Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25642 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bealey, Frank
New York: The Free Press, 1965
320.975 11 BEA c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Noviolita Alip H.
"Penelitian ini membahas mengenai hubungan antara anggota legislatif dengan konstituennya dalam hal ini hubungan antara perempuan anggota DPRD Kota Depok periode 2009-2014 dengan konstituen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini berupaya menggambarkan hubungan antara Siti Nurjanah, T. Farida Rachmayanti dan Juanah Sarmili dengan konstituennya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi hubungan dua arah yang menunjukkan tipe representasi politik antara perempuan anggota legislatif dengan konstituennya. Tipe representasi substantif terjadi pada hubungan Siti Nurjanah dan T. Farida Rachmayanti dengan konstituennya. Sedangkan tipe representasi deskriptif ditunjukkan oleh hubungan antara Juanah Sarmili dengan konstituennya.
Studi ini berkesimpulan bahwa pasca terpilih sebagai anggota legislatif, Siti Nurjanah, T. Farida Rachmayanti dan Juanah Sarmili, menjalin hubungan baik dengan konstituennya dan sensitif terhadap isu perempuan di setiap kebijakan yang akan dibuat DPRD.

This thesis discusses the relationship between local legislators and their constituents in this case the relationship between women legislators with constituents in Depok City. This study uses qualitative descriptive research. The study describes the relationship between Siti Nurjanah, T. Farida Rachmayanti and Juanah Sarmili with constituents.
The analysis showed that there was a two-way relationship that indicates the type of political representation between women legislators and their constituents. Type of substantive representation occurs in relations Siti Nurjanah and T. Farida Rachmayanti with constituents. While the type of descriptive representation is shown by the relationship between Juanah Sarmili with constituents.
The study concluded that the legislature elected post, Siti Nurjanah, T. Farida Rachmayanti and Juanah Sarmili, establish good relations with constituents and sensitive to women's issues in each policy will be made by Parliament.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rehfeld, Andrew
New York: Cambridge University Press, 2005
321.8 REH c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faisal Adi Soesatyo
"Pendekatan transfer learning telah digunakan di beragam permasalahan, khususnya low-resource language untuk meningkatkan performa model di masing-masing permasalahan tersebut. Fokus pada penelitian ini ingin menyelidiki apakah pendekatan cross-lingual transfer learning mampu meningkatkan performa pada model constituency parsing bahasa Indonesia. Constituency parsing adalah proses penguraian kalimat berdasarkan konstituen penyusunnya. Terdapat dua jenis label yang disematkan pada konstituen penyusun tersebut, yakni POS tag dan syntactic tag. Parser model yang digunakan di penelitian ini berbasis encoder-decoder bernama Berkeley Neural Parser. Terdapat sebelas macam bahasa yang digunakan sebagai source language pada penelitian ini, di antaranya bahasa Inggris, Jerman, Prancis, Arab, Ibrani, Polandia, Swedia, Basque, Mandarin, Korea, dan Hungaria. Terdapat dua macam dataset bahasa Indonesia berformat Penn Treebank yang digunakan, yakni Kethu dan ICON. Penelitian ini merancang tiga jenis skenario uji coba, di antaranya learning from scratch (LS), zero-shot transfer learning (ZS), dan transfer learning dengan fine-tune (FT). Pada dataset Kethu terdapat peningkatan F1 score dari 82.75 (LS) menjadi 84.53 (FT) atau sebesar 2.15%. Sementara itu, pada dataset ICON terjadi penurunan F1 score dari 88.57 (LS) menjadi 84.93 (FT) atau sebesar 4.11%. Terdapat kesamaan hasil akhir di antara kedua dataset tersebut, di mana masing-masing dataset menyajikan bahwa bahasa dari famili Semitic memiliki skor yang lebih tinggi dari famili bahasa lainnya.

The transfer learning approach has been used in various problems, especially the low-resource languages, to improve the model performance in each of these problems. This research investigates whether the cross-lingual transfer learning approach manages to enhance the performance of the Indonesian constituency parsing model. Constituency parsing analyzes a sentence by breaking it down by its constituents. Two labels are attached to these constituents: POS tags and syntactic tags. The parser model used in this study is based on the encoder-decoder named the Berkeley Neural Parser. Eleven languages are used as the source languages in this research, including English, German, French, Arabic, Hebrew, Polish, Swedish, Basque, Chinese, Korean, and Hungarian. Two Indonesian PTB treebank datasets are used, i.e., the Kethu and the ICON. This study designed three types of experiment scenarios, including learning from scratch (LS), zero-shot transfer learning (ZS), and transfer learning with fine-tune (FT). There is an increase in the F1 score on the Kethu from 82.75 (LS) to 84.53 (FT) or 2.15%. Meanwhile, the ICON suffers a decrease in F1 score from 88.57 (LS) to 84.93 (FT) or 4.11%. There are similarities in the final results between the two datasets, where each dataset presents that the languages from the Semitic family have a higher score than the other language families."
Depok;;: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia;;, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Leonita
"Kelompok Pemilih muda merupakan kelompok yang terus mengalami kenaikan jumlah sejak Indonesia memasuki masa reformasi. Kondisi ini membuat kelompok pemilih muda menjadi kelompok yang strategis dalam pemilihan umum, sehingga menarik untuk dilihat hubungan antara wakil dan konstituen pemilih muda. Studi ini meneliti mengenai strategi politik Mohammad Saleh sebagai anggota legislatif DPR RI daerah pemilihan Provinsi Bengkulu 2019–2024 dalam mengelola konstituen pemilih muda. Sebagai wakil yang bukan berasal dari kelompok umur pemuda, peneliti ingin melihat bagaimana strategi politik yang Mohammad Saleh lakukan untuk memaksimalkan alokasi dana untuk kegiatan yang menyasar kegiatan konstituen pemilih muda. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Politik Pork barrel Susan Stokes (2013) dan Konsep Gaya Presentasi Wakil Richard Fenno (2003) untuk menjelaskan strategi politik Mohammad Saleh dalam mengelola konstituen pemilih muda. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam dan pengumpulan data sekunder observasi lapangan, artikel berita, dan dokumen resmi kenegaraan. Riset ini menemukan bahwa kegiatan kepemudaan yang dilakukan oleh Mohammad Saleh untuk mengelola hubungan wakil dan konstituen dapat terjadi karena penempatan Mohammad Saleh pada Komisi VIII yang memiliki mitra kementerian dengan program-program yang menargetkan konstituen kelompok pemuda. Hal tersebut akhirnya mempengaruhi gaya presentasi wakil di daerah pemilihan dengan cara presentasi melayani distrik dan berorientasi pada isu pemuda. Selain itu, peneliti juga mengidentifikasi masalah yang muncul saat Mohammad Saleh mengelola hubungan wakil dengan konstituen pemilih muda yaitu tidak dapat berfokus pada semua kelompok pemilih muda di Provinsi Bengkulu, hambatan untuk melakukan pendidikan politik oleh wakil, dan tidak ada jaminan loyalitas dari kelompok pemilih muda kepada Mohammad Saleh.

The group of young voters has continued to experience an increase in numbers since Indonesia entered the reform period. This condition makes young voters a strategic group in general elections, so seeing the relationship between representatives and young voters' constituencies is interesting. This study examines the political strategy of Mohammad Saleh as a member of the DPR RI legislature for the electoral district of Bengkulu Province 2019–2024 in managing young voter constituencies. As a representative not from the youth age group, the researcher wants to see how the political strategy Mohammad Saleh is implementing is to maximize the allocation of funds for activities targeting the activities of young voter constituents. In this study, researchers used Susan Stokes' Pork barrel Political Theory (2013) and Richard Fenno's Representative Presentation Style Concept (2003) to explain Mohammad Saleh's political strategy for managing young voter constituencies. Researchers used qualitative research methods with primary data collection techniques through in-depth interviews and secondary data collection from field observations, news articles, and official state documents. This research found that the youth activities carried out by Mohammad Saleh to manage representative and constituent relations could occur due to the placement of Mohammad Saleh on Commission VIII, which has a ministry partner with programs targeting youth group constituencies. This ultimately influenced the representative's presentation style in the constituency by serving to district and oriented toward youth issues. In addition, the researcher also identified problems that arose when Mohammad Saleh managed representative relations with young voter constituents, namely not being able to focus on all groups of young voters in Bengkulu Province, obstacles to carrying out political education by representatives, and there was no guarantee of loyalty from young voter groups to Mohamad Saleh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Lukmanto
"Penelitian ini membahas kemenangan WP (Workers Party) di Aljunied GRC (Group Representative Constituency) dalam Pemilu Parlemen Singapura 2011. Penelitian ini adalah penelitian eksplanatif dengan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemenangan partai oposisi tersebut ditentukan oleh faktor historis dan demografis, pernyataan kontroversial Lee Kuan Yew terhadap para pemilih di Aljunied GRC, dan keefektifan strategi WP yang berhasil mengajukan kandidat populer di distrik tersebut. Selain itu, kemenangan WP ini juga terbantu oleh isu-isu nasional yang menjatuhkan citra PAP (People's Action Party) sebagai partai berkuasa, kemunculan internet sebagai media kampanye, dan kehadiran jumlah pemilih muda dalam jumlah signifikan.

The focus of this study is the victory of Workers Party in Aljunied GRC (Group Representative Constituency) during the Singaporean 2011 Parliamentary General Election. This is an explanative research that uses qualitative approach. The study shows that the victory of the opposition party was determined by historical and demographic factor, Lee Kuan Yew's controversial statement about the voters in Aljunied GRC, and the effectiveness of WP's strategy in fielding popular candidates in the particular district. Beside those factors, the victory of WP was also supported by national issues which ruined the image of PAP (People's Action Party) as the ruling party, the advent of internet as a media of political campaigning, and the significant number of young voters."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Shintia Geraldin
"Pada kontestasi Pemilu di negara dominan satu partai, perlu strategi khusus bagi partai oposisi agar eksistensinya dapat bersaing dengan dominasi partai mayoritas. Penelitian ini membahas mengenai strategi yang digunakan oposisi Workers’ Party (WP) melawan partai mayoritas People’s Action Party (PAP) di negara dominan satu partai Singapura, pada kontestasi Pemilu tahun 2020 di distrik Sengkang GRC. Penelitian ini akan dianalisis melalui studi literatur. Strategi khusus yang diterapkan oleh WP menggunakan pendekatan pemasaran politik, yakni menargetkan suara segmen keluarga muda di Sengkang GRC dengan cara mengajukan kandidat-kandidat yang dinilai mampu menjangkau dan membangun hubungan dengan segmen tersebut. Segmen keluarga muda dinilai dominan menghuni Sengkang GRC karena lebih dari 60% masyarakatnya berumur di bawah 45 tahun dan populasi anak-anak yang berumur di bawah 10 tahun mencapai 14,3% dari total penduduk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran politik WP terdiri dari dua elemen, yakni pengembangan dan penyebaran pesan kampanye. Pengembangan pesan kampanye bertumpu pada proses segmentasi dan positioning yang didasari oleh pembangunan hubungan dengan penduduk Sengkang GRC selama bertahun-tahun lamanya. Selanjutnya pesan kampanye disebarkan terutama melalui media sosial sebagai platform paling strategis dalam menjangkau target segmen, serta didukung pula oleh situasi pandemi COVID-19 yang menjadikan masyarakat Singapura lebih aktif secara daring. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam kasus di Singapura yang penyelenggaraan Pemilu-nya dapat dikatakan relatif bebas, upaya pemasaran politik ini dapat dijadikan salah satu strategi bagi partai oposisi di negara dominan satu partai. Hal ini karena strategi pemasaran politik tidak hanya berfungsi agar para pemilih dapat lebih mengenal tim kandidat WP saja, melainkan juga berfungsi sebagai upaya riset mendalam untuk lebih memahami distrik Sengkang GRC sehingga dapat bermanfaat pada penyelenggaraan Pemilu.

In an electoral dynamics of single-party dominance setting, a distinctive strategy is necessary for the opposition parties in order to exist within the dominance of the majority party. This study discusses the strategy used by the opposition Workers’ Party (WP) against the majority People’s Action Party (PAP) in the single-party dominant state of Singapore, in the 2020 General Election at Sengkang GRC district. In the GE2020, WP defeated PAP in a new Sengkang GRC district, making it as the opposition party with the most number of seats in the history of Singapore's Parliament. This research applies qualitative methods by collecting data from literature studies. The research shows that the distinctive strategy applied by WP mainly consists of a political marketing strategy by focusing at two elements, namely the development and dissemination of campaign messages. The campaign messages development was based on the relationship-building strategy that has been carried out by WP candidates in the district since 2011 to understand the characteristics of voters in Sengkang GRC. Based on that, WP implemented a campaign strategy that targeted the votes dominated by young family in Sengkang GRC. First, the party selected relatively younger candidates to match the district’s demographic profile. Furthermore, the campaign message dissemination was undertaken mainly through social media, by emphasizing the narrative of the personal identity of the WP candidates as fellow young families. The research concludes that the opposition party is able to deploy political marketing strategy with a fair chance of gaining significant support in single-party dominant countries. Therefore, the application of political marketing strategy is not only functional as in-depth research to understand more about the voters’ political preference, but also beneficial for opposition party to establish and enhance relationships with the voters in their respective districts."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khalil Gibran
"Tugas karya akhir ini meneliti strategi pemenangan dan hambatan calon anggota legislatif perempuan DPR-RI Ina Elizabeth Kobak pada Pemilu 2019 di Provinsi Papua. Penelitian ini menggunakan kerangka konsep strategi dari Henneberg dan Chen (2008) dan analisisnya dilengkapi dengan konsep patriarkisme dan teori kekuasaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode sampling purposive dalam pengumpulan datanya. Hasil temuan menunjukkan bahwa terdapat tiga strategi utama dalam pemenangan calon anggota legislatif perempuan, yakni pengaruh kepala suku, door to door, dan pendekatan publik. Pengambilan keputusan yang berpusat pada kepala suku dalam musyawarah masyarakat adat Papua menjadi kunci kemenangan calon anggota legislatif perempuan. Hambatan yang dialami oleh calon anggota legislatif perempuan berasal dari hambatan adat, teknis, dan politis.

This final paper examines the winning strategies and obstacles for women legislative candidates for DPR-RI Ina Elizabeth Kobak in the 2019 Election in Papua Province. This study uses a strategic conceptual framework from Henneberg and Chen (2008) and the analysis is complemented by the concept of patriarchism and theory of power. This study used a qualitative method with purposive sampling method for collecting data. The findings show that there are three main strategies in winning the candidates for women legislative members, namely the influence of tribal leaders, door to door, and public approaches. Decision-making that focuses on tribal leaders in the deliberations of indigenous Papuans is the key for winning women legislative candidates. The obstacles experienced by women legislative candidates come from customs, technical and political obstacles."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
410 Yul s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Central Education Research Institute,
378KORS001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>