Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56602 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Michaela D. Dwianto
"La Cave Aux Crapauds (Ceruk Katak) karya Thomas Owen merupakan sebuah karya sastra fantastik Belgia berbahasa Perancis. Karya itu terdiri dari dua puluh cerita pendek, di antaranya Le Destin des Mains (Suratan Tangan). Tidak seperti apa yang didefinisikan oleh Para ahli sastra sehubungan dengan kesusastraan fantastik, Le Destin des Mains tidak menceritakan kisah tentang peristiwa atau mahluk supranatural. Dan lepas dari tiadanya unsur-unsur tersebut, cerita pendek itu dimasukkan ke dalam kategori cerita fantastik. Skripsi ini bertujuan untuk menemukan dimana letak unsur-unsur fantastik dalam Le Destin des Mains yang dapat menempatkan cerita pendek tersebut dalam kategori cerita fantastik. Teori struktural yang digunakan akan mencakup teori Roland Barthes tentang unsur-unsur sintagmatik dan paradigmatik, teori Tzvetan Todorov tentang aspek verbal, teori Mariana Tutescue tentang isotopi dan teori Raymond Roge tentang struktur cerita fantastik. Analisis sintagmatik dan paradigmatik mengungkapkan bahwa unsur-unsur fantastik yang ditekankan pada rasa ngeri dan takut terletak dalam indeks waktu dan tempat. Sedangkan analisis paradigmatik tokoh lebih banyak mengungkapkan sisi psikologis dalam cerita: Akan halnya analisis sintagmatik, tidak dijumpai sepenuhnya tahapan-tahapan kisah fantastik menurut konsep Roge. Dalam analisis aspek verbal, terungkap pula dua kacenderungan yang sama, yaitu fantastik dan psikologis. Analisis tuturan, yaitu gaya bahasa kias, mengungkapkan unsur-unsur fantastik yang ditekankan pada kesan ngeri dan menakutkan. Sedangkan analisis penuturan, yaitu sudut pandang, menunjukkan sisi kacenderungan psikologis yang memberi tekanan pada masalah intern dalam diri tokoh utama. Analisis isotopi pun menunjukkan adanya dua kecenderungan dalam cerita, yaitu fantastik dan psikologis. Dapat ditambahkan pula bahwa cara membaca dari awal sampai akhir (irreversible) mendukung timbulnya kesan fantastik. Akhirnya, analisis struktural secara keseluruhan mengungkapkan bahwa dalam Le Destin des Mains, unsur-unsur fantastik dan psikologis berbaur, dengan penekanan pada unsur-unsur psikologis ; batas antara kedua genre tersebut kabur. Cerita pendek tersebut dapat dikategorikan dalam kedua genre, namun dengan pendekatan yang berbeda."
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arti Ekawati
"According to Roland Barthes (The Death of the Author), a text is embedded in many layers of text and context, it is called intertextuality. Intertextuality will be analyzed in the modem fairytales of Michael Ende Morro. It will be shown in this thesis the many texts and contexts surrounding the story of a girl whose name is Morro. The story shows also the function and role of the fantasy in modem fairytales."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisda Warastuti
"Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap unsur-unsur romantisisme yang terdapat dalam kumpulan cerpen Yanusa Nugroho, Bulan Bugil Bulat, dan meneliti seberapa jauh unsur-unsur romantisisme mempengaruhi karya-karyanya. Dari penelitian ini terungkap bahwa ada enam unsur romantisisme yang terdapat dalam kumpulan cerpen Bulan Bugil Bulat, yakni : unsur kembali ke alam, unsur kemurungan, unsur primitivisme, unsur sentimentalisme, unsur eksotisme, dan unsur kerinduan akan masa lalu. Unsur kembali ke alam, misalnya, ditampilkan oleh Yanusa melalui dominasi latar pedesaan yang teduh, damai, serta suasana malam dan bulan. Unsur lain yang terlihat pada kumpulan cerpen ini adalah kemurungan. Unsur ini ditampilkan oleh Yanusa lewat tema-tema seperti kematian, kemiskinan, kematian, keterpencilan dan ketertindasan. Di samping itu, unsur eksotisme yang juga merupakan ciri dan romantisisme tampak dari kejadian-kejadian aneh, irasional, di luar kebiasaan manusia. Dengan memunculkan peristiwa-peristiwa gaib dan irasional, Yanusa seakan menyampaikan pesan bahwa tidak selamanya setiap masalah yang kita hadapi dapat diselesaikan dengan pendekatan rasional. Adakalanya pendekatan irasional lebih mampu berbicara daripada yang rasional."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widaningsih
"Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk memperlihatkan unsur moeurs dalam Une Vie. Adapun yang disebut moeurs adalah kebiasaan-kebiasaan seseorang atau sekelompok masyarakat tertentu yang berhubungan dengan perilaku moral dalam suatu tempat dan kurun waktu tertentu.
Pendekatan yang dipakai dalam skripsi ini adalah pendekatan struktural, yang analisisnya dipusatkan kepada karya itu sendiri. Untuk mendukung penelitian ini akan dipakai teori Roland Sarthes tentang hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik dalam karya, serta teori M.P. Schmitt dan A. Viala tentang hubungan teks dan acuan.
Analisis sintagmatik memperlihatkan pengulangan peristiwa petualangan cinta dalam satuan-satuan isi cerita. Selain itu, dari alur hubungan sebab-akibat yang dibentuk dari masing-masing pusat cerita atau tokoh (ada 8 cerita kecil yang berpusat pada 8 tokoh), terlihat bahwa unsur penyelewengan mendominasi tiap-tiap alur dan memotivasi setiap tindakan tokoh. Dengan demikian petualangan cinta tampak sebagai 'kebiasaan' atau moeurs.
Analisis paradigmatik terdiri atas analisis tokoh serta latar. Analisis tokoh memperlihatkan bahwa dari kedelapan tokoh, lima di antaranya memiliki sifat-sifat yang mengarahkan mereka pada kecenderungan untuk melakukan penyelewengan. Petualangan cinta sebagai moeurs didukung pula oleh sikap para penduduk desa umumnya yang menganggap penyelewengan cinta sebagai hal yang biasa.
Analisis latar yang meliputi analisis ruang dan waktu, memperlihatkan bahwa kebiasaan atau moeurs dalam perilaku, sehubungan dengan petualangan cinta, meliputi waktu yang luas, sejak akhir abad ke-18. Kebiasaan tersebut terjadi di daerah yang terpencil yang jarang berhu_bungan dengan dunia luar, yaitu di sekitar desa Yport di Normandia, sehingga kebiasaan itu bertahan lama di daerah tersebut.
Dengan demikian sesuai dengan tujuan penelitian, baik alur, pengaluran, tokoh, maupun latar dalam Une Vie mem-perlihatkan moeurs, yaitu moeurs petualangan cinta.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketton-Cremer, Robert Wyndham, 1906-
London: British Council by Longmans, Green, 1958
821.6 KET t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Samuels, Charles E.
New York: Twayne, 1965
818.309 SAM t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
De Ford, Miriam Allen
New York: Twayne Publishers, 1967
821.7 DEF t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rae, Wesley D.
New York: Twayne, 1967
828.3 RAE t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Price, George R.
New York: Twayne , 1969
828.3 PRI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ikg Baskara T.
"Era Romantisme merupakan masa kejayaan kesusastraan Prancis, karena karya-karya sastra yang penuh dengan kebebasan berekspresi dan berimajinasi. Salah satu tema yang dikenal adalah tema fantastik. Tema ini mengusung unsur-unsur irasionalitas yang ditumpahkan ke dalam cerita. Peristiwa-peristiwa yang dimunculkan cenderung mengejutkan, menakutkan, dan terkesan tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Tema fantastik ini dapat kita temukan pada salah satu cerpen (cerita pendek) karya Guy de Maupassant, yakni, Le Horla, yang terdiri dari peristiwa-peristiwa yang seperti tidak masuk akal pikiran kita. Keunikannya adalah unsur-unsur yang ada dalam cerita membuat pembaca merasakan sensasi ketakutan yang tidak biasa. Makalah ini akan membahas bagaimana unsur-unsur fantastik tersebut ditampilkan di dalam cerpen.

Romanticism era was the heyday of French litterature, where there are litterary works that are full of expression and freedom of imagination. One theme (or genre) that is known is fantastic. This theme brings the elements of irrationality that spilled into the story. Events that appear likely shocking, frightening, and seem unlikely to happen in the real world. This fantastic theme can be found on one of the short story by Guy de Maupassant, namely, Le Horla, consisting of such events that is as absurd our minds. The uniqueness is that there are elements in the story makes the reader can experience the feel of the horror that was built by the author so that the reader felt unusual sensation of fear. This paper discusses how these fantastic elements appear in the stories.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>