Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Wilhelmina, auhor
"ABSTRAK
Karya-karya Kafka sering terasa sulit dimengerti sehingga memberi kesan tertutup terhadap pembacanya terutama bagi mereka yang berasal dan masyarakat bahasa yang berbeda. Sifat tertutup ini ternyata dapat diterobos dengan mengadakan pengamatan secara khusus beberapa elemen cerita seperti susunan kalimat, pemilihan kata, pemakaian perspektif cerita dan lain lain, Skripsi ini bertujuan memperlihatkan bahwa perspektif cerita adalah sebuah elemen yang sangat menonjol bahkan dapat dipakai sebagai kunci pemahaman permasalahan dalam dua karya Franz Kafka, Das Urteil dan 'Ein Traum_
Pembahasan skripsi ini mempergunakan beberapa pendekatan yang memungkinkan adanya perbandingan dengan beberapa karya Franz Kafka lainnya seperti Die Nachbar, Auf der Galerie dan lain lainnya. Teori perspektif yang dipergunakan adalah teori dari Josef Stanzel, sedangkan teori psikoanalisa yang dipakai adalah teori psikoanalisa Sigmund Freud.
Hasil penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan terhadap kedua cerpen terpilih; Das Urteil dan Ein Traum membuktikan bahwa analisa perspektif cerita dalam kedua cerpen ini dapat dipakai sebagai kunci pemahaman permasalahan cerita. Pembahasan skripsi ini juga telah membuktikan bahwa Kafka memakai elemen ini untuk menggambarkan berbagai hal yang bersifat psikologis seperti hubungan antara seorang anak laki-laki, dalam Das Urteil dan proses lahimya sebuah karya sastra berdasarkan teori Sigmund Freud, dalam cerpen Ein Traum.

"
1995
S14654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frankfurt: S. Fischer, 1979
GER 833.912 FRA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Putra
"Karya-karya Franz Kafka pada umumnya ditandai oleh dominannya kehadiran ironi verbal dan ironi tragik. Begitu halus dan baiknya kehadiran kedua jenis ironi itu sehingga pembaca tidak sempat lagi menyadari bahwa karya yang sedang dihadapinya sangat sarat dengan ironi verbal dan ironi tragik. Paradoks, aimbiguitas dan ambivalensi merupakan unsur-unsur utama yang harus mendapat perhatian serius dalam membahas ironi dengan berbagai aspeknya. Ironi verbal dan ironi tragik membuka kemungkinan yang amat luas bagi munculnya berbagai macam tafsiran atas satu permasalahan yang sama dan tidak jarang tafsiran tersebut satu sama lainnya sangat bertolak belakang. Pembahasan berbagai makna yang muncul melalui ironi verbal dan ironi tragik didasarkan pada definisi-definisi mengenai kedua jenis ironi itu yang diterima secara umum di kalangan pakar sastra. Mengingat sangat banyak dan seringnya kehadiran iro_ni verbal dan ironi tragik maka saya memilah-milah dan meng_klasifikannya ke dalam beberapa pokok permasalahan yang sa_ma sehingga ironi tersebut tidak bercampur baur satu dengan lainnya. Akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa semenjak awal sampai akhir roman das Schloss ironi verbal dan ironi tragik muncul dalam hampir setiap kesempatan. Kedua jenis ironi itu saling isi-mengisi dan mengukuhkan sehingga karya Kafka ini tetap menjadi misteri. Kesimpulan penting lainnya adalah bahwa kebenaran taf'siran atas ironi verbal dan ironi tragik selalu bersifat sangat nisbi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Shafa Nadhilah
"ABSTRAK
Masyarakat modern sering meragukan dirinya sebagai makhluk otonom karena merasa
diatur, diawasi dan dilemahkan haknya oleh kekuasaan pemerintahan. Ketidaktahuan
akan pemerintahan, birokrasi, dan hukum secara mendalam menjadi kekhawatiran
bahkan ketakutan, karena sewaktu-waktu keterlibatan dalam peristiwa yang berkaitan
dengan hal tersebut mungkin terjadi. Sebagaimana yang tergambar dalam karya
adaptasi wahana novel grafis Franz Kafka, Der Process. Josef K. ditangkap tanpa
diberitahu kesalahannya dan harus melalui berbagai peristiwa yang membuatnya
bersentuhan dengan birokrasi peradilan yang menekan pribadinya dan menjerat
kebebasannya. Citraan dan pemadatan cerita dalam wahana novel grafis ini membentuk
wahana penceritaan yang lebih tajam akan kemuraman, keterasingan, dan keputusasaan
ala Kafkaesk.

ABSTRACT
IIn these days people often doubt themselves as if they were still autonomous beings
Are, because they believe that they are regulated and supervised, also their rights
The authority of the government are weakened. Your lack of understanding about the
Government, bureaucracy, and laws is such a concern and even terror for itself
Themselves, because they could involve the connected events at any time.
It is just like in the Adaptationswerke Graphic Novel after Franz Kafka "The Process".
Josef K. was arrested without knowing his guilt and he must
Various processes that make him in touch with the bureaucracy
Make their character express and restrain freedom. Illustration and history
In the Graphic Novel, which have been through an elimination process
Sharper medium of narrative, gloom, alienation and despair, or
Kafkaesks atmosphere."
2016
S65384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Bhima Setya Budhi
"ABSTRAK
Yang saya bahas dalam skripsi ini adalah teknik ber_cerita yang dipergunakan dalam 2 (dua) buah karya Arthur Schnitzler berjudul Leutnant Gustl yang terbit tahun 1900 dan Fraulein Else yang terbit tahun 1924. Teknik bercerita ini mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri yang menurut saya menimbulkan keindahan sastra. Teknik bercerita itu disebut innere Monolog. Menurut Kamus istilah Sastra yang disusun oleh DR. Panuti Sudjiman, teknik bercerita tersebut dalam sastra Indonesia disebut ekacakap dalaman.
(Sudjiman, 1984: 24). Fokus cerita kedua buku tersebut terletak pada per-golakan batin yang dialami oleh tokoh-tokohnya, dengan latar belakang cerita yang berlain-lainan. Leutnant Gustl berlatar belakang suasana kebanggaan militer di Wina pada masa pemerintahan kerajaan dan kekaisaran Monarkhi Donau_

"
1985
S14648
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryani Kusumaningrum
"Kemajuan dalam bidang perekonomian yang terjadi di Jerman membawa pada perubahan perilaku masyarakatnya. Perilaku yang terbentuk secara tidak langsung dari obsesi yang terpendam akan sesuatu yang sebelumnya tidak bisa dimiiiki. Kehidupan yang dijalani hanya berdasarkan obsesi ini menjadi bentuk dasar cerita Das Brot der fruhen Jahre karya Heinrich Boll, karena ia melihatnya sebagai bentuk dari kesia-siaan. Menurut Boll masyarakat tidak mengetahui untuk apa sebenarnya mereka hidup, karena hanya berorientasi pada satu hal saja yaitu pemuasan obsesi mereka dengan mengabaikan aspek-aspek kehidupan lainnya. Melalui skripsi ini ingin ditunjukkan bagaimana sebenarnya situasi Jerman pada masa Keajaiban Ekonomi serta untuk melihat kritik Heinrich Boll terhadap perilaku masyarakat Jerman pada masa ini.
Heinrich Boll menuangkan pandangan kritisnya melalui hubungan tokoh utamanya, yaitu Walter Fendrich, dengan roti. Walter Fendrich memiliki obsesi yang sangat besar akan roti, karena kelaparan berkepanjangan yang dideritanya di masa lalu. Masa lalu yang tidak dapat ia lupakan, walaupun ia sangat ingin melupakannya. Obsesi terhadap roti tanpa ia sadari mempengaruhi hubungannya dengan tokoh-tokoh lainnya, bahkan hubungannya dengan sang pacar, yaitu Ulla Wickweber. Hingga suatu hari, setelah pertemuannya dengan Hedwig Muller, Walter menjadi sadar akan arti kehidupan sebenarnya. Betapa ia selama ini hanya menjalani suatu kehidupan yang sia-sia, karena telah mengabaikan hal-hal lain dalam kehidupannya selain roti. Ia memandang dan menilai segala sesuatu hanya berdasarkan rasa laparnya akan roti. Walter kemudian pergi meninggalkan kehidupan mapannya. Suatu kehidupan dimana semua benda mempunyai harga.
Dari uraian-uraian seluruh bab, dapat disimpulkan bahwa melalui tokoh Walter Fendrich dalam cerita Das Brot der fruhen Jahre dapat dilihat kecenderungan perilaku masyarakat Jerman pada masa keajaiban ekonomi. Melalui cerita ini Heinrich Boll mengharapkan supaya masyarakat Jerman sadar dan kesia-siaan hidup yang selama ini mereka jalani. Selain itu Heinrich Boll ingin menunjukkan bahwa masa lalu, sejelek apapun, bukanlah sesuatu yang harus dilupakan dan bukan pula sesuatu yang menjadi satu-satunya tolok ukur dalam menjalani kehidupan di masa depan. Masa lalu membantu kita untuk lebih arif daiam menjalani kehidupan di masa depan, dan dengannya kita terhindar dari kesalahan yang kita perbuat di masa lalu."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S14670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meifilinda Bachtiar
"Pecahnya Perang Dunia Kedua (1938-1945) telah banyak mendatangkan kesengsaraan bagi umat manusia, terutama bagi masyarakat Jerman yang mengalami kekalahan pada perang tersebut. Roman Du sollst nicht toten karya Hans Werner Richter merupakan roman yang mencerminkan situasi yang dialami masyarakat Jerman pada masa Perang Dunia Kedua tersebut dan penderitaan yang ditinggalkannya bagi mereka. Kekejaman perang dan semua derita yang diakibatkannya mengajarkan kepada manusia bahwa perang itu buruk dan tidak ada artinya selain daripada sebagai pembawa bencana dan petaka bagi manusia. Oleh karena itu manusia sedapat mungkin harus menjauhinya. Hans Werner Richter dalam roman Du sollst nicht toten ingin menyampaikan derita yang dialami manusia sebagai korban meletusnya api peperangan. Untuk itu ia menyerukan supaya kita harus menghindari terjadinya perang, apapun alasannya. Hal ini dapat terwujud jika setiap manusia bersikap saling mengasihi dan meghormati sesamanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktaviani Mutiara Dwiasri
"Franz Kafka merupakan salah satu penulis berpengaruh pada abad ke-20 dan sampai saat ini, karya-karyanya masih banyak dibaca orang karena keunikan yang dimilikinya. Tema utama karya-karya Kafka adalah kehidupan di kota besar dan hubungan antarindividu di dalam masyarakat (seperti masyarakat dengan pemegang kekuasaan atau ayah dengan anak). Unsur psikoanalisa akan ditemukan di dalam karya-karyanya, tidak terkecuali Brief an den Vater (Surat untuk Ayah).
Penelitian ini dilakukan utuk melihat hubungan ayah-anak yang dimiliki oleh tokoh utama di dalam karya ini. Hubungan tersebut kemudian memberikan pengaruh dalam perkembangan kepribadian tokoh Ich. Untuk memahami itu,penelitian ini akan menggunakan teori mengenai diksi yang dikemukakan oleh Gorys Keraf dan juga teori Mekanisme Pertahanan Diri Ego yang terdapat di dalam teori Psikoanalisa Sigmund Freud.

Franz Kafka is one of the influential writer in 20th century and many people read his works up until now because of it’s uniqueness. The main themes of his works are the life in a big city and the relations between man to man in the society (e.g. civilians with government or the relations between father and his children). We could find elements of psychoanalysis in many of Kafka’s works and Brief an den Vater (Letter to Father) is one of them.
The main purposes of this research are to see the father-son relation and the personality development which happened to the main character, Ich. To answer these questions, diction theory by Gorys Keraf and theory of defense mechanisms of ego which taken from Freud’s psychoanalysis are needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Kurnia
"ABSTRAK
Penulisan skripsi ini berdasarkan penelitian kepustakaan. Metode pendekatan yang cliqunakan adalah metode instrinsik dan ekstrinsik. Sete1ah bab Pendahuluan berturut-turut dipaparkan konstelasi sosial politik yang melatarbelakangi roman diikuti oleh pembahasan atas tokoh-tokoh dalam roman. Selanjutnya dipaparkan pembentukan kepribadian tokoh utama dilanjutkan dengan pembahasan tentang dialektika antara kenyataan dan satire dalam penyajian kepribadian tokoh utama diakhiri dengan kesimpulan.
Roman Der Untertan dalam bentuknya sebagai satire ternyata mengandung makna yang dalam tentang kepribadian manusia. Melalui skripsi ini saya bertujuan memberikan cerminan, sekaligus mengajak pembaca untuk senantiasa mengoreksi kepribadian diri sendiri.

"
1990
S14616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Sidharta
"Dekadensi moral adalah unsur paling menonjol dalam roman Rood Paleis yang merupakan salah satu karya Ferdinand Bordewijk. Suasana dekadensi terasa di sepanjang proses pembacaan buku ini, karena dekadensi menghinggapi seluruh elemen yang ada di dalam buku. Terutama pada para tokoh dan latar. Kerapnya Ferdinand Bordewijk membahas masalah yang menjurus ke arah dekadensi moral ditemukan pula dalam roman Rood Paleis. Masalah yang timbul merupakan contoh tema dari beberapa karya Ferdinand Bordewijk yang cenderung senada. Kondisi karya Ferdinand Bordewijk yang demikian, yang melandasi pikiran saya untuk memaparkan sekaligus memperkenalkan dan menganalisis roman Rood Paleis. Tujuan lainnya untuk mengedepankan Ferdinand Bordewijk sebagai salah satu penulis Belanda yang cukup penting. Seseorang dapat dikatakan berhasil bila ia dapat melakukan kontak dengan realitas hidup dan mampu memecahkan kesulitannya dengan wajar. Demikian pula yang terjadi dengan tokoh utama di dalam roman ini, yang semula tidak dapat melihat kenyataan yang terjadi. Tetapi dengan mampunya dia belajar dan melihat kenyataan maka masa depan yang lebih baikpun dapat diperolehnya. Dengan demikian terlihat bahwa di dalam setiap kehidupan akan ada masalah yang harus dihadapi dan belajar adalah yang terbaik untuk dapat mengatasi segalanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>