Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104994 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suparwati
"
ABSTRAK
Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama berisi penjelasan tentang latar belakang tema, permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian, batasan penelitian, sumber data, prosedur kerja dan sistematika penyajian. Pada bab dua dikemukakan teori-teori yang digunakan untuk menganalisis data, yaitu teori pragmatik dari Levinson, teori tindak tutur dari J.L. Austin, teori tindak tutur tidak langsung dari J.R. Searle, teori implikatur percakapan dari. H.P. Grice dan teori mengenai kalimat ironi dari G. Leech. Analisis data ditempatkan pada bab tiga. Bab terakhir berisi simpulan dari hasil analisis data.
"
1998
S14732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Putri Febriani
"Dalam skripsi ini diteliti dua dialog antara dua tokoh, yakni seorang ayah dan anaknya dalam edisi tertulis serial drama radio_Papa, Charly hat gesagt..._. Dialog yang saya pilih sebagai data adalah _Hausarbeit ist keine Arbeit_ dan _Charlys Tante_. Kedua dialog tersebut berisi percakapan antara kedua tokoh tersebut, yakni berkaitan dengan tema peran perempuan dalam masyarakat. Tema tersebut hingga sekarang masih aktual sehingga menarik untuk diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berhasil atau tidaknya komunikasi antara tokoh ayah dan anak dalam kedua cerita tersebut dan jenis perlokusi yang dihasilkan. Selain itu, untuk mengetahui hal-hal yang ingin disampaikan penulis dalam kedua cerita tersebut. Setelah diadakan penelitian, ternyata sebagian besar, yakni 80% komunikasi antara ayah dan anak tersebut tidak berhasil. Dari semua ketidakberhasilan komunikasi tersebut sekitar 54% disebabkan oleh perbedaan pendapat antara ayah dan anak. Selain itu, ketidakberhasilan komunikasi disebabkan salah satu pihak tidak mengerti maksud pihak yang lain, serta ada pihak yang tidak mendapat kesempatan untuk berbicara. Melalui kedua cerita tersebut penulis bermaksud untuk menyampaikan kritik dan pendapatnya mengenai tema masing-masing cerita, dan untuk mencapai tujuan tersebut ketidakberhasilan pada sebagian besar komunikasi memang harus terjadi.

In this thesis I analyze dialogues between a father and his son in a written edition of a radio play series titled _Papa, Charly hat gesagt__. Two dialogues that I chose as data are _Hausarbeit ist keine Arbeit_ and _Charlys Tante_. Both dialogues are between a father and his son. Their dialogues are about men and women equality. The theme is still actual nowadays and that_s why it_s interesting to analyze. The purpose of this final research is to know if the communication between father and son in the stories is successful and which kind of perlocutions are produced. Furthermore, the aim of this research is to find out ideas that the author wants to deliver through both dialogues. After the analysis has been done, it turns out that most of communications (80%) between the both characters are not successful. About 54% of those unsuccessful communications are caused by opinions differences. Besides that, the unsuccessful communications happen when one of the characters doesn_t understand what the other implies and when one of them doesn_t get the chance to speak his mind. Meanwhile, with those dialogues the author intends to criticize and state his opinion on the men and women equality theme. To achieve this purpose, unsuccessful communications can_t be avoided."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14594
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hawa Puspita
"Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Dengan bahasa manusia dapat mengekspresikan apa yang ada dalam pikirannya (Martinet, 1979: 19). komunikasi merupakan bentuk interaksi sosial, karena dalam berkomunikasi manusia mengadakan hubungan dengan yang lainnya. Interaksi sosial ini dapat berupa permainan, pekerjaan. pertengkar_an, atau tertawa.Menurut Panuti Sudjiman (1983: 26) humor adalah kejenakaan yang menimbulkan kesenangan. Dalam bukunya Yang berjudul The Language of Jokes Delia Chiaro (1992:25) membagi humor menjadi dua. yaitu humor verbal dan humor non verbal. Humor verbal adalah humor yang berisi unsure-unsur linguistik seperti kata, frasa, atau kalimat. jadi. dalam humor jenis ini kata, frasa, atau kalimat digunakan sebagai medianya. Contoh humor verbal antara lain adalah : teka-teki, satir, dan lelucon. Dalam humor non verbal pembaca dihadapkan pada gambar-gambar. Pembaca dipaksa untuk menginterpretasikan sendiri gambar-gambar tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S14639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defrida
"Diese Arbeit handelt sich um die Abweichung der Co-operative Principles und Politeness Principles In 15 Komiks ''Die Pfifigs von Geoffrey Leech. Diese Arbeit besteht aus vier Abschnitten.Der erste Abschnitt ist die Einleltung, in der Ich den Hintergrund des Themas, den Schwerpunkt meiner Forschung, das Ziel der Analyse, die Methode der Forschung und den Ansatz, die ich benutze, um die Daten zu analysieren, deutlich dargestellt habe.Der zwelte Abschnitt Ist die Theorie, die ich benutze als grundliches Prinzip meiner Forschung. In diesem Abschnitt habe ich die Begriffe vom Text, Textanalyse, die Type von Texte, Retorik, Coperative Principles and Politeness Principles deutlich erklart Im dritte Abschnitt analysiere ich die Daten entsprechend der Theorie von Geoffrey Leech, nam lich die Theorie ober Co-operative Principles und Politeness Principles. Nach der ich die Daten im dritten Abschnitt analysiert habe, mache ich im vierten Abschnitt einen Abschlus. In diesem Abschnitt kann man genau wissen, warum der Sprecher (der Schreiber) die Abweichung von Co-operative Principles und Politeness Principles in einem Komik gemacht hat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S14676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Analisis mengenai tingkat kesopansantunan dalam kalimat impositif permintaan balk dari segi pragmatis maupun sintaksis, faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan tingkat yang sesuai, dan bagaiinana penerapan tingkat itu dalam Bahasa Belanda adalah pertanyaan yang muncul dalam skripsi ini. Penelitian yang dilakukan terbagi menjadi studi kepustakaan dan penelitian lapangan. Dalam studi kepustakaan diterapkan gambaran tentang tingkat kesapansantunan dalam kalimat impositif permintaan yang dikemukakan oleh Leech (1983), sedangkan dalam penelitian lapangan diajukan pertanyaan kepada sepuluh orang penutur asli untuk melihat sejauh mana penggunaan tingkat kesopansantunan bagi masyarakat Belanda golongan menengah. Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa pemakaian tingkat kesopansantunan tidak lagi serumit tingkat kesopansantunan yang dikemukakan oleh Leech."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinayanti
"Diese Einleitung enthalt den Hintergrund des Themas, das Ziel der Analyse, die Datenquellen, und die Arbeitsweize. Im Zweiten Abschnitt beschreibe ich dei theorje von Haralad Weydt Uber Abtonungspartikeln, ihre Funktionen, die Satztypen, in dene sie auftreten konnen und ihre Stellung in dem Satz. lm dritten Abschnitt analysiere ich einzelne Abtonungsipartikeln anhand der Theorie im zweiten Abschnitt. Diese Analyse hat den Zweck, die Verwendung von Abtonungspartikeln in einem Satz pragmatisch und syntaktisch zu beschreiben. Dadurch werden die Funktion, die Satztypen, in denen Abstonungspartikeln vorkommen und ihre Stellung im Satz klar. Im vierten Abschnitt stelle ich die Ergebnisse meiner Analyse dar. Die Ergebnisse der Analyse sind u,a : btonungspartikeln sind die Partikeln, die die Subjektivitat des Sprechers usdrucken. Durch die Verwendung dieser: Abtonungspartikelnkaan der Sprecher seine Aussage abtonen. Die Stellung von Abtonungspartikeln in cinem Satz ist nach dem finiten Verb und vor dom Rhema. Nach der Analyse kommen Abtonungspartikeln am haufigsten in dem Aussagesatstyn vor Abtonungspartikeln, die am meisten benutzt wardon , sind : genn, .j a, und doch."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S16212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriati
"[ABSTRAK
Kata "janga" atau "tidak boleh" seringkali kita dengar dan dipergunakan untuk melarang atau mencegah anak-anak
melakukan sesuatu. Tanpa disadari kata ?jangan? tersebut memiliki dampak tersendiri terhadap perkembangan dan cara
bersikap anak di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini akan dipaparkan gaya bahasa dan strategi kesantunan apa
saja yang dapat digunakan untuk melarang anak. Korpus data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah buku anak
Jip en Janneke 4 dan Jip en Janneke 5 karya Annie M. G. Schmidt. Pemaparan mengenai kalimat-kalimat larangan pada
anak dalam penelitian ini berdasarkan teori gaya bahasa dan teori kesantunan oleh Brown dan Levinson (1987). Di
akhir penelitian dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa opsomming atau enumeratie, retorische vraag, serta strategi
kesantunan tanpa basa-basi dan strategi kesantunan tidak langsung dapat digunakan untuk melarang anak dan paling
sering dijumpai dalam kedua buku. ABSTRACT We often hear and use the word 'no' or 'do not' to forbid or prevent children from doing something. Parents often fail to
notice that the word 'do not' has its own impact in affecting children's development and the way they behave in the
future. This research shows politeness strategies and figure of speeches that could be used to prevent children from
doing something. This research explores and examines the negative sentences used towards children based on figure of
speeches theories and politeness strategy theories by Brown and Levinson (1987). The objects (data) used in this
research are two books written by Annie M. G. Schmidt namely Jip en Janneke 4 and Jip en Janneke 5. The findings
show that enumeration, rhetorical question, bald-on record strategy, and off record (indirect) strategy could be used to
prevent children doing something and frequently used in both books, We often hear and use the word 'no' or 'do not' to forbid or prevent children from doing something. Parents often fail to
notice that the word 'do not' has its own impact in affecting children's development and the way they behave in the
future. This research shows politeness strategies and figure of speeches that could be used to prevent children from
doing something. This research explores and examines the negative sentences used towards children based on figure of
speeches theories and politeness strategy theories by Brown and Levinson (1987). The objects (data) used in this
research are two books written by Annie M. G. Schmidt namely Jip en Janneke 4 and Jip en Janneke 5. The findings
show that enumeration, rhetorical question, bald-on record strategy, and off record (indirect) strategy could be used to
prevent children doing something and frequently used in both books]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Amalia
"Kesa to Moritoo adalah salah satu karya Akutagawa Ryuunosuke. Cerita ini terdiri dari dua buah monolog dari dua orang tokoh utama bernama Kesa dan Moritoo. Di dalam monolognya, mereka menceritakan sebuah peristiwa yang sama dan apa yang mereka rasakan mengenai peristiwa itu. Di dalam hal ini mereka memiliki dua pandangan berbeda dan emosi yang berbeda di dalam mengingat kembali peristiwa tersebut. Alur dapat diartikan sebagai konstruksi yang dibuat pembaca mengenai sebuah deretan peristiwa yang secara logik dan kronologik saling berkaitan dan yang diakibatkan atau dialami pelaku. Bisa dibilang bahwa dengan teori ini, bukan penulislah yang menentukan alur dari ceritanya, melainkan para pembacanya, Skripsi ini meneliti tentang dua buah alur yang ada di dalam Kesa to Moritoo. Jenis alur, persamaan, dan perbedaan yang terdapat di dalamnya. Metode deskriptif analisis dengan pendekatan intrinsik digunakan di dalam skripsi ini untuk menganalisis cerita ini. Teknik penelitiannya adalah dengan membaca karya tersebut berulang-ulang, menterjemahkan, dan kemudian baru menentukan di bagian mana sebuah alur dimulai. Cerita ini memiliki struktur alur yang sama. Masing-masing monolog memiliki lima tahapan alur yaitu eksposisi, komplikasi dan konflik, klimaks, relevasi, dan selesaian. Alur mereka sama-sama merupakan alur sorotbalik (flash back). Monolog mereka juga sama-sama diawali dan diakhiri dengan narasi. Namun jenis selesaian yang dimiliki masing-masing alur berbeda. Monolog Moritoo memiliki selesai yang bersifat terbuka (solution) sedangkan monolog Kesa memiliki selesai yang bersifat menyedihkan (catastrophe). Kedua monolog ini saling melengkapi satu sama lain. Pembaca cerita Kesa to Moritoo akan dapat meramal kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya setelah bagian terakhir dari monolog Kesa selesai mereka Baca walaupun Akutagawa tidak menuliskannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Philippus, Jovanka M.
"Interjeksi adalah suatu ungkapan perasaan seseorang yang berbentuk morfem-morfem yang muncul sebagai kalimat atau ekstra-kalimat. Penggunaannya akan dianalisis secara fonologis, morfologis, sintaktis, semantis, dan pragmatis. Tujuannya adalah untuk mencari karakter-karakter yang dimiliki oleh interjeksi, sehubungan dengan tingkat pemakaiannya yang cukup frekuentif. Dari kelima aspek ini, aspek pragmatis merupakan unsur yang akurat dalam pemaparan makna interjeksi. Pengumpulan data terfokus pada sebuah karya cerita ber_gambar yang cukup representatif, karena kandungan dialog yang banyak memakai interjeksi terutama yang bermakna. Interjeksi Bermakna ini memiliki dua fungsi, yaitu fungsi komunikatif yang mengabaikan unsur emosi; dan fungsi ekspresif yang me_mentingkan unsur emosi pengujar interjeksi. Kemudian bentuk-_bentuk ini dianalisis menurut kelima aspek di atas. Hasil penelitian adalah bahwa penginterpretasian suatu interjeksi dapat menimbulkan berbagai nuansa makna. Faktor-faktor penentunya adalah konteks, situasi, dan intonasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Christina Uliaty
"ABSTRAK
Tujuan skripsi ini adalah memperlihatkan berbagai pola cakapan di dalam Archipel I yang menggambarkan bagai_mana partisipan berusaha mencapai tujuan utama. Sainpel yang diteliti untuk bahan analisis adalah 21 cakapan yang terdapat di dalam Archipel I.
Teori Parisi dan Castelfranchi (1981) beserta Austin (1960) dipakai dalam menganalisis tujuan cakapan. Tujuan dalam cakapan terdiri atas tujuan langsung (T1) yaitu tuju_an yang mengatur munculnya kalimat yang diujarkan seseorang. Pada saat T1 dikejar, ada tujuan yang dinamakan tujuan pengontrol (To) yaitu tujuan mengetahui apakah pendengar mendengar kalimat yang diujarkan pembicara, telah memahami hal tersebut dan telah mengambil tujuan kalimatnya. Tujuan yang lainnya adalah tujuan utama (T2) yaitu tujuan partisi_pan dalam menggunakan ujaran melalui sarana T1.
Hasil analisis tujuan cakapan digambarkan dalam bentuk skema. Skema dibuat berdasarkan tahapan yang dilakukan partisipan dalam mencapai T2nya. Selanjutnya dilakukan pengelompokan skema berdasarkan persamaan bentuk-bentuk skema yang terlihat dan yang masing-masing memperlihatkan persamaan cara partisipan berusaha mencapai T2. Setiap kelompok skema yang menunjukkan persamaan tersebut dijadikan satu pola cakapan yang diberi nama sesuai dengan bentuk skema yang terlihat_

"
1990
S14401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>