Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50282 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zeffry
"Manusia, sebagai animal rationale menciptakan simbol sekaligus mempergunakannya dalam segala tindakan dan kepentingannya. Pada hakekatnya memang manusia secara tidak langsung dikelilingi oleh simbol-simbol yang terkadang sampai begitu meresap dan mempengaruhi segenap kehidupan manusia. Menanggapi hal demikian, tidak berkelebihan jika Ernst Cassirer menyebut manusia sebagai animal simbolicum, manusia sebagai obyek, sekaligus subyek dari simbol itu sendiri (Cassirer 1979:26)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S15070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Mardiah
"Religiositas Islam yang terkandung dalam karya sastra erat kaitannya dengan keikutsertaan dimensi transenden dan imanen sekaligus. Hal tersebut juga berarti tidak ada pemisahan antara yang sakral dan profen sebab pandangan hidup Islam meliputi dua hal, yaitu dunia dan akhirat yang saling bertalian. Srkripsi ini merupakan hasil penelitian terhadap sembilan sajak Hamid Jabbar yang bernafas religius. Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah aspek-aspek religius yang muncul dalam sajak-sajakmya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan menunjukkan ciri-ciri yang menandai sajak-sajak religius Hamid Jabbar dan memperlihatkan bagaimana religiositas tersebut dihadirkan dalam sajak-sajaknya..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10969
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Sjafitrie
"Eva Sjafitrie. Kualitas simbolik warna dalam 5 sajak musim gugur karya Georg Trakl. (Di bawah bimbingan Dr. Irene Jansen dan Dr. G. Basa Hutagalung) Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1993. Simbolisme Perancis yang marak di sekitar tahun 1880-an ternyata terasa pula pengaruhnya di Jerman. Baudelaire, Verlaine dan Rimbaud menjadi tokoh idola bagi pengarang Ekspresionis Jerman. Unsur simbolisme terutama tampak dalam karya-karya Rilke, George dan Georg Trakl. Georg Trakl yang terkenal dengan sajak-sajak musim gugurnya bisa dijadikan contoh terbaik untuk menggambarkan pengaruh simbolisme Perancis itu di Jerman. Hampir seluruh karya Trakl memiliki keempat ciri sajak simbolisme. Kuatnya pengaruh simbolisme dalam karya-karyanya ini membuat Trakl jadi seorang penyair simbolis dalam era Ekspresionis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Sitor, 1923-2014
Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1982
808.81 SIT d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Mangasa Sotarduga
Jakarta: Tulila , 1989
899.212 09 HUT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rozak Zaidan
"Sajak-sajak Goenawan Mohamad adalah sajak-sajak yang memiliki pesona tersendiri di antara sajak-sajak sezamannya. Kehadiran sajak-sajak Goenawan Mohamad dalam dunia perpuisian Indonesia modern telah banyak mendapat sorotan, baik dari pemerhati sastra Indonesia di dalam negeri maupun dari luar negeri. Mereka itu, antara lain, H.B. Jassin (dalam Toda, 1984), Sapardi Djoko Damono (1973), M.S. Hutagalung (1976), Dami N. Toda (1984), Hoedi Soeyanto {1972), Linus Suryadi AG {1989), A. Teeuw (1980), Burton Raffel (1967), dan Harry Aveling {1974). Kajian mereka atas sajak-sajak Goenawan Mohamad pada umumnya bukan merupakan kajian yang khusus dan terpumpun, kecuali kajian yang telah dilakukan oleh Dami N. Toda (1984). Kajian mereka dapat dikatakan hampir sampai pada penilaian bahwa sajak-sajak Goenawan Mohamad memiliki keunikan dan daya pesona yang khusus.
Jassin lebih jauh menyatakan bahwa sajak-sajak Goenawan Mohamad memberi kesan suasana tanpa kita bisa mengatakan gagasan apa yang mau dikemukakan. Dalam anggapan Jassin, Goenawan Mohamad hendak menampilkan saat-saat suasana yang di dalamnya kesadaran bersatu dengan keadaan dan sebaliknya (dalam Toda, 1984: 10). Apa yang dikemukakan Jassin itu dapat disandingkan dengan kesan Sapardi Djoko Damono yang dimuat dalam sampul belakang buku kumpulan sajak Interlude sebagai berikut. "Goenawan telah berhasil menciptakan peristiwa-peristiwa yang menjadikan kenang-kenangan bisa berkomunikasi. Kenang-kenangan itu cenderung menyusun gumam, semacam percakapan, barangkali pertengkaran". Gumam yang terungkap dalam sajak-sajak Goenawan Mohamad selalu menampilkan suasana hati tertentu. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan kalau Jassin, lebih lanjut, menyebut sajak-sajak Goenawan Mohamad sebagai sajak suasana. Di dalamnya pembaca tidak berurusan dengan pikiran, tetapi dengan rasa, dengan suasana hati itu.
Hampir senada dengan Jassin, Hutagalung (1976: 44) menyebut sajak-sajak Goenawan Mohamad membangun imaji tertentu yang menyebabkan timbulnya perasaan-perasaan murung, suram berkabut. Sajak-sajak Goenawan Mohamad dalam pandangan Hutagalung membuat pembaca lebih terpesona daripada berpikir. Kita tidak dirangsang berpikir tetapi diajak untuk merasakan suasana itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
T10435
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Chandrakirana
"Joko Pinurbo adalah salah satu penyair yang mencuat pada dasawarsa ini. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya dalam membuat sajak-sajak yang berbeda dari pernyair-penyair sebelumnya. Perbedaan sajak-sajaknya adalah keterampilannya menggunakan sistem tanda yang berbeda dari sistem tanda penyair sebelumnya. Dalam sajaknya tanda satu dengan yang lainnya saling bertumpang-tindih dan topang-menopang sehingga menciptakan pemahaman yang utuh untuk menjelaskan gagasan utama. Penelitian ini mengambil empat sajak sebagai data yaitu sajak trilogi Celana, Tubuh Pinjaman, Pacar kecilku, dan Telepon Genggam. Tanda-tanda yang digunakan olehnya dalam empat sajak tersebut adalah simbol, kontras, ambiguitas, humor, dan pemertahanan rima"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S10984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helena Rebecca W. T.
"Cerita dan ajaran Kristen sering menjadi inspirasi penulisan karya sastra, salah satunya sajak. Hal itu juga menjadi inspirasi Fridolin Ukur dalam setiap penulisan sajaknya. Itulah sebabnya karya-karya Fridolin Ukur kental dengan warna Kristen. Kedua unsur Kristen yang dapat terlihat dan dirasakan langsung adalah diksi dan rujukan Alkitab. Diksi yang digunakan Fridolin Ukur dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu ketuhanan, Natal, Paskah, ajaran Kristen, diksi dari Alkitab, dan istilah gereja. Dari segi rujukan Alkitab, unsur Kristen dapat dilihat dari nama kitab dan ayatnya, kalimat Alkitab, dan peristiwa besar yang tertulis dalam Alkitab. Unsur-unsur tersebut merupakan warna khas agama Kristen dan memberikan warna bagi dunia kesusastraan. Dalam penggunaannya, Fridolin Ukur tidak menempatkan kedua unsur tersebut untuk mempersoalkan keyakinannya atas ajaran. Kristen. Melalui kedua unsur itu, ia hanya menyampaikan ajaran atau pesan moral agamanya."
2001
S10930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ende Nusa Indah 1985
895 S 30
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdul Latiff
Brunei: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Kebudayaan Belia dan Sukan, 1985
899.310 9 MUH t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>