Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Daniel
"Keberadaan musik di Amerika Serikat sepanjang perjalanan sejarahnya setelah berakhirnya masa Perang Dunia II telah berkembang menjadi sebuah budaya bagi kalangan muda di negara tersebut. Musik yang berkembang menjadi sebuah industri di Amerika Serikat di dalam perjalanannya tidak dapat lepas dari peran serta media sebagai sarana promosi kepada masyarakat sebagai konsumennya. Tulisan yang berjudul Pengaruh Kemunculan MTV Terhadap Perkembangan Musik Di Amerika Serikat pada 1981-84 mencoba untuk menjelaskan peran media di dalam perkembangan musik dan juga sebagai sarana hiburan bagi masyarakat di Amerika Serikat. MTV yang muncul pada 1 Agustus 1981 telah memberikan inovasi bare terhadap perkembangan musik dari segi bisnis dan hiburan dengan menjadikan video musik sebagai sarana hiburan dan promosi. Hal ini disebabkan pada masa sebelumnya hanya media radio yang dikenal oleh masyarakat luas dan juga kalangan pengusaha bisnis rekaman sebagai sebuah sarana bisnis dan hiburan. Di dalam tulisan ini akan dibahas mengenai awal pendirian MTV, tokoh pendirinya serta video-video musik yang ada ditayangkan. Selain itu juga akan dibahas mengenai pengaruhnya terhadap perkembangan musik dan masyarakat khususnya kaum remaja di Amerika Serikat pada 1981-84. Perkembangan saturan MTV juga akan dibahas dan juga kontlik yang terjadi di dalamnya baik dari perspektif kalangan dunia musik maupun dari perspektif masyarakat pemirsanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S12587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boyke Achmad Yusuf
"Skripsi ini merupakan sebuah tulisan bertema 'sejarah sosial budaya' yang mengangkat fenomena Psikodelik dan lahirnya kaum hippies dan Generasi Bunga yang muncul pada awal dekade '70-an di Amerika Serikat dan Inggris. Fenomena ini lahir akibat pola pikir remaja pada era 60-an hingga 70-an tersebut yang kritis dan berani serta mendobrak kemapanan serta nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat, dan 'didukung' maraknya penggunaan narkotika, ganja, dan minuman keras. Namun demikian kaum hippies tersebut tetap mengetengahkan tema perdamaian, menentang perusakan lingkungan, humanisme serta menentang perang, terutama Perang Vietnam yang berkecamuk pada akhir '60-an. Para musisi besar tahun 60-an seperti The Beatles, The Rolling Stones, The Doors, Grateful Dead, Jimi Hendrix & the Experiences, komunitas Haight Ashbury, Bob Dylan, Janis Joplin dan sebagainya menjadi panutan para kaum hippies dimana gaya bermusik mereka, fashion, tingkah laku, pola pikir dan kebiasaan mereka mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan seks bebas begitu diminati dan menjadi gaya hidup.
Budaya yang dihasilkan dari pola hidup 'akrab' dengan obat-obatan terlarang tersebut dikenal dengan budaya 'psikedelik' dan psikedelik itu berarti : 'Hal yang berhubungan terhadap persepsi baru atau alternatif melalui penggunaan obat-obatan penghalusinasi. Di Indonesia budaya psikedelik ini muncul bersamaan dengan adanya bom minyak tahun 1973. Bom minyak ini sangat menguntungkan Indonesia karena sebagai salah satu negara penghasil minyak Indonesia mulai melakukan join venture dengan negara-negara besar seperti Jepang dan Amerika Serikat sehingga dari prosentasi bagi-hasil tersebut mampu menaikan pendapatan negara. Hal tersebut juga menimbulkan keuntungan bagi kalangan masyarakat tertentu sehingga lahir kalangan 'orang kaya baru' yang banyak tinggal di perkotaan. Dengan 'kemakmuran' tersebut, fasilitas-fasilitas mewah bisa diperoleh seperti : stereo set, televisi, majalah-majalah musik, mode dan hiburan dari luar negeri.
Disamping itu banyak pula berdiri tempat-tempat hiburan seperti : klub malaria, bar, dan arena disco. Alat-alat musik yang sebelumnya sangat sulit dijangkau karena masih langka dan harganya mahal, mulai bisa didapat sehingga memudahkan menjamurnya kelompok-_kelompok musik yang banyak meniru band luar negeri, seperti : God Bless yang mengidolakan Deep purple dan Alice Cooper, The Rollies dengan gaya Chicago-nya, dan sebagainya. Seiring dengan itu, mau tidak mau pengaruh negatif pun banyak merasuk di kalangan remaja-remaja kota di Indonesia, seperti: menghisap ganja, perkelahian antar gang, minuman keras dan pornografi. Untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah menerapkan peraturan-peraturan seperti undang-undang anti narkotika, nasionalisasi acara acara televisi dan sebagainya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S12222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fikri Hadi
"Penulisan yang berjudul _Perkembangan Musik Punk Di Amerika Serikat Tahun 1974-1980_ ini akan menitikberatkan fokus penelitiannya pada perkembangan musik punk itu sendiri yang ditekankan pada tahun 1974-1980, dimana pada kurun waktu tersebut musik punk muncul dan berkembang di Amerika Serikat. Perkembangan musik punk itu sendiri bisa dilihat dari karakteristik musiknya, tema-tema yang terkandung dalam lirik lagu, fesyen, dan ideologi yang membuat musik ini berkembang sampai kesegala penjuru dunia, selain itu dari penelitian ini juga diketahui bahwa terdapat dua gelombang kemunculan band-band punk antara tahun 1974-1980. Penelitian ini juga membahas dampak musik ini terhadap anak muda khususnya pemusik dan penggemarnya. Dari telaah sumber diketahui bahwa selain memberikan dampak terhadap para pemusik dan penggemarnya, musik punk nantinya berperan dalam kemunculan beberapa genre musik baru di Amerika Serikat pada tahun 1980-an, yaitu musik pop punk, emo, dan hardcore"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12135
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Made Gede Windu Saskara
"Munculnya musik rock'n'roll pada tahun 1950-an menjadi refleksi dari konsensus dalam struktur sosial masyarakat Amerika Serikat pasca Perang Dunia II. Rack n'roll muncul ketika masyarakat Amerika Serikat mapan secara ekonomi, tingkat konsumsi yang tinggi, jumlah populasi yang meningkat, terjadinya mobilitas ke pusat-pusat industri dan perkembangan teknologi yang meningkat. Dampak nyata akibat perubahan sosial tersebut pada industri hiburan adalah meningkatnya permintaan konsumen akan hiburan yang berarti adalah meningkatnya pendapatan dalam industri hiburan. Di industri musik, satu hal yang tidak bisa diabaikan setelah berakhirnya Perang Dunia II adalah munculnya perusahaan rekaman independen atau independent label yang mempunyai pasar musik yang kondusif melalui pasar musik rhythm and blues dan country and western. Banyak perusahaan rekaman independen ini berhasil menjaring konsumen tersendiri yang umumnya adalah para kaum urban yang masuk dalam tahapan orang kaya baru setelah perang. Musik rock'n'roll sendiri muncul sebagai suatu ide untuk membentuk pasar yang dapat menjaring konsumen secara nasional terutama segmen remaja kulit putih dengan mengakomodir musik rhythm and blues dan country and western yang sebelumnya hanya berada dalam lingkup lokal. Dalam konteks konflik, kemunculan musik rock'n'roll juga menjadi suatu refleksi dari adanya persaingan dan kepentingan ekonomi dalam industri musik antara perusahaan rekaman independen dengan perusahaan rekaman besar atau major label. Perusahaan-perusahaan tersebut berlomba menciptakan trend musik sebagai sebuah produk jual yang dapat meningkatkan pendapatan mereka. Selain faktor kepentingan ekonomi, konflik nilai budaya menjadi permasalahan yang dapat disoroti dalam musik rock'n'roll. Musik rock'n 'roll dihujat serta dikecam oleh golongan konservatif dan agamawan yang dianggap sebagai pengawal nilai budaya mapan pada saat itu. Alasan utamanya adalah ketidak sukaan terhadap substansi musik rock'n'roll yang mengandung pemberontakan, ketidak laziman, pendorong dekadensi moral dan prasangka rasial terhadap terhadap minoritas kulit hitam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Hana Ramadhani
""Ketika tergiur untuk berpikir bahwa label rekaman ada untuk 'membantu' mereka atau untuk mempermudah kreativitas mereka, artis tidak boleh melupakan fakta ini." Oleh karena itu, untuk meraih “kesuksesan” yang diimpikan oleh setiap produser musik, platform media sosial seperti TikTok harus dimanfaatkan secara lebih strategis. Karena perkembangan teknologi yang cepat, industri musik mampu berkembang dan menawarkan lebih banyak pilihan. Mendorong interaksi antara musisi dan pendengarnya, terutama melalui media sosial. Salah satu platform media sosial terbesar dengan basis pengguna yang luas dan fokus pada musik, pertumbuhan dan sifat TikTok telah meningkatkan interaksi pengguna dengan musik. Menjadi sulit untuk memaksimalkan potensi musik di TikTok akibat dampak evolusi ini terhadap cara kerja bisnis musik. Meskipun teknologi sangat menjanjikan, label dan distributor sering menunjukkan kenaifan dan melihatnya sebagai alat pemasaran, melupakan bahwa musik adalah seni dan sarana ekspresi bagi para seniman.

"When tempted to think that a record label exists to "help" them or to make their creativity easier, artists should never lose sight of this fact." Therefore, in order to reach the "success" that every music producer dreams of, social media platforms like TikTok should be exploited more strategically. Because of the quick development of technology, the music industry is able to develop and offer more options. Encouraging interaction between musicians and their listeners, particularly through social media. One of the biggest social media platforms with a broad user base and a focus on music, TikTok's growth and nature have enhanced user interaction with music. It becomes difficult to maximize the potential of music in TikTok as a result of this evolution's impact on how the music business functions. Although technology holds great promise, labels and distributors frequently exhibit naiveté and view it as a tool for marketing, forgetting that music is an art and a means of expression for the artists."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Christa Elizabeth P.
"Musik dinikmati oleh siapa saja, dimana saja. Musik tak hanya didengarkan, tetapi juga diapresiasi melalui program tayangan. Kini, tampak adanya keseragaman konten musik pada program tayangan musik di media konvensional. Padahal, masih banyak aspek menarik lainnya dari musik yang dapat diulas. Riset menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan akan progam tayangan musik serupa magazine show dengan konten yang tidak mainstream.
Manfaat dari program tayangan ini adalah memberikan hiburan yang informatif, sesuai karakteristik program tayangan musik yang diinginkan khalayak. Sementara itu, tujuan program tayangan ini adalah untuk membuka cakrawala khalayak akan musik populer yang berkualitas dan menginspirasi.
Prototype yang dikembangkan adalah sebuah web series musik yang akan tayang di YouTube dan Tumblr. Pada episode pertama ini, diangkat tema mash up dengan format penampilan show choir.

We enjoyed music anywhere and anytime. We don‟t just listen to it, but also aprreciate it by watching music shows from TV, the internet, etc. Unfortunately, there is a uniformity of music content of traditional media.In fact, there are many other interesting aspects of music to be reviewed. Research shows that there is a need for non-mainstream music show, released through an internet based platform.
The benefit of the program is to provide an informative entertainment music show, as desired by the audience. The goal of this program is to broaden the audience‟ insight of high quality and inspiring popular music.
The developing prototype is a music web series which will be released through YouTube and Tumblr. The subject of the first episode is mash up, with a show choir performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Rosalia Indah
"Sinetron menjadi program televisi yang diminati remaja. Namun, tayangan sinetron kurang memperhatikan moral dan norma misalnya adegan bermesraan dengan lawan jenis. Faktor personal yang dapat membentengi diri dari pengaruh eksternal yaitu pengendalian diri. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pengendalian diri dan intensitas menonton sinetron di televisi dengan risiko perilaku seksual remaja SMP X Jakarta. Penelitian menggunakan desain cross sectional pada 104 siswa SMP X Jakarta berusia 11- 17 tahun yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling. Hasil uji analisis Chi square menyatakan tidak ada hubungan antara pengendalian diri dengan risiko perilaku seksual remaja SMP X Jakarta (p= 0,559; α= 0,1). Sedangkan, intensitas menonton sinetron di televisi dengan risiko perilaku seksual remaja SMP X Jakarta terdapat hubungan yang bermakna (p= 0,011; α= 0,1). Strategi pendidikan kesehatan untuk mengurangi perilaku seksual harus disesuaikan dengan karakteristik remaja agar memeroleh hasil yang efektif.

Soap opera was a kind of television program which was interested by adolescent. But, it had less attention to moral and norms value such as sex scene. Individual factor that could resist themselves from external influences was self control. The aim of the study was to determine the correlation between self control and intensity of watching soap opera on television with adolescent?s risk sexual behavior in Junior High School X Jakarta. Cross sectional was conducted among 104 students of Junior High School X Jakarta aged 11- 17 years whom selected by proportional stratified random sampling technique. Self control had no significantly associated with adolescent?s risk sexual behavior in Junior High School X Jakarta (p= 0,559; α= 0,1). Meanwhile, the intensity of watching soap opera on television with adolescent?s risk sexual behavior in Junior High School X Jakarta had significant correlation (p= 0,011; α= 0,1). Health education strategies to decrease risk sexual behaviour must be adjusted to adolescent?s characteristics in order to obtain effective results
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandy Ismatullah
"Skripsi ini membahas mengenai Dakwah Islam oleh kaum Imigran Muslim Arab di Timur Laut Amerika Serikat. DakwahIslam berkembang lewat perantaraan kaum Imigram Muslim yang mulai berdatangan sejak akhir abad ke 19. Para imigran tersebut tertarik dating ke Ameika karena ingin mencari penghasilan yang lebih baik. Para imigran awal mulai mendawahkan Islam setelah menyadari bahwa jatidiri mereka akan terhapus bila mereka tidak melakukan dakwah. Karena itu pada mulanya dakwah hanya berkembang secara intenal. Namun dalam perkembangannya jumlah Imigran Muslim semakin banyak terutama setelah dilakukannya amandemen Undang-undang imigrasi pada tahun 1965. Para pendakwah ini bannyak terpengaruh oleh gerakan-gerakan yang tengah berkembang di dunia Islam saat ini, seperti Ikhwanul Muslimin dari Mesir dan Jamaati Islami dari Pakistan. Dakwah Islam mendapat sambutan yang beragam dari mayoritas warga non-Muslim di Amerika. Sebagian aa yang menerima namun banyak yang menolak. Yang menerima Islam kebanyakan berasal dari kalangan Kulit Hitam. Sementara mereka yang menolak menganggap bahwa Islam adalah agama yang mempelopori kekerasan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S12320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto
"Haryanto, Demokrasi Ekonomi di Amerika Serikat: Penerapan Sherman Antitrust Act Terhadap Standard Oil Company 1890-1911, di bawah bimbingan Sudarini Soehartono, MA; 86 hlm + xi, lampiran, Fakultas llmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004. Penelitian ini membahas tentang undang-undang Sherman Antitrust sebagai usaha untuk mengembalikan kehidupan demokrasi di bidang ekonomi yang telah hilang seiring dengan bcrkembangnya perusahaan-perusahaan besar. Pengumpulan data yang dilakukan selama penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik. kritik, interpretasi, dan historiografi. Pencarian data, dilakukan melalui studi kepustakaan dan internet. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan suatu gambaran demokrasi di bidang ekonomi yang muncul dengan dikeluarkannya undang-undang Sherman Antitrust terhadap Standard Oil Company pada kurun waktu 1890-1911 di Amerika Serikat, sehingga dapat memperluas pengetahuan tentang sejarah bisnis Amerika Serikat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa demokrasi ekonomi di Amerika Serikat berhasil ditegakkan kembali dengan diberlakukannya undang-undang Sherman Antitrust dan diadilinya Standard Oil Company yang berakhir dengan keputusan pengadilan yang memerintahkan dipecahnya Standard Oil Company."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>