Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167798 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Limbong, Priscila Fitriasih
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan kedudukan Hikayat Raja Rahib dalam Khazanah Sastra Indonesia Lama Pengaruh Islam. Langkah pertama dalam melakukan penelitian ini adalah dengan mentransliterasikan teks Hikayat Raja Rahib dalam, aksara latin. Langkah selanjutnya. Penulis melakukan analisis struktur Hikayat Raja Rahib dan menempatkan kedudukan Hikayat Raja Rahib dalam khazanah sastra Indonesia lama pengaruh Islam, berdasarkan pendapat beberapa ahli sastra Melayu Klasik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur hikayat ini saling menunjang. Tokoh menunjang alur, tema, dan amanat. Alur menunjang terra dan amanat. Dengan demikian tema dan amanat adalah tulang punggung tempat melekatnya tokoh dan alur, cerita. Berdasarkan penggolongan beberapa ahli. kedudukan Hikayat Raja Rahib dalam khazanah sastra Indonesia lama Pengaruh Islam dapat digolongkan ke dalam cerita tentang pahlawan Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S11331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harida Somad
"ABSTRAK
Penulis ingin membantu menyelamatkan warisan sas_tra Indonesia dalam bentuk naskah. Untuk ini penulis memilih Hikayat Naraka ML 688 (dr. W. 100). Tujuan dan pembahasan Hikayat Naraka (HN) adalah agar pembaca da_pat menghayati HN dengan mudah dan mengkajinya. Melalui penelitian pustaka, penulis mempergunakan metode deskriptif dan komparatif yaitu antara HN dengan Al-Quran dan Hadis sebagai acuan. Suntingan naskah yang penulis sajikan mempergunakan edisi biasa. HN ditulis dengan huruf Arab Melayu, merupakan naskah tunggal dan dari cap air dapat diketahui bahwa penyusunan HN tidak lebih dulu dari tahun 1835.Bahasa yang digunakan dalam HN adalah bahasa Mela_yu, dan terdapat kata-kata yang berasal dari bahasa Mi_nangkabau dan bahasa Arab. Dengan mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengelompokan hasil kesusastraan Indonesia lama penga_ruh Islam, penulis memasukkan HN ke dalam golongan cerita tentang ajaran dan kepercayaan Islam menurut pem_bagian Djamaris. Dalam HN penulis banyak menemukan unsur didaktis dan jiwa rukun iman. Susunan cerita HN melompat-lompat karena penyalin yang menyalin HN dari naskah sebelumnya yang susunannya sudah kacau.

"
1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achadiati Ikram, 1930-
Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1978
I 899.231 I 238 h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Achadiati Ikram, 1930-
Jakarta: UI-Press, 1980
899.22 ACH h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Achadiati Ikram, 1930-
Jakarta: UI-Press, 1980
899.22 ACH h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Partiningsih
"Hikayat Fartana Islam atau HFI adalah karya sastra Indonesia lama pengaruh Islam yang dapat digolongkan sebagai cerita tentang ajaran dan kepercayaan Islam. HFI bercerita tentang nasihat-nasihat yang diutarakan oleh Nabi Muhammad SAW kepada seorang perempuan, Fartana Islam. Isi nasihat tersebut adalah kewajiban-kewajiban seorang istri kepada suami menurut ajaran Islam. Di Jakarta, naskah HFI berjumlah tiga buah yaitu ML. 42D, ML. 388D, dan ML. 576. Dari hasil perbandingan ternyata hanya naskah ML 388D dan ML 576 yang dapat dipakai sebagai bahan penelitian. Namun, teks ML. 576 lah yang saya jadikan suntingan teks dan yang saya teliti. Dalam penelitian ini, saya bertujuan menyajikan suntingan teks. Selain itu, saya juga melakukan analisis isi teks dengan mendeskripsikan dan melihat kesesuaian isi teks dengan Alquran dan hadis. Untuk mencapai tujuan tersebut saya menggunakan metode landasan dan deskriptif analisis. Hasil analisis isi teks yaitu ditemukannya lima kewajiban yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu anjuran untuk patuh kepada suami, anjuran untuk setia kepada suami, anjuran untuk memuaskan hasrat seksual suami, anjuran untuk menunaikan ibadah wajib dengan izin suami, serta kewajiban lainnya. Namun, ada satu anjuran yang tidak dapat digolongkan sebagai kewajiban istri melainkan anjuran kepada suami. Anjuran kepada suarni tersebut terdiri atas anjuran untuk tidak berbuat zina, anjuran untuk tidak melakukan poligami tanpa seizin istri, dan anjuran untuk kasih kepada istri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlinda Permata Sari
"Hikayat Putri Balkis (HPB) adalah karya sastra klasik yang tergolong dalam cerita pengaruh Islam. Cerita ini bukan cerita asli Minangkabau, akan tetapi berisi muatan lokal yaitu budaya Minangkabau. Hikayat ini cukup popular. Kepopuleran Hikayat Putri Balkis terbukti dengan banyaknya saiinan naskahnya, yaitu sekitar 13 naskah. Di antara 13 naskah HPB, hanya dua naskah bertulisan tangan yang tersimpan di Indonesia yaitu di Perpustakaan Nasional, Jakarta, selebihnya tersimpan di Belanda. Dua naskah tersebut bernomor MI 705 atau W.103, dan MI.488. Naskah W.103 keadaan fisiknya sudah rusak; sedangkan naskah MI.488 keadaan kertasnya masih bagus, tetapi tulisannya sudah pudar dan hampir tidak terbaca. Naskah HPB terselamatkan dengan adanya terbitan yang dilakukan Garth Van Wijk dalam majalah Verhandelingen van het Batavia Genootschaph, th. 1881, Deel XLI, berkas I. Garth Van Wijk menerbitkan edisi teks berdasarkan dua naskah yaitu naskah dari Kota Gadang dan naskah peninggalan Hear van de Wall yang sekarang diberi nomor kode W.103. Terbitan edisi teks yang dilakukan Garth van Wijk ini ditulis dengan tulisan cetak batu/litografi, berhuruf Arab Melayu. Selain itu, ia juga membuat transkripsi naskah itu ke dalam bahasa Belanda, dan anotasi kebahasaan. Teks HPB edisi Gerth van Wijk yang berhuruf Arab Melayu dengan tulisan cetak batu ini akan ditransliterasikan sebagai bahan suntingan, dan telaah isi teks pada skripsi ini. Terpilihnya teks cetak batu tersebut sebagai bahan skripsi karena tulisannya jelas, mudah dibaca, isinya lengkap, dan mempunyai bahasa yang unik yaitu bahasa percampuran antara bahasa Melayu dengan bahasa Minangkabau. Bila dilihat dari isi cerita, teks HPB ini juga unik dan menarik untuk dianalisis karena mempunyai muatan lokal budaya Minangkabau, yaitu konsep Bundo Kanduang. Putri Balkis dalam teks HPB disimbolkan sebagai Bundo Kanduang. Tujuan penelitian adalah untuk menyajikan suntingan teks HPB edisi Garth van Wijk sehingga dapat dibaca oleh masyarakat luas. Selain itu, dalam skripsi ini juga akan dilakukan analisis isi teks, dengan cara menafsirkan/menginterpretasikan unsur-unsur kreativitas penyalin Teks HPB. Untuk menemukan unsur-unsur kreativitas penyalin tersebut, terlebih dahulu dilakukan perbandingan teks HPB dengan cerita Nabi Sulaiman dan Putri Balkis dalam Tafsir AI Quran Surat An-Naml, ayat 20-44, dan teks Raja Sulaiman dan Putri Balkis (RSPB) edisi van Ophuijsen. Hasil analisis isi teks HPB yaitu ditemukan konsep Bundo Kanduang. Kaum wanita yang kedudukannya ditonjolkan dan disimbolkan sebagai Bundo Kanduang adalah tokoh utama HPB yaitu Putri Balkis. Putri Balkis digambarkan sebagai pahlawan yang menyelamatkan rakyat Saba dari kezaliman raja mereka, Raja Syaraki. Putri Balkis yang disimbolkan sebagai Bundo Kanduang tersebut mempunyai tiga keutamaan dari lima keutamaan yang diberikan adat Minangkabau kepada wanita di Minangkabau. Tiga keutamaan itu adalah: Keturunan ditarik dari garis keturunan ibu, Rumah tempat kediaman untuk wanita, Wanita mempunyai hak suara dalam bermusyawarah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S10825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Dewa Gede Windhu Sancaya
"Cerita Sam Pek Erg Tay (selanjutnya disingkat SPET) di Bali dikenal dengan nama Geguritan Sampik. Geguritan Sampik (selanjutnya disingkat GGS) yang diteliti ini ditulis dalam bahasa dan aksara Bali pada tahun 1915, dan digubah dengan menggunakan tembang-tembang macapat, yaitu suatu bentuk metra dan prosodi yang khas, yang dapat ditemukan baik di Jawa, Madura, Sunda, Bali, maupun Lombok.
Cerita SPET merupakan salah satu karya sastra Cina yang popular di tanah air kita untuk masa lebih dari satu abad lamanya (Abadi, 1994:xii). Kepopulerannya tidak terbatas di Cina saja (Ah Ving, 1956:3 ; Prijono, 195623 ; Kwee, 1977:224 ; Lubis, 1989: 225), tetapi juga meresap sampai kalangan orang-orang bumiputera, khususnya dikalangan kelompok etnis Jawa, Betawi, dan Bali (Abadi, 1990:xii), juga Madura (Detomo, 1987). Hal ini terbukti dari akulturasi kisah ini dalam ludruk dan ketoprak di Jawa, drama, tari dan tembang macapat di Bali (Kwee, 1977:225 ; Abadi, 1994:xii) dan juga drama gong (Agastia, 1979).
Abadi mengatakan bahwa sejak saduran Boen, Sing Hoo pada tahun 1885 hingga sekarang telah ada tidak kurang dari sepuluh judul buku serupa (3.994:xii), bahkan mungkin lebih. Saduran Boerr Sing Hoo merupakan saduran pertama cerita SPET dari bahasa Cina ke dalam bahasa Melayu (Nio, 1962 ; Suryadinata. 1988:105 ; Salmon, 1985 dan 1987:429). Dari saduran Boen Sing Hoo itulah GGS digubah, seperti halnya Serat Ing Tay dalam bahasa Jawa.

The Serat Ing Tay of 1902 mentions that, is based on a Malay source, and the Balinese Sampik Ingtai of 1915 opens with a stanza in Malay before switching to Balinese, thereby also suggesting a Malay source for the work (Quinn, 1987:535
Dilihat dari panjang cerita, struktur alur, dan motif-motifnya, terdapat kesejajaran antara GGS dengan cerita SPET saduran Boen Sing Hoo tersebut.
Menurut Tjan Tjoe Siam, cerita SPET ini sudah mulai terkenal (di Cina) pada abad keempat Masehi. Mula-mula berupa cerita lisan yang diceritakan turun-temurun, lambat laun cerita tersebut muncul dengan berbagai redaksi atau bentuk, baik dalam bentuk buku, sandiwara maupun film (Prijono, 1956:5 ; Abadi, I990:X). Seperti.lazimnya ceritacerita rakyat, kisah ini anonim dan mempunyai beberapa versi (Abadi, 1990:x). Selain dalam bahasa Melayu, Jawa, Madura, dan Indonesia, salah satu versinya ditemukan juga dalam bahasa Bali, baik dalam bentuk manuskrip (lontar) maupun dalam bentuk seni pertunjukan."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saraswati Adi Wardani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi dan kedudukan naskah Pralambang dalam' Sastra Melayu Lama. Langkah pertama dalam melaksanakan penelitian ini dimulai dengan mengunjungi Perpustakaan Nasional Jakarta untuk mencari naskah yang akan diteliti. Langkah kedua yang dilakukan oleh peneliti adalah mentransliterasi, teks yang akan diteliti. Langkah ketiga, penulis melakukan analisis teks Pralambang dengan bantuan buku-buku sejarah dan Quran sebagai acuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks Pralambang yang dimasukkan dalam kelompok aneka ragam baik oleh Ph. S. van Ronkel maupun Amir Sutaarga dan kawan-kawan dapat dikelampokkan dalam sastra sejarah, dan fungsi teks tersebut adalah sebagai bahan pengajaran mengenai agama Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Rai Putra
"ABSTRAK
Babad Ksatrya Tamanbali (BKT) adalah salah satu jenis karya sastra Bali Tradisional. Penelitian terhadap BKT menggunakan 4 macam metode, yaitu (1) studi pustaka, (2) wawancara, (3) metode kritik teks, dan (4) metode terjemahan. Dari 7 buah naskah yang dikumpulkan, yaitu naskah A, B, C, D, E, F. dan G maka ditetapkan teks dari naskah A menjadi naskah landasan untuk edisi dan terjemahan.
Telaah struktur dalam penelitian ini berhasil mengungkapkan kesatuan dan kebulatan cerita Ksatrya Tamanbali. Tema dasar dari BKT adalah untuk memberikan pengesahan terhadap keturunan Ksatrya Tamanbali di Bali. Tema cerita ini digambarkan dalam alur: leluhur supranatural, silsilah, dan pemerintahan yang sejahtera; mendapatkan perwujudan dalam tokoh dan motif pendukung; serta latar cerita untuk menjadikan nyata peristiwa--peristiwa yang berhubungan dengan raja keturunan Ksatrya Tamanbali.
Telaah fungsi sosial teks berhasil mengungkapkan maksud dan tujuan pengarang menciptakan BKT, yaitu (I) ditujukan kepada keturunan Ksatrya Tamanbali agar mereka menyadari garis keturunan dan nenek moyang dan Tirttha Arum, dan (2) ditujukan kepada masyarakat luas agar mereka mengetahui status sosial dari anggota Ksatrya Tamanbali.

ABSTRACT
Babad Ksatrya Tamanbali, here in after referred to as BKT was one of literary works of Tradisional Bali. Research on BKT using four kinds of method, that is (1) book study, (2) interview, (3) text criticism method, and (4) translation method. From seven manuscripts being collected, namely A, B, C, D, E, F, and G, the A one was decided as the base of manuscript for the edition and its translation.
The study on the structure of this research has been succeeded in uncovering the unity and completeness of the story of Ksatrya Tamanbali. The basic theme of BKT is to provide ratification towers the descent of Ksatrya Tamanbali in Bali. The theme of this story was plotted in the screen play as follows: Supranatural ancestors, genealogy, and prosperous government; getting phenomenon in figure and supporting motive; and the background of the story to make it abvious the happenings in respect of Kings, the descent of Ksatrya Tamanbali.
The study on social function of the text has been succeeded in uncovering the purpose and aim of the writer in creating BKT, namely (1) to be directed to ancestors of Ksatrya Tamanbali in order that they realize the family tree and ancestors of Tirttha Arum, and (2) to be directed to the public in order that they know the social status of Ksatrya Tamanbali member.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>