Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hari Untoro Drajat
"Pemilihan judul Kepurbakalaan Giri sebagai obyek penulisan skripsi didasarkan atas berbagai hal antara lain ialah Kepurbakalaan Giri merupakan peninggalan dari masa awal pengaruh Islam di pulau Jawa, dan belum pernah diteliti secara ilmu arkeologi. Dalam berita sejarah dapat diketahui bahwa daerah Giri pada masa masuknya agama Islam merupakan suatu pusat agama Islam yang pengaruhnya meluas hingga ke berbagai kepu - lauan dan memegang peranan penting bagi persebarannya. Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, daerah Giri yang mengandung berbagai peninggalan Islam seperti makam dan mesjid terancam punah karena pengerukan tanah yang dilakukan oleh pabrik semen Gresik yang letaknya tidak jauh dari situs Giri ini. Oleh karena itu data-data arkeologi yang masih da_pat direkam diolah semaksimal mungkin sesuai dengan metode serta teori arkeologi guna menambah kepustakaan arkeologi Islam yang jumlahnya masih belum memadai. Menurut penelitian para ahli pengembangan agama Islam menyebabkan pula terjadinya pengaruh Islam di berbagai bidang, misalnya bidang arsitektur, kesenian, tata cara dsb_"
Depok: Universitas Indonesia, 1981
S11871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aminuddin Kasdi, 1948-
"Islamic archaeological remains on graveyard of Sunan Giri regarding propagation of Islam and acculturation of Islamic values in Java, Indonesia."
Surabaya : Unesa University Press, 2017
297.095 98 AMI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kang Ujik
Sidoarjo: Balai Bahasa Jawa Timur, 2021
899.221 3 KAN l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suyono
Jakarta: Palem Jaya, 1982
959.801 SUY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi sebelas teks piwulang dan suluk (keterangan pada h.i), masing-masing berjudul: pamejangipun Sunan Giri Kadhaton dhateng ingkang garwa miraos tegesipun sarira kaliyan ingkang putra wiraosipun Sunan Kali Jaga dhateng para wali, suluk Seh Samsutabarit Paben kaliyan Maolana Kaji Rum, cariyosipun eblis lanat angrencana anak putu Adam, suluk ranjang, cariyosipun kanjeng Nabi Muhammad paras, cariyosipun sipating Gusti Allah, suluk sarengat, dan cariyosipun satunggaling santri nama Ki Bodhojati. Naskah ini, yang ditulis dalam bentuk macapat, sebanyak tujuh belas pupuh, merupakan alih aksara ketik dari naskah tulisan tangan berjudul serat suluk warni-warni, koleksi Panti Boedaja, Yogyakarta, berciri PB A 86 (MSB/P.172, rol 98.6). Salinan alih aksara tembusan karbonnya dapat dilihat di MSB/P.172a (rol 98.7). Menurut keterangan di h.i, naskah ini diterima Pigeaud dari Dr. H. Kraemer pada bulan Mei 1932., dan disalin oleh staf Pigeaud, di Surakarta pada tahun 1932. Naskah asli maupun salinan tembusan karbonnya yang terdapat di koleksi Museum Sonobodoyo tersebut telah dimikrofilmkan, oleh karena itu naskah koleksi FSUI ini tidak dimikrofilmkan lagi. Untuk keterangan lebih lanjut lihat deskripsi naskah MSB/P.172 tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.43-A 27.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Renita Indriana
"Masyarakat Jepang dikenal sebagai masyarakat yang memiliki nilai-nilai yang tinggi. Salah satu dari nilai yang ada dalam masyarakat Jepang adalah gimu dan giri. Nilai-nilai ini telah tertanam sejak zaman feodal dan masih tertanam dalam masyarakat Jepang modern. Gimu diterjemahkan sebagai kewajiban atau darma (Matsuura,2005:218). Gimu adalah pembayaran kembali yang maksimal dari kewajiban ini pun dianggap masih belum cukup dan tidak ada batas waktu pembayarannya (Benedict,1982:125). Gimu dalam memenuhi kewajibannya terhadap pemerintahan, keluarga yang masih mempunyau ikatan darah. Kata giri diterjemahkan dalam bahasa Indonesia memiliki arti hutang yang wajib dibayar atau dilunasi dalam jumlah yang tepat dan sama dengan kebaikan yang diterima seseorang dan ada batas waktu pembayarannya (Benedict,1982:125). Giri dalam memenuhi kewajibannya terhadap orang yang baru dikenal atau tidak mempunyai ikatan darah. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah menjelaskan realisasi gimu dan giri dalam masyarakat Jepang. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif, sehingga dalam pengumpulan data penulis menggunakan data kepustakaan mengenai masalah yang terkait serta pengumpulan data melalui internet.

Japanese society known as the communities that have high values. One of the values that exist in the Japanese society is gimu and giri. These values have been embedded since the time of feudal and still embedded in the society of Japan modern. Gimu subtltled as a duty (Matsuura,2005:218). Gimu is repayment of this obligations maximum was deemed still not enough and there is no time limit for payment (Benedict,1982:125). Gimu in fulfilling obligations to the government, the family still has blood ties. In Indonesian giri means debt that must be paid or paid the right amount and the same kindness and no one receives payment deadline (Benedict,1982:125). Giri in benevolence people who have known or no have blood ties. The purpose of this paper is to explain the realization within the gimu and giri in Japan society. The research method used is descriptive writer, so the authors using data collection of data on issues related literature and data collection by internet."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
BAS 16 (1-2) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
BAS 16 (1-2) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Siswayanti
"Masjid Sunan Giri salah satu masjid walisanga yang didirikan oleh Sunan Giri yang arsitektur bangunannya vernacular berakulturasi dengan tradisional Jawa dan budaya yang bercorak Hindu. Artikel menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dengan mendeskripsikan komponen-komponen bangunan masjid kemudian dilakukan analisis dan penafsiran. Akulturasi budaya yang tampak terlihat pada Masjid Sunan Giri ialah arsitektur bangunan Joglo tipikal bangunan Jawa yang disanggah dengan empat soko guru;Mustaka pada atap masjid bertumpang mirip meru pada bangunan Hindu, mihrab masjid yang berbentuk lengkungan kalamakara seperti candi, mimbar masjid berbentuk padmasana singgasana dilengkapi dengan ornamen surya Majapahit, florish dan nanas, gapura masjid ber¬bentuk paduraksa mengingatkan pada bentuk bangunan kori agung pada kedathon di komplek Kerajaan Hindu."
Jakarta: Kementerian Agama, 2016
297 JLK 14:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sumardjo
"Penelitian ini membahas tentang aktivitas keagamaan dan latar belakang keagamaan berdasarkan data arkeologi yang terdapat pada kepurbakalaan lereng utara pegunungan kapur Tulungagung Selatan pada abad ke XI-XV M, tersebar dibeberapa wilayah kecamatan seperti Kecamatan Boyolangu, Kecamatan Campurdarat, Kecamatan Sumbergempol, Kecamatan Kalidawir, Kecamatan Ngunut. Secara umum penelitian ini akan berusaha melihat gambaran tentang Aktivitas keagamaan dan latar belakang dan secara khusus penelitian ini akan melakukan pembahasan pada setiap kepurbakalaan yang berkaitan dengan data arkeologi, seperti Relief cerita, Gua pertapaan, Patirthan, Arca dewa, Batu teras dan Monolith.
Kajian ini akan menggunakan teori dan konsep yang lajim dilakukan, adalah peralatan ritus dan upacara sebagai sarana dan peralatan menjalankan aktivitas keagamaan yang berwujud merupakan tempat - tempat pemujaan, arca-arca, peralatan bunyi-bunyian dan pakaian yang bersifat suci ini merupakan data yang dapat dikaitkan dengan data arkeologi yang terdapat di kepurbakalaan lereng utara pegunungan kapur Tulungagung Selatan. Selanjutnya data arkeologi yang berada di sekitar penelitian akan menjadi pembanding dalam rangka mengungkapkan masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian keagamaan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian, adalah analisis mengenai keagamaan di kepurbakalaan lereng utara pegunungan kapur Tulungagung Selatan, penelitian ini memiliki beberapa perbedaan dan persamaan, dalam prosesi upacara keagamaan dan latar belakang keagamaan oleh pelaku upacara keagamaan sedangkan tokoh dewa yang terdapat pada tempat pemujaan akan memberikan gambaran tentang latar belakang keagamaan, pada setiap kepurbakalaan, berdasarkan data arkeologi yang terdapat di kepurbakalaan lereng utara pegunungan kapur Tulungagung Selatan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>