Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41596 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanny Mahardewo
"Kemenangan bangsa Jepang atas bangsa rusia pada perang tahun 1904-1905, adalah awal yang sangat penting bagi perkembangan bangsa Asia. Semangat yang diperlihatkan oleh bangsa Jepang itu menimbulkan pula semangat kepada bangsa asia yang lain. Bangsa Asia yang pada waktu itu banyak terjajah, mulai memberanikan diri untuk melepaskan diri dari ikatan penjajah. Timbulnya kesadaran untuk melepaskan diri dari penjajahan, merupakan awal dari kebangkitan bangsa Asia yang dipelopori oleh bangsa Jepang dalam perang tahun 1904-1905 dimana bangsa asia dapat mengalahkan bangsa asing. Bagi bangsa Indonesia kebangkitan bangsa Asia dan kemenangan bangsa Jepang itu, merupakan pendorong bagi bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Selain itu kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi bangsa Indonesia melalui politik etis yang dikeluarkan oleh pemerintah hindia belanda secara langsung telah merobah pola pikir bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia mulai sadar akan keadaan dirinya yang terbelakang akibat dari sistem penjajahan. Bangsa Indonesia yang diwakili oleh kaum mudanya mulai menyadari akan manfaat ilmu yang telah dipelajari. Pendidikan barat yang dipelajari telah memberikan cakrawala Baru bagi mereka. Mereka sadar tanpa adanya rasa persatuan diantara sesama pemuda, tidaklah akan tercapai cita.cita kemerdekaan. Kesadaran yang timbul di kalangan muda mulai terlihat pada awal abad ke 20. Hal ini ditandai dengan lahirnya sebuah perkumpulan yang bernama Boedi Oetomo. Lahirnya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 adalah awal dari apa yang disebut dengan rasa kebangkitan nasional Indonesia. Boedi Oetomo sebagai organisasi modern pertama di Indonesia telah memberikan dorongan kepada pemuda Indonesia lainnya untuk mendirikan organisasi semacam. Setelah kelahiran dan keberhasilan Boedi Oetomo maka lahirlah perkumpulan-perkumpulan pemuda lainnya. Sifat dari perkumpulan/organisasi pemuda setelah kelahiran Boedi Oetomo mempunyai berbagai macam bentuk dan sifat seperti, bersifat kedaerahan, bersifat politik, bersifat keagamaan dan ada pula yang berbentuk kepanduan . Salah satu organisasi pemuda yang lahir setelah itu adalah Perhimpoenan Peladjar Peladjar Indonesia. Organisasi ini lahir pada bulan September 1926 di Jakarta. Para pendirinya mempunyai tujuan Indonesia merdeka dengan mempersatukan gerakan perjuangan sehingga tidak ada perbedaan antara penjajah dan terjajah Perjuangan PPPI juga ingin mencapai kemakmuran bangsa melalui pemerataan hak dan ekonomi. PPPI dalam melaksanakan kegiatannya banyak bergerak di bidang politik, salah satunya ialah dalam Kongres Pemuda II dimana pada akhirnya terkenal dengan sumpah pemuda. Selain di bidang politik PPPI juga bergerak lapangan, sosial budaya dan juga ekonomi. Kegiatan yang mereka lakukan ini pada dasarnya demi kemajuan bangsa Indonesia, agar tujuan akhir kemerdekaan bangsa dan kemakmuran dapat tercapai serta hapusnya penjajahan dari Indonesia. Sekali lagi untuk mencapai tujuan kemerdekaan mereka para pendiri dan anggota lainnya menginginkan adanya persatuan di kalangan pemuda sehingga kekuatan yang menjadi satu lebih diperhitungkan. Kegiatan PPPI dan Organisasi pemuda lain yang menginginkan tercapainya Indonesia merdeka, tidaklah mendapat dukungan dari pemerintah Hindia Belanda. Pemerintah Hindia Belanda merasa kegiatan pemuda itu adalah suatu ancaman. Peraturan-peraturan yang melarang kegiatan politik dan pengawasan terhadap orang-orang yang dicurigai diberlakukan. Pemuda Indonesia melihat peraturan yang ada tidaklah mundur bahkan terus berjuang dengan tujuan Indonesia merdeka. Bagi PPPI kegiatan mereka tidak berhenti hanya sampai tahun 1932 saja, kegiatan mereka terus berlanjut sampai kedatangan bangsa Jepang. Karena ketakutan Pemerintah Hindia Belanda terhadap kegiatan PPPI mereka membuat USI (Unitas Studiosorum Indonesiensis) tahun 1933, dengan maksud memecah perhatian pelajar yang menjadi anggota PPPI dari kegiatan politik. Bagi yang ingin terus berpolitik mereka tetap memilih PPPI sebagai tempat berjuang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jjakarta: CYFIS Press, 2000
305.24 MEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Juni Supriyanto
"Pemuda adalah harapan bangsa. Melalui pembangunan pemuda diharapkan pemuda dapat dipersiapkan agar kelak mampu menjadi penerus. Tesis ini membahas mengenai pembangunan pemuda, aspek-aspek apa saja yang menjadi perhatian dan prioritas dalam pembangunan pemuda Indonesia. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan sifat eksploratif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2009. Hasilnya menyebutkan ada dua kelompok besar permasalahan pemuda. Pertama kelompok permasalahan yang sistemik dimana pemuda tidak dapat menghindarinya, penyebabnya adalah faktor eksternal. Kedua, kelompok permasalahan karakter pemuda, penyebabnya adalah faktor internal diri pemuda. Selain itu, penelitian ini menghasilkan juga domain / area dan indikator untuk pengukuran pembangunan pemuda Indonesia.

Youth can be expected to be prepared soon to be able successor. This thesis discusses the youth development; these aspects are a concern and priority in the development of the youth of Indonesia. Research method used is a qualitative method with a explorative types. This research was conducted in April-May 2009. The results indicate there are two groups of youth problems. The first group where the systemic problems that young people cannot avoid it (external factors). The second group character of youth problems (internal factors). These researches also generate domain and indicators for measuring development of young people of Indonesia."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Kurniawan
"[ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis tentang Indeks Pembangunan Pemuda
Theravada Indonesia. Model pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif dengan teknik analisis statistik dekriptif yang terdiri dari analisis
ANOVA satu jalur dan analisis frekuensi. Teknik sampling yang digunakan
adalah sampling acak berlapis untuk menentukan jumlah sampel secara
proporsional pada 19 Propinsi. Cakupan obyek dalam penelitian ini adalah
organisasi pemuda Theravada Indonesia tingkat nasional.
Indikator yang digunakan untuk menghitung indeks terdiri 53 indikator
yang dikelompokan kedalam 8 domain. Ke-8 domain tersebut terdiri dari potensi
diri, pendidikan, penyimpangan, hubungan pemuda, tenaga kerja, kesehatan, akses
media informasi, dan partisipasi pemuda.
Berdasarkan hasil analisis ANOVA satu jalur diperoleh nilai indeks
pembangunan Pemuda Theravada Indonesia sebesar 73,3. Nilai indeks tersebut
menandakan bahwa pembangunan Pemuda Theravada Indonesia dapat
dikategorikan tinggi. Namun upaya peningkatan masih diperlukan untuk mencapai
nilai indeks ideal yaitu mendekati nilai indeks maksimum 100. Perbedaan indeks
antar Propinsi sebagian besar tidak terlalu nyata, perbedaan nyata hanya terjadi
terhadap terhadap beberapa Propinsi saja. Kondisi saat ini, Pemuda Theravada
Indonesia memiliki anggota sebanyak 2.100 jiwa yang tersebar di 19 Propinsi,
mayoritas berusia 16-30 tahun.
Implikasi teoritis yang muncul dari temuan penelitian ini adalah indikatorindikator
terbukti relevan digunakan sebagai alat untuk mengukur indeks
pembangunan pemuda Theravada Indonesia. Sedangkan secara praktis temuan
dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan evaluasi,
perumusan strategi dan program pembangunan di PATRIA baik ditingkat pusat
maupun daerah.

ABSTRACT
This study analyzed Youth Development Index of Theravada Buddhism in
Indonesia. The model of research approach used in the study is a quantitative
approach and descriptive statistical analysis technique that consists of one way
ANOVA analysis and frequency analysis. The sampling technique used is
stratified random sampling in order to determine the number of samples
proportionally throughout 19 provinces. Object scope of this research mainly
youth organization of Theravada Buddhism in Indonesia at national level.
The indicators used to calculate the index comprises of 53 indicators
which are grouped into 8 domains. The 8 domains as mentioned are consist of
self-potential, education, deviation, relationship among youths, labor, health,
access to media of information, and youth participation.
Based on the results of one way ANOVA analysis obtained 73,3 of youth
Theravada Indonesia development index values. The index value indicates that
youth Theravada Indonesia development can be categorized as high. However,
efforts are still to be required in order to achieve ideal value that is approaching
maximum of 100 index value. The difference index values among Provincial
mostly not very significant, noticeable differences seem to be occurred only to
some provinces. In the present conditions, Youth Theravada Indonesia has a
membership of 2,100 people spreading over 19 provinces and the majorities are
between ages of 16-30 years.
The theoretical implications emerged from the research findings are
indicators that relevant to be used as a tool to measure youth Theravada Indonesia
development index. While in practice the findings from the study can be used as a
guideline in conducting evaluation, formulation of strategy and development
program of PATRIA both at central and local levels.;This study analyzed Youth Development Index of Theravada Buddhism in
Indonesia. The model of research approach used in the study is a quantitative
approach and descriptive statistical analysis technique that consists of one way
ANOVA analysis and frequency analysis. The sampling technique used is
stratified random sampling in order to determine the number of samples
proportionally throughout 19 provinces. Object scope of this research mainly
youth organization of Theravada Buddhism in Indonesia at national level.
The indicators used to calculate the index comprises of 53 indicators
which are grouped into 8 domains. The 8 domains as mentioned are consist of
self-potential, education, deviation, relationship among youths, labor, health,
access to media of information, and youth participation.
Based on the results of one way ANOVA analysis obtained 73,3 of youth
Theravada Indonesia development index values. The index value indicates that
youth Theravada Indonesia development can be categorized as high. However,
efforts are still to be required in order to achieve ideal value that is approaching
maximum of 100 index value. The difference index values among Provincial
mostly not very significant, noticeable differences seem to be occurred only to
some provinces. In the present conditions, Youth Theravada Indonesia has a
membership of 2,100 people spreading over 19 provinces and the majorities are
between ages of 16-30 years.
The theoretical implications emerged from the research findings are
indicators that relevant to be used as a tool to measure youth Theravada Indonesia
development index. While in practice the findings from the study can be used as a
guideline in conducting evaluation, formulation of strategy and development
program of PATRIA both at central and local levels., This study analyzed Youth Development Index of Theravada Buddhism in
Indonesia. The model of research approach used in the study is a quantitative
approach and descriptive statistical analysis technique that consists of one way
ANOVA analysis and frequency analysis. The sampling technique used is
stratified random sampling in order to determine the number of samples
proportionally throughout 19 provinces. Object scope of this research mainly
youth organization of Theravada Buddhism in Indonesia at national level.
The indicators used to calculate the index comprises of 53 indicators
which are grouped into 8 domains. The 8 domains as mentioned are consist of
self-potential, education, deviation, relationship among youths, labor, health,
access to media of information, and youth participation.
Based on the results of one way ANOVA analysis obtained 73,3 of youth
Theravada Indonesia development index values. The index value indicates that
youth Theravada Indonesia development can be categorized as high. However,
efforts are still to be required in order to achieve ideal value that is approaching
maximum of 100 index value. The difference index values among Provincial
mostly not very significant, noticeable differences seem to be occurred only to
some provinces. In the present conditions, Youth Theravada Indonesia has a
membership of 2,100 people spreading over 19 provinces and the majorities are
between ages of 16-30 years.
The theoretical implications emerged from the research findings are
indicators that relevant to be used as a tool to measure youth Theravada Indonesia
development index. While in practice the findings from the study can be used as a
guideline in conducting evaluation, formulation of strategy and development
program of PATRIA both at central and local levels.]"
Jakarta: Program Pascasarjana, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Franciscus Anton Wirawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh karakteristik rumah tangga, karakteristik individu, faktor pekerjaan dan faktor tempat tinggal terhadap penawaran tenaga kerja usia muda dengan menggunakan data Susenas Triwulan III Tahun 2012. Unit analisisnya adalah tenaga kerja usia 15-24 tahun. Hasil regresi model Probit menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, kesehatan, status kepala rumah tangga, pendapatan rumah tangga, dan tempat tinggal signifikan berpengaruh terhadap probabilitas bekerja. Selain itu, hasil regresi two-step Heckman menunjukkan variabel penghasilan/upah, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, kesehatan, status kepala rumah tangga, pendapatan rumah tangga, lapangan pekerjaan dan tempat tinggal signifikan berpengaruh terhadap jam kerja tenaga kerja usia muda.

This research aims to study the effect of household characteristics, individual characteristics, employment and residence factors on youth labor supply using Susenas 2012. The respondents are young people aged 15-24 years old. Probit regression results of the model indicate that the variable gender, education, marital status, health, status of the household head, household income, and residence significantly affect the probability of working. In addition, the two-step Heckman regression results showed variable income/wages, gender, education, marital status, health, status of the household head, household income, employment and residence significantly affect working hours of youth employment."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defreti
"

Youth Exchange programs PPAN is a cooperation program among Indonesian's government with foreign countries, which aims to develop Indonesian rsquo s young people in extending knowledge and insight. This study focuses on PPAN Indonesia China Youth Exchange Program IChYEP under the Ministry of youth and sports of the Republic of Indonesia with an approach to Grindle's theory 1980, by reason of 1 programs using the method of IChYEP visit to visit 2 balancing the number of participants either Indonesia or China 3 the program emphasis on entrepreneurship. The research method used is qualitative approach with case studies on PPAN IChYEP program by 2015. While the technique of collecting data through in depth interviews, observation and study of literature. Based on the results of findings using the theory of Grindle 1980, the researcher concludes and draw recommendations as follow a the need for selection and recruitment on IChYEP program must be run in a more transparent way, so that every youth has the same chance to join the program offered by Kemenpora. b the need for addition budget at the youth empowerment division of Kemenpora IChYEP because the program is beneficial to develop the competitiveness of Indonesian 39 s youth so as to bring the good name of Indonesia in the international arena c the need for coordination of related recruitment and selection by implementing institutions in the regions so that kemenpora can minimize non compliance areas against things that are set outside the mechanism of selection of participants the program IChYEP. For areas that do not follow the selection process Kemenpora set strict sanctions and learning to be transparent to all stakeholders."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zamrina Adilafatma
"Latar Belakang. Peningkatan kasus diabetes melitus (DM) secara global disertai denganmeningkatnya tren onset DM pada populasi dewasa muda. Sebagian besar DM pada usia muda tidak terdiagnosis dan memiliki risiko paparan komplikasi kronis yang lebih panjang. Khususnya di Indonesia, belum banyak data mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan DM pada populasi usia muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan DM pada populasi usia muda di Indonesia.
Metode. Penelitian ini merupakan studi observasional potong lintang, dengan komponen deskriptif dan analitik pada subjek penelitian berusia 18-40 tahun. Analisis data sekunder dari registrasi data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Dilakukan pencatatan faktorfaktor yang berhubungan dengan DM, antara lain usia, jenis kelamin, indeks masa tubuh (IMT), obesitas sentral, dislipidemia, inaktivitas fisik, pola diet tidak sehat, kebiasaan merokok, hipertensi, area tempat tinggal, dan tingkat pendidikan. Analisis berdasarkan bobot (weights) dan PSU (primary sampling unit). Analisis bivariat dilanjutkan analisis multivariat pada variabel dengan p<0,25. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik dengan metode backward stepwise sampai didapatkan model akhir dengan p<0,05.
Hasil. Sebanyak 11.401 subjek usia 18-40 tahun masuk dalam penelitian ini dengan 62,7% subjek adalah perempuan. Prevalensi DM pada subjek penelitian adalah 12,8%. Faktor-faktor yang berhubungan dengan DM pada populasi usia muda adalah hipertensi (OR=1,253; IK 95% 1,078-1,455), dislipidemia (OR=1,306; IK 95% 1,135-1,502), perokok aktif (OR=1,338; IK 95% 1,141-1,569), usia >33 tahun (OR=1,229; IK 95% 1,065-1,417) dan tempat tinggal perkotaan (OR=1,342; IK 95% 1,156-1,558).
Kesimpulan : Faktor hipertensi, area tempat tinggal perkotaan, dislipidemia, perokok aktif, dan usia 33-40 tahun berhubungan dengan DM pada populasi usia muda di Indonesia.

Background. The increasing number of diabetes mellitus (DM) cases globally was in line with the increasing number of DM in the young adult population. Most of DM cases at a young age were underdiagnosed yet have a longer risk of exposure to chronic complications. There was not much data regarding factors associated with DM in the young age population, especially in Indonesia. This study aimed to determine the factors associated with DM in the young adult population in Indonesia.
Methods. This was a cross-sectional observational study, with descriptive and analytic components. We analysed study subjects who were 18-40 years old and were registered in the secondary data of the 2018 Indonesian Basic Health Research (Riskesdas). Data according to factors associated with DM in young age population was recorded and analysed (age, gender, body mass index, central obesity, dyslipidaemia, physical inactivity, unhealthy diet patterns, smoking habit, hypertension, residential area, and education level), along with analysing weights and primary sampling unit (PSU). Bivariate followed by multivariate analysis on variables with p<0.25 was performed. Multivariate analysis used logistic regression with the backward stepwise method until the final model was obtained with p <0.05.
Results. A total of 11,401 subjects aged 18-40 years were included in this study with 62.7% subjects were female. The prevalence of DM in this study was 12.8%. Factors independently associated with DM in young adults were hypertension (OR=1.253; 95% CI 1.078-1.455), dyslipidaemia (OR=1.306; 95% CI 1.135-1.502), active smokers (OR=1.338; 95% CI 1.141-1.569), age 33-40 years (OR=1.229; 95% CI 1.065-1.417) and urban residential area (OR=1.342; 95% CI 1.156-1.558).
Conclusion. Factors hypertension, urban living area, dyslipidaemia, active smokers, and age 33-40 years groups are independently associated with DM in young adult population in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli Akbar
"Salah satu tujuan pembangunan nasional Indonesia adalah bahwa Indonesia berperan serta aktif dalam upaya mewujudkan ketertiban dunia, pedamaian abadi dan keadilan sosial.
Indonesia adalah salah satu dari sepuluh negara ASEAN The Association of Southeast Asian Nations, organisasi geopolitis dan ekonomi yang berdiri sejak 8 Agustus 1967. Pentingnya kawasan Asia Tenggara di masa depan karena secara geopolitis terletak dalam jalur aktif perdagangan dunia, membuat kedudukan negara-negara ASEAN yang semula terdiri dari Indonesia, Malaysia, Fillipina, Singapura dan Thailand diperhitungkan di mata dunia. Salah satu yang tertarik untuk menjalin kerjasama dengan ASEAN adalah Jepang.
Upaya Jepang untuk kembali diterima oleh komunitas ASEAN dan mampu mewujudkan tujuan diplomasi tahap kedua salah satunya adalah melakukan berbagai kegiatan yang merangkul bangsa ASEAN dalam bidang kebudayaan dan pendidikan. Salah satunya melalui kerjasama antar pemuda yang kita kenal dengan program kapal ASEAN.Program ini menitik beratkan pada persahabatan dan kerjasama antara pemuda sesama negara ASEAN melalui perlatihan kompetensi kepemimpinan menuju penciptaan kader pemimpin yang berwawasan internasional Pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang besar terhadap program pengembangan kepemimpinan ini dan bahkan menjadikan program ini sebagai salah satu program unggulan.
Selama Perjalanan tiga dekade program SSEAYP ini menarik minat peneliti untuk melihat jauh sejauhmana program SSEAYP masih relevan memenuhi harapan stakeholdernya yaitu pemuda.
Hasil simpulan peneliti menunjukkan bahwa harapan stakeholder dalam pelaksanaan program SSEAYP antara lain delegasi Indonesia mampu berperan aktif dan menjadi leader selama kegiatan, peserta mampu menjaga hubungan baik dengan peserta lain secara jangka panjang, program memiliki nuansa yang religius, program bertahan dan kualitasnya meningkat.
Beberapa strategi yang bisa dilakukan dalam memenuhi harapan stakeholder antara lain adalah sosialisasi diperluas (provinsi, OKP, media, kampus, workshop) dan rentang waktu sosialisasi hingga pendaftaran diperpanjang, Indonesia sebagai salah satu peserta yang berhak memberi masukan selalu mengevaluasi secara aktif dan berani memberi masukan yang membangun dan Peningkatan kualitas peserta, meningkatkan standar kualifikasi peserta agar tidak hanya menonjol dalam performance art tetapi juga dalam diskusi intelektual (contoh salah satu materi seleksi adalah English speech dan English debate).

One of Indonesian development goals is having active participation in creating peacefull and social equality in this world.
Indonesia is one of the members of The Association of Southeast Asian Nations, the geopolitical and economic organization since 8 August 1967. The important role of south east area in future because geopolitiocally lies in active world trading area made some of Soth East country which consist of Indonesia, Malaysia, Fillipina, Singapura dan Thailand apressiated in the international community. One of the country which interested in having relationship with the ASEAN is Japan.
Japan tried to be accepted again in the community of ASEAN. One of the efforts of Japan is by becoming main sponsor of SSEAYP program. This program concerns in friendship between the country and leadership training for youth in ASEA N. Indonesian goverment pays big attention to this leadership development program and regards it as priority program This program has been running for three decade sine 1974 so reasearcher interested to khow if the program still meet the stakeolder needs.
Researher found that stakeholder expectation in holding SSEAYP consist of: Indonesian delegation are able to be a leader both in performance art and intelectual discussion, are able to keep well the relationship with other counbtry delegations for long period, yhe p[rogram has religius atmosphere and the quality of the program is increased.
Some strategic have to be done to meet the stakjholdres need are: enlarging the socialitation of the program, increasing the quality of delegation and having active participation in suggesting some ideas for better and more qualified program."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Bonita Diliana
"Pemuda yang tidak sekolah dan tidak bekerja (NEE) menjadi suatu masalah karena orang muda tidak mengerjakan apa-apa, maka transisi kehidupan mereka selanjutnya akan semakin sulit. Studi ini menganalisis apakah pemuda yang NEE akan seterusnya menjadi NEE dengan menggunakan data panel IFLS 2007 dan 2014 untuk pemuda usia 15-29 tahun dengan metode regresi multinomial logit.
Analisis menunjukkan bahwa pemuda yang tetap NEE sejumlah 11,4 persen. Karakteristik yang berpengaruh terhadap peluang pemuda untuk tetap NEE yaitu karakteristik sosial demografi, regional, ekonomi, dan soft skills. Pemuda tersebut perlu dibantu dengan biaya pendidikan yang murah atau gratis dan peningkatan soft skills untuk menunjang employability.

Youth not in school and not working (NEE) become a problem because young people do not do anything, then the transition of their life will be increasingly difficult. This study analyzes whether the youth who are NEE will always be NEE using panel data from the 2007 and 2014 IFLS that covered youth aged 15-29 years with a multinomial logit regression method.
Analysis showed that the number of youth who remain NEE are 11.4 percent. Characteristics that affect the opportunities of youth to remain NEE are youth's socio demographic, economic characteristics, region, and soft skills. The youth needs help with the cheap or free cost for education and improving the soft skills for employability."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>