Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33544 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Sudijono Abdurachman
"Skripsi ini membicarakan novel penting dalam sejarah Jepang, gaya penulisannya adalah gaya naturalisme. Aliran ini timbul sebagai akibat pengaruh Kesusastraan Barat. Shimazaki Toson adalh punjangga pertama yang mengungkapkan adat, tradisi dan kebiasaan hidup masyarakat jepang, dengan tema kaum Burakumin Sekelompok orang Jepang yang tergolong dalam kelas masyarakat terendah pada zaman itu yang disebut kaum Burakumin."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S13452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cuk Yuana
"Latar Belakang
Suatu karya sastra pada dasarnya tidak terlepas dari unsur mikro dan unsur makro dari pengarangnya. Yang dimaksud unsur mikro di sire adalah pribadi, imajinasi dari pengarang tersebut, sedangkan yang dimaksud unsur makro adalah pengaruh dari latar belakang pengarang, latar budaya, latar sosial atau lingkungan pada saat (zaman) pengarang tersebut hidup. Bahkan pada kasus tertentu salah satu di antaranya dapat mempengaruhi terciptanya karya sastra secara dominan.
Shimazaki Toson dikategorikan kedalam pengarang yang mempunyai aliran 'slrizenshugi' (naturalisme), yaitu suatu aliran yang melukiskan sesuatu (karya sastranya) berdasarkan gejala (fenomena) yang muncul dalam masyarakat Jepang dengan apa adanya, tanpa ada hal yang disembunyikan pada zaman ia hidup. Aliran ini cenderung mengemukakan kejelekan-kejelekan atau persoalanpersoalan yang bersifat negatif dan apa adanya dari masyarakat Jepang saat la memulai karirnya sebagai penyair yang telah banyak menulis puisi lirik yang menggambarkan perasaan jiwa muda yang masih polos dan masih rawan, serta mempopulerkan kesusasteraan beraliran 'romanshugi' (romantisme), yaitu aliran yang lebih menjunjung tinggi perasaan dari pada rasio, dan menuntut kebebasan individu, yang di Jepang lebih terwujud dalam bentuk pelanggaran dan penolakan terhadap nilai-nilai moral dan sistem feodal (Tosio Hiraoka, 1972 : 115), tetapi akhirnya ia berubah menjadi pengarang novel yang beraliran naturalisme. (Asoo, 1983 : 173).
Shimazaki Toson sering disebut sebagai Jidentekisakka' yang artinya pengarang yang mengangkat kehidupan pribadinya sendiri dalam karya sastranya. Toson sendiri (dalam Kitako Roken, 1974 : 3) mengemukakan : Meskipun saya sering dikatakan seperti pengarang yang mengangkat tema mengenai diri sendiri, tetapi hal ini bukan hanya merupakan karya yang hendak saya ciptakan sebagai bagian dari biografi saya. Saya menulis ini pada saat saya hendak membangkitkan semangat untuk meningkatkan dasar nasib saya sendiri.
Hirano (1954 : 348) dalam Shiinazaki Toson to Bungaku' (Shimazaki Toson dan Kesusasteraan) mengemukakan bahwa, novel "IE" karya Shimazaki Toson dapat diklasifikasikan kedalam kindai shosetsu (novel modem), berdasarkan alur utama menurut kehidupan pribadi Toson sendiri?"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabar Walujati
"Karya Sastra adalah suatu bentuk pengungkapan seni dengan bahasa sebagai medianya, tapi banyak peneliti sas_tra yang mengabaikan bahasa sebagai variabelnya. Oleh karena itu, saya tertarik untuk menjadikan karya sastra sebagai obyek penelitian, yang akan saya teliti dari sudut linguistik. Dalam penelitian ini, saya mengkhususkan diri pada karya sastra yang berbentuk cerpen. Dilihat dari segi gra_matikal, cerpen adalan satuan gramatikal yang terlengkap, yang dapat dibagi merijadi satuan-satuan yang lebih kecil yang d isebu t paragraf. Dilihat dari tujuannya, ada 6 jenis wacana yang kita kenal. Dari keenam jenis wacana tersebut hanya wacana tuturanlah yang akan diteliti dalam skripsi ini. Tujuan skripsi ini ialah melihat hubungan antara proposisi dalam paragraf, mencari unsur dominan yang mempersatukan paragraf tuturan, dan meneliti struktur gramatikal yang umumnya terdapat pada paragraf tuturan. Dari hasil analisis, ternyata diperolah kesimpulan bahwa (1) sebagian besar paragraf semantis mempunyai hubungan INDUK-pendukung yang non-kronologis, (2) umumnya struktur paragraf gramatikal berbentuk sub-ordinatif, de_ngan kalimat terra di awal paragraf, dan (3) keutuhan paragraf cerpen pada garis besarnya diikat oleh tokoh tematis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Saptawati
"Penelitian mengenai unsur kibun dan kanketsu dalam dua novel karya Shiga Naoya telah dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Agustus 1989. Tujuannya adalah untuk lebih mengetahui lagi kekhasan gaya penulisan dari pengarang Shiga Naoya. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan pada perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara latar belakang kehidupan pengarang dengan karya-karya yang dihasilkannya. Disamping itu ditemukannya gaya penulisan yang khas dari pengarang Shiga Naoya, khususnya dalam pemakaian unsur kibun (perasaan) dan kanketsu (singkat dan padat)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wibawarta
"ABSTRAK
Fubatatei Shimei dan Tsubouchi Shoyo merupakan pelopor Kesusastraan Jepang Modern. Tsubouchi membuat teori.-teori kesusastraan baru, berdasarkan teori-teori kesusastraan Barat. Teori-teori ini kemudian berkembang dalam karya-_karya Futabatei Shimei. Futabatei juga mendalami Bahasa dan Kesusastraan Rusia di Tokyo Gaigo Gakko.
Novel Ukigumo (awan mengambang) karya Futabatei yang dibahas dalam skripsi ini merupakan novel realis yang pertama kali menggunakan gaya penulisan Genbun Ichi (gabungan bahasa lisan dan tulisan) dalam kesusastraan Je_pang.
Novel ini menggambarkan keadaan masyarakat Jepang Meiji yang belum mapan. Saat itu terdapat dualisme antara bentuk-bentuk tradisional dengan unsur-unsur baru yang datang dari Barat, yang masuk seeara besar-besaran dengan adanya Restorasi Meiji tahun 1868.
Jepang yang sebelumnya menerapkan politik Sakoku (ne_geri tertutup) merasa terkejut oleh datangnya gelombang besar Restorasi Meiji yang tiba-tiba. Orang-orang yang tidak berkepribadian kuat merasa bingung oleh keadaan tersebut. Yang dikawatirkan Futabatei adalah nilangnya bentuk-bentuk tradisional, hanyut terbawa arus restorasi Meiji yang dahsyat.

"
1989
S13507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betantini M., J.F.R.
"Sebagai seorang pujangga sastra zaman Jepang Modern, hasil karya Dazai Osamu tidak terlepas dari pengaruh situasi zaman, yaitu era peralihan. Karena bermaksud memba_has karyanya yang dapat merefleksikan situasi tersebut, penulis memilih Shayoo sebagai bahan utama penulisan skripsi.
Shayoo mengetengahkan topik kehidupan sebuah keluarga bangsawan. Karena timbul Perang Dunia II dan ketiaaan kepala keluarga, mereka mengalami kejatuhan, baik fisik maupun mental. Secara fisik dapat segera diketahui dengan adanya kemunduran ekonomi. Sedangkan secara mental digambarkan bahwa tokoh atasan mengalami erosi moral.
Dengan menggunakan studi kepustakaan dan metode pemaparan secara deskriptif, penulis membahas dalam sistematika yang tersusun dalam bab 1 sampai dengan bab 5. Bab 1, pendahuluan; bab 2, latar belakang penulisan Sha_yoo; bab 3, penokohan; bab 4, permasalahan yang terdapat dalam novel Shayoo; bab 5, kesimpulan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evie Djuhanda
"Penelitian mengenai Novel OtoKarya Dazai Osamu telah dilakukan melalui riset kepustakaan sejak bulan Agustus 1989 sampai dengan bulan April 1990. Tujuannya adalah untuk membuktikan karya tersebut sebagai Novel Keluarga (Katei Shosetsu) dan untuk mengetahui sejauh mana kaitan yang ada antara novel tersebut dengan realitas kehidupan pengarang (Dazai Osamu).
Novel Oto (buah ceri) yang dibahas dalam skripsi ini adalah jelas mengangkat persoalan keluarga, terutama peran suami selaku kepala keluarga yang diungkapkan melalui kon_flik kejiwaan antar tokoh utamanya, yaitu suami dan isteri dengan melibatkan anak-anak mereka sebagai kambing hitam.
Novel ini juga menggambarkan pemikiran Dazai Osamu tentang peran dan tanggungjawab orang-tua. Dia mengatakan bahwa di dalam keluarga orang-tua lebih penting dari anak_-anak dan ini bertentangan dengan pendapat Yamanoue No Okura yang justru berpendapat bahwa anak-anak lebih penting dari orang-tua. Lalu, buah ceri yang dipakai oleh Dazai untuk judul karyanya, dijadikan simbol untuk mengungkapkan semua permasalahan di atas.
Kemudian, kaitan antara novel ini dengan realitas kehidupan pengarangnya, jelas sekali. Bahkan hampir tidak ada perbedaan antar isi cerita dalam novel ini dengan kehi_dupan Dazai beberapa tahun menjelang kematiannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S13646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intarina Hardiman
"ABSTRAK
Penelitian terhadap novel Sembazuru bertitik tolak akan adanya berbagai pendapat dari beberapa tokoh sastra mengenai nilai-nilai yang dimiliki suatu karya sastra pada umumnya dan novel Sembazuru sebagai suatu karya sastra yang baik pada khususnya. Sebagai sebuah karya sastra Sembazuru diharapkan me_miliki hal-hal yang berhubungan dengan estetika dan juga suatu moral (Etika) yang merupakan amanat yang ingin disampaikan oleh pengarangnya. Dalam upaya mencari adanya nilai-nilai estetika dan etika dalam Sembazuru, penulis meneliti bagian struktur dan isi novel dan dipaparkan dalam bab III dan IV skripsi ini. Dari hasil penelitian penulis ternyata di dalam novel Sembazuru terkandung nilai-nilai etika dan estetika baik dalam struktur maupun isinya. Struktur dan isi novel saling mendukung dalam rangka penyampaian kedua nilai tersebut. Kawabata Yasunari, sang pengarang, telah memasukkan kedua nilai tersebut secara bersamaan dalam setiap unsur cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Wulandhari
"Melihat perkembangan sastra yang ada di Jepang pada zaman akhir Meiji telah ditemukan sebuah novel yang terang-terangan mengungkapkan sisi rahasia kehidupan pengarangnya yaitu novel Futon 'Sebuah Kasur'. Novel ini lahir di tengah berkembangnya aliran Naturalisme di Jepang dan bahkan membentuk sebuah aliran baru yaitu Shishoosetsu. Tayama Katai, pengarang novel tersebut, telah berani membeberkan kisah hidupnya yang berbau sensual dalam jalinan cerita yang indah dan sangat memikat pembaca. Kisah Futon sendiri diangkat dari pengalaman Tayama Katai menghadapi konflik-konflik batinnya yang berhubungan dengan status, harga diri, norma-norma sosial dan cintanya terhadap seorang wanita. Analisis mengenai konflik batin tokoh utama dalam novel Futon dilakukan dengan menggunakan metode penelitian pustaka. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologi yaitu Teori Psikoanalisa Freud dan Teori Psikologi Kepribadian. Tujuan peneli_tian adalah menganalisa kepribadian tokoh utama dan mengungkapkan segi-segi psikologis yang menimbulkan konflik batin yang ada di dalam tokoh utama dengan menerapkan teori-teori tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa melalui teori Psikologi Kepribadian konflik batin yang muncul dalam diri tokoh utama disebabkan oleh konflik peran tentang hak dan kewajiban tokoh utama. Sedangkan melalui teori Psikoanalisis Freud telah ditemukan adanya keterlibatan tiga struktur kepribadian yakni Id, Ego dan Superego dalam proses menuju konflik batin tokoh utama. Dengan demikian, dunia sastra memberikan banyak manfaat kepada manusia melalui goresan pena para penga_rangnya. Segala aspek tentang manusia dan kehidupan dapat ditemukan dan dipelajari dalam dunia sastra sehingga disebut sebagai suatu ilmu yang indah dari bermanfaat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satiza
"ABSTRAK
Karya-karya awal Kikuchikan pada majalah Shinshicho yang akan diketengahkan adalah Minage Kyujogyo dan Miurauemon no Saigo yang mana kedua karya ini sangat banyak menarik simpati masyarakat umumnya. Sedangkan para kritikus tidak bersimpati pada karya-karya Kikuchikan. Dalam hal ini nantinya akan terlihat mengapa hal seperti ini terjadi.
Pembahasan dimulai dengan menguraikan secara singkat apa yang menjadi ciri-ciri penulisan Kikuchikan, dan apa yang dimaksud dengan novel Human Interest serta Tema Shosetsu. Berdasarkan ini semualah dapat diketahui seperti apa karya-karya Kikuchikan sehingga masyarakat sangat menyenanginya.
Latar belakang kehidupannya juga mempengaruhinya dalam ia menghasilkan karya-karyanya. Kikuchikan selalu menitik beratkan karya-karyanya. Kikuchikan selalu menitik beratkan karyanya pada apa yang menjadi perhatian atau minat manusia. Untuk lebih jelasnya dipergunakan analisis dari dua karya Kikuchikan yaitu Minage Kyujogyo dan Miurauemon no Saigo.
Dari pembahasan ditarik kesimpulan karakteristik penulisan Kikuchikan ini yang menyebabkan ia sangat disenangi maupun digemari masyarakat umum. Kikuchikan selalu memperhatikan apa yang menjadi minat masyarakat. Inilah suatu pembaharuan yang dilakukan Kikuchikan.

"
1989
S13854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>