Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16455 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marquardt, Michael J.
New York: McGraw-Hill, 1996
658.312 4 MAR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dibella, Anthony J.
New Jersey : Prentice-Hall, 2001
658.312 4 DIB l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rothwell, William J., 1951-
"No individual holds a larger or more direct stake in company outcomes than the CEO. Based on extensive interviews with CEOs and other key stakeholders in a myriad of companies, this book reflects executive perception of training and development and their critical importance in the pursuit of corporate objectives."
New York: American Management Association, 2003
e20438361
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Erlin Novita Sari
"Skripsi ini berjudul Penerapan 5 Dimensi Peter Senge di Perpustakaan Institut Pertanian Bogor dalam Membangun Organisasi Pembelajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan organisasi pembelajar di Perpustakaan IPB yang diukur dengan menggunakan indikator berdasarkan konsep 5 dimensi organisasi pembelajar menurut Peter Senge, yaitu penguasaan personal, model mental, pemahaman visi bersama, pembelajaran kelompok, dan berpikir sistem. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Responden dari penelitian ini adalah pustakawan di Perpustakaan Institut Pertanian Bogor yang terdiri dari 27 orang. Dari hasil penelitian yang dilakukan, kesimpulan menunjukkan bahwa penerapan organisasi pembelajar Perpustakaan IPB sudah cukup baik. Dari kelima dimensi, tiga di antaranya memiliki kategori sangat baik, yaitu penguasaan personal, model mental, dan berpikir sistem. Sedangkan, dua dimensi termasuk dalam kategori baik yaitu pembelajaran kelompok dan pemahaman visi bersama. Untuk dimensi yang memiliki skor rata-rata paling tinggi adalah dimensi penguasaan personal. Hal tersebut menunjukkan Perpustakaan IPB mendukung pustakawan untuk melakukan pengembangan diri sebab mereka percaya bahwa pustakawan yang terus belajar akan memiliki kompetensi yang baik sehingga akan memberikan manfaat tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga untuk kemajuan perpustakaan. Pustakawan dapat belajar sehingga mampu beradaptasi terhadap perubahan melalui beberapa kegiatan seperti FGD, berbagi pengetahuan, dan forum pustakawan.

This research is entitled The Implementation of The Fifth Disciplines by Peter Senge in Institut Pertanian Bogor Library  in Building Learning Organization. The purpose of this research is to identify the implementation of learning organization in Institut Pertanian Bogor Library that can be measured by The Fifth Disciplines of learning organization dimension according to Peter Senge that consist of personal mastery, mental model, shared vision, team learning, and system thinking. This research is using case study method with quantitative approach. Data is collected by questionnaire as the research instrument. The respondent of this research are 27 librarian of Institut Pertanian Bogor library. The results of this research shows  that the implementation of the learning organization in Institut Pertanian Bogor Library is good enough. Three out of  the five disciplines has very good category which is personal mastery, mental model, and system thinking. Meanwhile, the other two disciplines have good category which is team learning and shared vision disciplines. The dimension that has highest average is personal mastery. This shows that the Institut Pertanian Bogor Library supports librarians to develop themselves because they believe that librarians who continue to learn will have good competence so that they will provide benefits not only for themselves but also for the improvement of the library.Tthey also can learn to adapt with change through the activites such as Focus Group Discussion, knowledge sharing and librarian forum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peby Elan Surya Diningrat
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di salah satu kantor layanan Bank MS, KC XYZ, sebuah
perusahaan perbankan syariah terbesar di Indonesia. Bank merupakan salah satu
perusahaan yang sangat mengandalkan kualitas pengetahuan pegawainya,
knowledge-intensive firms. Perusahaan ini mengandalkan pengetahuan para
pegawainya untuk memperbaharui produk dan jasa, merubah sistem dan struktur,
serta mengkomunikasikan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi oleh
konsumen. Pengetahuan merupakan produk dari proses double-loop learning pada
suatu organisasi. Organisasi yang menerapkan single dan double-loop learning
adalah learning organization. Dengan demikian, untuk memenangkan persaingan
bisnis di industri perbankan dan menjaga kesinambungan kinerjanya, sebuah bank
harus menjelma menjadi organisasi yang menerapkan budaya pembelajaran.
Program intervensi untuk mengoptimalkan budaya pembelajaran adalah program
individual development plan dan program komunitas saling berbagi dengan
penekanan pada kebutuhan pemenuhan pengetahuan penting melalui Community
of Practice. Kedua program intervensi ini mengandalkan peran para manajer
sebagai knowledge facilitator yang akan membantu dan mempercepat proses
pembelajaran seluruh pegawainya.

ABSTRACT
The research was conducted in one of the branches of MS Bank (XYZ Branch)
which is the Indonesia's largest Islamic banking. It is obvious that bank relies
heavily on the quality of employees knowledge and knowledge-intensive. Bank
relies on the knowledge of their employees to renew products and services,
change the systems and structures, as well as communicate the solutions of the
problems faced by customers to the employees. Knowledge is product of both
single-loop and double-loop learning in an organization. Organization that
implements single-loop and double-loop learning can be addressed to as a
learning organization. In order to win the tough competition and to sustain its high
performance, a bank must apply a learning culture. Intervention program to
optimize the learning culture of the XYZ Branch was chosen. This culture focuses
on the individual development program and community sharing program wich
emphasizes obtaining the crucial knowledge through Community of Practices.
These intervention programs rely much on the manager role as a knowledge
facilitator in supporting and accelerating the learning process to all their
subordinates."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Erlistiana Anggraeni
"Dalam era persaingan yang sangat ketat dan akselerasi perubahan lingkungan usaha yang begitu tinggi seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk mampu rnenyesuaikan diri dengan perkenibangan agar mampu bertahan dan memenangkan persaingan. Salah satu Cara untuk mencapai kondisi seperti itu adalah melakukan transformasi organisasi menuju Learning Organization. Learning Organization telah mulai didiskusikan dalam berbagai literatur sekitar tahun 1990an. Belakangan ini, telah banyak perusahaan yang menerapkan konsep Learning Organization. Honda, Motorolla, Samsung, Canon merupakan perusahaan pelopor dalam mengembangkan Learning Organization.
Learning Organization yang dikembangkan melalui sistem organisasi secara keseluruhan telah didefinisikan dari berbagai prespektif oleh beberapa ahli. Dari berbagai pandangan para ahli tersebut disebutkan bahwa Learning Organization merupakan iklim organisasi yang mampu mendorong dan mempercepat individu dan kelompok untuk belajar.
Penelitian dilakukan di Bank X, bank dengan aset terbesar di Indonesia dengan jumlah karyawan lebih dari 20.000 orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Perusahaan telah melakukan berbagai upaya guna mendukung proses pembelajaran bagi karyawannya yang memakan waktu, biaya dan tenaga. Mengingat hal tersebut maka perlu dilakukan evaluasi guna mengetahui apakah perusahaan telah menerapkan seluruh dimensi Learning Organization pada level individu, kelompok dan organisasional, apakah ada perbedaan pandangan diantara karyawan terhadap dimensi Learning Organization di dalam perusahaan dan apakah penerapan Learning Organization telah dipahami secara merata oleh seluruh karyawan di semua level sehingga upaya perusahaan untuk mendorong proses pembelajaran di perusahaan dapat dimanfaatkan secara optimal.
Untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan Learning Organization di Bank X maka penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan dengan cara survei melalui kuesioner, observasi, wawancara dan Focus Group Discussion. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa organisasi dinilai telah menerapkan seluruh dimensi Learning Organization untuk seluruh anggotanya, yaitu Continuous Learning, Inquiry & Dialogue, Team Learning, Empowerment, Embedded System, System Connection dan Strategic Leardership. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam menilai setiap dimensi Learning Organization oleh karyawan di semua level. Berdasarkan hasil Focus Group Discussion, keinginan karyawan untuk memanfaatkan fasilitas yang disediakan perusahaan guns mendukung proses menuju Learning Organization masih tergolong rendah. Hal ini diketahui dari minat akses ke portal Knowledge Center, pemanfaatan modul eLearning, pemanfaatan perpustakaan dan fasilitas-fasilitas pembelajaran lainnya yang belum dilaksanakan secara optimal oleh karyawan. Hal ini dimungkinkan karena program pencerahan atau sosialisasi tentang fasilitas-fasilitas organisasi untuk mendukung terciptanya Learning Organization di Bank X belum menyentuh seluruh karyawan karena terutama ditujukan kepada manager lini menengah ke atas. Permasalahan ini disadari sebagai suatu tantangan bagi para manajer yang diharapkan dapat berperan sebagai katalisator proses pembelajaran di unit kerjanya masing-masing, mengingat peran setiap manajer adalah sebagai learning manager.

In this very tight competitive era and high acceleration of environmental change like nowadays, companies should adapt and growth in order to survive and win the competition. One of the ways to reach the said condition is to transform the organization to be a Learning Organization. Learning organization has started to be expostulated in many literatures around 1990. Lately, many companies have applied the learning organization concept. Honda, Motorola, Samsung and Canon are the exponent in developing learning organization. Learning Organization which has developed by the organizational system as a whole has been defined from various views by some experts. Those experts mentioned that learning organization is an organizational climate that capable to push and quicken the individual and group to learn.
This research is done at Bank X bank with the biggest asset in Indonesia with more than 20.000 employees spread all over Indonesia. The company have conducted various effort to support learning process for the employees which time, expense, and energy consuming. Considering the mentioned, an evaluation should be conducted in order to evaluate whether the company have applied the entire dimension of Learning Organization at individual, team/group and organizational level, whether there is any perception difference among the employee regarding the applied Learning Organization's dimension and whether Learning Organization implementation have been comprehended by the entire employees at all level so that the company's effort to push learning process can be exploited optimally.
This research is using -descriptive approach to capture the Learning Organization implementation at Bank X Research are done by questionnaire, observation, interviews and Focus Group Discussion. This research conclude that the organization have applied the entire dimension of Learning Organization for its member. Dimensions of Learning Organization consist of Continuous Learning, Inquiry & Dialogue, Team Learning, Empowerment, Embedded System, System Connection and Strategic Leadership. From this research known that there is no significance difference on evaluating each dimension of Learning Organization by the employees at all levels. Based on the Focus Group Discussion, it is known that the employees intention to exploit the facilities provided by the company to support Learning Organization still pertained low. It can be detected from employee's enthusiasm to access to Knowledge Center portal, exploiting eLearning modules, using libraries and other learning facilities optimally. It might be because of the socialization and clarifications concerning organizational facilities to support Learning Organization in Bank X are only given to middle line manager and up. This problem is realized as a challenge to all managers who expected to be the learning process motor at his/her workplace, due to manager's role as leaning manager.
To cope the problems, Learning Organization process need to be improved by providing learning facilities which easily accessed by the employees at Head Office and branches, forming the change agents which continually support and lead (as role model} of the Iearning organization forming, well mechanism to ascertain that each employee can improve their competency by joining courses with sufficient budget, appropriate courses items, better work load mechanism and availability of alternate person and more socialization of learning program through various online as well as offline media. In this case, manager as department leader should accommodate his/her subordinate to enrich their knowledge and work together creating the Learning culture.
For farther research the writer suggest to improve the sample method in order to cover the population characteristic by using stratified random sampling method, thereby the research 's result will clearly describe the employees perception of Learning Organization implementation at Bank X as a whole. Research can be further conducted by connecting each dimension of Learning Organization with financial performance, organizational performance (ROE, ROA) or with other important variable such as Leadership.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marquardt, Michael J.
"Where do you begin to move your organization toward status as a true learning organization? This Infoline represents a good starting point by providing 16 concrete steps you can take toward this goal. Included in the issue are three case studies to speed your learning including learning programs at Rover, McKinsey & Co., and Federal. An extensive sidebar details the five key components of a learning organization: learning, organization, people, knowledge, and technology."
Alexandria, VA: American Society for Training and Development Press, 2005
e20428975
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriza Prima Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana penerapan learning organization di PT XL Axiata tbk. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan metode penelitian studi kasus. Dari hasil penelitian, peneliti menyarankan agar perusahaan khususnya pihak manajemen yang menangani learning organization, dapat meningkatkan upaya untuk mengurangi berbagai kendala yang dihadapi dalam pembelajaran misalnya dengan peningkatan media dan program belajar virtual bagi karyawan yang sibuk, dan melakukan pendekatan yang intensif dan berkelanjutan kepada karyawan untuk merangsang inisiatif agar mau belajar dan berbagi pengetahuan.

The aim of this research is to describe the implementation of learning organization in PT XL Axiata. This research used qualitative approach and case study method. From this study, we suggest that the company should overcome the obstacles that are faced in implementing learning organization such as to increase the use of virtual tools for learning, and to use appropriate approach for each character of employee toward learning to stimulate their initiative to learn and share knowledge."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Juli Andayanie
"Sekolah "X" sebagai suatu sekolah nasional plus berdiri sejak tahun 1995. Saat ini telah banyak berdiri sekolah-sekolah nasional plus di Indonesia. Dunia pendidikan juga telah mengalami perkembangan pesat, yang menuntut sekolah "X" harus selalu membuat perubahan yang sesuai dengan perkembangan pendidikan, perubahan yang bertujuan meningkatkan efektivitas sekolah. Perubahan yang terjadi tidak selalu ditanggapi dengan profesional oleh seluruh pihak sekolah maka dari itu sekolah harus mengubah budaya organisasi menjadi sebuah learning organization (organisasi pembelajaran). Dengan perubahan sekolah menjadi sebuah organisasi pembelajaran maka seluruh pihak di sekolah dapat mengembangkan dan mempersiapkan diri mereka secara terns menerus dalam menghadapi segala perubahan yang terjadi balk dari dalam maupun luar sekolah. Dengan membuat strategi yang mengubah sekolah menjadi organisasi belajar maka akan dengan mudah sekolah dapat meningkatkan efektivitasnya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman
"ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini dilakukan pada SMA Negeri 4 Kendari, karena
berdasarkan uji kompetensi yang diadakan oleh Kementerian pendidikan dan
Kebudayaan pada tahun 2012, guru-guru di sekolah ini kompetensinya masih rendah
dengan rata-rata hanya 44,58. Selain rendahnya kompetensi tersebut, pada Januari
2013, sekolah ini dikembalikan statusnya menjadi sekolah regular dari sebelumnya
berstatus sebagai RSBI. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan kompetensi
serta penyempurnaan kesiapan SMA Negeri 4 Kendari pasca beralih status SMA
Negeri 4 Kendari menjadi sekolah regular. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
adalah dengan menjadikan sekolah ini menjadi organisasi pembelajar. Tesis ini
mengangkat 4 permasalahan yaitu; Seberapa siap SMA Negeri 4 Kendari untuk
menuju organisasi pembelajar?; Seberapa siap individu guru dan staf administrasi
pada institusi pendidikan SMA Negeri 4 Kendari?; Seberapa siap sistem organisasi
pembelajar pada institusi pendidikan SMA Negeri 4 Kendari? ; Faktor-faktor apa
saja yang menjadi penghambat institusi pendidikan SMA Negeri 4 Kendari untuk
menjadi organisasi pembelajar? Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teori learning organization yang dari Peter Senge dan Marquardt.
Penelitian ini menggunakan paradigm positivism dengan pendekatan
kuantitatif, dengan teknik survey yang dikombinasikan dengan wawancara
mendalam serta studi dokumen. Survey tersebut dilakukan terhadap guru dan staf
administrasi SMA Negeri 4 Kendari dengan menggunakan dua variabel yang terdiri
dari sepuluh indikator; lima indikator berhubungan dengan kesiapan individu,
yaitu: dinamikan pembelajaran individu, disiplin mental model, disiplin personal
masteri, disiplin berbagi visi serta disiplin berpikir sistemik serta lima indikator
lagi berhubungan dengan sistem organisasi pembelajar, yaitu; dinamika
pembelajaran tim, transformasi organisasi, sistem pemberdayaan manusia, sistem
pengelolaan pengetahuan, dukungan aplikasi teknologi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesiapan guru lebih baik bila
dibandingkan dengan staf administrasi sekolah serta tingkat kesiapan sistem
organisasi pembelajar pada SMA Negeri 4 Kendari berada pada posisi siap dan
lebih baik bila dibandingkan dengan kesiapan individu guru dan staf administrasi SMA Negeri 4 Kendari, namun kedua variabel tersebut belum mencapai tingkat
kesiapan yang sempurna pada nilai modus 5,00 atau pada posisi siap menyeluruh
atau sempurna. Penelitian ini menyarankan agar institusi pendidikan SMA Negeri 4
Kendari melakukan perbaikan dan penyempurnaan pada disiplin mental model dan
disiplin personal mastery bagi guru serta seluruh indikator pada variabel kesiapan
untuk staf administrasi. SMA Negeri 4 Kendari juga perlu meningkatkan kesiapan
dukungan teknologi.
Untuk meningkatkan tingkat kesiapan individu tersebut, diperlukan system
penilaian dan pengawasan terhadap aktivitas pembelajaran, terutama penilaian dan
pengawasan implementasi hasil pelatihan sehingga aktivitas observe, asses, design
dan implement (OADI) dapat terjadi sebagai suatu siklus yang berkaitan dan
berkelanjutan bukan sesuatu yang parsial. Selain aktivitas aktivitas observe, asses,
design dan implement (OADI) tersebut diperlukan adanya perimbangan
pembelajaran terutama pelatihan antara guru dengan staf . SMA Negeri 4 Kendari
dapat melakukan perbaikan yang berkelanjutan dengan melakukan survey kesiapan
menuju organisasi pembelajar . (learning organization) secara berkala

ABSTRACT
The rationale of this study applied at Public Senior High School 4 Kendari is
based on the competence test developed by Ministry of education in 2012. Teachers
at this school still get low competence under the achievable average 44.58. Besides
the entire low competence, in January 2013, this institution was returned the status to
become regular school which was previously as International oriented based school.
Therefore, it needs some efforts to increase the competence and improve the
readiness of Public Senior High School 4 Kendari post-reform status to become a
regular school. An effort being done is that, to develop the entire school becomes a
learning organization. This thesis applies 4 basic problems; How far is the readiness
of Public Senior High School 4 Kendari towards organization learning?; How far is
the readiness of individual teacher and administrative staffs at the educational
institution of Public Senior High School 4 Kendari?; How far is the readiness of
learning organization system at educational institution of Public Senior High School
4 Kendari?; What factors which affect educational institution of Public Senior High
School 4 Kendari to become learning organization? Theory which is developed in
this study is learning organization theory from Peter Senge and Marquardt.
This study is applied using positivism paradigm through quantitative
approach, in developing survey technique which is combined with in depth interview
and then documentary study. Survey is applied towards teachers and administrative
staffs of Public Senior High School 4 Kendari using two variables which consist of
ten indicators; five indicators are related to individual readiness, namely: individual
learning dynamics, discipline of mental model, personal mastery, shared vision and
then disciple of systems thinking ; while other five indicators are related to the system
of learning organization, namely; team learning dynamics, organizational
transformation, human empowering system, knowledge management system,
technological application support.
The result of the study shows that the level of teacher?s readiness is more
better than school administrative staffs and then the level of learning organization
system at Public Senior High School 4 Kendari is ready and is better than individual
readiness of teachers and school administration staffs of Public Senior High School 4
Kendari, however, both variables do not achieve the readiness level perfectly on
mode value 5.00 or at the whole perfect readiness position. This study suggested
educational institution of Public Senior High School 4 Kendari to do improvements
on the discipline of mental model and discipline of personal mastery towards
teachers then all indicators of variable readiness towards school administrative staffs of Public Senior High School 4 Kendari and it should develop the provision of
technological support.
In order to improve the individual readiness, there has to be evaluation
system and monitoring towards instructional activity, specifically the implementation
of evaluation and monitoring of training result in order that the activities to observe,
asses, design and implement (OADI) could happen as a cycle which is interrelated
and continues not as a partial matter. Besides those entire activities, observe, asses,
design and implement (OADI), there has to imbalance learning through training for
teachers and school administrative staffs. Public Senior High School 4 Kendari could
do continues improvement through developing survey readiness towards (learning
organization periodically."
2013
T35307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>