Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4188 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Kapal Perempuan, 2000
305.4 Pen
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Komnas Perempuan, 2002
303.6 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rofiko Rahayu Kabalmay
2002
S3088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Puspitasari Effendi
"Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi secara mendalam pengalaman seksualitas perempuan pasca terapi kanker servik. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi diskriptif.Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pada sepuluh partisipan di wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang. Hasil penelitian ditemukan lima tema yaitu 1) mengalami disfungsi seksual yang terdiri dari gangguan hasrat seksual, gangguan rangsangan seksual, gangguan orgasme, dan nyeri saat melakukan hubungan seksual, 2) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi disfungsi seksual terdiri dari cara mempertahankan kenyamanan saat berhubungan seksual, dan bantuan dari pasangan untuk membangkitkan gairah, 3) Kewajiban dan kodrat sebagai istri, 4) Kepercayaan terhadap penampilan yang terdiri dari nilai harga diri dan nilai gambaran diri, serta 5) Ketidakmampuan menjalankan peran sebagai ibu dan istri. Berdasarkan temuan hasil tema tersebut disarankan agar perawat Maternitas dapat memberikan asuhan keperawatan maternita yang holistik kepada perempuan pasca terapi kanker servik, termasuk seksualitas agar mereka dapat melakukan adaptasi sehingga kualitas hidup mereka baik.

The purpose of this study is to understand the meaning of women?s sexuality after cervical?s cancer. Design of qualitative research phenomenological descriptive approach. Data were collected 5 interview participants in Jakarta, Bekasi, and TAngerang. Analysis of the data in this study with Collaizi. The study found five themes: 1) experience sexual dysfunction of sexual desire disorder, sexual arousal disorders, orgasm disorders, and pain during sexual intercourse, 2) The efforts made to overcome sexual dysfunction consists of a way to maintain comfort during intercourse, and assistance from partner to arouse, 3) Liabilities and nature as a wife, 4) belief in the appearance of the dignity and value of self-image, and 5) inability to perform the role as mothers and wives. Based on these findings it is suggested that the theme of the Maternity nurses can provide holistic nursing care to women maternita the post-cervical cancer therapy, including sexuality so they can adapt so that their quality of life better."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alimatul Qibtiyah
"Pandemi Covid-19 membawa dampak yang sangat serius karena bersifat masif, terjadi di seluruh dunia, pada semua level di berbagai kelompok di dalam masyarakat. Bencana ini memiliki dimensi sosial yang kuat karena kerentanan yang muncul kerap beririsan dengan stratifikasi sosial yang ada. Dalam berbagai bencana, perempuan merupakan salah satu kelompok yang rentan terdampak, terutama dalam konteks budaya patriarki yang berkelindan dengan penafsiran agama yang misoginis, serta sistem ekonomi dan politik yang tidak ramah pada perempuan. Tulisan ini berusaha untuk menemukan bentuk-bentuk dampak pandemi Covid-19 terhadap perempuan, peraturan negara yang dibuat untuk mengatasi dampak pandemi tersebut, serta upaya-upaya kaum perempuan baik secara individu atapun kelompok dalam menghadapi pandemi. Riset ini dilakukan dengan teknik pengumpulan studi dokumen dari berbagai hasil riset beberapa lembaga, serta observasi dan wawancara pada beberapa kelompok perempuan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa perempuan merupakan salah satu kelompok yang paling rentan dan paling terdampak oleh Pandemi Covid-19. Walaupun agak terlambat, pemerintah telah melibatkan perempuan dalam pengambilan keputusan terkait penanganan perempuan, anak dan kelompok rentan di masa pandemi. Pengalaman perempuan baik secara individu maupun kelompok dalam merespons dampak pandemi juga patut mendapatkan apresiasi. Penelitian ini menemukan bahwa perempuan memiliki kelentingan dalam menghadapi pandemi, kreatif, serta mengedepankan kolaborasi di antara perempuan"
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2020
305 JP 25:4 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Leli Nurohmah
"Penelitian ini mengungkapkan pengalaman perempuan dalam menjalani perkawinan poligami. Hal ini digali melalui pemaknaan mereka pada perkawinan poligami dan strategi bertahan dalam perkawinan poligami. Untuk mengetahui makna perkawinan dalam persepsi perempuan dan strategi yang mereka terapkan, penelitian ini menggunakan konsep perkawinan, perkawinan poligami, dan perkawinan menurut perspektif feminis. Selain itu, digunakan teori kuasa Foucault dan teori strategi bertahan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berperspektif perempuan dan mengumpulkan data melalui wawancara mendalam. Subjek penelitian berjumlah sepuluh orang perempuan Betawi Cinere yang menjalani perkawinan poligami.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan memberi makna yang beragam pada perkawinan mereka, di antaranya perkawinan sebagai wadah untuk menyatukan rasa cinta, Fase hidup yang harus dilalui sebagai perempuan, pengabdian pada orang tua dengan menerima perjodohan, dan melepaskan status janda. Perkawinan poligami sebagian besar dimaknai sebagai taqdir yang harus mereka lalui. Dalam perjalanannya, perkawinan poligami lebih banyak menimbulkan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, karena perlakuan tidak adil dari suami. Bentuk kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak-anak terjadi karena tidak dipenuhinya hak dasar manusia meliputi pemenuhan sandang, pangan, papan dan kasih sayang. Selain itu menimbulkan kekerasan baik kekerasan fisik, ekonomi, psikis, dan seksual. lni menunjukkan bahwa pencapaian keluarga sakinah mawaddah dan rahmah dalam keluarga sangat mungkin tidak tercapai dalam perkawinan poligami.
Dalam menjalani kehidupan tersebut ada strategi yang dilakukan oleh para subjek : pertama, strategi resistensi berupa "perlawanan sehari-hari" walaupun tidak bertahan lama karena sering menjadi stimulus tindak kekerasan suami. Kedua, strategi adaptasi melalui kepasrahan perempuan pada kondisi yang mereka hadapi, sikap menerima, dan mengabdikan diri sepenuhnya pada tugasnya sebagai perempuan ; serta berbaik hati dengan keadaan menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh para subjek agar mereka tetap bertahan dalam menjalani perkawinan poligami.

This research exposes women experience in passing through and living on polygamy marriage. It is explored through their understanding on polygamy marriage and endurance strategies in polygamy marriage. To find out the meaning of marriage in women's understanding and their survival strategies, this research uses the concept of wedding, polygamy marriage, and marriage as indicated by feminist perspective. The authority theory of Foucault and theory of endurance strategy are used, too. This research applies a qualitative approach of women perspective and compiles data through in-depth interview. The research subject is the ten Betawi women in Cinere, which live in polygamy marriage.
The research result said that women have various understanding on marriage, e.g. marriage is such space to share love and affection with her spouse, marriage is part of the living stage that must be passed through as women, and dedication for the parents by accepting the future husband from their parents, or just releasing a widowhood status. Most of women interpret polygamy marriage as destiny that should be passed through. In its implementation, polygamy marriages develop more violence against women and children because they receive injustice treatment from their husband: Violence against women and children is occurred since there is no fulfillment for basic human rights such as clothes, food, home and affection.
It also extends in any physical, economical, psychological and sexual violence. This could be said that to establish a "sakinah mawaddah and rahmah" (peaceful and blessing) family in such polygamy marriage.
In passing through such life, the subjects conduct strategies i.e.: first, strategy of everyday form of resistance. However, it sometimes does not work since this become stimulus for any violence of their husbands. Second, adaptation strategies such as surrender and accept with those conditions, and dedicate totally their nature as women; and be warm-hearted and have forgiving heart with the condition become an effort of the subject to live on polygamy marriage.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiana E.M. Pambudy
"Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana strategi perempuan pengusaha dalam menyeimbangkan antara karier sebagai pengusaha dengan relasi gender di dalam rumah tangga dan bagaimana perempuan membangun otonomi di dalam relasi-relasi tersebut. Subjek penelitian adalah enam perempuan pengusaha di Jakarta dan strategi penelitian menggunakan metode riwayat hidup disertai triangulasi dengan mewawancarai mendalam para suami dan anak laki-laki mereka. Penelitian menggunakan teori-teori feminis menyangkut relasi kekuasaan dan pembagian kerja secara seksual serta teori-teori kewiraswastaan menyangkut pembentukan kewiraswastaan dan relasi antara tipe usaha dan penerimaan atas peran gender konvensional. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perempuan sama aktifnya dengan laki-laki dalam menjadi wiraswata dan sumbangan ekonomi mereka terhadap pendapatan keluarga pada beberapa kasus lebih besar dibandingkan dengan para suami. Sumbangan nyata ekonomi perempuan tersebut mendorong terjadinya relasi gender yang lebih setara di dalam rumah tangga, memudarnya nilai-nilai patriarkhi, dan meningkatkan otonomi perempuan. Relasi yang bersifat interdependensi ini memungkinkan perempuan pengusaha meyeimbangkan antara karier dan rumah tangganya.

This thesis is focused on the strategies of women entrepreneurs in balancing their career and gender relations in their households. The research uses life histories method, and six women entrepreneurs in Jakarta stand as research subjects. To triangulate findings, apart from the subjects, depth interview had also been conducted to husbands and eldest son as a substitute to the passed away husband. Feminist theories about power relations and labor divisions as well about entrepreneurship are employed to analyze factors shaping women entrepreneurship and it is affected by traditional gender values. Findings show that women entrepreneurs are as dynamic as men in making venture and give significant share, even larger for some cases, in household income. As a result, more equal gender relations within the household are established and patriarchal values are diminishing. In addition to these, women's autonomy in relations with other members of household and their kinship group is more encouraged. Research concludes that interdependent relations resulting from above factors allow women entrepreneurs to balance their career with their household duties."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T14593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Prihartiningsihastuti
"Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian kualitatif dengan menggunakan studi kasus, yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh kondisi lahan kering, sosial budaya dan kebijakan pemerintah daerah terhadap kesehatan reproduksi perempuan hamil dan bersalin. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap 11 subjek penelitian, yaitu perempuan yang sedang hamil atau memiliki anak berusia kurang dari 2 tahun serta berasal dari keluarga miskin (pxasejahtera). Penelitian berlokasi di kecamatan Playen dan Paliyan Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Hasil penelitian memberikan gambaran tentang keterkaitan antara 3 aspek yang meliputi kondisi fisik alam, budaya sosial serta kebijakan pemerintah yang saling berinteraksi dan berpengaruh terhadap status kesehatan ibu hamil dan melahirkan. Bentuk keterkaitan tersebut di atas adalah sebagai berikut :
Sebagai daerah lahan kering memiliki ketersediaan air yang terbatas, yang menyebabkan rendahnya produktivitas lahan dan rendahnya tingkat pendapatan penduduk. Hal ini akan berdampak terhadap kemiskinan, selanjutnya berdampak terhadap rendahnya akses perempuan terhadap ketersediaan air bersih, berlanjut terhadap peningkatan beban kerja, yang diperburuk ketidakrnampuan untuk perempuan untuk mengakses gin yang memadahi menyebabkan beberapa ganguan kesehatan maternal seperti Kekurangan Energi Kronis (KEK), Lingkar Langan Atas (LILA), dan Anemia.
Konstruksi gender melalui budaya patriarkhi, mitos, pemahaman ajaran agama, tradisi dan aturan seksualitas memberikan kontrol terhadap hak kesehatan reproduksi perempuan. Konstruksi gender memberi kekuasaan laki-laki melakukan pembagian kerja. Perempuan mendapat tugas menyelesaikan pekerjaan reproduksi. Kondisinya yang miskin akhirnya memaksa perempuan untuk memasuki pekerjaan produksi untuk dapat bertahan hidup. Keterpaksaan untuk menjalani pekerjaan rangkap produksi dan reproduksi, berakibat penambahan beban kerja dan berdampak terhadap beberapa ganngguan kesehatan yang khas pads perempuan hamil dan melahirkan.
Cara pandang pembuat kebijakan di bidang kesehatan yang belum berpihak kepada kepentingan perempuan, berakibat pada kebijakan-kebijakan yang tidak mengakomodir kebutuhan kesehatan perempuan. Hal tersebut tercermin melalui besarnya alokasi anggaran, dan penyediaan layanan kesehatan yang, capaian program belum memenuhi kepentingan perempuan.
Perempuan hamil dan melahirkan di kondisi lahan kering memaknai kesehatan reproduksinya adalah suatu kerelaan dan kepasrahan sebagai salah sate perwujudan dari makna ketidakberdayaan untuk melakukan perlawanan atas penderitaan yang dialami. Di sisi lain perempuan setempat menganut nilai-nilai feminin perempuan untuk bertahan hidup. Nilai-nilai tersebut, antara lain, saling bergantungan, komunitas, hubungan, pengorbanan, dan penganekaragaman.
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa kondisi fisik daerah lahan kering, konstruksi gender serta kebijakan pemerintah daerah setempat berinteraksi dan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan reproduksi ibu hamil dan melahirkan.

This thesis is written based on a qualitative research methode with case study which is trying to look from the scientific analysis about the influence and connection of arable land, social and culture values of the society and also the Government policies to the reproductive health of pregnant women and those who in process of giving birth. The data from this case study method is compiling by observation and in depth interview with eleven research subjects. Those research subjects are pregnant women or mother who has children under 2 years old and also coming from poor family (pre-prosperous). Research location itself is taking place at Kecamatan Playen and Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
The research result is giving us the illustration about the connection from three different aspects including the nature physical condition, social and culture values of the society and also the Government policies which interacts and giving influence to the reproductive health of pregnant women and those who in process of giving birth. The illustrations of the connection from those three aspects are:
Geographic conditions, climatology, also topography in Gunungkidul is well-known as arable land with limited source of water. It causes low productivity of land fields and leads thru the low rate of income, effects to poverty and the low access for women to provide themselves concerning their reproductive health such as clean water and their inability to fulfilled their needs for their own nutrition and also for their unborn baby. These conditions are the causes for more cases of maternal health disorder such as: KEK, LILA and also Anemia.
The gender construction to the patriarchal culture thru myth, religion values, customs and rules of sexuality giving control to the women concerning their reproductive health, while it gives the authority to men to share the task in everyday job. Women are used to be in charge for the reproduction task in the family but the poverty force them to enter the production section to survive in life. The compulsion to handle the double task on reproduction and also production for the family has giving then more burdens; later on it leads to several specific health disorders to the pregnant women and those who in process of giving birth.
The partial point of view of the decision makers in health issue which not support women has a deep impact to the one sided policy which not give women the best ways to fulfill their needs for better health. Those policies are reflected to the unfair budgeting and providing indecent of health service with is not access easier to women.
Pregnant women and those who in process of giving birth in arable land understanding their reproductive health as the willingness as part of their powerless inability to gain their own way out of their life misery. On the other hand local women tend to support and lived by the feminine values for traditional women to survive in life such dependant, community, relation, sacrifice and diversity.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Murtiningsih
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara mendalam pengalaman hubungan seksual perempuan paska melahirkan dengan seksio sesarea. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 6 partisipan dengan karakteristik berbeda. Perempuan yang menjadi partisipan sudah diidentifikasi mempunyai pengalaman hubungan seksual paska seksio sesarea dan mampu menceritakan pengalamannya. Pengumpulan data dengan tehnik wawancara mendalam.
Metoda yang digunakan untuk analisa data yaitu metoda Colaizzi's. Setelah data dianalisa, peneliti mendapatkan 5 thema: (1) persepsi adanya perubahan hubungan seksual sesudah seksio sesarea, hubungan seksual sebagai kewajiban dan hal penting, (2) pengalaman perempuan memulai hubungan seksual setelah 7 minggu sampai 4 bulan paska seksio sesarea, atas inisiatif suami, dan respon seksualnya berbeda-beda (3) perasaan sakit dan takut saat hubungan seksual merupakan masalah yang dialami partisipan (4) perempuan mengharapkan hubungan seksual dilakukan apabila luka operasi sembuh, dilakukan dengan tenang dan perlahan (5) partisipan membutuhkan informasi atau penyuluhan dari perawat, diharapkan lebih tanggap terhadap permasalahannya.
Kesimpulan penelitian ini bahwa pengalaman hubungan seksual paska seksio sesarea dari keenam partisipan didominasi oleh perasaan takut. Rekomendasi berupa: pengembangan program disharge teaching, pemberian pendidikan kesehatan yang efektif, membentuk layanan konseling, penelitian lebih lanjut dan masukan untuk program keperawatan maternitas.

The purpose of this research was to explore deeply an experience the woman's sexual activity who delivered with caesarean section. A qualitative research used phenomenological approach. Sample in this research was six participants with different characteristics. The women who became participants were identified that they had an experience of sexual activity post caesarean section and capable to explain their experiences. Data collection utilized in-depth interviews.
Colaizzi's method was used for data analysis, so researcher found five themes: (1) perceptions of presence changing after caesarean section in sexual activity, it was as duty and important (2) women's experiences initiated intercourse after 7 weeks until 4 months post caesarean section because of their husband's initiative, and their sexual response were different (3) Feeling of pain and fear were participants problem when they were making love (4) Women's hope that intercourse should be done if the wound repaired, with calmly and slowly (5) the participants needed information or health education from nursing and they hope that nurse could bit, well aware of their problem.
Conclusion of this research, the experience of each participant was dominated with fear. Recommendations were: to develop discharge teaching program, to provide effective health education, available counseling program, continuing research and input for maternity nursing program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>