Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85176 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukartini Soegiono
"Usaha penterjemahan dilakukan di semua bahasa dan sering dalam segala bidang pengetahuan. Baik dalam pengeta_huan ilmiah maupun pengetahuan sastra. Terjemahan karya-karya kedua bidang tersebut penting karena di samping mengembangkan bahasa tiap-tiap bangea, juga agar warisan kekayaan budaya sebuah bangsa dapat menambah kekayaan budaya bangsa lain. Di samping juga membina suatu jembatan saling mengerti antar bangsa dengan le_bih baik, akan dapat meningkatkan kesadaran akan ilmu pe-ngetahuan suatu bangsa pula. Perbedaan-perbedaan yang ada di antara bangsa-bangsa yang satu dengan yang lain hanya akan menjadi variasi dari satu pokok yang sama. Dengan kata lain, penterjemahan dan perkenalan karya-karya asing da_lam bahasa itu akan memperkokoh kesadaran bangsa tersebut. Sekarang kebanyakan sebuah karya terjemahan bukanlah merupakan terjemahan. Kita membaca penceritaan kembali, di sebutnya terjemahan. Kita membaca sebuah penulisan kemba_li, sebuah pembahasan, sebuah penilaian, dimana ciri-ciri karya aslinya tidak ada lagi, mungkin hanya dua gambaran atau sebuah pernyataan yang tersebut dalam judulnya, namun ditulis sebagai sebuah terjemahan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1977
S16206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam pengamatan saya terhadap kesusasteraan modern Jerman, saya melihat bahwa pengarang Heinrich Boell-lah yang paling menonjol melibatkan diri, dalam persoalan-persoalan masyarakat disamping pengarang-pengarang lain, seperti Guenther Grass, Martin Walser dan Hans-Magnus Enzensberger. Ia menulis tidak hanya untuk seni semata-_mata, tetapi untuk seni yang mempunyai tujuan. Dengan kata lain, Heinrich Boell ingin memperlihatkan keburukan_-keburukan yang ada dalam masyarakat kepada pembaca. Kegiatan-kegiatan Boell yang perlu disebutkan antara lain: berturut-turut sejak 1970 menjabat sebagai presiden Zentrum RFJ, 1971 ketua PEN-Club Internasional, dan kemudi_an ikut aktip pula membantu dalam pemilihan umum Bundestag tahun 1972 dalam Inisiatip Pemilih Sosial Demokrat. Peristiwa-peristiwa yang berturut-turut terjadi sepuluh ta_hun terakhir ini di RFJ, menyebabkan Boell lebih sering menulis artikel-artikel dalam surat kabar (sejak permulaan tahun tujuh puluhan) daripada roman-roman atau cerita-cerita pendek. Sejak itulah ia menjadi sorotan pers Jerman; kecenderungannya yang ke kiri, cukup membuat curiga pers kanan. Lebih-lebih lagi setelah karangannya yang berjudul Will Ulrike Meinhof Gnade oder freies Geleit?_ muncul di Der Speigel pada permulaan tahun 1972."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1978
S14649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pius Suasa Nasar
"Dalam skripsi ini akan dibahas pemberontakan berdasar_kan karya Anna Seghers 'Aufstand der Fischer von St. Barbara' (Pemberontakan para nelayan St. Barbara). Karya ini diterbitkan pada tahun 1928 dan pada tahun yang sama memperoleh hadiah Kleist. Menurut Klaus Sauer, seluruh karya Anna Seghers dibagi dalam tiga kelompok: karya awal (1926-1932), karya masa pembuangan (1933-1947) dan karya akhir (1948-1977). Ceritera 'Aufstand der Fischer von St. Barbara' termasuk kelom_pok karya awal yang menyusul ceritera 'Grubetsch'. Ceritera 'Grubetsch' dimuat sebagai ceritera bersambung dalam harian 'Frankfurter Zeitung' dari tanggal 10 sampai dengan tanggal 23 Maret tahun 1927, sedangkan 'Aufstand der Fischer von St. Barbara' diterbitkan sebagai buku pada musim gugur 1928 (Albrecht, 1975a:9). Buku ini menampakkan corak revolusioner dan juga menunjukkan pandangan politik Anna Seghers maupun pandangan_nya dalam kesusastraan. Hal ini dikukuhkan oleh tindakan Anna Seghers sendiri dengan menjadi anggota Partai Komunis Jerman (KPD) pada tahun 1928 dan tahun 1929 bergabung dengan 'Bund proletarisch-revolutionarer Schriftsteller'_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S14990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Hendradjuanita
"ABSTRAK
Huhungan Sastra, Sastrawan dan Masyarakat Norbert Oellers berpendapat: Literatur entsteht and wirkt in konkreten gesellschaftlichen Situation : und ist von diesen abhaengig. Bla diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kalimat tersebut berbunyi: Sastra terja_di dan mempunyai pengaruh dalam situasi masyarakat yang konkrit dan tergantung kepadanya. Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, Wil_liam Henry Hudson seperti yang dikutip oleh Andre Hardjana menyatakan bahwa sastra pada hakekatnya ada_lah suatu pengungkapan kehidupan melalui bahasa. Sastra merupakan pengungkapan baku (yang sebenarnya) dari : apa yang telah dialami orang tentang kehidupan, apa yang te_lah dipermenungkan, dan dirasakan orang mengenai segi_segi kehidupan yang paling menarik minat secara langsung lagi kuat2_

"
1984
S14641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryani Kusumaningrum
"Kemajuan dalam bidang perekonomian yang terjadi di Jerman membawa pada perubahan perilaku masyarakatnya. Perilaku yang terbentuk secara tidak langsung dari obsesi yang terpendam akan sesuatu yang sebelumnya tidak bisa dimiiiki. Kehidupan yang dijalani hanya berdasarkan obsesi ini menjadi bentuk dasar cerita Das Brot der fruhen Jahre karya Heinrich Boll, karena ia melihatnya sebagai bentuk dari kesia-siaan. Menurut Boll masyarakat tidak mengetahui untuk apa sebenarnya mereka hidup, karena hanya berorientasi pada satu hal saja yaitu pemuasan obsesi mereka dengan mengabaikan aspek-aspek kehidupan lainnya. Melalui skripsi ini ingin ditunjukkan bagaimana sebenarnya situasi Jerman pada masa Keajaiban Ekonomi serta untuk melihat kritik Heinrich Boll terhadap perilaku masyarakat Jerman pada masa ini.
Heinrich Boll menuangkan pandangan kritisnya melalui hubungan tokoh utamanya, yaitu Walter Fendrich, dengan roti. Walter Fendrich memiliki obsesi yang sangat besar akan roti, karena kelaparan berkepanjangan yang dideritanya di masa lalu. Masa lalu yang tidak dapat ia lupakan, walaupun ia sangat ingin melupakannya. Obsesi terhadap roti tanpa ia sadari mempengaruhi hubungannya dengan tokoh-tokoh lainnya, bahkan hubungannya dengan sang pacar, yaitu Ulla Wickweber. Hingga suatu hari, setelah pertemuannya dengan Hedwig Muller, Walter menjadi sadar akan arti kehidupan sebenarnya. Betapa ia selama ini hanya menjalani suatu kehidupan yang sia-sia, karena telah mengabaikan hal-hal lain dalam kehidupannya selain roti. Ia memandang dan menilai segala sesuatu hanya berdasarkan rasa laparnya akan roti. Walter kemudian pergi meninggalkan kehidupan mapannya. Suatu kehidupan dimana semua benda mempunyai harga.
Dari uraian-uraian seluruh bab, dapat disimpulkan bahwa melalui tokoh Walter Fendrich dalam cerita Das Brot der fruhen Jahre dapat dilihat kecenderungan perilaku masyarakat Jerman pada masa keajaiban ekonomi. Melalui cerita ini Heinrich Boll mengharapkan supaya masyarakat Jerman sadar dan kesia-siaan hidup yang selama ini mereka jalani. Selain itu Heinrich Boll ingin menunjukkan bahwa masa lalu, sejelek apapun, bukanlah sesuatu yang harus dilupakan dan bukan pula sesuatu yang menjadi satu-satunya tolok ukur dalam menjalani kehidupan di masa depan. Masa lalu membantu kita untuk lebih arif daiam menjalani kehidupan di masa depan, dan dengannya kita terhindar dari kesalahan yang kita perbuat di masa lalu."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S14670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Yuniawati
"Kripsi ini menggunakan teori representasi sebagai alat analisis. Skripsi ini berusaha untuk menjawab pertanyaan: bagaimana identitas budaya dan diaspora imigran Turki dipresentasikan dalam masyarakat Jerman. Dalam novel Yildiz Heisst Stern digambarkan bahwa representasi identitas budaya imigran Turki sangat terkait dengan Stereotip-stereotip mereka yang dipandang sebagai 'kebenaran' oleh masyarakat Jerman (kelompok mayoritas). Pada akhrirnya, stereotip-stereotip ini menjadi 'pemisah' antara imigran Turki sebagai kelompok minoritas dan masyarakat Jerman. Imigran Turki kemudain membentuk komunitas sendiri, yang disebut 'komunitas diaspora'. Mereka menggunakan komunitas ini sebagai simbol dari eksistensi budaya mereka, yaitu budaya Turki. Dalam skripsi ini, mereka disebut ;generasi kdua' yang terdiri dari anak atau cucu dari imigran Turki pertaman yang datang ke Jerman sebagai 'pekerja tentu'. Beberapa 'kejadian' yang menimpa mereka di dalam lingkungan Jerman, seperti diskriminasi, telah membangkitkan 'mitos bersama' dan identitas budaya mereka sebagai orang Turki sehingga akhirnya, mereka menjadi 'komunitas diaspora'.

Abstract
using the representation theory as the tool to analyze, this thesis try to answer this question: how the cultural identity and diaspora of the Turkish immigrant in German siciety are represented. the novel "Yildiz Heisst Stern" by Isolde Heyne describes, the representation of the Turkish immigrants's cultural identity related to their stereotypes. These stereotypes are seen as 'the truth' by the German society (major society). In the end, these stereotypes will cause the Turkish immigrant (minor society) and the Germn society to seperate. As the result, the Turkish immigrants use this community, called 'community of diaspora'. The Turkish immigrants use this cummunity as the symbol of their cultural existence. In this community, every Turkish immigrant retains their cultural root, which is Turkish culture. Here, they are called 'the second generation'. They are the children or grand children of the first Turkish immigrants, who came to Germany as guestworkrs. They belong to the community of diaspora because certain events that happened to them, for example discrimination, have awaked their 'joint myth' and cultural identity as the Turkish immigrant."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Kurnia
"ABSTRAK
Penulisan skripsi ini berdasarkan penelitian kepustakaan. Metode pendekatan yang cliqunakan adalah metode instrinsik dan ekstrinsik. Sete1ah bab Pendahuluan berturut-turut dipaparkan konstelasi sosial politik yang melatarbelakangi roman diikuti oleh pembahasan atas tokoh-tokoh dalam roman. Selanjutnya dipaparkan pembentukan kepribadian tokoh utama dilanjutkan dengan pembahasan tentang dialektika antara kenyataan dan satire dalam penyajian kepribadian tokoh utama diakhiri dengan kesimpulan.
Roman Der Untertan dalam bentuknya sebagai satire ternyata mengandung makna yang dalam tentang kepribadian manusia. Melalui skripsi ini saya bertujuan memberikan cerminan, sekaligus mengajak pembaca untuk senantiasa mengoreksi kepribadian diri sendiri.

"
1990
S14616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maila Sonja Tahar
"Dalam Twee Vrouwen ini kepada pembaca disajikan segala kebebasan seks yang dilakukan tokoh-tokoh cerita. Berawal dari Laura, setelah bercerai dengan Alfred, kadangkala dia suka membawa laki-laki menginap di rumahnya. Disambung dengan hubungan lesbiannnya dengan Sylvia. Setelah itu Sylvia menyalin pula hubungandengan Alfred. Di sini Sylvia telah melakukan hubungan biseksual. Sedangkan Alfred dapat diibaratkan sebagai seorang suami yang tidak setia kepada istrinya. Pada akhir cerita Muclisch menghancurkan semua hubungan yang tidak normal itu. Sylvia meninggal akibat penganiayaan Alfred, sedangkan Alfred harus mendekam dalam penjara. Akibat percintaan Laura dengan Sylvia, Laura tidak saja harus kehilangan Sylvia, tetapi juga kehilangan ibunya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S15973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arba Atun
"Dalam skripsi ini penulis akan mengetengahkan pembahasan sebuah kumpulan cerita pendek karya Wolfgang Borchert, yang berjudul An diesem Dienstag (Pada hari Selasa ini). Penulis tertarik oleh cara Wolfgang Borchert dalam mengungkapkan kekejaman perang dan penderitaan yang dialami manusia akibat perang. Wolfgang Borchert hanya dapat berkarya dalam waktu yang tidak lama karena ia meninggal dalam usia muda, yaitu 26 tahun (1921-1947), tetapi dengan karya-karyanya yang terbatas ini ia mampu menggugah perasaan pembacanya. Kumpulan cerita pendek An diesem Dienstag, yang diterbitkan pada bu_lan Nopember 1949, ditulis pada musim gugur 1946 sampai de_ngan musim panas 1947 dan berisikan cerita-cerita mengenai perang dan akibat-akibatnya serta kehidupan para bekas ser_dadu yang baru kembali ke tanah airnya. Pada masa itu banyak juga pengarang lain yang menulis dengan tema emikian kare_na Perang Dunia II baru saja berakhir..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Estella
"ABSTRAK
Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Penciptaannya bagaimanapun juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mengelilingi pengarang sebagai pencipta karya sastra itu sendiri. Faktor tersebut merupakan penga_laman manusiawi pengarang yang,didapatnya dari mengalami, melihat, mendengar atau membaca. Dan karena pengarang merupakan bagian dari masyarakat maka mau tidak mau kar_yanya menampilkan gambaran kehidupan, dengan kata lain merupakan pengungkapan kehidupan-kehidupan, karena ia mengungkap_kan apa yang telah disaksikan, apa yang dialami, dipermenungkan dan dirasakan orang tentang kehidupan. Dan hasil karya ini sebagai salah satu alat komunikasi sudah tentu menggunakan bahasa sebagai medium, di mana bahasa itu merupakan ciptaan sosial. Dengan demikian terdapatlah hubungan antara pengarang, masyarakat dan sastra, dan dalam sosiologi sastra hubungan tersebut dipelajari_

"
1984
S14714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>