belum terpenuhi. Ada pegawai yang merasakan : (a) keinginan untuk mengembangkan kemampuan kurang diperhatikan, (b) kurang dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, (c) pekerjaannya tidak menantang, dan (d) tidak didorong membuat rencana kerja yaitu menetapkan tujuan dan target pekerjaannya.
Berdasarkan masalah-masalah yang dirasakan, guna mendorang semangat kerja, keaenderungan umum bagi seluruh pegawai UPT Perpustakaan menunjukkan :
1. Kebutuhan yang dirasakan sangat mendesak, mencakup : (1) penerimaan lain ditingkatkan (2) 'tata ruang yang lebih menyenangkan, (3) adanya hubungan pegawai yang lebih menyenangkan, (4) atasan yang lebih membimbing, mengarahkan, dan membantu memecahkan masalah, (5) peraturan dan kebijakan yang lebih memberi rasa sejahtera dan adil, dan (6) mengikuti kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan kerja.
2. Kebutuhan yang dirasakan mendesak , mencakup : (1) ingin dilibatkan dalam pengambilan keputusan, dan (2) mandiri dalam pekerjaan.
3. Kebutuhan yang dirasakan kurang mendesak, mencakup : (I) pimpinan lebih memperhatikan keinginan untuk naik golongan atau jabatan
4. Kebutuhan yang dirasakan tidak mendesak, mencakup : (1) status yang lebih
tinggi, (2) penghargaan prestasi kerja, dan (3) pekerjaan yang lebih menantang.
Kecenderungan umum kebutuhan yang diinginkan guna mendorong semangat kerja juga dilaporkan menurut : (1) bagian /tempat kerja, (2) kelompok yang menduduki jabatan struktural, (3) kelompok berdasarkan latar belakang pendidikan, dan (4) kelompok yang berstatus honorer.
Berdasarkan hasil penelitian ini, selanjutnya penulis mengajukan beberapa saran untuk Kepala UPT Perpustakaan Universitas Gatutkaca guna mendorong semangat keija bawahannya.

This research was carried out to the staff of the UPT Perpustakaan Universitas Gatutkaca. The objective of this research was to get the description of the staff work motivation, includes: (1) the problems felt by the staff in the fulfillment of their needs, and (2) which work motivation felt as urgent needs.
The population in this research was 70 persons, all were the staff of the UPT Perpustakaan Universitas Gatutkaca, spread in several faculties/institutions and the Central Library.
Purposive sampling was applied to do this research. The total 28 staff members of the Central Library were chosen as the sample, consists of :
1. The Head of the Acquisition Department, with 3 staff.
2. The Head of the Technical Processing Department, with 6 staff
3. The head of the Readers Services, with 6 staff
4. The Head of the DocumenUlnformation Service Department, with 3 staff.
5. The Head of the Administration Sub Section, with 5 staff.
6. The problems felt by the staff were collected by using the interview technique, and the component of the work motivation that felt as urgent needs collected by using the questionnaire technique.
The result of this research indicated that there were several problems felt by the staff in the fulfillment of their needs, include:
1. Lack of salary for the fulfillment of their life needs.
2. Work conditions did not support them to the work effectively and efficiently, in the aspects of: (a) the place or room situation, (b) lack of the supplies and equipment, (c) lack of the raw materials, and (d) lack of the security.
3. Unsatisfied to the social needs, in the aspects of: (a) the inconvenience of the interpersonal relationship among the staff, (b) lack of the supervision, and (c) injustice to the application of the rules and regulations, and also policies.
4. Unsatisfied to the status and esteem needs, in the aspects of: (a) the length of the contract period, and (b) unconsciousness of the supervisor to appreciate to the work of subordinates.
5. Unsatisfied to the self actualization, in the aspect of : (a) lack of the attention by the superior to the subordinates who want to develop their skill through the non formal educational program, (b) lack of the opportunity to participate in the decision making process, (c) lack of the challenge to their job, and (d) lack of the direction by the superior to the subordinates to participate in the planning activities for their job.
Based on the summarized problems felt by the staff above, it was shown the following need ranking trend:
1. The needs felt by the staff considered as very urgent, include: (1) the hope to get the increasing income, (2) to have more convenient work room, (3) the interpersonal relationship among the staff should be more convenience, (4) the need to get more guidance, direction, and helping to the problems solving for the job, (5) the rules and regulations application and policies should be more fair, and (6) the opportunity to develop their skill through the educational program should be available.
2. The need felt by the staff considered as urgent, include: (1) the desire to participate in the decision making process, and (2) to get more autonomy to do their job.
3. The need felt by the staff considered as less urgent, include: (1) to get more attention from the superior to have a higher occupation or position.
4. The need felt by the staff considered as not urgent, include: (1) to get the higher status, (2) to get the work appreciation, and (3) to get the more challenge job.
The need rankng trends were reported also based on: (I) the department/sub section, (2) the group of the head of the department/sub section, (3) the group of the educational background, and (4) the group of the contract status.
Based on the result of this research, than the writer gave several recommendations to the Head of the UPT Perpustakaan Universitas Gatutkaca, to motivate the staff in order to increase the work spirit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Jumarlita
"Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: bagaimana gambaran tingkat kepuasan kerja staf perpustakaan di lingkungan Universitas Indonesia secara umum dilihat dari berbagai aspek pengukuran kepuasan kerja, aspek kerja mana saja yang telah memberikan kepuasan kerja dan aspek mana yang belum memberikan kepuasan kerja dan bagaimana perbedaan tingkat kepuasan kerja diantara staf perpustakaan di lingkungan Universitas Indonesia yang berbeda tingkat pendidikan, status kepegawaian, unit kerja dan masa kerja. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan penyebaran kuesioner sebagai alat pengumpulan data utama didukung pula oleh wawancara. Populasi penelitian ini adalah seluruh staf perpustakaan di lingkungan Universitas Indonesia yang berpendidikan minimal tingkat diploma bidang studi ilmu perpustakaan. Sedangkan metode penarikan sampel yang dipilih adalah total sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar staf perpustakaan di lingkungan Universitas Indonesia menyatakan puas terhadap pekerjaan mereka. Namun, hail tersebut tidak mutlak karena masih terdapat sebagian kecil yang justru menyatakan ketidakpuasannya. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa rata-rata aspek kepuasan kerja yang telah memberikan kepuasan kerja secara keseluruhan yaitu aspek sifat pekerjaan, kepemimpinan atasan dan kondisi kerja (lingkungan fisik), sedangkan aspek yang belum memberikan kepuasan kerja yaitu aspek hubungan antar rekan kerja, kesempatan mengembangkan karir serta aspek gaji dan tunjangan. Tidak terdapat perbedaan kepuasan kerja yang berarti antara staf perpustakaan yang berbeda tingkat pendidikan, status kepegawaian dan unit kerja. Namun berbeda dengan masa kerja atau pengalaman, semakin lama masa kerja semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerjanya secara keseluruhan, terutama pada aspek sifat pekerjaan serta aspek gaji dan tunjangan. Tingkat kepuasan kerja staf perpustakaan di lingkungan Universitas Indonesia yang ada scat ini dapat dikatakan cukup tinggi, tetapi untuk mempertahankan dan meningkatkannya diperlukan usaha-usaha sebagai berikut: 1). Perbaikan sistem pemberian gaji dan tunjangan, khususnya pembayaran uang lembur, 2). Dibuatkan suatu aturan atau standar yang jelas yang digunakan untuk semua perpustakaan di lingkungan Universitas Indonesia mengenai job description staf perpustakaan, 3). Staf perpustakaan lebih diikutsertakan dalam rapat-rapat penting dengan para pimpinan yang berkaitan dengan kemajuan perpustakaan, 4). Perlu lebih ditambah pemberian kesempatan berupa beasiswa bagi para staf perpustakaan baik melalui pendidikan formal maupun nonformal seperti seminar atau pelatihan, 5). Hendaknya setiap perpustakaan memiliki peraturan atau kebijakan promosi dan kesempatan mengikuti pelatihan yang jelas dan diketahui oleh seluruh staf perpustakaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15258
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Ratna Adhikusuma
"Katalogisasi didalam bahasa sehari-hari ialah tak lain dari pada proses pencatatan yang diatur, sedemikian rupa atas suatu bahan pustaka, supaya mudah ditemukan kembali. Dalam katalogisasi, mula-mula kita dihadapkan pada masalah menentukan siapa yang bertanggung jawab terhadap suatu karya. Orang yang bertanggung jawab ini, sehari-hari kita sebut pengarang. Ia dapat merupakan pengarang perorangan atau badan korporasi. Setelah mengetahui siapa pengarangnya,kita kemudian menginjak pada masalah bagaimana mencatat na manya pada awal entri utama suatu karya, yang dise_but tajuk entri utama. Hal ini penting, karena un_sur ini menentukan tempatnya dalam jajaran menurut abjad. Yang dimaksud dengan tajuk entri utama disini, ialah batasan 'main entry' nomor 2 dalam Anglo-American_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S15423
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Fariha Fuadi
"Perpustakaan merupakan tempat dimana buku biasanya dilindungi dan disimpan, kondisi ruangan dapat berdebu, lembab, dan tidak memiliki cahaya yang memadai serta mengandung endapan berbagai serangga dan mikroorganisme. Aktivitas kerja yang dilakukan oleh pegawai perpustakaan diantaranya bekerja menggunakan komputer dalam waktu yang cukup lama, pelestarian buku yang sudah tua dan rusak, dan pekerjaan kantor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko kesehatan kerja pada aktivitas pekerjaan pegawai perpustakaan Universitas Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian mixed methode (kualitatif-kuantitatif). Penilaian risiko dilakukan dengan menggunakan Matriks Risiko yang telah dikembangkan oleh Universitas Indonesia.
Hasil dari penelitian ini mengidentifikasi terdapat 6 jenis bahaya kesehatan pada aktivitas kerja pegawai perpustakaan UI, diantaranya pencahayaan, temperatur, debu, jamur, ergonomi dan psikososial. Hasil analisis tingkat risiko menunjukan bahwa, pada seluruh aktivitas kerja pegawai perpustakaan UI memiliki risiko sangat tinggi untuk terkena gangguan muskuloskeletal, risiko tinggi terkena gangguan pernapasan karena debu dan iritasi tangan karena jamur pada aktivitas kerja preservasi, deseleksi dan layanan koleksi naskah. Pada aktivitas lainnya pajanan terhadap debu memiliki tingkat risiko menengah. Pajanan terhadap pencahayaan, ergonomi dan psikososial pada seluruh aktivitas memiliki tingkat risiko menengah. Tindakan pengendalian yang sudah ada mampu menurunkan tingkat risiko kesehatan kerja menjadi risiko menengah dan rendah.

The library is a place where books are usually protected and stored, the condition of the room can be dusty, humid, and not have sufficient light and contain deposits of various insects and microorganisms. Work activities carried out by library employees include working with computers for quite a long time, preservation of old and damaged books, and other office work. This study aims to analyze the level of occupational health risks in the work activities of University of Indonesia library employees. By using a mixed method research method (qualitative-quantitative). Risk assessment is carried out using the Risk Matrix that has been developed by the University of Indonesia.
The results of this study identified six types of health hazards in the work activities of UI library staff, including lighting, temperature, dust, mold, ergonomics and psychosocial. The results of the risk level analysis show that, in all work activities UI library employees have a very high risk of being exposed to musculoskeletal disorders, a high risk of respiratory problems due to dust and hand irritation due to fungus in preservation, deselecting and manuscript collection services. In other activities exposure to dust has a medium risk level. Exposure to lighting, ergonomics and psychosocial activities all have a medium risk level. Existing control can reduce the level of occupational health risk to be medium and low risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djarot Setiawan
"Skripsi ini merupakan penelitian terhadap tata letak ruang perpustakaan di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang selesai dibangun pada tahun 1980. Pembahasan skripsi dititikberatkan pada pentingnya hubungan ruangan dengan alur kerja pengolahan bahan pustaka, alur kegiatan pemakai perpustakaan serta penempatan perabot dan perlengkapan perpustakaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa pandangan tentang tata letak ruang perpustakaan perguruan tinggi serta kemungkinan penerapannya di Indonesia. Disamping itu penelitian ini juga dimaksudkan sebagai evaluasi terhadap tata letak ruang gedung perpustakaan Unika Atma Jaya dikaitkan dengan fungsinya sebagai perpustakaan yang semakin lama dituntut berkembang sesuai dengan kemampuan universitas tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tata letak ruang perpustakaan di Unika Atma Jaya kurang mendukung jalannya kegiatan pengolahan bahan pustaka, karena ruangan-ruangan yang berkaitan dengan kegiatan ini tidak terletak pada lantai yang sama, sementara lift buku tidak tersedia di perpustakaan tersebut.
Bila ditinjau Bari segi kegiatan pemakai perpustakaan, maka tata letak ruang yang ada sekarang juga kurang praktis. Ruang Baca dan ruang koleksi referens yang dibuka sampai malam terdapat di lantai atas dan jauh dari ruang masuk. Demikian pula dengan luas perpustakaan yang sangat terbatas, mengakibatkan sulitnya pengaturan ruangan serta perabot dan perlengkapan perpustakaan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kiranya dapat ditempuh dengan jalan pengadaan bahan mikro pada masa yang akan datang. Atau mungkin dengan memindahkan koleksi untuk tingkat sarjana ke fakultas masing-masing, sehingga perpustakaan hanya untuk koleksi mahasiswa tingkat prasarjana saja. Hal ini dilakukan mengingat sangat sulit memperluas gedung perpustakaan Unika Atma Jaya karena terbatasnya tanah yang tersedia pada lokasi kampus; sedangkan peningkatan gedung ke atas dirasakan tidak mungkin, sebab baik pondasi maupun konstruksi gedung memang telah dirancang hanya untuk bangunan berlantai tiga seperti yang ada sekarang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S15236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Soetji Jamtomo
"ABSTRAK
Karya tulis ini terutama dimaksudkan untuk mengadakan kajian pendahuluan pada Perpustakaan PUSILKOM Universitas Indonesia dengan maksud untuk mengkaji kemungkinan-kemungkinan upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan peran dan fungsi Perpustakaan PUSILKOM UI. Untuk mencapai tujuan tersebut di dalam BAB II telah diuraikan mengenai parameter yang dapat digunakan untuk menilai tugas dan fungsi perpustakaan yang dapat dikomputerisasikan, pentahapan persiapan komputerisasi, sistem komputerisasi, serta perkembangan komputerisasi perpustakaan di Perguruan Tinggi di Indonesia. Selanjutnya di dalam BAB III dikaji latar belakang pertumbuhan Perpustakaan PUSILKOM UI serta kekuatan dan kelemahan baik perangkat keras maupun perangkat lunak yang dipergunakan oleh perpustakaan ini. Dari kajian tersebut tampaknya perangkat lunak dan perangkat keras yang dimiliki Perpustakaan PUSILKOM UI cukup memadai terutama untuk melaksanakan kegiatan pengkatalogan dan sirkulasi. Dengan menggunakan parameter-parameter di atas di dalam BAB IV karya tulis ini menganalisis tugas dan fungsi komputerisasi, pentahapan persiapan komputerisasi, sistem komputerisasi, kemampuan perangkat lunak, dan kendala-kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan PUSILKOM UI.

"
1989
S15734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurintan Cynthia Tyasmara
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Paiyo
"Persoalan peningkatan kinerja pegawai merupakan hal yang sentral dibicarakan dalam manajemen sumberdaya manusia. Untuk itu kajian mengenai faktor-faktor yang berkorelasi dengan pencapaian kinerja pegawai selalu dilakukan dari waktu ke waktu. Beberapa faktor yang berhubungan dengan kinerja pegawai antara lain yaitu budaya kerja pegawai dan motivasi pegawai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hubungan Budaya Kerja dengan kinerja pegawai pada Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi; (2) Hubungan Motivasi Pegawai dengan kinerja organisasi pada Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi; (3) Hubungan Budaya Kerja dan Motivasi Pegawai secara bersama-sama dengan kinerja organisasi pada Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.
Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut digunakan beberapa konsep yaitu, konsep kinerja organisasi, konsep budaya kerja pegawai dan konsep motivasi kerja pegawai. Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atau merupakan tingkat pencapaian tujuan. Kinerja adalah degree sejauhmana seseorang melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya untuk mencapai hasil sesuai dengan target kerjanya; bila hasil kerja semakin mendekati target kerjanya maka tentu kinerjanya semakin baik (Rue dan Byars dalam Keban, 1995). Menurut Robbins (2002), karakteristik budaya organisasi, yaitu: inisiatif individu, toleransi terhadap tindakan beresiko, arah, integrasi, dukungan manajemen, kontrol, identitas, toleransi terhadap konflik, pola-pola komunikasi. Motivasi menurut Maslow terdiri dari hirarkhi tingkat kebutuhan, yaitu: kebutuhan fisik, rasa-aman, hubungan sosial, perwujudan diri, pengakuan terhadap prestasi. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui studi lapangan, kuesioner. Sedangkan data sekunder berasal dari data laporan dari berbagai instasi yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa; (1) Budaya kerja memiliki korelasi positif dengan kinerja pegawai secara signifikan di Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi; (2) Motivasi kerja pegawai memiliki korelasi positif dengan kinerja pegawai secara signifikan di Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi; (3) Budaya kerja dan Motivasi kerja pegawai memiliki korelasi positif dengan kinerja pegawai secara signifikan di Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. Semakin baik budaya kerja dan motivasi, semakin tinggi kinerja pegawai di Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. Sebagai rekomendasi dari penelitian ini, disarankan kepada Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi untuk menciptakan nuansa kerja yang menunjang pencapaian Kinerja Pegawai, melalui penciptaan budaya kerja yang kondusif melalui pelatihan yang memadai. Diperlukan penelitian lanjutan, selain budaya kerja, dan motivasi pegawai yang akan berkorelasi dengan kinerja.

Issues about organizational performance are the central issues to discuss in human resources management. Therefore, study about same factors correlate with organizational performance is to be done from time to time. Same factors which is correlate with organizational performance such as organizational culture and motivation.
This research aim to know: (1) the correlation between organizational culture toward organizational performance in Sekretariat General and Registrar of Constitutional Court of The Republic of Indonesia; (2) the correlation between motivation toward organizational performance in Sekretariat General and Registrar of Constitutional Court of The Republic of Indonesia; (3) the correlation between organizational culture and motivation toward organizational performance in Sekretariat General and Registrar of Constitutional Court of The Republic of Indonesia.
To answer the research aim are used same concept. That are organizational performance concept, organizational culture concept and motivation. Performance is the degree of accomplishment (Rue dan Byars: Keban, 1995). According to Robbins (2002), organizational culture specified are: personal initiative, tolerans toward risk action, objective, integration, management support, control, identity, tolerans toward conflict, comunication structure. Motivation according to Maslow are built base on hirarchy need. That are: fisical need, secure need, social relationship, self actualization, prestise need. Data used in this research are primery and secondary data. Primary data are collected by field research and quesioner. Secondary data are collected from report data from various resourch which is related to research topic.
Research indicated same result, which are; (1) there is positive correlation between organizational culture toward organizational performance in Sekretariat General and Registrar of Constitutional court; (2) there is positive the correlation between motivation toward organizational performance in Sekretariat General and Registrar of Constitutional Court; (3) there is positive the correlation between organizational culture and motivation toward organizational performance in Sekretariat General and Registrar of Constitutional Court As recommendation, this research give suggestion to Sekretariat General and Registrar of Constitutional Court of The Republic of Indonesia to create works environment which is related to reach the highest work performance by same effort specially suitable training for the employee. Is needed to do additional research by other researcher, biside organizational culture and motivation that will correlate to reach good performance of Sekretariat General and Registrar of Constitutional Court of The Republic of Indonesia employe."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24595
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dradjat Sri Setianto
"ABSTRAK
Penelitian mengenai budaya perusahaan dan kepuasan kerja pegawai ini bertitik tolak dari pendapat Edwin B Flippo bahwa berbagai macam perilaku pegawai dalam mengejar kebutuhan kepuasan dapat dihambat oleh budaya perusahaan. Budaya perusahaan sebagai suatu sistem nilai bersama mengikat anggota organisasi untuk patuh pada sistem nilai bersama tersebut dan dalam konteks keterikatannya untuk berperilaku patuh pada sistem nilai bersama tersebut anggota organisasi dapat merasakan kepuasan atau ketidak puasan.
Dikaitkan dengan teori 7's dari Mc Kinsey, budaya perusahaan tersebut terdapat didalam faktor culture dan merapakan salah satu faktor lingkungan internal penentu keberhasilan perusahaan yang berfungsi sebagai pengikat yang inheren di dalam faktor-faktor penentu lainnya yaitu strategy, structure, system, style ,staff dan skill sehingga secara kultural terbentuk pertalian yang logis (coherency) dan harmonis antara seluruh faktor tersebut.
Penelitian kepuasan kerja pegawai Bank Rakyat Indonesia ini dilakukan dengan cara membandingkan kepuasan kerja antara kelompok pegawai Unit BRI dan pegawai Kantor Cabang BRI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk memperoleh gambaran tingkat kepuasan kerja pegawai terhadap budaya perusahaan atau budaya organisasi yang inheren dalam Organization Strategy, Organization Structure, System , Leadership Style , Employee Staffing dan Skill Development .
Penelitian dilaksanakan dengan melakukan survai yaitu penelitian dengan mengambil sampel dan satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Sampel penelitian diambil 400 responden terdiri dari 200 pegawai Unit BRI dan 200 pegawai Kantor Cabang BRI. Analisis kepuasan relatif antara kelompok pegawai dilakukan dengan cara membandingkan distribusi frekuensi tingkat kepuasan kerja antara dua kelompok pegawai BRI tersebut dan selanjutnya untuk mengukur signifikansi perbedaan kepuasan kerja tersebut dilakukan dengan metode statistik Tes Kai Kuadrat (Chi Square Test).
Penelitian ini terutama telah berhasil menunjukkan bahwa baik pegawai Unit BRI maupun pegawai Kantor Cabang BRI rata-rata merasakan puas terhadap totalitas budaya organisasi masing-masing unit kerjanya dan kepuasan kerja pegawai tersebut diperkirakan merupakan salah satu faktor pendukung kinerja keuangan jangka panjang PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Temuan lainnya adalah bahwa totalitas kepuasan kerja pegawai Unit BRI terhadap budaya organisasi Unit BRI relatif lebih tinggi dibanding dengan totalitas kepuasan kerja pegawai Kantor Cabang BRI terhadap budaya organisasi Kantor Cabang BRI dan pebedaan tersebut ternyata signifikan. Dari kenyataan perbedaan kepuasan kerja tersebut maka untuk meningkatkan kinerja PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero), disarankan untuk diadakan perbaikan dan perubahan budaya organisasi Kantor Cabang BRI dengan cara melakukan internal benchmarking terhadap budaya organisasi Unit BRI."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>